04 Mei 2020

Sebelum Lebaran Paket Sembako Akan Dibagikan Ke Masyarakat

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim memastikan paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) untuk masyarakat yang terdampak Corona Virus Deasea (Covid-19), bakal segera didistribusikan dalam waktu dekat.

Plt. Bupati Muara Enim, Juarsah SH menyebutkan bahwa paket sembako sudah didistribusikan kepada masyarakat sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 hijriah tahun 2020.

“Mudah-mudahan sebelum lebaran Idul Fitri kita usahakan pembagian paket sembako,” ungkapnya, dalam rapat evaluasi kinerja percepatan penanganan Coronavirus Disease Covid-19 di ruang rapat Serasan Sekundang, Senin, (4/5/2020).

Menurut Juarsah, semua masyarakat Muara Enim akan mendapatkan paket sembako tersebut, antara lain,  beras 10 kilogram, minyak 1 kilogram, gula 1 kilogram, gandum 1 kilogram, dan kecap manis 1 botol.

“Jadi ini kita realisasikan untuk semua masyarakat Muara Enim, kecuali ASN, TNI dan Polri, tidak boleh menerimanya. Saya minta kepada OPD lurah dan desa, betul-betul mendata warganya. Dipastikan menerima, sehingga kedepan tidak ada lagi laporan masyarakat yang tidak menerima bantuan,” jelasnya.

Sekretaris Daerah Muara Enim, Hasanuddin menerangkan, sembako untuk masyarakat ini direalisasikan melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam menggunakan APBD, Pemkab menggunakannya dengan asas ke hati-hatian.

Pemkab sendiri mengandeng Kejaksaan dan Kepolisian dalam pengawasan dana Covid-19 ini. Namun tidak ada laporan secara resmi tertulis dari Kemensos, Pemda mengharuskan mengelola sendiri dalam bentuk bantuan sembako kepada masyarakat.

“Pemerintah pusat hanya sekedar lisan saja ketika video conference, mengizinkan Pemda mengelola dana APBD, tidak ada hitam di atas putih. Karena kita selalu gunakan asas kehati-hatian agar kedepannya tidak menimbulkan masalah dikemudian hari” terangnya.

Relawan APEDAS COVID 19 Apresiasi Bantuan KODIM 0402/OKI

Liputansumsel.com
OKI  – LiputanSumSel.Com- Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI memberikan bantuan fasilitas cuci tangan serta masker di tiga posko relawan APEDAS pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI, Senin (4/5/2020).

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0402/OKI Letkol CZI Zamroni S.Sos yang diwakili oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0402/OKI, Mayor Chk Ernanda Laksanawan SH MH.

Kasdim menjelaskan, bantuan tersebut diberikan dalam rangka mendukung kerja relawan APEDAS pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kecamatan Pedamaran.

Menurut Kasdim, ini merupakan suatu kegiatan yang positif dan sudah seharusnya mendapatkan dukungan.

“Kita dukung penuh kepedulian dari kawan-kawan media dan LSM yang telah mau menjadi relawan dalam pencegahan Covid-19 ini, khususnya di Kecamatan Pedamaran,” jelas Ernanda.

Di saat yang sama, Edy Fredi selaku Ketua Relawan APEDAS Pencegahan dan Penanggulangan Covid- 19 Kecamatan Pedamaran, sangat mengapresiasi kunjungan serta bantuan yang telah diberikan oleh pihak Kodim 0402/OKI.

Edy mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih atas apa yang telah diberikan dalam rangka membantu keperluan untuk anggota posko dalam menjalankan tugasnya.

“Kita sangat apresiasi apa yang telah dilakukan oleh pihak Kodim, dan bantuan ini sangat membantu sekali,” kata Edy Fredi.

Hal yang sama disampaikan oleh Sekretaris Relawan APEDAS Pencegahan Covid-19 Kecamatan Pedamaran, Ediman Made Sioter. Lelaki yang akrab disapa Edi Gebuk ini juga mengapresiasi apa yang telah diberikan oleh pihak Kodim.

Menurut Edi Gebuk, bantuan yang diberikan akan digunakan dengan sebaik-baiknya.

“Terimakasih Pak Kasdim, semoga dengan adanya bantuan ini kami dapat bertugas dengan maksimal, sehingga wabah Covid-19 ini dapat segera berakhir dan Kabupaten OKI menjadi zero Covid-19,” tandasnya.(Pd)

Kakak Beradik Penyandang Disabilitas di SP. Padang OKI Sudah Di Jamin Pemerintah Sejak 2008

Liputansumsel.com
OKI---Liputan SumSel.Com Dua kakak beradik, Marlina (29) dan Senen (21), warga Desa Awal Terusan, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang menderita Cerebral Palsy (lumpuh otak) sudah dijamin pemerintah Kabupaten OKI sejak tahun 2008.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan, S. KM, M. Kes mengatakan keduanya sudah didaftarkan sebagai penerima program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2008 silam.

“Untuk layanan kesehatan keluarga tersebut sudah terdata sebagai penerima manfaat layanan kesehatan mulai dari program Jamkesmas sampai saat ini berubah menjadi JKN” Ungkap Iwan, Senin, (4/5).

Berdasarkan diagnosa lanjut Iwan kedua kakak beradik tersebut menderita Cerebral palsy, yaitu kelainan fungsi tubuh yang mengganggu perkembangan otot dan kemampuan motorik.
"Bukan Polio namun kelainan fungsi motorik tubuh" ungkap dia.

Kondisi ini tambah dia membuat penderitanya mengalami keterbatasan dalam bergerak dan menjaga keseimbangan.

Untuk itu tambah Iwan pihaknya melalui Puskesmas setempat memberi Pelayanan kesehatan berupa visitasi rutin setiap bulannya untuk memantau kondisi kesehatan mereka.

“Keduanya mendapat prioritas pelayanan, visitasi oleh pimpinan puskesmas dokter dan staf medis” ungkap Iwan

Sementara untuk jaminan sosial lainnya, keluarga Hamdi (ayah Marlina dan Senen) sudah terdata di Program Rehabilitasi Sosial (Resos).

“Sebelumnya terdata pada program PKH karena penyandang disabilitas dialihkan pada program resos. Untuk teknis bantuan sama seperti program keluarga harapan (PKH)” Ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, H. Reswandi saat mendampingi Dandim 0402 OKI dan Baznaz OKI yang menyambangi keluarga penyandang disabilitas tersebut di Desa Terusan Laut, Senin, (04/5).

Menurut Reswandi sudah cukup banyak bantuan baik dari pemerintah, maupun anggota masyarakat yang diberikan kepada keluarga Hamdi.

“Hari ini bersama Pemkab OKI Kodim 0402 OKI menyerahkan bantuan uang senilai 5 juta rupiah, paket sembako dan beras dari Pak Dandim” ungkap nya.

Keluarga Hamdi tambah dia juga sudah terdata sebagai penerima bantuan jaring pengaman sosial dampak Covid-19.

Atas bantuan tersebut Hamdi, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan uluran tangan donatur kepada keluarganya.

“Terimakasih kami banyak dibantu oleh Pak Bupati, oleh pemerintah dan seluruh yang telah mengulurkan tangan untuk keluarga kami” Ungkap dia.(PD)

Terkait Pipa Pertamina bocor di jirak Sudah Di Laporkan Ke Polres Muba

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel.com-Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya yang terbit pada 21 April 2020, terkait adanya dugaan bocornya pipa milik Pertamina EP  Pendopo Field yang terletak di Dusun 6 Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Jirak Jaya beberapa pekan yang lalu, awak media mencoba untuk mengkonfirmasi pihak Pertamina Pendopo dengan mendatangi kantor Pertamina EP Pendopo Field pada Senin, 27 April 2020 yang lalu sekira pukul 14:00 Wib.

Kedatangan awak media bertujuan untuk mengkonfirmasi pihak Pertamina, sudah sejauh mana penanganan rehabilitasi lingkungan yang telah dilakukan pihak Pertamina EP Pendopo dan tahapan Pertamina untuk pemulihan area yang terkontaminasi tumpahan minyak (oil spill) seperti apa, karena diduga ini sudah mencemari lingkungan dan membahayakan ekosistem kehidupan diseputar area yang terkontaminasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)/oil spill.

Tidak hanya itu, awak media juga ingin korfirmasi yang diduga limbah B3 dari hasil pembersihan lingkungan yang terkontaminasi itu dibawa kemana baik limbah cair maupun limbah padatnya dan diproses dimana agar publik mengetahui supaya persoalan lingkungan ini bisa kembali pulih seperti sediakala,juga prosesnya sesuai standar kementrian kehutanan dan lingkungan hidup.

Sebelumnya awak media telah konfirmasi melalui WhatsApp kepada Pratama yang mengaku Humas Lapangan Pertamina Pendopo pada hari Sabtu, 25 April 2020.

"Saya akan konfirmasi dulu kepada atasan saya mas," ucapnya.

Keesokan harinya pada 26 April 2020, Pratama kembali menghubungi awak media bahwasanya sudah mendapat jawaban.

 "Saya sudah mendapat konfirmasi dari atasan saya. Mas boleh datang ke kantor Pertamina Pendopo besok," terang Pratama.

Kemudian, pada hari Senin 27 April 2020, awak mediapun datang ke kantor Pertamina EP Pendopo Field sekira pukul 14:00, namun sayang awak media tidak bisa ketemu Kepala Bagian Humas. Melainkan hanya ketemu staf Humasnya saja bernama Kery.

Dari keterangan Kery bahwa Kepala Humasnya sedang ada rapat.

"Pimpinan kami sedang ada rapat mengenai Covid-19, nanti akan saya kabarkan kapan pimpinan kami bisa untuk menemui," ucapnya.

Namun, setelah beberapa hari awak media menunggu kabar dari Kery (staf Humas red) pada hari Minggu malam, (3/5) Kery memberi kabar bahwa sudah disampaikan kepada pimpinannya.

"Saya sudah sampaikan kepada pimpinan saya, namun belum ada jawaban dari pimpinan saya,"cetus Kery.

Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIK melalui Paur Subbag Humas Polres Muba Iptu Nazaruddin Bahar SE MSi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp hari ini mengatakan pihak Pertamina EP Pendopo sudah melapor ke Polres Muba.

Lanjutnya,"Pihak Pertamina sudah melaporkan insiden tersebut dan saat ini masih dalam penyelidikan Polres Muba,"singkat nazar. (Tim)

Dua Pasien Covid-19 Asal Kota Prabumulih Sembuh

Liputansumsel.com

Prabumulih, liputansunsel.com-Tim Dinas Kesehatan  Senin,( 04/05/2020 )kembali menjemput 2 orang pasien covid-19 asal Prabumulih yang dirawat di RSMH Palembang sejak 25 April 2020 lalu.

Kedua Pasien no 92 dan 93, atas nama Diva (4th) dan Andrena (17th) dinyatakan sembuh oleh gugus tugas covid-19 Provinsi Sumsel setelah dilakukan uji Swab sebanyak 2 kali.

Dan hari ini kedua pasien ini akan dikembalikan kepada keluarga.

Walikota Prabumulih Ridhoyahya.MM mengaku bersyukur atas telah sehatnya 3 orang pasien covid19 asal kota Prabumulih, mudah-mudahan yang lain segera menyusul pulih seperti sedia kala.

Dan walikota Ir Ridho Yahya MM juga berpesan kepada masyarakat kota Prabumulih untuk menerima mereka yang sudah sembuh dan tidak memberikan stigma negatif kepada siapapun yg menjadi korban atau pasien corona, baik itu ODP,PDP, ataupun OTG."Ungkapnya. 

Penghematan Biaya Jadi Kunci Bandara PT AP II Tetap Beroperasi Optimal di Tengah Pandemi COVID-19.

Liputansumsel.com
Liputansumsel.com-Pandemi COVID-19 berdampak pada industri penerbangan nasional dan global di mana jumlah penumpang pesawat dan lalu lintas pergerakan pesawat mengalami penurunan.

Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang paling utama memang melalui social distancing. Setiap orang diimbau untuk tetap berada di rumah serta tidak melakukan perjalanan dengan pesawat.

Sejalan dengan itu, sejumlah wilayah di Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus.

Adapun sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020,  seluruh penerbangan komersial yang mengangkut penumpang di rute domestik hingga saat ini dilarang beroperasi di wilayah yang telah menerapkan PSBB dan wilayah berstatus zona merah.

Di dalam merespons kondisi ini, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penghematan biaya operasional di 19 bandara yang dikelola perseroan.

Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan salah satu fokus saat ini adalah menghemat biaya operasional sekaligus memastikan bandara tetap beroperasi untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional.

“Penghematan salah satu kunci dalam merespons tantangan COVID-19. Bandara PT Angkasa Pura II saat ini beroperasi dengan lebih sederhana dibandingkan kondisi normal, menyesuaikan juga dengan traffic penumpang dan penerbangan.”

Agus Wialdi menuturkan implementasi penghematan operasional antara lain seperti di Bandara Soekarno-Hatta yakni menghentikan sementara operasional Skytrain untuk disubstitusi dengan optimalisasi shuttle bus sebagai transportasi publik antarterminal. Saat ini, Transit Oriented Development (TOD) di Soekarno-Hatta juga ditutup di mana selain bisa menghemat juga guna mendukung physical distansing.

“Secara umum, penghematan biaya operasional terbesar adalah di penggunaan listrik. Kami melakukan penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara hingga sekitar 46%.”

“Penghematan listrik antara lain dilakukan dengan mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas seperti penyejuk udara dan sebagainya, dengan tetap menjaga aspek keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelayanan,” ujar Agus Wialdi.

Di samping listrik, bandara PT Angkasa Pura II juga melakukan penghematan penggunaan air bersih hingga 60% serta penghematan penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara baik sisi udara mau pun sisi darat.

Adapun selain penghematan biaya operasional, PT Angkasa Pura II juga melakukan penghematan/pengurangan biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas atau yang tidak mendesak.

Penghematan sangat ketat juga diterapkan pada pos belanja modal (capital expenditure/capex), di mana capex hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini.

Penghematan capex ini juga mencakup porsi yang sebelumnya direncanakan untuk pengembangan di bandara-bandara Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara (KSP BMN) yaitu Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).

”Melalui berbagai penghematan biaya maka dapat seluruh bandara PT Angkasa Pura II tetap beroperasi optimal dan selalu siaga melayani berbagai penerbangan yang masih diizinkan sesuai Permenhub No. 25/2020, termasuk penerbangan dalam rangka mengatasi COVID-19,” ujar Agus Wialdi.

Lebih lanjut, jelas Agus Wialdi, dengan penghematan ini maka bandara PT Angkasa Pura II dapat cepat mengoptimalkan seluruh sumber daya guna melayani meningkatnya lalu lintas penumpang pesawat dan penerbangan saat COVID-19 sudah dapat dikendalikan.
( AR //RILL )

11 Mei, 101.149 Warga Muba Terdampak Covid-19 Terima Bantuan

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Bupati Musi Banyuasin Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA memastikan lebih dari 100 ribu Kepala Keluarga (KK) di Bumi Serasan Sekate akan mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial akibat dampak dari virus corona atau Covid-19.

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi warga yang berada diluar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selama ini mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial.

Kemudian juga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan Rp 600 ribu. Rinciannya,  bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos) sebesar  Rp200.000 dari APBN  ditambah bantuan tunai dari APBD Pemkab Muba sebesar Rp 400.000. 

Dilanjutkan, bantuan dari Dana Desa Rp 600.000 selama 3 bulan untuk 40.266 KPM, Bansos cadangan APBD untuk 15.000 KPM.

"Jika ditotal calon penerima manfaat yang terdampak  Covid-19 di Muba mencapai 101.149 Kepala Keluarga (KK)," ungkap Bupati Muba Dodi Reza Alex.

Selain itu, dana Covid-19 hasil recofusing anggaran APBD MUBA juga dipergunakan untuk meringankan beban warga muba yang terdampak akibat Covid-19 yakni dengan mengratiskan pembayaran PDAM selama 3 bulan  terhitung mulai Mei-Juli.

"Tercatat sebanyak 32.611 pelanggan PDAM yang menikmati ini  dan juga mengratiskan biaya listrik PT MEP selama 3 bulan kepada 45.931 pelanggan daya 900 VA di Muba," semua kebijakan yang kita luncurkan ini untuk membantu meringankan  biaya hidup warga khususnya warga kurang mampu dan warga terdampak covid 19 terangnya.

Dodi menegaskan, bantuan yang disalurkan tersebut harus tepat sasaran dan penerima memang yang  berhak mendapatkannya. "Kita maksimalkan pengawasanya jangan main main dengan kebijakan ini saya minta semua kita mengawasi agar penyaluran memang tepat sasaran,"  tegasnya.

Ditambahkan, penggunaan re-alokasi anggaran juga termasuk biaya tidak terduga. "Yakni diantaranya untuk ketahanan pangan (beli beras rakyat), ADD APBD (padat karya), dan asuransi kematian penduduk," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Sosial Muba, Drs H Ahmad Nasuhi MM menerangkan pencairan Rp400 ribu yang berasal dari APBD Muba akan mulai dicairkan pada 11 Mei 2020. "Pencairan akan dilakukan serentak dengan mengacu data yang sudah kita terima dari penerima sembako Kementerian Sosial, dengan total 18.146 penerima nantinya," terangnya.

Nasuhi menyebutkan, pihaknya juga telah menyiapkan skema cadangan dengan metode bansos cadangan untuk nantinya mengcover kalau ada warga Muba terdampak covid-19 tidak tercover bantuan-bantuan yang disalurkan.

"15 ribu lebih kuota kita siapkan untuk antisipasi kalau ada warga terdampak covid-19 yang tidak tercover bantuan. Intinya sesuai kebijakan pak Bupati Dodi Reza tidak akan ada warga yang tidak tercover dari bantuan terdampak covid-19 di Muba," tegasnya.

Lanjutnya, untuk penyaluran bantuan dana tersebut sedikitnya Pemkab Muba Melalui Dinsos Muba mengucurkan dana Rp55 Miliar lebih . "Mari kita awasi penggunaan dana ini dan kita semua  berdoa agar wabah covid 19 ini segera berlalu, dan warga bisa kembali beraktifitas seperti biasa," tukasnya.(agung/rill).

Bepergian ke Luar Daerah, Dodi Reza Potong TPP ASN dan Jatuhkan Sanksi Disiplin

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Memperketat pembatasan wilayah guna meminimalisir penularan wabah covid-19 atau virus corona di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menginstruksikan agar para ASN di lingkungan Pemkab Muba tidak bepergian ke luar daerah terutama ke wilayah dengan berstatus zona merah.

Hal ini tertuang pada Instruksi Bupati Muba Nomor: 800/475/BKPSDM/2020 Tentang Pembatasan Bepergian ke Luar Daerah Bagi Aparatur Sipil Negeri di Lingkungan Pemkab Muba Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

"Kalau masih tetap bepergian ke luar daerah, kita akan jatuhkan sanksi pemotongan TPP 3 persen perhari selama isolasi mandiri hingga hukuman disiplin sedang sampai berat," tegas Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA.

Lanjutnya, aturan ini diberlakukan guna memutus rantai penularan covid-19 khususnya di wilayah Muba. "Penularan covid-19 ini kan sangat rentan, kalau pegawai masuk ke daerah zona merah atau bepergian dari luar daerah Muba tentu akan mengkhawatirkan," terangnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Muba Sunaryo mengatakan Instruksi Bupati Muba ini berlaku kepada setiap pegawai di lingkungan Pemkab Muba. "Untuk penjatuhan sanksi disiplin mulai dari yang sedang hingga berat," ungkap Sunaryo.

Ia menambahkan, untuk ASN selain sanksi disiplin sedang hingga berat juga akan dijatuhkan sanksi pemotongan TPP 3 persen perhari selama isolasi mandiri. "Instruksi ini sudah diedarkan ke setiap OPD di lingkungan Pemkab Muba," pungkasnya.(agung/rill).

Pemkot Serahkan Berkas Usulan PSBB Ke Provinsi Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Sekertaris Daerah kota Palembang Ratu dewa secara langsung melakukan penyerahan berkas  usulan surat Pembatasan Sosial Berskala Besar, (PSBB) ke Provinsi Sumatera Selatan yang diterima oleh Sekertaris Daerah Pemprov Nasrul Umar. Mengacu dari data 109 yang positiv mengidap covid 19, Pemerintah kota Palembang tentunya mengambil langkah cepat guna memutus rantai seletah terlebih dahulu memberlakukan sistem karangtina bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker.


Hal ini dibenarkan Sekda Pemprov Sumsel Nasrul Umar, bahwa Pemkot Palembang sudah mengajukan PSBB, hari ini juga setelah berkas diterima secepatnya saya serahkan kepada Pak Gubernur guna diproses langsung untuk dibawah ke Kementrian Kesehatan.


"Saya secara pribadi sangat mengapresiasi atas tindak cepat Pemkot Palembang dalam mengantisipasi guna memutus rantai penyebaran covid 19 tersebut. Secara mekanismenya setiap kota dan Kabupaten dipersilakan mengajukan PSBB ke Pemprov Sumsel. Tentunya dari kebijakan yang telah dilakukan Pemkot Palembang dalam pengajuan ini, Pemprov sangat mendukung apa yang telah disampaikan mengingat Palembang adalah ibu kota Sumatera Selatan," jelasnya usai menerima berkas usulan PSBB dari Pemkot Palembang senin (4/5/2020).


Ditempat yang sama Sekda kota Palembang Ratu Dewa menambahkan jika berkas usulan PSBB tersebut secepatnya akan disampaikan segera ke Kementrian Kesehatan dan kita tunggu 2-3 hari hasilnya apakah bisa atau tidak dalam penerapannya.


"Hal ini juga berdasarkan dari pengamatan kita dari tingkat status dan kajian dari dinas sosial dan Kesehatan dan Bapeda, semua telah lengkap dan sudah kita ajukan pada hari ini. Untuk jaringan pengamanan sosial ia mengatakan dari 115 ribu orang miskin di Palembang ada tambahan lagi daftar baru sebanyak 4969 orang miskin baru ini harus terdaftar datanya dari RT dan lurah untuk di data secara benar agar tidak keliru, jika masih ada kesalahan data maka Dinas sosial harus memverivikasi ulang kembali data tersebut. Saya harap media juga menjadi pemantau pendistribusian sembako tersebut,"pungkasnya(Rl/A2)

Wawako Palembang Sosialisasi Physical Distancing di Pasar Lemabang Kecamatan Ilir Timur II

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com – Guna mengantisipasi wabah penyebaran virus corona di Kota Palembang terutama di pasar-pasar tradisional, Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda melakukan sosialisasi physical distancing di Pasar Lemabang Kecamatan Ilir Timur II (IT II), Minggu (3/5/2020).

Dikatakannya, sosialisasi penerapan pembatasan jaga jarak untuk berjualan maksimal 1,5 meter. Apabila pedagang tidak menghiraukan petunjuk dan aturan pemerintah hal ini sangat mengkhawatirkan.

“Apabila tidak diatur dengan jaga jarak, di khawatirkan penyebaran virus corona semakin marak khusus pasar Lemabang ini, karena banyak berdatangan tanpa memikirkan jarak physical distancing, takutnya tersebar virus Corona,” ungkapnya.

Selain itu, kata Fitri pedagang pasar Lemabang boleh berjualan di pinggir jalan, dimulai dari pagi sampai pukul 11.00 WIB siang, setelah itu untuk pengguna jalan yang melintas, baik kendaraan roda dua, roda empat maupun pejalan kaki.

“Hari ini saya sengaja hadir menyampaikan bahwa tempat kita berdiri ini, dengan harapan tidak ada lagi penumpukan massa untuk berkumpul sesuai arahan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, ” ujarnya.

“Penerapan akan dilakukan secepatnya, kemungkinan besok sudah menyusun para pedagang bisa menempati lapak-lapak para pedagang berjualan di pinggir jalan agar bisa ditempatkan lapak-lapak dengan menjaga jarak dikhususkan,” tambah dia.

Fitri mengimbau untuk terus mensukseskan tentang belanja online guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terpenting, pedagang yang berbelanja di pasar Lemabang masih di tetapkan di pinggir jalan namun berjarak, masyarakat harus memakai masker, jaga kesehatan, dan mencuci tangan.

“Kami hitung  hampir 400 pedagang untuk diatur sampai semua menempati lapak disini. Secara tiga atau empat lapis baik depan, belakang, kiri dan kanan agar tidak berhimpitan,” tandasnya.(Rl/A2)

Gugus Tugas OKI Selidiki Penambahan 3 Pasien Terkonfirmasi Covid-19

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten OKI melakukan penyelidikan mendalam terhadap penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kabupaten OKI per Minggu, (3/4/20).

"Jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan hari ini sebanyak sembilan orang. Dari sebelumnya sebanyak 6 orang. Bertambah tiga kasus baru dan sudah disampaikan tadi oleh Gugus Tugas Provinsi Sumsel kami lanjutkan malam ini di OKI,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten OKI, Iwan Setiawan di dampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Alexsander Bustomi pada Vidcon pres rilis perkembangan Covid-19 Kabupaten OKI, Minggu, (3/5) malam.

Dijelaskan Iwan, status penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif terbaru ini masih dalam penyelidikan apakah merupakan transmisi lokal ataupun masih kasus impor.

"Kita lakukan pendalaman baik melalui kontak tracing maupun hasil uji lab" Ungkap dia.

Adapun tiga orang warga OKI terkonfirmasi positif Covid-19 masing-masing kasus nomor 166 laki-laki berumur 30 tahun dengan inisial CSY, kasus nomor 173 Laki-Laki  berumur 75 tahun berinisial MN, dan kasus 176 perempuan berinisial RM berumur 35 tahun.

“Ketiga kasus ini sekarang masih menjalani isolasi mandiri dan persiapan rujukan ke Rumah Sakit. Sementara untuk contact tracking sedang dilakukan dan akan segera dilakukan pengambilan sampel swab besok hari,” Ujar Iwan.

Sementara kontak tracking untuk kasus 176 tambah Iwan sudah dilakukan. Hasilnya sebanyak 7 orang dirujuk ke ODP center Teluk Gelam dan segera dilakukan pengambilan sampel swab.

Dengan bertambahnya tiga kasus ini Iwan berharap masyarakat untuk disiplin mengikuti anjuran pemerintah, menghindari kerumuman, memakai masker dan rutin mencuci tangan.

Semakin bertambahnya Orang Tanpa Gejala (OTG) di OKI tambah Iwan perlu diwaspadai "karena bisa saja menularkan virus kepada orang lain yang tidak baik imun tubuhnya" Ingatnya.

Mengenai Perkembangan situasi terkini COVID-19 di Kabupaten OKI saat ini dijelaskan Iwan antara lain; jumlah Pelaku Perjalanan wilayah Terjangkit (PPT) sampai hari ini mencapai 9.705 orang, dengan rincian dalam pemantauan 4.534 orang, 5.171 orangselesai pemantauan.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten OKI sampai hari ini sebanyak 87 orang, selesai pemantauan 73 orang dan masih dalam pemantauan 14 orang.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 82 orang, dan PDP sebanyak enam orang, 3 diantaranya selesai pengawasan.(PD)

Per Tanggal 3 Mei, Pasien Sembuh Covid 19 di Sumsel Bertambah 7 Orang

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  Yusri, kembali mengumumkan penambahan pasien sembuh dari Corana Virus Disease19 (Covid19) di Provinsi Sumsel. Per tanggal 3 Mei 2020 Ia mengatakan terdapat penambahan sebanyak 7 orang pasien sembuh, sehingga jumlah total menjadi 36 orang. 


“Alhamdulillah, hari ini per 3 Mei 2020 terdapat penambahan 7 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid 19 dan sudah diperkenankan berkumpul kembali ke keluarganya. Total pasien sembuh sebanyak 36 orang, dimanan berdomisili di Kota Palembang 26 Orang, OKI 2 Orang, OKU 2 Orang, Pagaralam 1 Orang, Prabumulih 1 Orang, Lubuk Linggau 1, Banyuasin 1 Orang, Musi Banyuasin 1 Orang dan Luar kota 1 Orang,” ungkapnya saat mengumumkan perkembangan Corana Virus Disease19 (Covid19), Melalui video conference dengan awak media di Command Center, Minggu (3/5).


Namun, selain pasien sembuh corona bertambah, pasien yang positif covid-19 juga alami penambahan sebanyak 29 orang.

“Pada hari ini pertanggal 3 Mei 2020 kasus terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 29 Orang yaitu 15 Orang dari palembang, 5 Orang dari Banyuasin, 3 Orang dari OKI, 1 Orang dari OKUT, 1 Orang dari Lahat, 1 Orang dari OI dan 3 Orang WNA),” katanya 


Pertanggal 3 mei, sebanyak 1090 sampel sedang diperiksa, terdiri dari 744 sampel Orang Tanpa Gejala (OTG), 276 sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 70 sampel Orang Dalam Pemantauan (ODP). 


“Jumlah sampel positif 185 Orang, 
sampel negatif 185 Orang dan Masih Proses Pemeriksaan 720 Orang,” tuturnya 

Yusri menghimbau agar masyarakat Provinsi Sumsel tetap selalu mematuhi peraturan pemerintah untuk memutuskan rantai penyeberan covid 19 atau virus corona. Mengingat pandemi covid 19 ini jika tidak disikapi dengan baik, akan menyebabkan penambahan pasien yang cukup signifikan. 


“Penyakit ini setiap hari selalu bertambah , mencegah agar tidak bertambah kami meminta masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, pakailah masker terutama berada di tengah kerumunan, Selalu cuci tangan di air mengalir, perkuat daya tahan tubuh, tidur dan istrahat yang cukup. Kemudian beraktifita yang teratur, tidak stress dan tidak panik. Semuanya bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus,”pungkasnya

Gubernur Herman Deru Kirim Tim Jemput Bantuan Rapid Tes

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H.Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Priyo Widyanto dan Sekda Sumsel H. Nasrun Umar mengikuti Rapat Koordinasi Operasi Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 melalui video conference dari Command Centre Kantor Gubernur Sumsel, Sabtu (2/5) pagi. 

Rapat itu sendiri dipimpin langsung oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo dan diikuti 12 Gubernur se Indonesia. 

Dalam kesempatan paparan vidcon secara singkat itu,  Gubernur HD  mengajukan penambahan bantuan rapid tes ke pusat untuk Sumsel dan langsung direspon oleh Kepala Gugus tugas. HD pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mengirimkan petugas untuk langsung melakukan jemput bola ke pusat.

"Iya kita tidak minta banyak, kalau rapid tes masih ada di pusat kita minta ke Pak Doni Monardo kirim kesini. Bila perlu kita jemput," jelasnya. 

Selain meminta tambahan bantuan rapid tes, dalam kesempatan itu Gubernur HD juga menjelaskan soal kesiapan Pemprov Sumsel yang sangat maksimal untuk mencegah penyebaran Covid.

Bukan hanya menyediakan 1000 kamar sebagai tempat isolasi ODP di Wisma Atlet Jakabaring, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Pemprov Sumsel juga telah menyalurkan bantuan APD kepada petugas pemakaman di Sumsel. Dengan cara ini diharapkannya tidak akan terjadi penolakan jenazah di Sumsel.

Menurut HD sejauh ini kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi sangat tinggi. Bukan hanya dari kalangan masyarakat umum, para pelajar yang pulang mondok pesantren dari pulau Jawa juga sangat kooperatif menjalani screening di ODP center demi memutus mata rantai Covid di Sumsel.

" Kami sediakan kamar setara hotel, makan yang cukup dan kegiatan senam bagi ODP. Begitu juga untuk tenaga medis, Pemprov Sumsel menyiapkan hotel kebanggaan daerah Swarna Dwipa untuk mereka beristirahat," jelas HD.

Mengenai jumlah kasus yang mencapai 156 kata HD tak lain karena animo masyarakat yang memeriksakan diri ke lab sangat tinggi. Sehingga setelah terkonfirmasi positif mereka lebih cepat diisolasi agar tidak menularkan ke warga lain.

Kebetulan lanjut HD laboratorium BBLK yang membawahi 5 Provinsi yakni Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu dan Lampung di Sumbagsel terletak di Sumsel sehingga pengecekan sampel menjadi lebih cepat.

" Karena itu sampel cepat diterima.  Saran Saya untuk di provinsi yang sudah ada lab seperti ini, sebaiknya diberikan kewenangan juga untuk melakukan pemeriksaan lab juga," katanya.

Sementara itu Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo mengatakan rakor ini bertujuan untuk mendata perkembangan penanganan Covid secara utuh dari tiap kepala daerah se Indonesia. Untuk mencegah penyebaran Covid ini  menurutnya Kepala Daerah juga perlu melibatkan tokoh masyarakat.

Menurutnya upaya pencegahan sangat penting karena cukup sulit jika hanya mengandalkan sistem kesehatan. Contohnya saja keberadaan dokter spesialis paru yang sangat minim jumlahnya sekitar 1: 1,2 juta penduduk. Begitu juga ketersediaan tempat tidur.

Makanya lanjut Doni langkah pencegahan menjadi fokus yang harus dilakukan bekerjasama dengan semua komponen masyarakat. Seperti tokoh agama, budayawan, pemuda dan lainnya dengan menggunakan bahasa daerah yang mudah dimengerti agar program dan sosialisasi dari pusat sampai ke daerah.

" Banyak masyarakat lebih mendengar pesan dari mereka. Jadi kota harap kepatuhan untuk disiolin diri lahir bukan karena ketakutan tapi atas kesadaran sendiri," jelasnya.

Terkait ketersediaan APD dan sejenisnya, Doni mengatakan sejauh ini sudah banyak yang mereka diatribusikan ke daerah. Seperti misalnya APD yang mencapai 1,6 juta, kemudian rapid tes yang hampir mencapai 1 juta juga sudah disebar ke berbagai daerah.

" Walaupun rapid tes ada kekurangan dan biayanya tinggi tapi ini bjsa memberi rasa percaya diri masyarakat. Dan ini akan tetap kita lakukan selama stok mendukung begitu juga APD," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Doni juga menghimbau soal adanya data yang kurang sinkron antara pengiriman pusat dengan daerah soal penerimaan baik APD dan rapid tes. " Jangan sampai kelak perbedaan ini menjadi temuan. Saya minta petugas logistik cek itu," tandasnya.

Selain Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel dan Sekda Sumsel, hadir juga mendampingi, Danrem O44 Gapo Kolonel Arm Jauhari Agus Suraji, Danlanal Palembang Letnan Kolonel Laut (P) Saryanto, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy