07 Agustus 2018

Komisi lll DPRD Cek Perizinan PT KIM

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Komisi III DPRD Ogan Ilir dikomandoi Ketua Afrizal, Seketaris Sonaidi Ariyansyah dan dua anggotanya Rahmadi Djakfar dan Helmi, secara mendadak melakukan pengecekan dibeberapa bagian di perusahaan PT Karya Inti Malindo (KIM), selasa (7/8).


Dari hasil sidak, Komisi III kompak mendesak agar perusahaan ini stop operasi dan ditutup sementara waktu untuk menunjukkan berkas-berkas bangunan, izin operasi serta IPAL.


Pernyataan yang tegas ini diungkapkan Seketaris Komisi III Sonedi Ariyansyah. Menurutnya, pihak perusahaan sama sekali tidak bisa menunjukkan izin PT dan lain-lainnya. “Tolong kawan-kawan media catat, saya minta perusahaan ini ditutup dan stop operasi,” tegasnya.


Dibeberkannya juga, bahwa dirinya bertemu dengan tenaga asing dari Cina yang diajaknya bicara tidak bisa berbahasa Indonesia. “Tadi ada transletenya. Lagi pula perusahaan ini tidak ada plang. Apa ini?, Sekali lagi kami akan rekomendasikan ini agar ditutup dan stop operasi,” ungkapnya.


Rahmadi Djakfar juga sepakat agar perusahaan ini ditutup, dimana menurut kacamatanya, pihak perusahaan tidak bisa menunjukkan izin pembelian kayu. “Kami lihat juga minim keselamatan kerja, perangkat kerjanya juga tidak ada, seperti sarung tangan, sepatu bot, helm dan lain-lain,” katanya.


Pernyataan tegas juga dilontarkan Ketua Komisi III Aprizal. Menurut dia, K3 di perusahaan itu sama sekali tidak ada, padahal ini sangat perlu. “Yang pasti kami sepakat perusahaan ini ditutup, untuk melangkapi apa yang kita minta seperti izinnya dan lain-lainnya,” katanya.


Masalah K3, katanya, juga harus dipenuhi, jika tidak pihaknya mengancam akan membawa masalah ini ke jalur hukum.”Kita tidak main-main karena sudah diatur undang-undang apa yang kita mintai ini,” tukasnya, saraya akan memanggil pihak-pihak yang berwenang di PT tersebut untuk hadir ke Komisi III.


Sebagaimana diketahui, selama ini masyarakat sekitar PT tersebut merasa was-was dan dihantui rasa takut akan limbah yang ditimbulkan dari PT KIM tersebut. Selain itu jalan kabupaten menuju PT tersebut mulai hancur, dan berdampak banyak debu yang beterbangan. Sehingga, polusi udara disekitar tersebut mencemari pemungkiman warga.


“Terima kasih kepada pihak Komisi III yang cepat tanggap atas keluhan kami. Kami berharap agar perusahaan ini ditutup, karena sangat meresahkan kami masyarakat sekitar PT ini,” keluh Jamal warga sekitar PT tersebut.


Sementara itu Flin dari pihak PT KIM, mengaku saat ini pihaknya belum bisa menunjukkan administrasi perizinan perusahaannya, karena dia hanya bagian lapangan. “Nanti hasil pertemuan ini, akan kami sampaikan ke pimpinan,” ujarnya.(rul)

Warga Desak Pemerintah Tutup Pabrik Pengelola Kayu

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Akhir-akhir ini warga yang bermukim di Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) dibuat resah dengan keberadaan pabrik pengelolaan komponen kayu milik perusahaan PT Karya Inti Mailindo (KIM).

Keresahaan warga lantaran pihak perusahaan terkesan kurang begitu memperhatikan dampak lingkungan dari aktifitas pabrik seperti asap, polusi debu, suara mesin yang bising, serta kondisi badan jalan yang kian rusak akibat setiap hari dilintasi truk-truk angkutan kayu bertonase tinggi.

Bukan tanpa alasan, mengingat jarak antara lokasi pabrik dengan permukiman padat penduduk sangat berdekatan. Seperti yang dikeluhkan salah seorang warga Sihab (36), warga yang bermukim di komplek Perumahan Ridho Residence mengaku sangat diresahkan dengan keberadaan pabrik yang baru diresmikan beberapa minggu yang lalu.

"Yang pastinyo polusi debu, suara bising, belum lagi ditambah kerasnya suara benturan dari kayu-kayu gelondongan yang diturunkan dari mobil ke gudang pabrik. Kondisi seperti ini sangat mengganggu ketenangan warga," kata Sihab, Selasa (7/8).

Dirinya bersama perwakilan ribuan warga yang ada di komplek perumahan seperti di Komplek Perumahan Griya Cipta Indralaya (GCI), RS Sederhana, dan warga perumahan Griya Makmur Jaya (GMJ) mendesak pemerintah untuk segera menutup paksa operasional pabrik tersebut.

Dijelaskannya, selama ini tidak pernah ada pemberitahuan baik secara lisan maupun tertulis dari pihak perusahaan mengenai pembangunan pabrik yang baru diresmikan pada akhir Juli lalu itu. "Tiba-tiba langsung dibangun dan diresmikan," sesal Sihab.

Dirinya mempertanyakan sejauh mana perizinan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah terhadap operasional pabrik sepeti Amdalnya dan izin bangunan.

Pabrik pengelola kayu PT KIM yang disebut-sebut milik orang China tersebut, kesannya amburadul. Mengingat ada empat orang tenaga asing yang bekerja di lingkungan pabrik.

Menanggapi hal ini, General Manager PT KIM Syarkowi ketika dikonfirmasi mengungkapkan dirinya mendukung rencana warga yang mendesak untuk segera dilakukan penutupan terhadap operasional pabrik milik PT KIM.

Karena, dirinya juga sangat menyesalkan sikap dari tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari China yang dinilai sangat tidak sesuai prosedur dalam menjalankan usaha baik sebelum operasional maupun sesudah operasional.

"Seperti halnya dalam perekrutan karyawan, penggajian karyawan yang jauh dari upah minimum provinsi (UMP). Awalnya ia menyarankan agar petugas jaga malam digaji Rp 2.7 juta perbulan, ini malah digaji Rp 500 ribu perbulan. Saya selaku General Manager perusahaan sangat mengakui bila perusahaan ini tidaklah sesuai dengan prosedur. Saya menyarankan ini, itu, mereka selalu membantah. Tutup saja pabrik itu, saya sudah pusing," sesalnya.

Selain itu juga, ia sangat mendukung keinginan warga yang menghendaki agar pabrik pengolaan kayu mebel tersebut segera ditutup. "Tapi ingat, saya minta kepada pihak pemerintah, sebelum pabrik itu ditutup, terlebih dahulu amankan dulu tenaga kerja asing yang berada disitu. Mereka berjumlah empat orang," tandas Syarkowi.(rul)

245 PEJABAT MUBA RESMI DI LANTIK

Liputansumsel.com
Muba,liputansumsel.com,Pengambilan Sumpah Pejabat ataupun pelantikan Pimpinan Pratama, Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate. Selasa (7/8/18)

Surat Keputusan Pelantikan yang di tanda tangani Bupati Muba tersebut tercatat 245 pejabat terdiri dari Eselon II, III, IV, dan Pejabat Fungsional Kependidikan. Sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama 8 orang Eselon II, 50 orang Eselon III, 176 orang di Eselon IV dan Pejabat Fungsional Kependidikan sebanyak 11 orang keseluruhannya.

Bupati Musi banyuasin (MUBA) H.Dodi Reza Alex dalam sambutannya menuturkan mutasi atau perpindahan dalam jabatan merupakan suatu langkah strategis yang dilakukan dalam suatu pemerintahan, tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi kerja dan komposisi jabatan yang ideal hingga pada akhirnya akan mewujudkan pencapaian yang maksimal dalam menjalankan tugas.

“Saat ini sudah memasuki Triwulan ketiga kita harus bergerak lebih cepat dari sebelumnya banyak agenda-agenda yang harus kita kejar banyak yang menjadi target utama dan pencapaian prestasi di setiap sisi di setiap instansi perangkat daerah itu menjadi pertimbangan utama dalam menduduki jabatan tinggi Pratama tersebut kita harus bergerak lebih cepat dari sebelumnya untuk melaksanakan semua program pembangunan yang telah direncanakan dan ditargetkan pada saatnya nanti saudara-saudara sekalian pencariannya akan menjadi penempatan dalam suatu jabatan dan juga saya ingin menambahkan bahwa variabel terbaru gugur adalah prestasi-prestasi yang diterima baik dari penghargaan tingkat nasional maupun regional juga menjadi pertimbangan tertentu apabila saudara-saudara semua diamanahkan untuk menjadi pimpinan di instansi masing-masing”.tutur DODI.

Di ungkapakannya konsekuensi dari pelaksanaan jabatan bukan hanya dipertanggungjawabkan kepada bangsa negara dan masyarakat semata, akan tetapi lebih dari itu di pertanggungjawabkan dihadapan allah SWT.

“Jabatan yang dipercaya kepada saudara-saudara jangan sampai di salah gunakan , harus benar-benar dijalankan dengan baik dan benar, serta penuh rasa tanggung jawab”. Ucap Dodi.(agung)

Warga Ogan Ilir Antusias Sambut Api Obor Asian Games

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Api obor Asian Games 2018 tiba di Ogan ilir, Sumatera Selatan, Selasa (7/8) pagi WIB. Nampak Masyarakat Oi antusias menyambut kirab obor pesta olahraga empat tahunan tersebut.


Dari jadwal yang sudah ditentukan, serah terima dari kota Palembang kepada Kabupaten OI diterima Asisten I Pemkab OI H. A. Rahman Rosyidi, di lokasi perbatasan Palembang-Ogan Ilir, di terminal Karya Jaya.


Selanjutnya, api obor ini akan melintas dan dibawa menuju Indralaya, melewati rute sepanjang jalan lintas timur Palembang-Indralaya dan berakhir di gerbang Pemda Tanjung Senai, di samping kantor Koramil OI atau disamping perkantoran Pemda lama.


Dari pantauan, selanjutnya Asisten I menyerahkan api obor kepada Sekda OI H. Herman dan diteruskan kepada Heru Afriansyah, atlit taekwondo untuk diserahkan di titik pertama yaitu kepada M. Akrom.

Dari titik pertama M. Akrom atlit Dayung meneruskan pada titik kedua, yang akan diterima oleh Wahyu Aditama atlit Wushu juga merupakan seorang atlit.

Selanjutnya, diteruskan pada titik ketiga yang akan diterima M. Abidzar, atlit Basket diteruskan kepada titik empat yang akan diterima oleh Hodijah, atlit Dayung didampingi Cecep Maulana atlit Balap Sepeda.

Setelah itu, diteruskan pada titik lima yang akan diterima oleh Sabda Rahmi, atlit Dayung didampingi Dahlia Andika, atlit Wushu dan diteruskan kepada Tia Agustin, atlit Basket didampingi Nabila, atlit Taekwondo pada titik ke enam.

Sementara pada titik ketujuh, diterima Kadin Pemuda dan Olahraga (Pora) OI Islah Corie, dan setelah itu pada titik akhir atau titik ke delapan, api obor akan diserahkan Kadin Pora kepada Bupati OI HM. Ilyas Panji Alam selanjutnya diamankan oleh panitia pusat.

Terakhir, pelepasan Tim Torch Relay Api Obor Asian Games XVIII oleh Bupati OI, menuju Kabupaten OKI dan diantar langsung ke lokasi, di Simpang Kijang oleh Asisten II pemkab OI, H. Muhsin Abdullah didampingi seluruh SKPD.(rul)

Api Obor Asian Games di Sambut Ribuan warga kota Prabumulih

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,liputansumsel.com--
Ribuan masyarakat kota Prabumulih menyambut api abadi Asean Games 2018, api yang menyimbolkan semangat membara bagi para atlite, di sambut langsung oleh gubernur sumsel bertempat di depan kantor DPRD kota Prabumulih, pada senin (06/08)

Hadir dalam acara tersebut  Gubernur Sumsel,PJ Walikota Prabumulih,DPRD kota Prabumulih dan jajarannya, unsur Muspida, Dandim, Kapolres prabumulih,, kejaksaan, Yon zipur prabumulih, serta tim PKK kota Prabumulih.

Api obor ini disambut dari perbatasan  kota PALI dan  diperbatasan kota Prabumulih, arah muara Enim, setelah itu akan  singgah di kontor DPRD Prabumulih,  selanjutnya baru di bawa ke Jalan Sudirman tepatnya depan KFC, langsung menuju rumah dinas walikota Prabumulih dengan cara meraton.

Salah seorang perbawakilan tim lari pembawa obor mengatakan dirinya sangat senang  karena terpilih untuk mengawal api obor Asean Games  ini adalah momentum yang sangat langkah", ujarnya

PJ Walikota Prabumulih H. Richad Cahyadi AP MSI dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena kota Prabumulih salah satu kota yang dilewati api obor 2018.

CAsien games 2018 yang sebentar lagi akan di mulai semoga sukses dan berhasil, dan apa yang kita lakukan di kota Prabumulih dapat menjadi kenang-kenangan terindah di Indonesia. Karena kota Prabumulih turut dengan antusias mensuport dan mensukseskan Asien Games 2018. " Ucap Richad ( ADV)