17 Mei 2017

Dua Nama Tersingkir , Maini Jabat Sekretaris KPUD Muratara

Liputansumsel.com
LiputanSumsel.com-Muratara. Maini adalah salah satu dari tiga nama yang diusulkan Bupati Musi Rawas Utara H. Syarif Hidayat dilantik untuk menduduki jabatan Sekretaris di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Muratara.

Ketua KPUD Muratara, Agus Mariyanto mengatakan,

" Terpilihnya Maini telah melalui proses hukum yang berlaku. Yakni setelah Sekretaris KPUD yang lama mendapatkan tugas baru oleh Bupati Muratara. Akhirnya kekosongan Sekretaris KPUD Kabupaten Musi Rawas Utara terisi oleh Maini, S. Sos yang terpilih untuk menggantikan Mulyadi Pabena".

Dikatakan Agus, ditariknya Mulyadi Pabena oleh Bupati Muratara pada tugas yang baru untuk promosi jabatan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DPMDPPP).

Ketua KPUD menyurati Bupati Muratara untuk mengusulkan 3 (tiga) nama pengganti untuk jabatan Sekretaris KPUD. Setelah mendapatkan tiga nama yang diusulkab, ketiganya diminta melengkapi berkas untuk diajukan ke KPU Provinsi dan Sekjen KPU RI. Ketiga nama diplenokan dan akhirnya Sekjen KPU RI menetapkan Maini sebagai Sekretaris KPUD Kabupaten Muratara.

Maini dilantik langsung oleh Sekretaris Jenderal KPU Republik Indonesia, Arif Rahman Hakim dihadiri langsung Sekda Kabupaten Musi Rawas Utara, H. Abdullah Makcik, Ketua KPUD Kabupaten Musi Rawas Utara, Agus Mariyanto bertempat di Kantor KPU RI,  Rabu (17/5).

Terpilihnya Sekretaris yang baru harapannnya  kinerja KPUD semakin baik. Sebab pada intinya Sekretaris KPUD tersebut membantu tugas Komisioner KPUD. Dua tugas kedepannya yakni menyiapkan pilkada serentak pilgub Sumsel dan juga pilihan legislatif 2019.

Kita berharap dua agenda ini sukses, modalnya ada kekompakan antar kita yakni sekretariat dan Komisioner KPUD Kabupaten Muratara," beber Agus.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara, H. Abdullah Makcik, mengatakan terpilihnya Sekretaris KPUD, telah melalui prosedur yang berlaku. Diharapkan dengan jabatan baru, Maini segera beradaptasi dengan Sekretariat KPUD dan Komisioner KPUD dalam mensukseskan kerja KPUD Kabupaten Muratara.

H. Abdullah Makcik berharap, KPUD lebih baik kedepannya dan kita ucapkan terima kasih kepada Pak Mulyadi Pabena yang telah sukses menjabat Sekretaris KPUD selama ini.

Terpisah Maini mengatakan,

" terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya tentunya sebagai abdi negara siap melaksanakan tugas barunya ".

Lanjut Maini setelah dilantik akan langsung berkoordinasi dengan Sekretaris KPUD yang lama untuk meminta petunjuknya dan juga koordinasi dengan Komisioner KPUD Kabupaten Muratara. Dengan pengalaman menjabat selama 7 (tujuh) tahun diSekwan kota Lubuklinggau, menjadi modal bagi Maini untuk melaksanakan tugasnya yang baru. Jelasnya. (camielcoesar).

Puluhan Lansia Ikuti Lomba Senam

Liputansumsel.com
INDRALAYA--Liputansumsel.com Dalam rangka menyambut Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh pada 29 Mei mendatang, Dinas Kesehatan Ogan Ilir (OI) bekerjasama dengan TP PKK OI menggelar lomba senam kelompok lansia.

Perlombaan dibuka secara resmi oleh Bupati OI HM Ilyas Panji Alam didampingi Ketua TP PKK OI Hj Meli Mustika, lomba dilaksanakan di pendopoan rumah dinas Bupati OI Tanjung Senai Indralaya,Rabu(17/5).

Menurut Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Pemkab OI dr Siska mengatakan bahwa Lomba diikuti 80-an kaum lansia yang berasal dari 16 Kecamatan sekabupaten OI yang terdiri setiap kelompok 5 orang lansia dengan usia diatas 60 tahun.

Setiap kelompok peserta lomba menampilkan gerakan tarian senam yang indah dan seirama.

"Kegiatan ini rutin kita laksanakan setiap tahunnya memperingati hari lanjut usia nasional 2017, yang dilaksanakan setiap 29 mei pada tahun ini dengan mengambil tema  Hidup bermartabat di usia senja lanjut usia sejahtera, kegiatan ini bertujuan sebagai meningkatkan imunitas, Menjaga psikologi, serta kesehatan para lansia," ujarnya.

Sementara itu Ketua TP PKK OI Hj Meli Mustika menjelaskan bahwa kegiata ini adalah salah satu upaya demi kesegaran jasmani bagi para lanjut usia dengan menggerakan tubuh dan olahraga.

"Lomba Senam Lansia Untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohani, serta kesehatan jantung," kata Hj Meli.

Terpisah Bupati OI HM Ilyas Panji Alam mengatakan bahwa diharapkan menjadi Lansia tidak menjadi beban bagi keluarganya, lansia harus selalu sehat untuk bisa menjaga dirinya sendiri dan dapat memberikan contoh kepada usia muda bahwa lansia tidak menjadi halangan untuk berkreasi dan ikut mendukung pembangunan OI.

"Semoga kegiatan ini bisa menjadi motivasi semangat kita agar tetap sehat," jelas Bupati.(rul) 

Bupati Oi Terima 283 Mahasiswa FKM Unsri

Liputansumsel.com
INDRALAYA--Liputansumsel.com.Sebanyak 283 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Tematik di 19 desa yang ada dalam lingkungan Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Rombongan mahasiawa diterima langsung oleh Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam di Gedung Serba Guna Caram Seguguk, Tanjung Senai Indralaya, Rabu (17/5) kemarin bersama Kepala Dinas Kesehatan Hj Siska Susanti.

‎KKN FKM Unsri tahun 2017 dengan mengambil tema mewujudkan program kesehatan keluarga melalui pengalaman belajar lapangan, yang berlangsung di kecamatan Tanjung Raja dari tanggal 17-16 Juni 2017.

Para mahasiswa akan tinggal di rumah penduduk di 19 desa dalam Kecamatan Tanjung Raja,  juga akan melakukan praktek kesehatan baik didesa maupun di puskesmas Tanjung Raja dan puskesmas kerinjing.

‎Pembantu Rektor IV, Dr. Ahmad Muslim‎ mengatakan, pelaksanaan KKN ini juga bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten OI dengan Unsri untuk mencetak generasi unggul dalam bidang  kesehatan, melakukan pengalaman belajar lapangan di OI khususnya bidang kesehatan.

"Selain itu, pengembangan SDM unggul dibidang kesehatan. Jika ada permasalahan kesehatan dilapangan, dianalisis dan apa penyebabnya dan dicarikan penyelesaiannya," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam mengatakan, pemkab OI sudah melakukan  kerjasama dengan pihak Unsri dalam semua bidang,  semoga dengan adanya kerjasama ini dapat bermanfaat bagi pembangunan kabupaten OI.

"Dengan adanya KKN ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi desa-desa dalam Kecamatan Tanjung Raja. Selain itu dapat membandingkan teori di bangku kuliah dengan apa yang didapat di lapangan, mengenali karakteristik masyarakat dan dapat  beradaptasi dengan  lingkungan, saling koordinasi sehingga bermanfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Acara tersebut juga ditandai dengan pemasangan jaket almamater dan saling tukar cindramata baik Unsri ke Pemkab OI maupun Unsri dan Dinkes.(rul) 

BNNK Mura Ajak Kades dan Perangkat Daerah Tes Urine

Liputansumsel.com
LiputanSumsel.com-Musi Rawas. Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Badan Nasional Narkoba Kabupaten (BNNK) Musi Rawas melakukan kerjasama dalam pencegahan peredaran dan penggunaan narkoba kepada seluruh Kepala Desa dan Perangkat Desa se Kabupaten Musi Rawas.

Berkaitan dengan sosialisasi yang dilakukan Kesbangpol dan BNNK dalam Pemberdayaan Perangkat Desa dan Masyarakat Dalam Mendukung Kampung Bersih Narkoba di Hotel Abadi (16/5) serentak melakukan tes urin sebagai bentuk dukungan terhadap Kabupaten Musi Rawas Bebas Narkoba.

Menurut salah satu perangkat desa Suyono mengatakan,

" sangat menyambut positif kegiatan tersebut. Sebagai bentuk dukungan kami kepada pemerintah Kabupaten Mura, dengan senang hati kami akan melakukan tes urine", ungkapnya saat antri menunggu pangilan.

Hal senada juga disampaikan oleh kades dan perwakilan masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut,

" Kepala Desa yang hadir tidak berkeberatan dan juga perwakilan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini juga tidak keberatan" imbuh salah satu kades.

Dikatakan pihak BNNK Musi Rawas,

" Mohon maaf bahwa belum dapat memberi keterangan lebih lanjut karena proses pemeriksaan atau tes urine masi berlangsung" ujar salah satu panitia yang saat itu masih sibuk dengan aktifitasnya.

Kepada media pihak BNNK meminta untuk ikut berperan serta dalam menyampaikan sosialisasi ini dan untuk keterangan selanjutnya dapat diberikan setelah hasil tes dilakukan.

Menurut PPTK kegiatan Fatimah,

"Tes ini diikuti 186 Kades dan 13 Lurah ditambah satu orang satu Desa dan  satu orang perwakilan dari Kelurahan"

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kebangpol dan BNNK Musi Rawas yang diikuti kurang lebih 400 orang peserta, tambah Fatimah saat ishama. (camielcoesar).

Rumah Terancam Ambruk, Pengelola RS. Siti Aisya Tutup Mata

Liputansumsel.com


LiputanSumsel.com,Lubuklinggau. Perasaan kesal dan marah itulah yang dirasakan oleh Muslimin (40) Warga Jalan SPMA, RT. 1 Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau. Melihat kondisi rumahnya terancam ambruk akibat buruknya drainase RS Siti Aisyah.

Muslimin adalah salah satu warga yang mengalami dampak ini mengatakan,

"setiap musim hujan, rumah saya selalu terendam banjir akibat limpasan air dari RS Siti Aisyah" ujarnya.

Tambah Muslimin, Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera dibenahi, rumahnya terancam ambruk akibat terkikis dorongan air limpasan dari RS. Siti Aisyah tersebut.

Diceritakan kejadian terakhir yang dialaminya, Rabu (10/5) lantai rumahnya kembali terandam air limpasan dari RS. Siti Aisyah. Hal ini telah beberapa kali dilaporkan kepada pihak RS Siti Aisyah dan BLH Kota Lubuklinggau namun sampai saat ini tidak ada tindakan dari laporan tersebut.

"Setiap hujan, dipastikan rumah saya kebanjiranya kesal.

Biasanya setiap hujan, mau sederas apapun rumah saya tidak perna kebabjiran. Tetapi sejak 29 September 2016 merasa heran kenapa rumahnya bisa kebanjiran. Setelah saya selidiki ketahuan pangkal penyebabnya berasal dari RS. Siti Aisyah karena tidak memiliki saluran drainase.

"Air yang dibiarkan tergenang dari dalam lingkungan rumah sakit masuk kerumah saya melalui celah-celah pondasi pagar RS Siti Aisyah yang berbatasan langsung dengan rumahnya", jelas Muslimin.

Setiap hujan rumah yang saya tempati selalu kebanjiran, dan akibatnya banyak kerugian yang saya alami. Banyak ikan dikolam yang mati dan hewan ternak seperti bebek, ayam saya mati. Tidak hanya materi beban psikis juga saya alami, kalau dihitung kerugian materi kurang lebih hampir 40 jutaan kerugian yang saya alami. Keluar ini sudah saya sampaikan tetapi pihak rumah sakit seolah menutup mata.

Lanjut Muskimin, jika kondisi ini terus berlanjut rumah yang saya tempati kemungkinkan akan ambruk terkikis oleh air yang sangat banyak dan deras. Saat ini saja pondasi dan lantai rumah mulai bergerak dan retak, saya berharap ada perhatian serius dari RS Siti Aisyah dan Pemkot Lubuklinggau terkait masalah ini.

Selain masalah limpasan air, warga setempat juga mengeluhkan adanya pembakaran limbah di RS Siti Aisyah. Akibat dari pembakaran limbah ini, warga sering terserang penyakit pernapasan dan menimbulkan pencemaran udara.

Pembakaran limbah RS Siti Aisyah ini sudah sangat mengganggu, debu dari pembakaran menyebar keperumahan warga, debunya melekat di pakaian dan makanan.

Menurut Kasubag Kepegawaian dan Tata Uasaha Nasrowi saat dikonfirmasi mengatakan,

" Pengaduan yang disampaikan Warga tersebut sudah ditanggapi oleh Direktur rumah sakit dan badan Rumah Sakit Siti Aisyah ", jelasnya.

Tambah Nasrowi, memang betul rumah Muslimin kebanjiran. Hal tersebut sudah ditanggapi oleh Direktur dan sudah selesai, juga sudah ditemui oleh Badan Pengawas RS. Siti Aisyah Bapak Ibnu Amin dan akan dibenahi tahun ini juga, ujar Nasrowi.

Kepala Humas RS. Siti Aisya Yaser, membenarkan pengaduan tentang pencemaran tersebut. Innecerator atau tabung pembuang asap yang pada awalnya tidak standar sudah ditinggikan dan sudah didatangi Lingkungan Hidup.

Lanjut yasir, innecerator yang pada awalnya tidak standar sudah kita tinggikan 7 meter dan sudah memenuhi standar dari Badan Lingkungan Hidup. Untuk lebih jelas lagi silakan tanya  langsung kepada Direktur dan Badan Pengawas Gumah Sakit (BPRS), beber Yaser.

Muslimin berharap ada penyelesaian dari pihak rumas sakit secepatnya. Pemerintah kota lubuklinggau melalui Badan Lingkungan Hidup Lubuklinggau untuk dapat meninjau ulang perizinan dan dokumen dampak lingkungan RS Siti Aisyah.

Kembali disampaikan Muslimin, alam melaporkan permasalahan ini kepada pemerintah pusat seperti Kemenkes pusat, BPRS Pusat, BLH Pusat untuk meneriksa kelayakan penbangunan gedung baru RS. Siti Aisyah. Besar kemungkinan tidak menenuhi syarat, ketika pihaknya mempertanyakan dokumen AMDAL dan ANDAL, pihak RS Siti Aisyah belum atau tidak memilikinya.(camiel coesar)

Pemberdayaan Kampung Bersih Narkoba

Liputansumsel.com
LiputanSumsel.com- Musi Rawas. Bupati Musi Rawas, H. Hendra Gunawan dalam pertemuan seluruh Kepala Desa (kades) dan perangkat desa seKabupaten Mura mengatakan,

"Perkembangan penyalahgunaan dan peredaraan gelap narkoba telah menjadi isu dunia. Penangan permasalahan narkoba menerlukan kerja keras seluruh komponen masyarakat bangsa dan negara.  Khusus Kabupaten Musi Rawas peredaraan narkoba berdasarkan data cukup menghawatirkan", jelas H. Hendra Gunawan.

Lanjutnya, salah satu bentuk pencegahan merebaknya peredaraan narkoba kedesa-desa itu adalah tugas kita semua, dan dimulai dari diri sendiri, ucap Bupati.

Salah satu bentuk pencegahan yang dilakukan pemerintah terus melakukan sosialisasi. Bentuk pencegahan itu seperti sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah melalui kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dalam melakukan " Pemberdayaan Perangkat Desa dan Masyarakat Dalam Mendukung Kampung Bersih Narkoba" di Kabupaten Musi Rawas.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Musi Rawas Hendra Amoer,

" Dari usulan 16 Kabupaten/kota salah satunya BNNK Musi Rawas yang telah berdiri 1 tahun dan diberi mandat langsung oleh UU untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan"

Tugas BNNK tidak hanya melakukan penangkapan tetapi juga melakukan rehabilitasi pecandu dan pencegahan serta membentuk relawan narkoba, sambungnya.

" Narkoba adalah musuh negara, jadi seluruh komponen anak bangsa wajib melakukan perang dengan narkoba" ucap Hendra Amoer.

Tujuan dan manfaat gerakan pemberdayaan kampung bersi narkoba di Kabupaten Musi Rawas adalah pendidikan, keluarga, lingkungan kerja serta mewujudkan keserasian, integrasi dan kordinasi dalam kebijakan dan kelembagaan.

Menekan dan memberantas peredaraan narkoba, mengintensifikasi pemberdayaan masyarakat dan membangun jejaring masyarakat memperkokoh ketahanan menanggulangi peredaraan narkoba.

Berdasar data BNNK Musi Rawas, kawasan rawan tindak pidana narkoba tahun 2016 jumlah kasus didominasi Kecamatam Tugumulyo 16 kasus, kec. Megang Sakti 7 kasus dan Kec. Muara Kelingi 6 kasus.

Tersangka kasus tindak pidana narkoba uang ditangkap BNN Kab Mura tahun 2017 sebanyak 23 kasus. Barang bukti narkoba di Kabupaten Mura tahun 2016 yaitu Ganja (37,39 Gram), Ekstasi (24,28 butir) dan Shabu (1,410 Gram). (camielcoesar)