28 September 2019

PMI OI Harus Siap Menyongsong Masa Depan Penuh Tantangan

Liputansumsel.com
Indralaya - liputansumsel. com - Sebagai organisasi yang syarat pengalaman, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ogan Ilir (OI) harus siap menyongsong masa depan yang penuh tantangan. Untuk itu PMI perlu melakukan konsolidasi ke dalam dan melakukan advokasi kesemua steakholder terkait untuk penguatan organisasi guna menghadapi tantangan tersebut.

Hal ini ditegaskan Bupati OI, HM. Ilyas Panji Alam, SE. SH bersama Ketua PMI Kab OI Hj Meli Mustika, SE. MM saat membuka Peringatan HUT PMI Ke-74 dan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) Bagi PMR Se-Kabupaten OI, Sabtu (28/09) Bertempat di Lapangan  Bola KPT Tanjung Senai Indralaya.

"PMI kedepan harus mampu menguatkan organisasinya untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, " jelasnya.

Dengan usia PMI yang sangat matang, menurut bupati tentu sudah banyak yang dihasilkan terutama dalam rangka peningkatan eksistensi dan perannya dalam masyarakat.

Bupati OI menyampaikan bahwa PMI adalah Sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dengan komitmen penuh agar tetap bersama masyarakat dan pemerintah dalam membangun ketangguhan.

Peringatan HUT PMI ke-74 merupakan usia yang sangat matang dengan banyak pengalaman yang sudah dilalui sebagai organisasi . Pengalaman adalah kekayaan untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan,  untuk itu Palang Merah Indonesia perlu melakukan konsolidasi ke dalam dan advokasi kesemua steakholder terkait untuk penguatan organisasi dan menyiapkan anggota dalam menghadapi tantangan tersebut. Dengan usia yang sangat matang tentu sudah banyak yang dihasilkan terutama dalam rangka peningkatan eksistensi dan perannya dalam masyarakat.


Diakhir Sambutannya Bupati OI HM Ilyas Panji Alam mengucapkan "Selamat Ulang Tahun Palang Merah Indonesia yang Ke-74 dan Selamat Mengikuti Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) Bagi PMR Se-Kabupaten Ogan Ilir." tutupnya.


Sementara Ketua PMI Kab OI Hj. Meli Mustika, "Palang Merah Indonesia (PMI) secara nasional terbentuk tepatnya pada tanggal 17 September 1945 untuk Kab. OI pelaksanaan Hut Ke 74 dapat dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 September 2019.

"Semoga dengan diadakannya HUT PMI Ke 74 dan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) Bagi PMR Se-Kab OI, dapat membentuk suatu pengembangan yang berkesinambungan bagi generasi muda. Jumbara dikemas untuk mempertemukan para relawan-relawan muda dari berbagai tingkatan untuk sama-sama belajar dan bertukar pengalaman," ujarnya.(rul)

Rayakan HUT ke 63, Muba Diganjar Rekor MURI

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel- Percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Musi Banyuasin dibawah kepemimpinan Bupati Muba Dodi Reza sangat gencar. Tidak hanya itu, pelayanan publik serta peningkatan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Muba pun sangat masif.

Tak pelak, Bumi Serasan Sekate ini di perayaan HUT Muba ke-63, Sabtu (28/9/2019) berkat dua tahun berturut-turut 2017-2018 menjadi yang tercepat dalam penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muba dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berhasil mencetak Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan capaian prestasi prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan kekompakan antara pihak legislatif, eksekutif, Yudikatif, serta stakeholder lainnya di Kabupaten Muba.

"Tim bergerak disini semua unsur Pemkab Muba yang didalamnya ada Perangkat Daerah dapat bergerak melaksanakan program dengan baik karena adanya visi dan misi yang jelas. Disini saya dan Wabup Muba Beni sejak awal kepemimpinan di Muba punya visi dan misi yang jelas, maka dari itu prestasi yang telah dicapai berkat kerjasama yang baik," ungkap Kandidat Doktor Universitas Padjajaran tersebut di sela Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Muba Dalam Rangka Hari Jadi ke-63 Kabupaten Muba Tahun 2019 di Kantor DPRD Muba, Sabtu (28/9/2019).

Dikatakan, peraihan prestasi-prestasi dengan akhirnya berhasil mencetak Rekor MURI ini akan menjadi momentum penyemangat untuk terus bergerak cepat dan gencar melengkapi pembangunan di Bumi Serasan Sekate.

"Di HUT Muba ke 63 tahun ini, Saya mengajak seluruh warga Kabupaten Muba berpatisipasi penuh bersama, bahwa sekarang ini kita sedang membangun, dan ini butuh kerja keras dan kerja iklash yang luar biasa, tentu tantangannya tidak sedikit maka butuh dukungan kita bersama, untuk sama-sama membangun Muba yang kita cintai. Insya Allah di HUT Muba tahun selanjutnya bisa lebih baik lagi dan masyarakat Muba makin sejahtera," ulasnya.

Lanjutnya, Pemkab Muba dalam hal pengembangan wilayah terus meningkatkan sinergi baik di tingkat  Provinsi dan pusat. "Ini menjadi kunci utama selain komitmen untuk terus berbuat dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Muba," ujar Dodi.

Pembina dan Penggerak Olahraga Terbaik se-Indonesia ini menyebutkan, dalam kurun waktu enam bulan belakangan Kabupaten Muba meraih berbagai prestasi dari hasil kerja keras OPD bersama stakeholder di Kabupaten Muba.

"Enam bulan belakangan Alhamdulillah ada beberapa capaian prestasi di tingkat nasional dan internasional yakni diantaranya peraihan Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih, Akuntabilitas Predikat Sangat Baik dari Kemenpan-RB, Penghargaan Inovasi RSUD Sekayu, Dukcapil Hebat, Penghargaan Jasa Konstruksi Inovatif dari Kementerian PUPR, Kepala Daerah Pelopor Perdamaian dari Kementerian Sosial, dan penghargaan lainnya," bebernya.

Dikatakan, capaian prestasi tersebut merupakan bukti bahwa Kabupaten Muba sudah sangat berada di jalan yang benar. "Ini juga komitmen seluruh lapisan di Muba guna mewujudkan Muba Maju Berjaya di Tahun 2022," tukasnya.

Sementara itu, Senior Manajer Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri mengungkapkan penyematan Museum Rekor Indonesia kepada Pemkab Muba dibawah Kepemimpinan Bupati Muba Dodi Reza sudah melewati penilaian yang sangat selektif.

"Indikatornya yakni Muba sebagai daerah dengan yang menyampaikan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tercepat ke BPK RI dan mendapatkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, dan ini belum pernah terjadi di Indonesia," tegasnya.

Ia menambahkan, pencetakan rekor MURI kepada Muba atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tercepat ke BPK RI dan mendapatkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ini juga diperkuat dan dilengkapi dengan adanya surat keterangan dari BPK RI.

"Kemudian pula Didukung juga dengan pemberitaan di media massa dan elektronik yang sangat masif," terangnya.

Yusuf mengaku, pencetakan rekor MURI kepada Muba atas LKPD tercepat ke BPK RI dan mendapatkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan kinerja-kinerja positif lainnya dinilai MURI sangat sulit untuk ditiru daerah lain di Indonesia.

"Kami berharap pak Bupati Muba Dodi Reza terus komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia khususnya di Muba," harapnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam kesempatan tersebut mengaku sangat kagum dan takjub atas capaian-capaian di Kabupaten Muba yang dinahkodai oleh Bupati Muba Dodi Reza.

"Muba punya kemitraan yang sangat baik dengan Kabupaten/Kota lain di Sumsel, rasa bangga terhadap prestasi yang diukir. Saya salut dan bangga," ungkap Herman Deru.

Dalam kesempatan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Muba Dalam Rangka Hari Jadi ke-63 Kabupaten Muba Tahun 2019 di Kantor DPRD Muba tampak dihadiri ribuan tamu undangan dari Kabupaten/Kota di Sumsel.

Turut pula dihadiri Kepala BPK RI Perwakilan Sumsel, Pemut Aryo Wibowo, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ayub Suratman, beberapa anggota DPRD Sumsel Perwakilan Muba, Susi Imelda dari PDI Perjuangan, Abusari dari PAN, Tamrin dari Partai Golkar, Fatra Radeza dari Partai Golkar, dan Ahmad Toha dari PKS, serta Forkopimda Muba.(agung/rill).

Penambangan PT. WSL Merusak Lahan Warga

Liputansumsel.com

Muara Enim  - liputansumsel.com -Pusahaan tambang batubara di wilayah Kecamatan Muara Enim dan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim, PT. Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL), diduga merusak lahan  warga milik Zulkipli (49) warga RT.01/RW.01 Kel. Muara Enim menjadi longsor di area pit 2 dan pit 3. Sabtu,(28/9/2019).


Saat di konfirmasi permasalahan tanah longsor ini oleh tim portal liputansumsel.com via surat Senin, (23/9/2019) dan pesan whatsap Jumat,(27/9/2019) kepada Hopandi Said (Plt. Direktur PT.WSL) tidak ada tanggapan dan bungkam sampai berita ini di release.


"Saya sangat menyayangkan sikap dari pihak PT.WSL tersebut,"ujar Zulkipli.


Sejak bulan Oktober 2018 permasalahan ini sudah di ketahui pihak perusahaan namun sampai saat ini tidak ada realisasi pertanggung jawaban dan penggantian dari PT. WSL terkait masalah tanah/lahan longsor tersebut,"imbuh Zulkipli.


Selanjutnya permasalahan ini segera saya bawa ke ranah hukum dan saya laporkan ke Gubernur Sumatera Selatan serta Pihak Kementerian ESDM,"tegas Zulkipli.