12 April 2017

Dipecat Kades Talang Aur, Syaifuddin Diduga Korban Pilkades

Liputansumsel.com

# 9 Anggota BPD Talang Aur Ngadu Kedewan
Korban politik pilkades


OGAN ILIR. Liputansumsel.vom- Lantaran tak terima dipecat secara oleh Kepala Desa (Kades). Sebanyak sembilan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Talang Aur Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI)  ngadu Ke komisi I DPRD OI

Ketua BPD yang dipecat. Syaifuddin,  mengatakan, bahwa pihaknya dipecat Kades secara semana-mena tanpa penjelasan yang jelas. "Alasan Kades memecat, karena tidak kooperatif, padahal kami setiap kegiatan dan rapat pasti hadir," ujarnya.

Karena ini, lanjutnya, ia dan rekan senasib lainya mengadu ke pihak Komisi I DPRD OI. "Kami minta ini bisa ditindaklanjuti oleh pihak dewan," tukasnya yang didampingi beberapa mantan anggota BPD Talang Aur lainnya.

Amad Yadi, Ketua Komisi I yang langsung menerima para mantan BPD Talang Aur mengaku, bahwa pihaknya akan segera mungkin minta klarifikasi Kades terkait pemecatan sembilan anggota BPD ini.

"Laporan sudah kita terima dari sembilan anggota BPD yang dipecat ini, nanti kita panggil Kadesnya, atas dasar apa dia melakukan pemecatan ini," singkatnya.

Sementara itu anggota Komisi I lainnya, Soneidi Ariansyah, SSosI, MSI mengatakan, bahwa Komisi I DPRD OI dalami SK pengangkatan dan Pemberhentian BPD desa Talang Aur ada indikasi kekeliruan.

"Karena itu, selain minta klarifikasi Kades, kita juga akan panggil Camat dan berkonsuktasi dengan kabag hukum," timpalnya.

Sementara itu, Kepala Desa Talang Aur, Sazili membantah keras, bahwa dirinya telah melakukan pemecatan terhadap sembilan anggota BPDnya. Menurutnya, yang dilakukan dirinya adalah PAW.

"Bukan dipecat pak, kalau dipecat salah, mereka di PWA. Apalagi mereka sudah dua priode menjabat sebagai anggota BPD. Yaaa, gantian pula, yang lain pula juga mau," singkatnya saraya mengaku tidak ada hubungannya dengan pilkades beberapa waktu lalu.

Dihimpun, Sebelum datang ke komisi 1. Rombongan ini sempat datang ke kantor camat inderakaya untuk minta keadilan. Namun jawaban apa yg di dapat

" pak camat ngomong alasan kami dipecat kerna tidak koperatif dengan pemerintahan desa." itu jawaban pak camat Tarmizi Raye. bisa jadi kami di pecat lantaran di Pilkades lalu saya kompetitor nya sazili. (Arza)

Bongkar ! Mafia Proyek LPSE OI.

Liputansumsel.com

OGAN ILIR. Kepala Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Ogan Ilir (OI), Ferdian Riza Yudha di sebut-sebut sebagai otak mafia pengatur pemenangan lelang paket pekerjaan proyek di pemkab OI. Meski tudingan tersebut disampaikan melalui Akun facebook di grup Ogan Ilir Memilih Pemimpin (OIMP), namun isi status yang di posting oleh akun bernama Andi Pratama itu diduga memang ada alias fakta

Fakta ini mungkin dapat tergambar dari pernyataan dan pengakuan Ferdian saat di wawancarai. Selasa (11/4/2017).  Ferdian sempat mengaku risih dengan viralnya status tersebut. hingga begitu serius mencoba mencari tahu nama serta alamat Andi Pratama tersebut di data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)

" saya sudah coba mencari nama tersebut di data kependudukan Disdukcapil. tak ada nama Andi Pratama. Mungkin akun palsu." Kata Ferdian

Terpisah, menurut salah satu pejabat OI yang identitasnya di rahasiakan ini. apa yang ditulis Andri Pratama sangat masuk akal.

" persis seperti yang terjadi. orang biasa tak mungkin tahu persis apa yang terjadi sebenarnya. walau mungkin akun palsu, namun. Isi nya saya rasa tidak palsu." Ucap pejabat ini.

Dntuk di ketahui, 6 April 2017, Andi Pratama menulis status tersebut dengan kalimat pembuka, Surat untuk penegak hukum, LSM dan Wartawan. Brantas mafia pengatur pemenang lelang paket proyek di OI. bongkar praktek proses lelang paket di LPSE.

Di baris selanjutnya, Andi Pratama menulis bahwa beberapa pengusaha, kontraktor dan rekanan perusahaan mengeluh lantaran susah mendaftar dan masuk ke tahapan pelelangan, dimana 4 paket pekerjaan di salah satu OPD OI yang telah ditayangkan di laman website LPSE tersebut.

Menanggapi susah masuk ke web LPSE. Ferdian. beralasan yang terkesan menyalahkan kondisi OI saat ini. dengan mengatakan hal yang kurang masuk akal dan ngak nyambung

" Tahu sendiri kondisi sinyal internet di OI bagaimana. Ditambah listrik sering padam dan angin kencang. dan lain-lain." Ucap Ferdian.

Di baris selanjutnya, Andi Pratama Menuliskan hasil penelusuran. setelah di telusuri ternyata ada permainan yang di lakukan Admin PPE LPSE, Ferdy Mairopa Eka Saputra atas perintah sutradara proyek dan Bos LPSE. hal ini berakibat pada susahnya untuk mengikuti peserta lelang secara online. dengan modus menghambat bandwith alias menghambat koneksi peserta lelang untuk masuk ke server LPSE

" Kalau ada permainan di LPSE agak sulit di jelaskan. Kenapa laman LPSE saat online sering hilang dan susah di akses, itu karena alasan-alasan tadi. tidak ada permainan lelang. Tugas Ferdi Mairopa untuk menjamin koneksi itu ada, bukan memainkan bandwith." ucap Ferdian.

Masih kata Ferdian, Akan lebih kondusif jika yang berkepentingan, langsung bertanya di form tanya jawab laman LPSE. Lanjut Ferdian, karena LPSE punya mekanisme. bilamana pihak ketiga "kontraktor" merasa sulit masuk untuk penawaran lelang atau ada masalah apapun silahkan tanya

" form tanya jawab guna nya untuk itu. akan lebih kondusif jika seperti itu. bukan malah membuat status di facebook sperti ini. LPSE itu ibarat toko. siapa saja bisa membeli. toh bukan kami yang menayangkan pekerjaan tapi SKPD. Kalau dituding LPSE ada main,  saya tidak terima." ujar Ferdian

Selain menjabat sebagai Admin PPE LPSE, Ferdy Mairopa Eka Saputra, juga menjabat
sebagai Kasi pengelolaan Informasi Publik di Dinas Kominfo. (Arza)