17 April 2018

Warga Pemulutan Serahkan Senpi

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Kepala Desa Babatan Saudagar Kecamatan Pemulutan, Muhamad Syafik.As (41) menyerahkan satu pucuk senjata api revolver 5 selinder warna silver dan 4 butir amunisi aktif jenis FN, kepada Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi SH,Selasa (17/4).


Senpi tersebut hasil serahan masyarakat, yang sadar hukum bahwa penggunaan senpi merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU darurat.


Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi SH didampingi Kepala tim Opsnal Bripka Zulkarnain Afianata,ST,.M.Si membenarkan penyerahan senpi dari Kades Babat Saudagar Muhamad Syafik.As.


"Penyerahan Senpi ini, hasil dari kegiatan Personil Polsek Pemulutan yang melaksanakan KKYD dengan CB melakukan sambang ke Desa-Desa, dan menghimbau kepada Kades untuk menyampaikan kepada warganya agar patuh hukum, termasuk tidak membawa senjata tajam kecuali untuk peruntukkannya dan tidak menyimpan, memiliki senjata api. Dan apabila ada warganya yang masih menyimpan senjata api maka lebih baik diserahkan kepada pihak kepolisian Polsek Pemulutan," ujar Kapolsek.


Kapolsek menghimbau masyarakat yang masih menyimpan senpi atau sajam untuk segera diserahkan kepada pihak kepolisian. 


"Kalau menyerahkan senpi dengan kesadaran tentu tidak akan ditindak, tetapi jika ditangkap razia atau giat dari pihak kepolisian maka penangananya tentu akan di jerat dengan pasal 1 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 51 dan ancaman pidananya sangat berat hukuman mati dan penjara seumur hidup paling lama 20 tahun," jelas Zaldi. (rul)

Warga Burai Harapkan Program Warna Warni Selesai Tepat Waktu

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Program Desa Warna-warni di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, sudah mencapai lebih kurang 30 persen.  Namun, warga Burai pesimis pengecatan akan rampung 100 persen, mengingat peresmian Desa Warna-warni ini diwacanakan pada 27 April 2018 atau bertepatan pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).


“Kita pesimis akan selesai. Mengingat pengerjaan hanya dilakukan warga setempat, yang pastinya kurang maksimal pengerjaanya, karena warga Burai juga banyak yang bekerja atau mencari nafkah,” ujar Wilie, warga setempat Selasa (17/4).


Tak hanya itu, lambannya material berupa cat yang datang dari pertamina juga menjadi hambatan warga. “Cat dari Pertamina baru datang, kalau sebulan sebelumnya saya rasa pengecetan sudah lebih 30 persen. Jadi tidak buru-buru pengerjaanya,”  ungkap wawan, warga yang lain.


Lebih jauh pihaknya berharap, agar destinasi wisata ini jangan ‘hangat-hangat tai ayam’. “Maksudnya habis pembukaan kalau bisa berkelanjutan, dan hingga akhir hayat Desa Burai ini jadi Kampung Warna-warni. Jangan sudah pembukaan, jalan tidak lama sudah hilang. Misalnya, kalau catnya sudah pudar diperbaharui terus, biar tidak mengecewakan pengunjung,” harapnya.(rul) 

PAW Mantan Ketua DPRD Ogan Ilir Masih Simpang Siur

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Dianggap telah melanggar aturan tata tertib dengan tidak masuk kerja selama enam bulan berturut-turut dan tersandung permasalahan hukum, Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) resmi memberhentikan Drs H Ahmad Yani MM dari keanggotaannya sebagai wakil rakyat DPRD Kabupaten OI periode 2014-2019.

Namun pihak partai melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Golkar Kabupaten OI belum bisa merekomendasikan ke DPD partai Golkar Provinsi mengenai nama Pengganti Antar Waktu (PAW) Drs H Ahmad Yani MM yang sempat menduduki kursi pimpinan tertinggi lembaga DPRD Kabupaten OI.

Alasannya, pada 5 April lalu nama Helmy yang calon kuat PAW Ahmad Yani dari suara terbanyak kedua setelah Ahmad Yani yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pemulutan dinilai cacat hukum bila direkomendasikan oleh DPD Partai Golkar Kabupaten OI untuk menduduki kursi yang ditinggalkan oleh politisi partai Golkar tersebut.

Karena nama Helmy sudah tidak lagi menjadi pengurus partai Golkar lantaran telah dipecat dan mengundurkan diri dari keanggotaan partai berlogo pohon beringin itu. Oleh sebab itu, pihak DPD partai Golkar Kabupaten OI belum berani memberikan sikap.

"Kita belum bisa memberikan rekomendasi nama yang bakal menjadi PAW saudara Ahmad Yani. Karena muncul surat sanggahan dari Rosyidah yang masuk ke kantor DPD Partai Golkar Kabupaten OI. Dalam surat tersebut, bahwasannya saudara Helmy telah dipecat dari kepengurusan partai Golkar," ujar Plt Sekretaris DPD partai Golkar Kabupaten OI, Basrie M Zahri, kemaren.

Dijelaskan Basri, saudara Rosyidah merupakan kader partai Golkar yang pada pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 lalu memperoleh suara terbanyak ketiga setelah Ahmad Yani dan Helmy dari Dapil Pemulutan.

Sementara, Plt Sekretaris DPD partai Golkar Kabupaten OI mengakui bila saudara Helmy telah dipecat dan mengundurkan diri dari kepengurusan partai Golkar Kabupaten OI. Sedangkan, saat ini, saudara Helmy telah bergabung dengan partai Berkarya. Saat disinggung apakah permasalahan ini nantinya bakal menjadi "bola panas" mengingat kedua belah pihak antara Helmy dan Rosyidah sama-sama menghendaki kursi empuk wakil rakyat. Basri M Zahri enggan berkomentar.

"Saya tidak tahu. Namun yang jelas kami masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari DPD partai Golkar Provinsi Sumsel, dalam hal ini menunggu keputusan dari bapak Ir H Alex Noerdin SH selaku ketua DPD partai Golkar Sumsel," ungkap anggota DPRD Oi Fraksi Golkar ini.(rul)