19 November 2019

Kesenjangan sosial di Indonesia

Liputansumsel.com
Oleh :  Faisal Wijaya, Mayang Oktaviani Malik Putri, Andini Alma Dita, Mey Sundari,     Fatkur Muhlis
Mahasiswa/i Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Jambi

Indonesia adalah negarakepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia setelah China, India, Amerika.

Kelahiran merupakan faktor penambahan jumlah penduduk di samping migrasi  jumlah kelahiran setiap tahun di Indonesia masih cukup besar, jumlah bayi yang lahir di tahun 2000 masih tetep tinggi jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran di Indonesia menginjak angka sekitar 4,5 juta bayi, angka kelahiran bayi yang cukup relatif tinggi yang membuat meledaknya jumlah penduduk di Indonesia.


Jumlah penduduk yang banyak ini jelas menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, pendidikan dan lain-lain. Hal inilah yang memicu timbulnya permasalahan kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kesenjangan ini terpicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kekurangan lapangan kerja.

Dalam 5 tahun terakhir ini. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Pencapaian ini telah mengurangi kemiskinan dan memperbesar jumlah kelas menengah keatas namun manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini lebih di nikmati oleh 20% rakyat kaya dan 80% penduduk rawan merasa tertinggal, ini lah  yang menjadi bukti ketimpangan di Indonesia relatif masih tinggi hal ini. Mengakibatkan timbulnya kecemburuan yang muncul di masyarakat.

Menurut Amir Machmud (2017) kemiskinan merupakan masalah sosial yang berdampak sistematis bagi kehidupan masyarakat. Kemiskinan mempunyai efek yang multidimensi, menyangkut keamanan, kesehatan, dan pendidikan. Menurut Badan Perencanaan Nasional (BAPPENAS) kemiskinan adalah situasi yang kekurangan karena keadaan yang tidak dapat untuk dihindari oleh individu atau seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.

Dalam pengertian yang lebih definitif, An-Nabhani mengategorikan yang punya harta (uang), tetapi tak mencukupi kebutuhan pembelanjaannya sebagai orang fakir. Sementara itu, orang miskin adalah orang yang tak punya harta (uang), sekaligus tak punya penghasilan. (Nidzamul Iqtishadi fil Islam, hlm. 236, Darul Ummah-Beirut). Disampaikan dalam sebuat Hadist (H.R Abu Na’im) bahwa” kemiskinan itu dekat dengan kekufuran”, yang mana artinya kemiskinan bisa terjadi karena adanya kekufuran yakni membenci perintah dari Allah SWT. Seperti halnya benci atau tidak suka bekerja,berusaha, dan lain sebagainya. 

Adapun permasalahan ketimpangan di Indonesia :
Ketimpangan kesempatan. Ini yang memperkecil peluang sukses untuk anak-anak dari keluarga miskin. Dengan terbatasnya sumber daya, mereka berpotensi mengalami  stunting yang bayak kita jumpai di Indonesia bagian timur. Stunting  atau kekurangan gizi di Indonesia sebanyak 37% bayi bayi lahir dan tumbuh sampai umur dua tahun dalam keadaan kurang gizi. Hal ini berdampak pada pertumbuhan organ vital seperti otak sehingga perkembangan kemampuan kognitif lambat.

Ketimpangan upah. Dalam dunia kerja, pasar kerja kini di penuhi oleh tenaga kerja, baik trampil atau tidak mereka yang punya kecakapan tinggi akan di gaji besar sekali. sebaliknya, yang belum cakap dan belum punya kesempatan untuk mengembangkan diri akan terjebak dalam pekerjaan informal bergaji kecil dan kurang produktif.

Pemusatan kekayaan. Sebanyak 10% orang kaya memiliki 77% seluruh kekayaannya negara. Pundi-pundi uang yang didapat dari aset finansial dan fisik hanya mengalir ke kantong para orang kaya sehingga penghasilan yang di dapat lebih besar. Korupsi menjadi salah satu alasan di balik munculnya fenomena pemusatan harta kekayaan ini.

Persoalan guncangan. Misalnya PHK dan bencana alam. Apa bila hal itu terjadi, orang kaya tidak akan kesulitan mengatasi masalah. Sebaliknya, rumah tangga yang tergolong miskin dan rentan miskin akan rentan ambruk jika terjadi guncang ekonomi, kesehatan, sosial, politik dan bencana alam. 

Masyarakat miskin cendrung tidak memiliki asuransi, sehingga jaringan pengaman sosialnya adalah temen dan keluarga besar. Indonesia sendiri ada 11,3% atau sebesar 28 juta orang miskin selain itu ada pula 26,9% atau 68 juta orang rentan miskinmiskin yang bisa jatuh miskin akibat shok tersebut.

Upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi ketimpangan
Langkah yang pertama .kepemilikan aset  “ harus ada property owning system. Jadi tiap warga mempunyai aset.

Langkah yang kedua. Dengan menyiapkan subsidi perumahan secara besar-besaran. Meski begitu aset  jangka panjang tetap di berikan berupa biaya siswa untuk vokasi, magang ,dan bisnis
Langkah yang tiga ialah dengan menerapkan besic income. Setiap anak di Indonesia di beri uang untuk di tabung yang ketika di butuhkan bisa  di ambil.

Langkah yang keempat yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan memberi beasiswa  training development fund atau skill development fund (SDF) SDF berfungsi untuk menyokong kerja kementrian ketenagakerjaan dalam rangka mengurusi tenaga kerja dan meningkat kan kemampuan para pekerja.

Kesenjangan sosial di akibatkan bayaknya rakyat miskin dan pengangguran di Indonesia. Sebenarnya Indonesia bisa menjadi negara yang maju dan negara yang mampu mensejahterakan masyarakatnya , karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah tetapi mengapa negeri yang kaya akan sumber daya alamnya ini , kesenjangan sosial nya masih tinggi.
Hal ini masih menjadi menjadi pertanyaan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang.

 Ini merupakan tugas pemerintah untuk bisa lebih mensejahterakan rakyat nya serta mengurangi kesenjangan yang ada di masyarakat. Dan masyarakat pun harus ikut andil dalam mengentas kemiskinan yang terjadi dalam Indonesia dengan cara menuntut ilmu, berusaha, belajar, bekerja dan masih banyak hal yang bisa kita lakukan.

Satu hal yang harus diterapkan dalam mindset masyarakat Indonesia, bahwa “Bekerja dan berusaha kunci dari kesuksesan” dengan mindset yag seperti itu pengangguran diIndonesia akan sangat berkurang. “Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, Tapi tanyakan apa yang kamu beri kepada Negaramu” (Jonh F Kennedy).

RS Fatimah Jadi Rujukan Pengobatan Jantung

Liputansumsel.com
PALEMBANG – liputansumsel.com--Para pengidap penyakit jantung di Sumatera Selatan (Sumsel) sekarang ini tidak mesti harus berobat keluar negeri pasalnya di RSUD Siti Fatimah saat ini telah tersedia peralatan canggih berupa Alat Kateterisasi Jantung tercanggih di Indonesia.

Gubernur Sumsel H.Herman Deru pada saat  melauncing Alat Kateterisasi Jantung dalam rangkaian Peringatakan  Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 Tahun 2019 tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan dihalaman RSUD Siti Fatimah Palembang,  Selasa (18/11) menyebut  peralatan penyakit jantung yang ada di RSUD Fatimah diharapkan akan menjadi  tujuan pasien jantung untuk berobat di Sumsel. Tidak seperti selama ini juga berobat jantung harus keluar  Sumsel atau malah keluar negeri.

“Satu lagi paralatan canggih  untuk pelayanan di Rumah Sakit Siti Fatimah, alat ini tidak semua rumah sakit di Indonesia memilikinya.  Alat ini paling tidak   dapat  meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit kepada para pengidap penyakit jantung. Saya  berharap pasien jantung cukup berobat disini saja, hemat transportasi alat ini tidak kalah canggih dengan rumah sakit besar di luar negeri. Pesan Saya kepada seluruh jajaran, rawat alat ini jaga kepercayaan dari masyarakat,”  harapnya.

Sementara itu terkait dengan Peringatakan  HKN ke-55 Tahun 2019 dengan  tema “Generasi Sehat Sumsel Maju, Indonesia Unggul”,.  Gubernur H.Herrman Deru mengajak seluruh stakeholder dan seluruh pelayan kesehatan bersinergi mulai dari sanitasi hingga penguatan layanan kesehatan dengan mengintegrasikan semua program layanan.

“Tidak cukup hanya Dinkes saja, Saya berharap Palembang kedepan menjadi tujuan wisata kesehatan atau medical tourism. Sinergi dengan semua unsur dalam mencegah sakit,” tuturnya.

Herman Deru menegaskan saat ini maraknya  isu stunting dikalangan anak-anak. Namun lanjut dia ada yang paling bahaya jika dibanding dengan stunting fisik, yakni stunting otak, yang disebabkan oleh kurangnya pemenuhan gizi.  Untuk itu dia mengingatkan kalangan ibu rumah tangga untuk memberikan asupan makan dan gizi terbaik bagi anak-anaknha

“Siapa yang paling punya peran terhadap stunting ini, ialah kalangan para ibu.  Dominan waktu itu ada di ibu-ibu dalam pengasuhan anak-anak,” tambahnya.





Sementara Kepala Dinas Provinsi Sumsel Dra. Lesty Nurainy Apt.,M.Kes. dalam lamporannya menyebut  Revitalisasi Posyandu untuk mencegah Stunting Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) biasa dikenal dalam bentuk Posyandu, yang menyelenggarakan minimal lima program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.

“Di Provinsi Sumsel ada sebanyak 6.559 Posyandu Aktif, dengan jumlah Kader sebanyak 32.700 kader. Pelayanan kesehatan perlu dilakukan penguatan dengan cara meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas,” terangnya.

Lesty menyebut Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), hingga Oktober 2019 dari 342 Puskemas Prov Sumatera Selatan , sebanyak 334 Puskemas telah terakreditasi dan sisanya dalam proses akreditasi.

“Akreditasi Rumah Sakit, di tahun 2019 dari 78 Rumah Sakit yang ada di Provinsi Sumsel, 63 Rumah Sakit telah terakreditasi oleh KARS,” tandasnya. (ril humas)

Kejagung Amankan Proyek Infrastruktur Strategis di Sumsel

Liputansumsel.com
PALEMBANG – liputansumsel.com--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru

menyambut baik adanya  penandatanganan kerjasama

Memorandum of Understanding (MoU) antara Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI Jan S. Maringka dengan Inspektur Jenderal Kementerian PUPR RI Widiarto  dalam hal pengamanan pembangunan strategis di bidang infrastruktur PUPR Wilayah Pulau Sumatera.

Disela-sela penandatanganan MoU yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Bandara Palembang, Selasa (19/11), Herman Deru menegasakan MoU dimaksud  bertujuan mewujudkan sinergi dan optimalisasi koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan strategis dalam penyelenggaraan infrastruktur Kementerian PUPR.

“MoU ini sangat baik mengingat  sejumlah pelaksanaan  proyek strategis nasional bukan hannya butuh  pengawasan  tetapi juga  butuh bimbingan.  Utamannya  aspek hukum, kedisiplinan waktu dan kualitas  agar dapat berjalan dengan baik,” tegas Herman Deru.

Terkait dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawalan dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (P4) antara Kementerian PUPR dan Kejaksaan Agung, Gubernur Sumsel Herman Deru mengahrapkan Rakor tersebut dapat berjalan baik dan sesuai apa yang di harapkan.

"P4 ini akan membuat manfaat efisien dan efektif karena jika keterlambatan proyek akan  memperdampak terhadap pemborosan," tutupnya.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung, Jan S. Maringka menyebutkan Rakor antara Kejaksaan dengan PUPR sebagai tindak lanjut dari jenjang kerja sama Menteri PUPR RI dan Jaksa Agung RI kemudian di implementasi untuk perjajian kerja sama di wilayah yang melibatkan 10 Kepala Kejaksaan Tinggi dan 50 Balai Kemeterian PU di wilayah Sumatera.

"Jadi inti dari perjanjian kerja sama ini adalah bagaimana meningkatkan kerja sama dalam konteks mengamankan pembangunan proyek strategis Nasional dan kita akan lebih fokus sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo," tuturnya.

Ditempat yang sama, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR RI Widiarto menambahkan dalam visi misi presiden 5 tahun yang lalu Infrastruktur menjadi contoh pembangunan.

"Lima tahun kedepan disamping pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur tetap menjadi prioritas . Nah disitu kita butuh kecepatan kita butuh infrasturkut yang cepat waktu, mutu dan tepat sasaran," terangnya.

Dia menilai, dalam hal ini Kejaksaan sangat penting dalam pengamanan pelaksanaan pembangunan infrastruktur.

"Kita semua harus bersinergi untuk mewujukan visi misi Presiden. Oleh karena itu kita butuh kejaksaan untuk pengamanan dalam melaksnakan pembangunan infrastruktur dengan cepat dan baik,"pungkasnya. (ril humas)

HD : Kembalikan Citra Sumsel Penghasil Ikan

Liputansumsel.com
PALEMBANG – liputansemsel.com--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menghartapkan daerah ini bukan saja menjadi lumbung pangan nasional namun juga dapat menjadi sentra penghasil  ikan.

Hal tersebut diungkapkannya saat  menerima audensi Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Arif Wibowo bertempat di ruang tamu gubernur, Selasa (19/11) siang.

“Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, saya harapkan dapat mengembalikan citra Sumsel  sebagai daerah penghasil aneka ragam ikan lokal,” tegasnya.

Untuk itu dia  mengharapkan  Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan KKP untuk mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan dinas perikanan provinsi, kabupaten/kota  dalam hal sosialisasi budidaya ikan serta cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan pada masyarakat tanpa merusak ekosistem.

“Untuk menjaga ekosistem perikanan kita, masyarakat  butuh informasi yang benar agar antara populasi dengan penangkapan seimbang. Bahkan lebih baik lagi jika citra Sumsel sebagai penghasil ikan air tawar lokal bisa surplus,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan KKP,  Arif Wibowo menegaskan, sejauh ini Provinsi Sumsel telah menjadi rujukan nasional bahkan internasional untuk  budidaya perikanan umum  terkait komitmen 10 negara plus 1 untuk pembangunan perikanan umum.

Dia juga menjelaskan  tugas Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan KKP yakni menjalakankan mandat mengelola perairan umum.

"Tugas kami diantaranya bagaimana mengetahui estimasi potensi perikanan umum, contohnya suaka perikanan untuk pengelolaan perikanan umumm,” paparanya.

Arif Wibowo melanjutkan tahun depan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan KKP akan membangun suaka ikan yang dipusatkan di Science Technology Centre (STC) seluas 50 hektar dengan nilai pembangunan 2,5 milyar.



"Sumsel akan dijadikan rujukan jalur pembangunan ikan (fish way) yang dipusatkan di wilayah Komering,”  imbuhnya.

Dalam audensinya kali ini Arif Wibowo  juga mengundang Gubernur untuk hadir pada peringatan Hari Peduli Perikanan Perairan Umum Daratan pada 12 Desember mendatang.

 "Kami berharap pak Gubernur dapat hadir untuk meresmikan kantor dan tebar benih ikan tembakang, juga launching output balai berupa aplikasi batas dan one data collection yang langsung diterapkan melibatkan para penyuluh perikanan,” pungkasnya. (ril humas)

Herman Deru: TPID Harus Dapat Ciptakan Iklim Inflasi Rendah

Liputansumsel.com
PALEMBANG -- liputansumsel.com --  Gubernur Provinsi Sumatera Selatan  H Herman Deru mengharapkan  Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat menciptakan iklim inflasi yang rendah dan stabil.

Hal tersebut diungkapkannya saat menerima audiensi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Yunita Resmi Sari, bertempat di ruang tamu Gubernur Sumsel, Senin (18/11/2019).

“TPID di level kabupaten/kota tentu lebih mengetahui kondisi terkini yang dihadapi daerahnya terkait kondisi pengendalian harga,” ujarnya.

Dikatakan, TPID memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung pencapaian sasaran inflasi.

Sebab upaya menekan inflasi juga menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga terkait termasuk TPID.

Untuk wilayah Sumsel upaya tersebut telah dilakukan yang dibuktikan dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang baik.

Dalam kesempatan ini pula Gubernur Sumsel H Herman Deru mengungkapkan, Provinsi Sumsel mendapat kepercayaan dari pusat untuk membuka Bursa Efek Daerah.

Dimana di Indonesia baru dua provinsi yang dipercayakan yakni Provinsi Sumsel dan Provinsi Jawa Barat.

“Karena potensi yang ada di Provinsi Sumsel sehingga dipercayakan membuka Bursa Efek Daerah. Namun masih dikaji lebih lanjut, sejauh ini baru Provinsi Sumsel dan Jawa Barat. Tujuannya untuk pendalaman pasar di daerah-daerah,” ujarnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Yunita Resmi Sari mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel yang bersedia masih meluangkan waktu menerima audensinya.

“Kami juga mengundang pak gubernur untuk hadir dalam High Level Meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah(TPID) di Hotel Arista 26 November mendatang,” harapnya. (Rilis Humas Pemprov Sumsel)

Peringati HKN ke 55, Muba Borong Penghargaan

Liputansumsel.com
PALEMBANG-liputansumsel.com- Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 55, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memborong prestasi dan penghargaan baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional.

Kalau di tingkat nasional Kabupaten Muba berhasil meraih Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Sehat Tahun 2019 dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan, di tingkat Provinsi Muba sebagai pelopor program berobat gratis tersebut menyabet banyak prestasi.

Diantaranya, meraih juara 1 Perawat Teladan tingkat Provinsi dan mewakili Nakes Teladan ke Nasional kategori Perawat. Ns. Didik Suprapto. S.kep PKM Jirak, kemudian Bidan Teladan Juara 1 TK. Prov. Emilda Rachmat. Am. Keb
Poskesdes Wonorejo PKM Sukajaya, Sekolah Sehat kategori SD Juara 1 TK Prov SD Yaspen Hindoli 2, Sekolah Sehat kategori SMA Juara 3. SMA N 1 Bayung Lencir.

"Kemudian, Desa PHBS juara 3 TK. Prov, Desa Peninggalan Kec. Tungkal Jaya, Juara II RS Sayang Anak RSUD Sekayu, dan RSUD Sekayu Rumah Sakit dengan Pelayanan Publik Terbaik, serta implementasi 119 layanan kesehatan yang siaga 24 jam di Kabupaten Muba," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS.

Lanjutnya, penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Sumsel dalam rangkaian peringatan HKN ke 55 di RSUD Siti Fatimah Palembang.

"Di hari yang sama juga pak Bupati Muba Dodi Reza menerima penghargaan dengan dinobatkannya Muba sebagai Kabupaten Sehat 2019 oleh Kemendagri dan Kemenkes RI," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza mengucapkan selamat kepada para juara dan penerima penghargaan di tingkat Provinsi.

"Pertahankan, dan selalu komitmen dan konsisten untuk menjalankan dan mengkampanyekan pola hidup yang bersih serta sehat," terangnya.

Dodi juga menyebutkan, saat ini juga Muba sudah menyandang gelar UHC dimana hampir 98 persen warga pra sejahtera di Muba tercover BPJS Kesehatan yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah.

"Kalau di Muba kesehatan itu adalah hal prioritas, pelayanan dan hal lainnya yang berkaitan dengan kesehatan akan menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Muba," pungkasnya.(agung/rill).

Gubernur Herman Deru Minta Gunakan Anggaran Dengan Efektif

Liputansumsel.com
PALEMBANG --liputansumsel.com -- Gubernur Sumsel  H Herman Deru meminta kepada kuasa pengguna anggaran (KPA) untuk menggunakan anggaran  dengan efektif dan tepat serta dapat memberi manfaat kepada masyarakat.

Hal ini ditegaskan Gubernur Herman Deru sesaat setelah menyerahkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) petikan  Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 dan buku alokasi dana transfer ke wilayah Provinsi Sumsel untuk Kabupaten/kota di Sumsel bertempat di Hotel Wyndam Jakabaring, Senin  (18/11).

Herman Deru menjelaskan alokasi dana yang telah diserahkan Pemerintah Pusat ke daerah sejatinya mengacu pada delapan poin arahan Presiden yang disampaikan saat penyerahan DIPA induk 2020.

"Anggaran negara yang dibelanjakan harus memberikan manfaat. Salah satu untuk mewujudkan hal itu diantaranya dengan menggunakan belanja anggaran untuk perjalanan anggaran dinas secara jujur dan tepat. Kurangilah perjalanan dinas yang tidak ada gunanya, tapi kalau yang berguna ya silahkan. Jangan SPPD, Shoping Pura-Pura Dinas," ujarnya kepada awak media.

Herman Deru juga meminta penggunaan anggaran untuk tahun 2020 dapat difokuskan untuk penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pendanaan yang selama ini hanya mengandalkan Pemerintah Pusat dianggap menjadi kesulitan dalam mengatasi masalah karhutla.

"Selama ini pendanaan dari pusat itu hanya untuk pemadaman. Makanya saya tantang kepada daerah kabupaten kota untuk mengajukan proposal untuk pencegahan dan Pemprov akan bantu biayanya," tantang Herman Deru.

Sementara bagian dari Belanja Negara Tahun 2020 yang akan direalisasikan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan mencapai Rp45,32 triliun, yang meliputi belanja untuk satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga sebesar Rp15,04 triliun, dan belanja yang disalurkan sebagai dana transfer ke daerah termasuk dana desa sebesar yakni sebesar Rp30,28 triliun.

"Kita sudah diberi peluru oleh negara dari sekian banyak APBD yang dikumpulkan pada tahun lalu sudah  dilinearkan, dengan target yang kita dapatkan yakni Infrastruktur, peningkatan kesehatan dan pendidikan yang muaranya untuk mendapatkan kesejahteraan rakyat," terang HD

Berkaitan dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, menurutnya, Pemprov Sumsel bersama DPRD dan para kepala daerah sangat paham terhadap kondisi masyarakatnya dalam mengekslarasi pertumbuhan ekonomi.

"Kita telah mentransformasi dari pertanian konvensional menjadi pertanian modern, sebagai simbolik Provinsi Sumsel punya potensi SDA pertanian dan perkebunan yang dominan. Maka transformasi ini bupati/walikota Saya himbau peralatan kita fasilitasi, kita harus menggunakan hak-hak diskresi kita untuk memberikan keterangan kepada kelompok petani agara alat digunakan secara benar untuk peningkatan produksi," tambahnya

Diakhir kata sambutannya, Ia menghimbau untuk seluruh penerima DIPA agar melaksanakan Program dan kegiatan DIPA Tahun 2020 dan TKDD ini dengan sebaik-baiknya, transparan, taat aturan dan dengan azas manfaat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat.

"Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, Maka saya akan mengawasi dan memastikan pelaksanaan pembangunan di Sumsel dan kabupaten/kota dan instansi vertikal benar-benar memberikan manfaat nyata pada masyarakat," pungkasnya.(Advertorial/lim)

102 Desa Memilih Pemimpin, Bupati OKI Sampaikan Pesan Damai

Liputansumsel.com
OKI — LiputanSumSel.Com Sebanyak 102 desa di Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada hari ini, Selasa, (19/11).

Bupati OKI, H. Iskandar, SE menyampaikan pesan kepada para calon kepala desa, pendukung, panitia maupun warga untuk menjaga kedamaian.

“Kita sudah terbiasa melaksanakan demokrasi dan terbukti kondusif demikian dengan Pilkades tahun ini yang menang masyarakat desa” ungkap Iskandar melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan masing-masing OPD yang disebar pada 102 desa.

Iskandar juga mengingatkan pentingnya mengutamakan musyawarah, mufakat jika terjadi permasalahan dalam proses pilkades.

“Jika ada masalah musyawarahkan secara kekeluargaan dengan landasan peraturan yang berlaku, kuatkan koordinasi dengan pihak terkait” pesan dia.

Pemantauan langsung juga dilakukan Wakil Bupati OKI, H. M. Djakfar Shodiq bersama Sekda OKI, H. Husin dan OPD terkait yang ditugaskan memonitor langsung pelaksanaan Pilkades serentak.

Shodiq yang memantau Pilkades di Desa Tegal Sari juga meminta warga untuk menjaga kerukunan.

“Menang atau kalah itu rakyat yang menentukan, yang penting kita jaga kerukunan” kata Shodiq.

Di OKI, Gelaran Pilkades tahun ini sudah untuk ke 3 kalinya sejak 2015, 2017 dan 2019.

“Ini gelombang ketiga. Tahun 2015 menghasilkan 157 kepala desa, 2017 sebanyak 55 dan tahun ini diikuti oleh sebanyak 298 calon kepala desa” Ungkap Kepala BPMPD OKI, Hj. Nursula, S. Sos.

Pesta Demokrasi tingkat desa serentak itu disambut antusiasme warga.

Seperti di Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayuagung, Warga terlihat mengantri sejak pukul 07.00 WIB. Mereka  datang dengan semangat memilih ini mengantri panjang di pintu masuk TPS untuk bisa mencoblos.

Pilkades Tanjung Serang di ikuti 5 orang calon dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2.782 orang.

Ketua Panita pelaksana pemilihan Dumiyati mengungkap  DPT tersebut tersebar di 4 dusun dengan penduduk paling banyak di Dusun I, sebanyak 1.310 orang.

Dimyati mengatakan panita dan para calon sudah bersepakat dengan sejumlah tata tertib (tatib).

“Bila terdapat dua orang calon atau lebih  memiliki suara terbanyak sama pemenang ditentukan suara terbanyak di DPT pada dusun terbesar, yakni Dusun 1 dan 2, Bila masih terjadi draw, pemenang ditentukan suara terbanyak dari DPT di Dusun 3 dan Dusun 4” terangnya.(PD)

Herman Deru: Dunia Percaya Kepada Sumsel

Liputansumsel.com
Event Bowling Cup 2019 Di Palembang
PALEMBANG- liputansumsel.com --Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menyatakan masyarakat Palembang patut bangga karena dengan digelarnya event Bowling Word Cup 2019 di Palembang ini mengindikasikan bahwa dunia percaya dengan Sumsel.
Kejuaraan 55th QubicaAMF Bowling World Cup 2019  resmi dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainuddin Amali, Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 15.00 wib.
Kejuaraan bowling international ini diikiuti 132 atlet dari 77 negara yang pembukaannya langsung dihadiri oleh Vice President of World Bowling Federation Mr Marios Nicold, Director of International Relations Sport Development Mr Roger Creamer, dan Ketua Persatuan Bowling Indonesia Percha Leanpuri.

Dalam sambutannya Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru dalam mengucapkan terimakasih kepada Pengurus Besar ( PB) Persatuan Bowling Indonesia (PBI) yang telah sukses menyelenggarakan event berskala dunia ini. " Terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah mensupport event international ini berlaga di Jakabaring Sport City (JSC), " ujar Herman Deru.
Event berskala dunia yang diselenggarakan di Palembang Sumsel patut dirasa bangga oleh msyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat Provinsi Sumsel khususnya karena kejuaraan dunia bowling terakhir berlangsung di Indonesia pada tahun 1980, dan untuk kali keduanya di tahun 2019 hadir kembali.

“Terimakasih PB PBI yang telah berhasil menggagas event ini berlangsung di Provinsi Sumsel, ini tentu menjadi indikator bagi provinsi Sumsel yakni yang pertama Provinsi Sumsel aman, Sumsel nyaman dan layak untuk dikunjungi, " ungkap Herman Deru

Ini dapat dibuktikan ada sekian banyak atlet dan official dari 77 negara yang begitu meramaikan Provinsi Sumsel ini tentu berdampak terhadap kepercayaan dunia kepada Provinsi Sumsel. "Hari  ini Provinsi Sumsel mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah, dikarenakan provinsi yang dijuluki sebagai sport tourism ini memiliki fasilitas yang lengkap dan berstandar international, " paparnya.
Gubernur Herman Deru juga mengatakan Venue bowling ini memang sangat cocok untuk menyelenggarakan event berkelas dunia, karena fasilitas nya yang lengkap serta berstandar international. Setelah ini tidak akan pernah berhenti, Pemprov Sumsel akan terus berupaya untuk menginvite kejuaraan baik nasional maupun international berlaga di Jakabaring Sport City.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zinuddin Amali, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, dan Ketua Umum PB PBI Percha Leanpuri, secara bergilir menggelindingkan bola bowling sebagai tanda telah diresmikannya kejuaraan dunia bowling 2019. Setelah sebelumnya dilakukan defile atlet bowling dari 77 negara. (Advertorial/lim)

Bambang Irawan Serap Aspirasi Warga Damar Sari Desa Menang Raya

Liputansumsel.com
OKI LiputanSumSel.Com-Anggota DPRD OKI dari Fraksi Demokrat Bambang Irawan SH melakukan kunjungan kerja (kunker) di Dusun 4 Damar Sari Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI dalam rangka reses 1, guna menyerap dan menampung aspirasi warga setempat, Jumat 15/11

Saat datang di Desa Damar Sari,  Bambang Irawan langsung disambut Kepala Desa Menang Raya Suparedi dan Puluhan warga. Sementara dialog interaktif dilakukan di Teluk Rasau,dan dilanjut di Mushallah Al ikhlas yang berada di Desa Dusun 4 Damar Sari Desa Menang Raya.

Menurut keterangan Bambang Irawan saat di bincangi usai kunjungan Kerjanya menerangkan"Adapun beberapa Usulan-usulan yang warga ungkapkan dalam dialog interaktif tersebut membahas tentang cara penanggulangan sampah, dimana selama ini hampir kebanyakan warga Pengunjung teluk rasau membuang sampah disembarang tempat dan bahkan juga dipinggir pinggir Jalan, hal ini tentu saya berdampak buruk bagi warga Sekitar sendiri.

Dan Selanjutnya Danau Teluk Rasau yang beberapa bulan terakhir ini sempat Viral karena pengunjung yang membludak, warga berharap agar Danau Teluk Rasau dapat menjadi salah satu Objek wisata di Kabupaten OKI yang dilengkapi dengan segala Sarana dan Prasarana yang dapat membuat Danau Teluk Rasau menjadi lebih menarik Wisatawan, selain daripada itu harapan warga sekitar agar dipasangnya Lampu Jalan disepanjang Jalan menuju Dusun 4 Damar Sari dan juga  kalau bisa Lampu jalan sampai menuju Danau Teluk Rasau, Serta Penuntasan Jalan yang belum selesai agar bisa terselesaikan sesegera mungkin"Terangnya.

Sementara itu dilain waktu Selasa 19/11 Suparedi selaku Kepala Desa Menang Raya mengatakan"saya dan seluruh warga Dusun 4 Damarsari Menang Raya berharap penuh terhadap pembangunan Damarsari  agar lebih baik kedepan Demi kemajuan desa terutama dalam hal memfasilitasi warga, dan warga juga harus pandai dan melestarikan lingkungan hidup demi menjaga keamanan dan kenyamanan hidup bersama"harapnya. (Povi)

Hebi di Amankan Oleh Tim LEBAH Polsek Tanjung Agung

Liputansumsel.com
Muara Enim, LiputanSumSel.com
Atas Dasar LP / A / 09 / XI / 2019 / SS /Res.ME / Sek Tj.Agung, Tanggal 18 November 2019. Dengan perkara Kepemilikan Senjata Api tanpa Hak, Hebi Najib Arishi Bin Tajedi (22), Wiraswasta berdomisili di Komplek Azhar Blok J2 No 13 RT/RW 018/005, Kelurahan Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, diamankan oleh Petugas Polsek Tanjung Agung.

Melalui TIM L.E.B.A.H (Law Enforcement and Brave to Action Honeslty, dan FH (DPO) ketika menggelar OPS SENPI MUSI 2019 dijalan Lintas Tengah Sumatera, Desa Matas, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Senin (18/11/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Penangkapan berawal ketika TIM L.E.B.A.H, mendapatkan informasi bahwa ada seseorang yang membawa dan memiliki Senjata Api. Kemudian Kapolsek Tanjung Agung AKP Arif Mansyur,SH.SIK.MM, memerintahkan kepada Kanit Reskrim IPDA Raja Toga Paruhum.S.Tr.K., beserta dengan Tim L.E.B.A.H menuju ke lokasi untuk melakukan penyelidikan terhadap kepastian kebenaran informasi tersebut.

Setelah menerima hasil Laporan dari Kanit Reskrim tentang kebenaran informasi tersebut, Kapolsek Tanjung Agung memberi perintah kembali kepada Tim L.E.B.A.H yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim IPDA Raja Toga Paruhum.S.Tr.K., untuk melakukan upaya paksa penangkapan dan penggeledahan terhadap pelaku.

Pada saat dilakukan penangkapan, pelaku bersama temannya sedang berhenti di pinggir jalan lintas Sumatera Desa Matas. 1 orang pelaku berhasil diamankan dan tidak melakukan perlawanan dan 1orang pelaku berinisial FH, berhasil melarikan diri kemudian pelaku dan seluruh Barang Bukti berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Tanjung Agung.

Serta Barang Bukti berupa 1 (Satu) Buah Senjata Api Rakitan laras pendek bergagang besi berwarna Hitam, 10 (Sepuluh) Butir Amunisi Kaliber 5,56 mm, 1 (satu) Unit Sepeda Motor Suzuki Satria FU 150 berwarna hitam tanpa Body dan Plat Nomor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.