05 Juli 2018

Muara Kuang Jadi Pengembangan Kawasan Agropolitan

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Guna memajukan potensi daerah yang dimiliki, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ogan Ilir (OI) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) melakukan tahapan perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi di Kecamatan Muara Kuang Kabupaten OI.


Mengingat, kawasan transmigrasi pedesaan yang ada di Kecamatan Muara Kuang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan Agropolitan atau pengembangan kawasan daerah melalui optimalisasi sumber daya Pertanian dan Perkebunan yang ada di kawasan Muara Kuang.



Jadi, apabila legalitasnya sudah ada dan sudah mulai berjalan tentu kawasan agropolitan yang rencananya akan dikembangkan tentu sangat bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar yang sasaran utamanya adalah pangsa pasar hasil perkebunan dan pertanian. Hal tersebut diungkapkan Kadisnakertrans Pemda Kabupaten OI Trisnopilhaq melalui Kabid Pengembangan Kawasan Transmigrasi Ahmad Saili, Kamis (5/7) di ruang kerjanya.


"Mengapa dipilihnya kawasan transmigrasi yang ada di pedesaan-pedesaan dalam Kecamatan Muara Kuang untuk dikembangkan menjadi kawasan Agropolitan. Karena, menurut Kadisnakertrans Pemda Kabupaten OI, kawasan tersebut sudah ada master plan-nya, jadi tinggal kita kembangkan saja," jelas Trisno.


Ia menambahkan, saat ini ada ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan yang ada di kawasan transmigrasi Kecamatan Muara Kuang.


Apalagi lanjut Trisno, akses menuju Kabupaten OKU Timur di kawasan tersebut sudah dibuka. Tentu saja, akan mempermudah bagi pelaku usaha untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan menuju ke wilayah OKU Timur dari Muara Kuang.


"Kita fokuskan ke pengembangan kawasan Pertanian. Tentu saja ini, perlu adanya sinergitas baik antara Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, pihak Provinsi dan Pemerintah pusat," jelas Kadisnakertrans OI.


Ia menambahkan, sinergitas perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi di Muara Kuang, beberapa waktu lalu sudah dipaparkan ke pihak Provinsi. Hasilnya, pihak Provinsi sangat mendukung program pengembangan kawasan agropolitan di Muara Kuang.



"Data pengembangan kawasan agropolitan yang bersinergi sudah kita paparkan dan sudah kita usulkan ke pihak Provinsi. Program ini merupakan program perencanaan pembangunan jangka panjang. Karena kalau mengandalkan APBD tentu tidak sedikit.



"Mudah-mudahan kedepan, ada legalitas dari pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan transmigrasi Agropolitan di Muara Kuang. Ya, kita berharap apabila Kementerian sudah masuk, mudah-mudahan kawasan ini akan mulai berkembang," ujar Kadisnakertrans OI.(rul)

Sisakan PR, Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara kpu berjalan alot

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com -
Rapat Pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pagaralam  periode 2018 - 2023 di aula SDN 74 rujukan Gunung Gare Pagaralam, Rabu (4/7) berjalan cukup alot dan dihujani berbagai pertanyaan, sanggahan dan interupsi dari saksi pasangan calon peserta Pilwako.

Diantara persoalan yang timbul salah satunya adalah masalah perbedaan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) penyandang disabilitas dengan jumlah suara yang ada di daerah pemilihan Kecamatan Pagaralam Selatan, dimana jumlah suara lebih besar dari jumlah DPT.

Persoalan lainnya adalah terkait perbedaan jumlah suara pada formulir C1 yang dimiliki saksi dengan dormulir C1 hasil rapat pleno.
Menanggapi berbagai persoalan tersebut, pimpinan rapat yang juga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Pagaralam,

Yenli Elmanoveri yang didampingi oleh seluruh komisioner dan sekretaris KPU kota Pagaralam, menjelaskan, bahwa berbagai persoalan dan trouble yang timbul saat proses pemungutan dan penghitungan suara baik ditingkat Kelurahan maupun tingkat Kecamatan masih dalam batas kewajaran,

" Kami mengakui memang masih ada ditemukan persoalan dan permasalahan dalam beberapa proses pilwako ini, namun masih dalam batas kewajaran dan tidak mencoreng prinsip prinsip PEMILU, masih bisa teratasi", ujar Yenli.


Menyikapi banyaknya sanggahan dan interupsi yang dilakukan saksi dari pasangan calon peserta pilwako, Yenli juga tidak menyangkal adanya kekurangan dari pihaknya sebagai penyelenggara, " kami mengakui adanya berbagai kekurangan dalam proses pemilihan, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pembekalan atau Bimtek yang diperoleh para penyelenggara pemilu, sehingga menyebabkan mereka sedikit kelabakan, kedepan kami berjanji untuk memperbaiki diri ", kilahnya.

Bagi para kontestan baik pilgub maupun pilwako yang masih merasa kurang puas dan memiliki 'unek-unek'pihaknya masih membuka waktu dan kesempatan untuk menyampaikannya dalam tiga hari kedepan sebelum dilakukannya rapat pleno penetapan pemenang.

SDN 2 JUDII KELUHKAN MOBILLER BANYAK RUSAK

Liputansumsel.com
Muba,liputansumsel.com- Pendidikan merupakan program Pemerintah untuk mencerdaskan anak anak bangsa,oleh karena itu tempat sarana dan prasarana yang baik,memadai sangat penting dan di butuhkan untuk anak didik di suatu pendidikan.

Hal itu telah dikeluhkan oleh Maulana,spd,i selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri JUDII Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu(4/7/18).

Menurut,Maulana,spd,i, bahwa SDN2 JUD II sangat membutuhkan bantuan mobiller di karenakan mobiller yang ada tidak layak pakai dan banyak rusak, lemari untuk tempat menyimpan buku - buku pelajaran pun belum ada untuk di ruang kantor sekolah.

"Mobiller rusak hampir 80%, sisanya peserta didik harus ekstra hati - hati untuk menduduki kursi dan meja sekolah tersebut, takutnya waktu di duduki langsung ambruk dan dapat mencidrai murid didik kami".

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan agar pihak Dinas Pendidikan dan kebudayaan(disdikbud) Kabupaten Muba dapat membantu mobiller di sekolah kami,tutur Maulana,spd,i. kepada liputansumsel.com, ia menambahkan, proposal bantuan sudah  disampaikan ke pihak dinas terkait, tinggal kita tunggu hasilnya, harapan kami agar sekiranya bantuan tersebut dapat terealisasi dengan cepat ucapnya.(agung)