10 Agustus 2018

DPRD Oi Segera Panggil PT KIM

Liputansumsel.com
Indralaya,liputansumsel.com--
DPRD Kabupaten Ogan Ilir (OI) melalui komisi lll  yang membidangi masalah lingkungan hidup, menjadwalkan pemanggilan terhadap manajemen perusahaan pengelola kayu milik PT Karya Inti Malindo (KIM).


Pemanggilan yang dilakukan oleh pihak Komisi tiga DPRD Kabupaten OI, berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Pabrik PT KIM yang berlokasi didekat permukiman penduduk di Desa Tanjung Seteko Indralaya Kabupaten OI. Hasilnya, pihak Komisi tiga menemukan dugaan indikasi kurang pedulinya manajemen perusahaan terhadap lingkungan sekitar seperti jalan, polusi debu, suara mesin yang bising. Kemudian, Amdal lingkungan, keresahan, terganggunya lingkungan terhadap debu.



"Kita sudah menjadwaklan pemanggilan kepada manajemen perusahaan pabrik PT KIM, Senin (13/8) nanti di ruang rapat Komisi tiga," ujar Afrizal anggota Komisi tiga DPRD Kabupaten OI, Jumat (10/8).


Pemanggilan ini bertujuan untuk mendengarkan penjelasan orang yang berkompeten dari pihak manajemen perusahaan sebagaimana menyinggung tuntutan dari warga agar perusahaan ini ditutup. Kemudian meminta agar pihak perusahaan berinisiatif memperbaiki kondisi badan jalan warga di Desa Tanjung Seteko Indralaya yang mengalami kerusakan akibat sering dilintasi truk-truk bertonase tinggi yang mengangkut belasan ton kayu gelondongan.


"Bila tidak ada inisiatif dari pihak PT KIM, bukan tidak mungkin, berdasarkan permintaan warga, kita tutup perusahaan itu," kata Afrizal.


Disamping itu pula dikatakan politisi partai Nasdem ini, ditemukan pula adanya temuan yang menyangkut keselamatan kerja (K3) perusahaan yang bekerja disitu yang bertentangan undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.


Kemudian, penggajian terhadap karyawan yang tidak sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP). "Kita juga mengakui, bila perusahaan PT KIM tersebut merupakan perusahaan multi yang tidak hanya bergerak dibidang pengelolaan kayu saja. Melainkan ada beberapa komponen yang dihasilkan oleh perusahaan yang disebut-sebut milik warga Tiongkok," ujar Afrizal seraya menyebut pihaknya juga menemukan adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok (China) yang bekerja di pabrik tersebut dan dipertanyakan mengenai sejauh mana perizinan yang mereka miliki .



Sementara diketahui, berdasarkan penelusuran ke pabrik, komponen yang dihasilkan dari perusahaan PT KIM tersebut antara lain yakni, bahan baku mebel dari bahan kayu gelondongan, kayu arang, jamur tiram, dan sarang burung walet.


Sementara Kabid Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemda Kabupaten OI Taufik mengakui adanya empat orang TKA yang bekerja di pabrik tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti apakah TKA tersebut ilegal atau tidak.


"Karena yang bisa menindaklanjuti hal ini adalah pihak Kepolisian dan Imigran. Kita sifatnya hanya menerima laporan saja dan mengetahui bila benar disitu pabrik KIM terdapat tenaga kerja asing asal Tiongkok China," jelasnya.(rul)

Palembang Raih Rekor MURI dalam Ajang penyajian pempek Terbanyak

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com -Sebanyak 18.818 porsi pempek ikan ber Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disajikan di Benteng Kuto Besak dalam menyambut  perhelatan olahraga akbar Asian Games, sore kemarin pada Rabu (8/8/2018)menjadi saksi yang bersejarah bagi masyarakat Kota Palembang.

Dalam penyajian pempek sebanyak 18.818 porsi tersebut sekaligus pemecahan rekor Museum Record Indonesia (MURI) pada tahun 2018 dalam ajang penyajian pempek ber SNI terbanyak.

Acara yang berlangsung di Benteng Kuto Besak tersebut  dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya yang didampingi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Penjabat (Pj) Walikota Palembang Akhmad Najib, dan Deputi Bidang Informasi BSN Dr Zakiah.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, mengatakan,bahwa makanan olahan yang terbuat dari ikan ini atau yang dinamakan pempek sudah menjadi trending topik nasional.

“Paket pempek dengan mencapai 7 ton perhari keluar Palembang itu adalah hal yang sangat luar biasa. Saat ini top 5 kuliner Indonesia yang mendunia adalah rendang, soto, nasi goreng, gado-gado, dan tempe semoga pempek bisa jadi nomer 6 kuliner Indonesia yang mendunia,” ujarnya.

Arief Yahya menambahkan bahwa Palembang kini memiliki dua potensi yang dapat mendunia yaitu pempek dan songket.

Dirinya berharap, keduanya bisa menjadi potensi yang mampu mendorong Palembang makin dikenal dunia dan wisatawan dapat tertarik mengunjungi Bumi Sriwijaya ini.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Palembang Akhmad Najib mengatakan, penyelenggaraan rekor muri ini diharapkan mampu mendorong penyediaan pangan yang berkualitas.

Penyelenggaraan ini juga bertujuan untuk memotivasi pengusaha pempek untuk menyediakan pempek ber-SNI.

“Pemerintah Kota Palembang berharap Rekor Muri ini membuat orang-orang makin tertarik untuk berkunjung ke Kota Palembang. Melalui kegiatan ini kita harapkan pelaku ekonomi khususnya pempek mampu meningkatkan kualitas, khususnya pempek,” ujar Ahmad Najib.

Lebih lanjut dijelaskannya, Pemecahan Rekor Muri ini juga identik dengan pelaksanaan Asian Games. Dirinya berharap, penyelenggaraan Asian Games di Palembang dapat berlangsung secara sukses dan lancar.(Ali)