19 Juli 2019

PWI MUBA GELAR PERLOMBAAN KARTU SONG UMUM DALAM MENYAMBUT HUT-RI KE-74

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel, - dalam Menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke 74 Tahun Pada 17 Agustus 2019. tentunya akan banyak Hal yang sangat dinantikan oleh Rakyat Indonesia salah satunya Perlomban demi Perlombaan Khas 17 Agustus, seperti Panjat Pinang, Tarik Tambang, Lomba Makan Kerupuk serta masih banyak yang lainnya.

juga ada yang istimewa di hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 74 di Kabupaten Musi Banyuaisn. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Musi Banyuasin akan ikut berpartisipasi dalam memeriah hari Kemerdekaan Republik Indonedia dengan menggelar Perlombaan Permainan Kartu Remi Song.

Hasil dari Rapat anggota PWI Muba pendaftaran lomba dimulai dari tanggal 25 Juli sampai 14 Agustus dengan biaya Adminitrasi Pendaftaran sebesar Rp. 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah) Per satu kali Pendaftaran. Dan rencananya Perlombaan tersebut akan dikantor Seketraiat PWI Musi Banyuasin dan tentunya banyak hadiah Menarik yang akan dibagikan termasuk Dorprize bagi para Pencinta Remi Song.

Herlin Koisasi SH Selaku Ketua PWI Muba menjelaskan, "kegiatan lomba ini kita laksanakan sebagai bentuk Partisipasi dari Organisasi Wartawan dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia .

"Saya berharap,kegiatan ini akan berlangsung dengan tertib seperti kita ketahui permainan adalah olahraga otak yang menggunakan alat berupa 1 set kartu dan dimainkan oleh 4 Samapi 5 orang dalam 1 meja. Olahraga ini banyak di gemari dikarenakan mengasah daya pikir setiap pemain dalam memainkan dan menganalisa kartu.

Olahraga ini juga membagi banyak Aspek yang dapat di bermanfaat dimasyarakat, yaitu Penyatu Tali Silahturahmi, cara berkomunikasi dengan sesama pemain melatih kesabaran, sopan santun, serta kejujuran yang di mana sudah makin menurun di Indonesia, "tuturnya(agung/rill).

Muba Optimistis Juara Umum Porprov Sumsel 2019

Liputansumsel.com


PALEMBANG-liputansumsel, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) patok target juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Sumsel 2019. Hal tersebut disampaiakan Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dispopar Muba Muhamad Fariz SSTP usai bersilaturahmi dengan pengurus KONI Sumsel, Jumat (19/7/2019) petang.

Wajar jika Kontingen Muba patok juara umum pada Porprov Sumsel di Prabumulih, 19-26 November 2019. Mengingat pada Porprov XI-Sumsel 2017 di Palembang, Bumi Serasan Sekate, nyaris juara umum.

Torehan mendali emas Muba tidak jauh dari kontingen Kota Palembang hanya beda delapan medali emas. Pada tabel klasemen medali akhir Porprov Sumsel 2017, Muba raih medali emas 91, perak 76 dan perunggu 78.

Sedangkan Palembang total mengumpulkan 99 medali emas, 88 medali perak dan 96 medali perunggu. Raihan medali emas Muba dan Palembang beda jauh dengan posisi tiga ke bawah.

Banyuasin pada peringkat ketiga hanya koleksi 30 medali emas, 34 medali perak serta 45 medali perunggu. Kemudian Muara Enim pada posisi empat torehkan 30 medali emas, 17 medali perak dan 30 medali perunggu. Sedangkan Musi Rawas pada posisi kelima koleksi  27 medali emas, 26 medali perak serta 32 medali perunggu.

"Porprov Sumsel 2019 Kabupaten Muba harus juara umum. Sekarang masih pengodokan atlet, namun itu ranah KONI Kabupaten Muba sinergitas dengan kami Dispopar Kabupaten Muba. Kami jadi satu untuk satu Musi Banyuasin," kata Muhamad Fariz.

Namun sayang Muhammad Fariz yang merupakan mantan Kabag Protokol Pemkab Muba ini masih belum mau bocorkan cabor andalan. Alasanya cukup masuk akal takuk terbaca kompetitor.

"Ya, kalau saya buka sekarang apa saja cabor potensi medali emas, jelas para kompetitor akan mengantisipasinya. Makanya kita belum bisa buka ke media mana-mana saja cabor andalan Muba," tambah dia.

Hanya saja Fariz ,sapaan akrabnya, tidak menampik jika pada multi event olahraga antar kabupaten dan kota se-Sumsel ini bakal mengandalkan atlet-atlet lokal Muba. Khususnya yang bernaung dibawah Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Muba.

"Ya, kita punya 150 atlet di PPLPD Muba. Mereka berada di 16 cabang olahraga," terang dia.

Hanya memberi tahu Muba merupakan salah satu kontingan dengan bonus terbesar bagi atlet. Pada Porprov XI di Palembang 2017 bonus uang pembinaan bagi atlet perorangan peraih medali emas Rp10 Juta, kemudian perak Rp5 Juta dan perunggu Rp2,5 Juta.

Sementara untuk cabor beregu tertinggi medali emas Rp50 Juta dan terendah Rp12 Juta. Sedangkan bonus untuk pelatih per medali Rp3 Juta untuk emas, Rp2 Juta untuk perak dan Rp1 Juta untuk perunggu.(agung/rill).

Wali Siswa SMAN-4 Keberatan Uang Masuk Sekolah

Liputansumsel.com


Jauhari SP.d (sebelah kanan) 
* Ini Jawaban Pihak Sekolah

OKU--Liputansumsel.com,-Terkait mencuatnya keberatan wali siswa SMAN 4 Baturaja Kabupaten  OKU  Propinsi Sumatera Selatan soal besarnya uang sumbangan untuk sekolah sebesar Rp. 3 juta dirasakan  wali siswa sangat memberatkan.
          Belum lagi biaya membayar tebusan baju seragam sekolah yang uangnya diluar dari iuran ssumbangan Rp 3 juta waktu awal masuk sekolah.
          Menanggapi keluhan wali siswa tersebut, Kepala sekolah SMAN 4 Baturaja Kab. OKU Sumsel, Hj. Jumiati S.Pd M.Si melalui Jauhari S.Pd mengatakan pihak sekolah telah sepakat menetapkan penarikan sumbangan siswa baru itu sebesar Rp. 3 juta."Karena sebagai sekolah unggulan dan  SMAN mandiri, SMAN 4 tidak menerima bantuan dana bos dari pusat," jelasnya
          Dana yang ditarik sebesar itu menurut Jauhari cuma dilakukan satu kali selama siswa memulai proses belajar mengajar hingga sampai siswa lulus ujian. " Penarikan dana itu cuma satu kali selama siswa sekolah di SMAN 4 OKU, dan uang itu juga dapat dilunasi selama enam bulan," katanya.
          Selain itu, Jauhari yang dibincangi Liputan Sumsel.com diruang kerjanya mengatakan, kegunaan uang yang ditarik dari wali murid, guna menunjang kegiatan proses belajar mengajar siswa itu sendiri. "Jika kita menerima dana BOS, tentunya kita tidak mungkin memungut dana dari wali murid," tegasnya.
          Sebagai sekolah unggulan dan mandiri, SMA 4 banyak kegiatan ektra kulikuler yang dapat diikuti oleh siswa dalam membentuk kemampuan dan disiplin siswa, mulai drump band, Pramuka, kesenian dan lain lain. (Ben)

Bukan Tulung Selapan, Disini Lokasi Potensial Jembatan Sumsel-Bangka

Liputansumsel.com

Kayuagung—LiputanSumSel.Com Wacana pembangunan jembatan penghubung Sumsel-Babel kian terang setelah Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Moeljono menyetujui proyek infrastruktur tersebut.

Sebelumnya hangat diwacanakan bahwa lokasi jembatan akan membentang dari Desa Permis Bangka Selatan pada sisi pulau Bangka dan Kecamatan Tulung Selapan, OKI disisi Sumsel.

Lokasi tersebut dikabarkan akan bergeser ke Tanjung Tapa, Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Informasi tersebut berdasarkan study awal oleh tim PUPR Provinsi Bangka Belitung yang melakulan pra kajian Jembatan Bangka-Sumsel.

Dari kajian ini, disiapkan tiga alternatif pasangan lokasi yang mungkin dikembangkan  baik dari sisi pulau Bangka maupun sisi pulau Sumatera.
Pertama lokasi di Tanjung Punai, yang berada di antara Kecamatan Muntok dan Desa Kundi ke Juru Taro, Banyu Asin, di sisi pulau Sumatera, dengan panjang rencana Jembatan sekitar 22,6 kilometer.
Titik lokasi kedua, adalah Tanjung Pura, Bangka Tengah, untuk sisi Sumatera adalah di Sungai Batang dengan rencana panjang jembatan 23,1 km. Lokasi ketiga, di Desa Sebagin Bangka Selatan sementara di sisi pulau Sumatera berhubungan dengan Tanjung Tapa, Air Sugihan Ogan Komering Ilir (OKI) dengan panjang jembatan yang lebih pendek yakni 15,2 km.

"Pra kajian ini untuk menyusun dokumen pra studi kelayakan sebagai dasar dalam proses kebijakan dan strategi rencana pembangunan jalur penghubung Bangka-Sumatera," kata Noviar Ishak Kepala Dinas PUPR Provinsi Bangka pada pertemuan Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Sumsel dan Provinsi Bangka dengan Menteri PUPR RI Basoeki Hadimoeldjono, di Kantor Kementerian PUPR RI Jakarta Selatan, Kamis (18/7).

Hal itu juga dibenarkan Kepala Dinas PU PR Kabupaten OKI, Ir H Hafidz MM  ,”Kalau lihat kajian awal tanjung tapa lebih potensial karena jarak tempuh lebih pendek” ungkap Hafidz, Jumat (19/7).

Menurut dia, usulan tersebut langsung disetujui Menteri PUPR Basoeki Hadimoeldjono.

Menteri PUPR RI Basoeki Hadimoeldjono mengungkapkan dukungannya secara utuh. Hanya saja ia meminta Pemerintah Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung melakukan fisibility study yang baik dan kuat terlebih dahulu. Itu karena menteri sudah menyetujui pembangunan dilakukan dengan dana APBN secara keseluruhan.

“Proyek ini potensial untuk dibiayai melalui APBN mari bikin fisibility yang kuat agar kami bisa putuskan ini dibangun. Banyak daerah lain yang juga minta dibangunkan jembatan, misalnya Batam. Saya dukung penuh, fisibility study-nya harus baik dan kuat. Nanti mulai desain. Bila perlu 13 km lewat laut. Kalau APBD kurang mendingan ditangani APBN,” jelas Menteri, Kamis (18/7).

Sebelumnya, pada pertemuan Juni lalu antara Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Gunernur Bangka Belitung, Bupati Bangka Selatan, dan Bupati OKI, H. Iskandar SE sepakat mengirimkan surat resmi kepada Presiden agar pembangunan jembatan tersebut dapat dijadikan sebagai proyek strategis nasional (PSN).

“Memang saran Menteri Basoeki, masing-masing pemda (Bangka Selatan, Babel dan OKI, Sumsel) harus mengirim surat kepada Presiden Jokowi setelah pertemuan ini (soal jembatan Sumsel-Babel),” tutup Hafidz.(Povi)

POLSEK LAIS AMANKAN KUSEN

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Pelaku pengancaman terhadap korban Markoni alias Alex (31) Warga Kecamatan Betung, Kab. Banyuasin diamankan Unit Reskrim Polsek Lais Resor Musi Banyuasin, Rabu (17/7/2019) malam dirumahnya.

Kejadian tersebut diawali saat pelaku dengan menggunakan senjata tajam mengancam korban Sabtu (6/07/19). Pelaku bernama Kusen Ardiansyah (30) Warga Dusun II, Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Kab Muba mengancam sambil mengarahkan golok tersebut kearah korban.

”Berenti kau beli ikan di desa ini, agek kau ku kapak,” kata pelaku saat itu. Korban yang ketakutan langsung melarikan diri bersembunyi dirumah saudara Mira dan melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polsek Lais.

Kapolsek yang menerima laporan tersebut langsung memerintahkan Kanit Res, Ipda Susilo, SH, yang langsung bergerak beserta personil Reskrim lainnya untuk melakukan penyelidikan tentang kebenaran laporan dari korban tersebut.

Pelaku sendiri ditangkap dirumahnya setelah beberapa hari aparat reskrim melakukan penyelidikan keberadaanya. Dari informasi yang dihimpun pelaku kecewa dengan korban dikarenakan harga ikan yang sudah disepakati tidak sesuai saat dibayarkan.

Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, S.E.,M.M. melalui Kapolsek Lais AKP Syafarudin S.H membenarkan penangkapan tersebut.

”Pelaku sendiri berjanji akan menjual ikan tangkapannya pada korban sesuai ukuran dan harga yang sudah disepakati. Namun saat hendak dijual ikan tersebut tidak sesuai dan korban membayarnya setengah harga. Pelaku akan kita kenakan pasal 335 ayat 1 KUHP dan untuk barang bukti sendiri telah kita amankan,”ujar Kapolsek. (Agung/rill).

Muba Bergerak peduli sesama Dinsos Muba Sebar Alat Bantu Penyandang Disabilitas

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Perhatian terhadap penyandang disabilitas di Kabupaten Musi Banyuasin terus digencarkan, kali ini Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Muba menyebar bantuan sosial berupa alat bantu dan sembako yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas di Bumi Serasan Sekate.

Adapun dalam rangkaian kegiatan tersebut, Dinsos Muba membagikan secara gratis alat bantu disabilitas dan sembako yakni di Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Babat Toman, dan Kecamatan Lawang Wetan.

"Sesuai dengan Visi Misi Pemerintah Kabupaten Muba, Bupati Dodi Reza Alex ingin semua penyandang disabilitas di Muba dapat dirangkul dan diberikan bantuan, secara bertahap akan kita sisir semuanya di wilayah Muba," ungkap Plt Kadinsos Muba, Drs Ahmad Nasuhi.

Dikatakan, adapun alat bantu dan sembako yang dibagikan yakni di Kecamatan Sanga Desa tercatat ada 4 kursi roda, 3 alat dengar, 3 tongkat buta, 4 tongkat ketiak, 17 paket sembako disabilitas, 38 paket sembako lansia.

Kemudian, di Kecamatan Babat Toman 14 kursi roda, 2 alat bantu dengar, 1 tongkat buta, 1 tangan palsu, 1 kaki palsu, 30 paket sembako disabilitas, 30 paket sembako lansia.

"Sedangkan di Kecamatan Lawang Wetan yakni 9 kursi roda, 2 tangan palsu, 3 tongkat buta, 4 tongkat ketiak, 26 paket sembako disabilitas, 18 paket sembako lansia," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, salah satu misi Kabupaten Muba selain memberdayakan perempuan dan memberikan perlindungan anak juga akan berusaha merangkul semua penyandang disabilitas tanpa ada yang terlantar.

"Jadi, di Muba ini jangan sampai ada penyandang disabilitas yang terlantar," tegasnya.

Terpisah, Yanto (45) penyandang disabilitas Kecamatan Lawang Wetan yang menerima bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemkab Muba.

"Terima kasih pak Bupati Dodi Reza, atas bantuan kursi roda ini saya akan lebih mudah beraktifitas sehari-harinya," pungkasnya.(agung/rill).

Pertemuan Bulanan, DWP Muba Ajak Anggota Pro Aktif dalam Organisasi

Liputansumsel.com


MUBA -liputansumsel, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengadakan Pertemuan Rutin Bulanan Kamis (18/7/2019) di Aula Sekretariat DWP Setda. Sebagai pelaksana pada pertemuan kali ini adalah DWP Bagian Umum dengan memberikan materi tentang tutorial berhias dari produk Y.O.U.

Pertemuan Rutin Bulanan DWP Setda dihadiri langsung oleh Ketua DWP Kabupaten Muba, Hj Asna Aini Apriyadi, Para Wakil Ketua DWP. Dikatakannya, sebagai Organisasi Istri Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Sekretariat Daerah, DWP Setda Kabupaten Muba dituntut untuk memiliki tekad dan komitmen bersama untuk mensejahterahkan anggotanya.

"Maka dalam pertemuan rutin setiap bulannya DWP khususnya di Setda  hendaknya bisa memunculkan suatu program kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan profesionalitas ibu-ibu yang notabene adalah istri ASN, "ujarnya.

Istri Sekda Kabupaten Muba ini sangat mengapresiasi tingkat kehadiran anggota yang tinggi dan memotivasi serta mengajak  para ibu-ibu selalu pro aktif terlibat dalam organisasi.

"Organisasi DWP merupakan sebuah organisasi yang mengajak, merangkul dan membangun anggotanya untuk selalu mengedepankan integritas seorang istri. Sebagai istri, kadang waktu terbuang dan tersita dalam mengurus rumah tangganya. Dengan adanya organisasi DWP yang diikutinya setidaknya dapat mewadahi seluruh ibu-ibu, yang suaminya bekerja Setda Muba selain dapat mengenal satu anggota dengan anggota yang lain, wadah organisasi ini memupuk erat serta sebagai sarana untuk mengembangkan bakat-bakat dari seorang istri", tutur Asna.

Asna juga menghimbau agar seluruh anggotanya agar mempersiapan diri untuk menyambut peringatan  17 Agustus mendatang, akan banyak rangkaian kegiatan dan perlombaan yang melibatkan kan DWP, tentu kita harus tampil dan aktif.(agung).