Tampilkan postingan dengan label Okimandira. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Okimandira. Tampilkan semua postingan

21 Maret 2024

Miris, Telan Dana 2,99 M Pembangunan Pengerasan Jalan Poros Cengal - Sungai Jeruju, Sudah Hancur Lebur

Liputansumsel.com



OKI, LiputanSumSel.Com - Ditengah isu pembangunan yang begitu masif, infrastruktur megah dibangun  Namun sayangnya, infrastruktur utamanya jalan poros, jalan poros untuk menuju akses dari Desa satu ke Desa lainnya hancur lebur. Kondisi ini menjadikan masyarakat makin sengsara, menghambat aktivitas serta merugikan masyarakat. 


Salah satu titik yang paling disayangkan adalah jalan poros di kecamatan Sungai Menang dan Cengal. Daerah yang menyumbang Penghasilan Asli Daerah melalui Tambak Udang, perkebunan Karet dan Perkebunan Sawit ini harus menerima kenyataan bahwa infrastruktur jalan seakan tertinggal dibandingkan wilayah lainnya. 

Sementara di Kecamatan lain seperti Kayuagung, Pedamaran, Jejawi, Teluk Gelam dan Tanjung Lubuk semua dapat menikmati infrastruktur yang cukup layak bahkan sangat dirasakan perbedaan yang mencolok. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. 


Berdasarkan survei dilapangan sekarang kita lihat saja Jalan Poros Cengal - Sungai Jeruju hampir semua Puluhan titik hancur lebur dan banyak lobang dalam dan besar sehingga membentuk genangan air yang cukup dalam dan lebar layaknya bak Kolam Renang. 


Menurut keterangan Perangkat Desa yang tidak mau di Sebutkan namanya Ins W  (48) senin 11/03/24 mengatakan " padahal belum lama Pembangunan Pengerasan jalan Poros Cengal -  Sungai Jeruju namun sudah alami kerusakan yang cukup parah, dan pembangunan pengerasan jalan  pun di mulai dari dusun tanah lengket Desa Pelimbangan hingga  Desa Sungai Jeruju, yang pengerjaannya dimulai sejak bulan September lalu hingga selesai di bulan Desember 2023 dan Ironisnya lagi, dari awal pengerjaan Papan Informasi Proyek tersebut tidak terpasang "Terangnya. 


Lanjut W" sungguh waktu yang dinilai begitu singkat namun Jalan sudah hancur lebur Bak kubangan kerbau, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan dan papan, meskipun ada kami harus membeli mahal terutama harga pangan (Sembako) sehari hari" Ungkapnya. 


Fakta dari sumber yang terpercaya menyebut pembangunan pengerasan jalan tersebut menghabiskan anggaran 2,99 Milyar, sangat disayangkan sekali sia sia saja habiskan anggaran APBD OKI. Sejauh ini Media  portal akan menanyakan kepada pihak Dinas PUPR dan Anggota DRPD yang dinilai bertanggung jawab dalam pengawasan jalan tersebut. 


Agar informasi Lebih Jelas terkait anggaran dan titik Lokasi pengerjaan Pembangunan pengerasan jalan Tersebut Media Portal ini memcoba Konfirmasi Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kabupaten OKI, Namun sangat di sayangkan Kadin dan Sekdin Serta Kabid Semua Sedang Tidak Berada di kantor Ujar Satpol PP yang Bertugas Di kantor tersebut, Rabu, (13/03/24). 


Dan menurut keterangan beberapa masyarakat sekitar, Anggota DPRD OKI yang berasal dari Dapil tersebut lumayan banyak, diantaranya Abdianto, SH, MH Ketua DPRD fraksi (PDIP), Nanda Wakil Ketua, DPRD fraksi (Gerindra), H. Bobby, SH fraksi (Nasdem), Budiman fraksi (PAN), Sugeng fraksi (GolKar), Depit fraksi (Hanura), dan Yudi Komarullah fraksi (PDI-P) (sudah diganti PAW), sebagai wakil rakyat apakah mereka tidak melihat kah keadaan tersebut" Terang warga setempat.


Terkait persoalan Ketua LSM Front masyarakat Sumsel Bersatu(FMBS) Sarmedi udan biasa di Panggil Pak Boy saat di minta konfirmasinya Melalui Via seluler Angkat Bicara, "hampir setiap pembangunan Infrastriktur di OKI tak pernah berubah selalu menimbulkan Kontropersi terus, Kila Lihat Saja Sepertinya  Kontrakort - Kontraktor  tidak Pernah Jerah dengan banyaknya bangunan Infrastruktur yang mengecewakan Masyarakat, Sepertinya ini Juga Kelalaian Dari Dinas PUPR Kab OKI yang sangat kurang Dalam Pengawasan"Imbunya, Kamis, (21/03/24).


Lanjut pak Boy "dan ini Juga lembaga DPRD Kabupaten OKI Yang juga hampir tidak pernah melakukan Pengawas terhadap infrastruktur - Infrastruktur yang banyak masalah sepertinya Anggota DPRD OKI hanya  Cari posisi aman, Anggota - Anggota DPRD Hanya memikirkan Individunya saja, memang wajar lembaga ini sering di Sebut hanya Lembaga tukang Stempel Pemerintah dan Lembaga Paduan Suara".tegas pak Boy.(Povi)

21 Juli 2022

Video oknum ASN Satpol PP Dan Damkar OKI Viral, Inspektorat OKI Acuh Tak Peduli

Liputansumsel.com

OKI Liputansumsel.com - Viralnya video asusila yang di lakukan oknum ASN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam Kebakaran OKI menarik simpati publik, sebagai besar penasaran dengan keputusan dan sanksi tegas yang diambil oleh pemerintah. Alih-alih menjatuhkan sanksi, Inspektorat OKI memilih acuh dan tak peduli. 

Sampai dengan berita ini diterbitkan, Inspektorat OKI masih enggan memberikan tanggapan ataupun pernyataan sikap terkait video asusila salah seorang ASN di unit kerja Satpol PP OKI tersebut. 

Video dengan adegan erotis milik SM sudah cukup sebagai bukti untuk memberikan hukuman bagi pelaku. Namun, pihak insepktorat masih main aman, bahkan memberi batas dengan awak media yang berusaha memberikan informasi terkait kasus video asusila tersebut.

Masyarakat berharap penuh kepada Inspektorat OKI sebagai Lembaga Pengawasan dan Pembinaan agar kiranya dapat bertindak tegas dalam memberikan Rekomendasi Sanksi. 

Ketegasan pemerintah akan menyelamatkan harga diri Kabupaten Ogan Komering Ilir sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku video asusila tersebut. Harapannya, hal seperti ini tidak terulang lagi. 

Inspektorat OKI sebagai instansi yang  diamanahkan untuk dapat mengawasi dan membina aparatur sipil negara di kabupaten Bende seguguk ini seolah menjadi tameng bagi pelaku-pelaku serupa. 

Sarmedi Udan Alias Pak Boy Selaku ketua LSM Front Masyarakat Bersatu SumSel  (FMSB) pun angkat bicara dan mengatakan" Inspektorat Jnganlah seperti itu, awak media janganlah di hindari, sebab awak media itu selaku agen Kontrol Sosial juga matanya masyarakat.Hadapi dengan penuh rasa tanggung jawab, jangan berlindung dengan alasan yang tidak masuk akal". 

Boy menyampaikan bahwa Inspektorat OKI harus terbuka dan transparan dalam hal merekomendasikan sanksi penegakkan dan pembinaan apartaur sipil pemkab OKI. Ketegasan adalah kunci membasmi praktik-praktik busuk di OKI.

"Sudahi kasus-kasus negatif di OKI dengan keberanian dan penuh ketegasan. Jika tidak, hal seperti akan terus menjadi tradisi. Jangan sampai hal ini terjadi", "tutup Pak Boy (begitu sapaan akrabnya). (PD)

20 Juli 2022

Video Asusila Staf Viral, KASAT POLPP OKI Bungkam

Liputansumsel.com


OKI, Liputansumsel.com - Belum lama ramai kasus Layangan Putus versi ASN di OKI kemudian disusul video tidak bermoral berdurasi 57 detik yang diduga milik salah seorang staf (SM) Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) dan Pemadam Kebakaran OKI. Sampai saat ini, Kasat POLPP OKI memilih bungkam bahkan susah  untuk memberikan klarifikasi pada awak media. 

Dalam video berdurasi 57 detik tersebut, SM tengah berkomunikasi dengan lawan jenis dengan ekspresi menggoda dan bagian dada yang terbuka melalui sambungan video call yang terekam. 

Lebih mirisinya lagi, aksi keji SM itu dilakukan saat memakai seragam Dinas SATPOLPP. SM dengan lincah memamerkan bagian dada seraya mengarahkan kamera ponselnya. Aksinya terhenti karena ada tamu yang hendak masuk ruang kerjanya.

"Udah dulu ya, Ini mau ada tamu", ujar SM yang setengah bugil mengakhiri kencan onlinenya. 

Video sudah terlanjur menjadi konsumsi publik. 
Namun saat Ketua LSM Front Masyarakat bersatu SumSel (FMBS) Sarmedi Udan yang akrap di sapa pak Boy  menanyakan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten OKI, Drs Abdurrahaman Msi terkait kebijakan dan sanksi atas tindakan tercela stafnya. Kasat Pol - PP OKI malah menghindar, bersembunyi dan terkesan selalu tidak berada di kantor.

Salah seorang staf POLPP OKI mengatakan pimpinannya tersebut sedang tidak berada di tempat. 

Bagaimana bisa seorang pimpinan akan memonitor kinerja stafnya jika selalu berada di luar bahkan ketika ada masalah terkesan takut untuk memberikan pernyataan sikap.

Sampai saat ini, belum ada sedikitpun pernyataan resmi Kasat POLPP OKI. Apakah ini karena yang bersangkutan memiliki kedekatan dengan pelaku ??? (PD)