21 Februari 2017

Si Sipir Cantik Bertekad Baja

Liputansumsel.com
*Di Balik tembok Rutan Baturaja
Foto: Septiana Ferianti

BATURAJA, Liputan Sumsel,-Si Cantik bernama Septiana Ferianti yang biasa di panggil Cece ini  tak menyangka kalau jalan hidupnya setelah menamatkan kuliah sebagai mahasiswa Farmasi Depkes Palembang malahan menjadi seorang sipir di Kementerian Hukum dan HAM RI  Sumatera Selatan divisi Pemasyaratakan Rumah Tahanan Negara Klas IIB Baturaja.
          Si cantik yang super gaul dan ramah ini ketika di kencani Liputan Sumsel.com di sela menjalankan tugasnya yang dibilang sangat berisiko karena harus bertugas turut menjaga orang-orang yang terhukum karena sebagian besar kasus kriminal ini dengan ramah menuturkan jalan hidupnya, yang tak menyangka dapat mengabdi di pemerintah sebagai seorang sipir.
         "Menjadi petugas pemasyarakatan atau masayarakat biasa memanggil kami dengan sebutan SIPIR, sangat menarik apalagi kami bekerja di penjara dimana tempat orang-orang yang bermasalah dengan hukum dari berbagai kasus tindak pidana", jelas Cece dengan senyum manisnya.
        Baginya, menjadi seorang sipir akan  menjadi pengalaman hidup yang tidak pernah dibayangkan. "Saya tidak menyangka pada saat saya mendaftar sebagai pns di kementerian hukum dan ham setelah di nyatakan lulus tempat kerja nya di penjara," ucapnya mengisahkan.
         Cece menjelaskan pada awalnya ia masuk seleksi cpns Kemenkumham kementerian  diakhir tahun 2012 lalu, dan berhasil lulus dari sekitar sepuluh ribu peserta, dan ia berhasil lulus bersama tujuh puluh yang diterima. "Ini merupakan anugerah dan rezeki dari Allah  yang sangat saya syukuri," cetusnya bangga.
Foto: Septiana di sela tugas

         Joni Mualaf meninggalkan dirinya dan keluarganya untuk selama-lamanya. "Saya pikir ini rahasia Tuhan sehingga lulus menjadi seorang sipir dan saya menjadi tulang punggung keluarga," ucap Cece dengan mata yang berkaca-kaca.         Meskipun awalnya bercita-cita sebagai apoteker, putri kedua dari empat bersaudara ini ternyata lulus di test Kemenkumham merupakan tantangan tersendiri karena dirinya menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya,
        Awalnya menurut Cece memang dirinya tak menduga menjadi seorang sipir, alih-alih memakai seragamnya. Terbayangpun tidak hingga harus bertugas  menjaga para narapidana. "Alih-alih dapat  menebak akan bekerja di kantoran, eh ternyata di penjara menjaga para natapidana," paparnya.
        Semula terpatri di hatinya rasa takut yang menghiasi hatinya katena harus menjaga para narapidana. Seiring berjalannya waktu hingga lebih dari lima tahun menjadi sipir, rasa takut itu hilang karena tekad yang kuat  untuk mengabdi pada negara. "Alhamdulillah setelah lima tahun mengabdi sebagai sipir, rasa takut itu hilang dan menjadi rasa bangga menjadi seorang sipir," cetusnya seraya sudah tidak tahu lagi berapa ribu warga binaan yang telah dijaganya  dan harus siap sedia apabila dan tidak mengenal waktu bila dipanggil pimpinan saat waktu darurat. (editor: muslimin baijuri)

Diek Di Temukan Tewas Gantung Diri

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com- Setelah menghilang hampir seharian,Diek(45) penjual es dogan di sukajadi Ditemukan tewas  tergantung di batang pohon di RA Kartini Jalan Sukajadi Prabumulih Timur Selasa, (21/2)

Jasad korban pertamakali ditemukan oleh temannya bernama Rasyid (59), warga Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur sian itu sekitar pukul 14.30 WIB. Melihat peristiwa yang tak wajar itu, ia bersama dengan warga lainnya langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Informasi yang dihimpun, peristiwa yang menggegerkan warga tersebut bermula saat korban pergi meninggalkan rumah sejak pagi hari. Lantaran tidak pulang istri korban pun berusaha mencari keberadaan suaminya. 

Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Istrinya pun kemudian meminta bantuan kepada tetangganya yakni Hirwansyah (40) untuk mencari korban. Setelah seharian mencari namun mereka tetap tidak menemukan korban. 

Lantaran panik, Hirwansyah pun menghubungi Rasyid untuk meminta bantuan mencari korban. Bersama dengan Rasyid mereka pun kembali mencari korban. Betapa terkejutnya Rasyid saat melihat korban ternyata sudah tewas tergantung di sebuah batang pohon yang tak jauh dari belakang rumah korban. 

Camat Prabumulih Timur, Fauzan mengakui jika korban merupakan salah satu warganya. Namun dirinya belum bisa mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. 

 "Kita dapat laporan dari RT setempat, dan memang korban adalah warga kita. Kematian korban sudah kita laporkan ke Polres Prabumulih. Sedangkan istri korban masih shyok atas musibah ini," ujar Fauzan kepada wartawan. 

Belum diketahui pasti apa penyebab pria yang biasa berjualan dogan di pinggiran jalan RA Kartini Sukajadfi itu nekat mengtakhiri hidupnya dengan cara tragis. Namun Informasi yang beredar, korban nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran dililit hutang. 

Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE melalui Kapolsek Prabumulih Timur AKP Hendra Gunawan yang didampingi Kanit Reskrim Aiptu Rikiyanto saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian korban. "Masih kita dalami, dugaan sementara korban tewas bunuh diri. Namun penyebabnya masih kita dalami lebih lanjut. Apakah masalah hutang atau masalah lainnya," tandasnya(LS01)

Satu Tahun Kepemimpinan Heri Amalindo –Ferdian Andreas Lacony ,infrastruktur jalan,pendidikan dan kesehatan Prioritas kedepan

Liputansumsel.com

Pali, liputansumsel.com – Memperingati tepat  satu tahun kepemimpinan Heri Amalindo dan Ferdian Andreas Lacony sebagai Bupati dan Wakil bupati  yang jatuh Tanggal 17 februari kemarin. pemerintah Kabupaten PALI menggelar syukuran dan tablik akbar yang mendatangkan penceramah kondang Ahmad Alhabsy di halaman kantor Bupati  KM 10 kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Senin (20/2).
 Dalam kesempatan itu juga di putar film pendek derap langkah pembangunan Kabupaten PALI selama satu tah
un dengan filsafah pembangunan Serasi nian.
Dalam sambutannya, Heri Amalindo didampingi Ferdian Andreas Lacony menceritakan keberhasilan yang telah dicapai saat ini.
"Tidak terasa satu tahun sudah kami jadi Bupati dan bersama Ferdian Andreas Lacony sebagai Wakil Bupati PALI. Keberhasilan ini bukan keberhasilan kami berdua tapi keberhasilan semua masyarakat PALI," ucap Bupati dihadapan ribuan masyarakat yang hadir.

Pembangunan infrastruktur jalan serta pendidikan dan kesehatan dikatakan Heri masih prioritas utama pembangunan kedepan.
"Kami belum membeli mobil mewah,belum membangun kantor tetapi kami mendahulukan infrastruktur jalan,pendidikan dan kesehatan demi kepentingan masyarakat.Dan pada 2018 nanti semua jalan poros tidak akan ada lagi jalan tanah," bebernya.
"Tolong Doa dari seluruh masyarakat agar semua rencana dan pembangunan yang saat ini dan yang akan berjalan tanpa ada hambatan," harapnya.
Dikesempatan itu juga Bupati merasa miris menanggapi fenomena peredaran Narkoba yang ada di Bumi Serepat Serasan.
Untuk itu, Bupati menegaskan kedepan seluruh bakal calon kepala desa agar melewati tes Narkoba sebagai syarat mencalonkan diri menjadi kepala desa.
Diakhir sambutannya, Bupati mengemukakan bahwa dirinya berdiri bukan sebagai Bupati melainkan hanya pelayan masyarakat.
"Tugas kami melayani masyarakat. Sekali lagi doakan agar PALI bisa mencapai cita-citanya yakni PALI Cemerlang," pungkasnya.

Nampak hadir dalam acara tersebut toko masyarakat PALI , mantan presidiumpembentukan PALI , Nangali solihin mantan Bupati Muara enim, anggota DPRD ,Kapolres , Dandim dan masyarakat umum yang di akhiri makan siang bersama.(red)