20 Mei 2017

Muhsin Berniat Normalisasi Sungai Talang Balai-Sakatiga

Liputansumsel.com


#kadang kejadian tak terduga menyerap anggaran prioritas.

OGAN ILIR.-- Liputansumsel
Com--Dari data Dinas Pekerjaan Umur dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Ogan Ilir (OI),  Hampir 80 persen lalu lintas air angkutan pasir melintasi jembatan milik pemerintah. sempitnya aliran sungai,  aktifitas galian C/ dan kerusakan jembatan masih menjadi kesatuan probelamatika yang tidak bisa di selesaikan hanya dengan "tuding sana sini"

Kepala Dinas PUPR OI, H. Muhsin Abdullah, ST, MM berharap pihak terkait yang secara tupoksi masing-masing  dapat menertibkan lalu lintas air dari aktivitas galian C

" tanpa bermaksud menuding sana sini. Kerusakan jembatan lantaran aktivitas Galian C tanah dan pasir Miniral Batuan Bukan Logam sebagian besar lantaran aktivitas angkutan tersebut." Ujar Muhsin saat ditemui di Pondok Dogan. Sabtu, (20/5/2017)

Muhsin mencontohkan di kecamatan pemulutan. Kecamatan yang identik dengan icon Buaya tersebut. Padat lalu lintas air. perlu ada penertiban. Bahkan, sambung Muhsin. ponton pengangkut pasir pernah menabrak dan menyebabkan pipa besi jembatan pecah.

" terkadang kejadian tak terduga ini akan menyerap anggaran yang seharusnya di alokasikan ke tempat yang memang prioritas, malah dialihkan untuk menanggapi kejadian darurat." Imbuhnya

Soal sempitnya aliran sungai, perlu adanya peningkatan debit air dengan cara me normalisasi sungai. diketahui kondisi sekarang air berubah warna seperti kehijau hijauan berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.

Menyempit nya Daerah aliran sungai (DAS) dan pendangkalan sungai membuat sumber daya air warga kurang baik. di daerah sungai kelekar Tg seteko. Muara Penimbung, Ulak Bedil hingga ke suka merindu sumber daya air disna perlu di tingkatkan debit airnya

" sungai talang balai hingga sungai sakatiga juga mulai menyempit dan mendangkal. nanti akan di anggarkan Normalisasi sungai Talang Balai Kecamatan Tanjung Raja hingga Sakatiga Kecamatan Inderalaya." Tutup Muhsin.( arza)

Kantor Bupati Musi Rawas Terbakar

Liputansumsel.com
Musirawas--LiputanSumsel.com
Ruang Kerja Assisten II yang berada di Gedung Kantor Bupati Kabupaten Musi Rawas, Sabtu (20/5) sekitar pukul 10:30 WIB Terbakar. Dari hasil keterangan yang didapat dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal kejadian diketahui, Api berasal dari  Ruangan kerja Asisten II diketahui oleh pekerja proyek bangunan yang sedang merenovasi kantor bupati.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura Paisol,

" Api telah kita padamkan, berkat kesigapan petugas Damkar dan Sat Pol PP yang stanbay dilapangan. Tiga kendaraan pemadam kebakaran kita kerahkan untuk memadamkan api agar tidak menjalar keruangan lain ", kata Paisol.

Menurut keterangan petugas Pol PP yang bertugas di pos penjagaan, diketahui adanya api diruangan tersebut dilaporkan oleh pekerja proyek bangunan yang sedang bekerja merenovasi kantor bupati ke pos jaga. Adanya kebakaran tersebut segera kita hubungi petugas Damkar yang sedang bertugas yang kantornya kurang lebih 100 Meter dari pos jaga.

Sementara Itu, Asisten II Kabupaten Saiful Ibna mengatakan Kejadian diperkirakan pukul 10.30 WIB, sampai saat ini tidak korban jiwa, kejadian ini telah ditinjau oleh Bapak Bupati H. Hendra Gunawan.

" tidak ada korban jiwa,kebetulan juga hari libur kerja.saat ini ruangan sudah dipasang police line (garis polisi-red) yang terbakar hanya korsi, meja, alat alat elektronik serta berkas-berkas. Kerugian belum dapat kita inventarisir dan untuk sebab kejadian silakan hubungi pihak Polsek Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau,"jelasnya.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Satreskrim Polsek Lubuklinggau timur I, diduga sementara api berasal dari konsleting Air Conditioner (AC) diruangan tersebut. Untuk penyebab pastinya masih dilakukan pemeriksaan Inafis Polres Kota Lubuklinggau. Kemungkinan besok dapat kita ketahui bersama. (camielcoesar).

Islah Qori : Madrasyah Diniyah penyeimbang Imtek-Imtaq

Liputansumsel.com
Ogan Ilir. -- liputansumsel.com-- Mulai tahun ajaran baru 2017. Sekolah/Madrasyah Diniyah yang sempat tak banyak lagi berdiri sejak bertahun- tahun lalu akan di mulakan kembali. Dalam pelaksanaan nya,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Ogan Ilir (OI) bekerja sama pemerintahan desa, Penghulu (P3N) dan tokoh agama sebagai motor penggerak

Keseimbangan antara ilmu teknologi dan agama menjadi pemicu bermula nya Madrasyah Diniyah ini. Menurut Kadisdikbud OI, Islah Qori. Dulu, siswa-siswi Sekolah Dasar tak banyak memiliki waktu bermain, pagi hari tersita oleh pelajaran di sekolah dan sore hari di jejali pelajaran agama

" waktu bermain mereka (siswa.RED) berkurang. namun ilmu terus bertambah. Imtek dan imtak nya seimbang. prilaku siswa juga pasti baik. Madrasyah Diniyah sebagai preventif terhadap pengaruh negatif teknologi. Ambil waktu bermain mereka. Isi dengan ilmu agama." Kata Islah. Jum'at, (19/5/2017)

Guru-guru agama dan guru ngaji sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu membuat siswa berilmu pengetahuan. Lanjut Islah, Honor para dewan guru bersumber dari Dana Desa. Kepala desa sebagai leading sektor penunjukan kelayakan guru bagi anak anak didik ini

" saat nya guru ngaji dan agama di desa di berdayakan ilmu nya. honor nya dari dana desa. Sebab tahun ke tahun dana desa trus meningkat jumlahnya." Tutup nya

Madrasyah , dapat dimaknai sebagai proses pembelajaran ilmu kegamaan dan lainya. Diniyah sendiri memiliki makna pendidikan dasar keagamaan di usia Sekolah Dasar. (Arza)