14 Mei 2020

Pemkot Prabumulih Lakukan Koordinasi Penyusunan Draft Perwako PSBB

Liputansumsel.com
Pemerintah Kota Prabumulih beserta stakeholder pendukung melaksanakan rapat koordinasi Perwako PSBB terkait akan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Prabumulih.

Rapat yang di pimpin langsung oleh Sekretaris daerah Elman ST.MM, didampingi Asisten I Drs. Aris Priadi.M.Si dan diikuti oleh Kapolres, Danramil, Dinas Perhubungan, Pol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Bagian Umum, serta Bagian Hukum dan per UU an pada hari Jum'at (14/05/2020) di ruang rapat lantai 1 Pemerintah Kota Prabumulih.

Sekretaris daerah (Sekda) prabumulih Elman ST.MM, mengungkapkan bahwa Perwako PSBB ini harus diselesaikan secepatnya, mengingat pemberlakuannya jatuh pada hari kedua hari Raya Idul Fitri nanti.

"kami berharap agar setiap instansi terkait dapat memberi masukan di setiap pointnya," ungkapnya.

Elman mengatakan, semoga dengan telah dikeluarkannya Perwako ini dapat segera kita aplikasikan nantinya tanpa ada halangan berarti, Seraya terus mensosialisasikan protokol kesehatan bagi masyarakat agar Kota Prabumulih dapat segera memutus mata rantai penyebaran covid-19," pungkasnya.(*)

Dampak Covid-19, PWI Sumsel Minta Pemda Tidak Refocusing dan Realokasi Anggaran Kerja Sama Media

Liputansumsel.com
Palembang, liputansumsel.com--
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel meminta kepada pemerintah melalui Gubernur dan Bupati serta DPRD masing masing daerah untuk tidak melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk kerja sama media. Hal itu dikemukakan oleh Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar, Kamis (14/5). Selama ini menurut Firdaus, anggaran kerja sama dengan media di OPD Diskominfo atau di Humas masing masing daerah .

Menurut Firdaus, alasannya pandemi  Covid-19 yang meluluhlantakkan semua sendi kehidupan, membuat kalang kabut dan kekawatiran dunia, begitu juga dialami Sumatera Selatan. Salah satu sektor yang merasakan dampak   dan benar-benar terimpit  adalah industri media.

Pada tahun 2020 ini Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini sebesar Rp 400,1 Triliun.  Bahkan masing-masing kota dan Kabupaten di Sumsel juga menganggarkan  melalui APBD yang besarnya variatif. Karena media pada sisi tugas dan fungsinya untuk melakukan tugas pers. Seharusnya mendapatkan porsi atau minimal tidak dikurangi dari anggaran.

Disisi lain media justru makin sulit dalam mempertahankan industri media meski hanya untuk menghidupkan medianya sendiri. Apalagi  seiring dengan makin berkurangnya aktivitas bisnis di Tanah Air karena pengaruh wabah virus corona sehingga menyebabkan  media kehilangan sumber pendapatan terutama untuk biaya produksi dan operasional. Sebaliknya, media dituntut berperan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, terutama  dalam menyampaikan informasi yang akurat dan tidak hoak, apaIagi berkaitan dnegan pemberitaan positif pencegahan dan penanganan covid -19.

Oleh karena itu PWI Provinsi Sumsel melalui surat resmi No : 136/PWI-SS/V/2020 Tertanggal 5 Mei 2020 meminta kepada jajaran pemerintah dari Gubernur Sumsel dan Bupati se-Sumsel dan Forkompinda dan jajarannya untuk tetap membantu media dalam bentuk memaksimalkan kerjasama dengan media terutama kerjasama di bidang informasi dan sosialisasi dalam pencegahan covid maupun lebih luas lagi dalam mengatasi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

“Kita harapkan agar pemerintah jangan melakukan realokasi dan refocusing terhadap anggaran kerja sama dengan media,” ujar Firdaus, Ketua PWI Sumsel.

PWI Provinsi Sumsel berharap kepada jajaran pemerintah tetap membantu dan untuk melakukan fokus anggaran ke media demi kelangsungan hidup media, karena dalam industri media banyak yang menggantungkan kelangsungan  ekonomi keluarga. *Rel

PT. Pertamina EP (PEP) Asset 2 Perhatian Dan Peduli Kepada Wartawan

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
PT Pertamina EP Asset 2 menunjukan kepeduliannya kepada insan pers ditengah pandemi Virus Corona atau Covid-19. Kali ini, wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muara Enim diberi bantuan berupa paket sembako.

Pemberian paket sembako sendiri diserahkan secara simbolis oleh Management PT. Pertamina EP Asset 2 Limau Field kepada Ketua PWI Muara Enim Siswanto SE, bertempat di Rumah Jurnalis (Sekretariat) PWI Muara Enim, Rabu (13/05/2020).

General Manager (GM) PT Pertamina Asset 2 Prabumulih, A Pujianto melalui Relation & Formalities PEP Limau Field, Afrianto mengatakan bantuan paket sembako ini diharapkan dapat membantu meringankan beban hidup para awak media ditengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

"Pers adalah mitra strategis perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dan kita semua berdoa, semoga pandemi corona atau Covid-19 ini segera berakhir," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Muara Enim Siswanto,S.E mengucapkan terima kasih kepada PT. Pertamina EP Asset 2 yang telah menunjukan kepedulian dan perhatiannya kepada para awak media khususnya wartawan yang tergabung di PWI Muara Enim ditengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini dan di bulan suci ramadhan 1441 H ini.

"Sekali lagi, saya mewakili awak media di Kabupaten Muara Enim khususnya PWI mengucapkan terima kasih kepada  PT. Pertamina EP Asset 2 yang telah peduli kepada kami. Semoga sinergi dan silaturahmi yang baik ini dapat terus terjalin. Dan PT Pertamina EP Asset 2 semakin maju dan berkembang bersama masyarakat," harapnya.

Tinggal telpon, kebutuhan dapur ibu ibu di Bayung Lencir diantar sampai ke depan rumah.

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Ditengah wabah Covid 19 sekarang ini beraktivitas diluar rumah kini menjadi permasalahan serius, terlebih lagi untuk melakukan aktivitas ditempat yang terbilang ramai seperti pasar tradisional.

Selain sudah menjadi anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, bahaya penyebaran virus Covid 19 juga selalu mengintai apabila kita lengah dan hal ini menjadi lebih berbahaya apabila kita berada ditempat yang ramai dan berkerumun.

Mengantisipasi hal itu, Kamis, (14/5/2020) Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir menggandeng UPTD Disperindag Kecamatan Bayung Lencir menggagas gerakan belanja secara Online untuk masyarakat Bayung Lencir dan sekitarnya.

Camat Bayung Lencir Akhmad ToyIbir, SSTP.,MM mengatakan, hal ini bertujuan untuk menekan angka keramaian di pasar tradisional mengingat kebutuhan dapur para ibu rumah tangga ditengah bulan suci romadhan ini jauh meningkat namun disisi lain protokol kesehatan harus tetap diutamakan untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat ditengah bahaya penyebaran Covid 19.

"Hari ini kami luncurkan gerakan berbelanja secara online, dan tidak disangka antusiasme warga juga cukup tinggi dihari pertama ini" terang ibir.

Dijelaskannya bahwa pembeli cukup menelpon nomor pedagang yang telah disediakan dan langsung bertransaksi barang apa saja yang dibutuhkan, selanjutnya pedagang yang akan bertanggung jawab mengirimkan barang tersebut sampai ke depan pintu rumah pembeli melalui kurir yang dipercayainya, dan pembayaran dilakukan setelah barang diterima oleh pembeli.

"Dengan begini kami berharap keramaian di pasar tradisional dapat terurai, namun disisi lain aktivitas jual beli ditengah masyarakat tetap bisa terpenuhi" ucapnya.

Ditambahkan Ibir bahwa gagasan ini bukan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bayung Lencir selama ini, oleh karenanya dituntut kejujuran dari pedagang, kurir dan pembeli untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas dagangannya, selain itu gagasan ini merupakan ikhtiar Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya penyebaran Covid 19,

"Semua daftar pedagang yang kami rilis atas rekomendasi UPTD Disperindag Kec. Bayung Lencir jadi kami pastikan dapat dipercaya dan bertanggung jawab" bebernya.

Ketua TP.PKK Kecamatan Bayung Lencir Yuliasty Akhmad, SSTP.,M.Si yang langsung mencoba berbelanja secara online menghimbau kepada ibu ibu di Kecamatan Bayung Lencir untuk mulai membiasakan berbelanja secara online karena selain praktis kegiatan ini juga mendukung program pemerintah mencegah penyebaran covid 19. Disamping itu dapat membantu meningkatkan pendapatan para kurir yang sebagian besar adalah penarik Bentor dimana selama masa pandemi Covid 19 ini mengalami penurunan penghasilan.

"Ayo ibu ibu kita dukung program pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar rumah salah satunya dengan berbelanja kebutuhan secara online sehingga tidak perlu capek datang ke pasar tradisional yang berpotensi menimbulkan kerumunan, tinggal telpon pesanan diantar sampai kedepan rumah" terangnya.

Salah satu pembeli warga Kelurahan Bayung Lencir, Sami mengatakan sangat terbantu adanya belanja online ini.

"enak jugo pak belanjo cak ini, kami dak capek keluar rumah dan kebutuhan pacak dibeli galo, insyaAllah kito diberike kesehatan jauh dari virus corona" ungkapnya.

Diketahui berdasarkan rilis resmi tim gugus tugas penanganan Covid 19 Kabupaten Musi Banyuasin tanggal (9/05/2020) bahwa Kecamatan Bayung Lencir sudah terdapat 1 orang pasien berstatus positif Covid 19 yang kini tengah dirawat di RSUD Bayung Lencir.<agung/rill>

MIRIS!! MASYARAKAT SIDO MULYO MENJERIT

Liputansumsel.com
MUBA_liputansumsel.com-Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin sudah bergelimang penghagaan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi sumatera selatan terutama penghargaan berupa insprastruktur.                           

Akan tetapi sangat di sayangkan tidak dirasakan oleh masyarakat Desa Sido Mulyo Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin sangat ironis dan lumpuh total akses jalan penghubung dari Desa Sumber harum ke Desa Sido Mulyo.

Saat awak media mendatangi lokasi terlihat jelas akses jalan sangat memperihatinkan karena banyak titik-titik jalan yang rusak dan berlobang.

Saat di bincangi awak media pengendara motor yang terjatuh dari motor milik nya linda(30) mengatakan desa kami ini seperti di anak tirikan oleh pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin karena sejak saya kecil akses jalan penghubung ini belum perenah tersentuh pembangunan ataupun perbaikan dari pihak pemerintah.cetusnya dengan rasa kekecewaan.

Di tempat yang sama,jumairi(44) menyampaikan bahwa jalan desa kami ini dari desa sumber harum menuju desa sido mulyo terakhir tersentuh pembangunan waktu zaman bapak suharto di era tahun 1992 sampai sekarang belum sekalipun tersentuh pembangunan dari pemerintah kabupaten.       

"harapan kami kepada pemerintah kabupaten Musi Banyuasin tolong dengarkan jeritan dan keluhan rakyat kecil seperti kami karena akses jalan ini sangat penting bagi kami untuk keluar masuk mengangkut dan menjual hasil bumi kami".jelasnya.

Di lain tempat kepala Desa Sido Mulyo,Suwito saat di wawancarai awak media di kantor desanya,kamis(14/05/20)menjelaskan bahwasanya"saya mewakili masyarakat desa sido Mulyo kami minta kepada pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terutama bapak Bupati musi Banyuasin Dr H Dodi Reza alex noerdin dan kepala dinas PU PR tolong dengarkan keluhan masyarakat mengenai akses jalan penghubung desa Sumber Harum menuju desa Sido Mulyo rusak parah jadi perekonomian masyarakat rentan terhambat di karenakan akses jalan tidak memadai untuk mengeluarkan hasil perkebunan untuk bapak bupati saya ucapkan terimakasih".cetusnya,(agung).

Dikira Penagih Hutang, Malah Diberi Duit dan Sembako

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Ekspresi terkejut tampak jelas dari raut wajah Ahmad (90), kedua lansia yang bermukim di gubuk reot Desa Sukarami Kecamatan Sekayu itu, Kamis (14/5/2020) didatangi langsung oleh Sekretaris Daerah Muba Drs H Apriyadi MSi yang didampingi Camat Sekayu Marko Susanto.

Keduanya tampak kebingungan dengan kedatangan sejumlah pejabat Pemkab Muba dan Perangkat Kecamatan Sekayu, setelah sebelumnya kedua pasangan suami-istri itu tampak sedang berada di depan pintu rumahnya.

"Terkejut pak, kami kira tadi mau nagih hutang, rupanya kami diberi duit dan sembako bantuan Pemerintah Muba," sebut Kakek Ahmad.

Kakek Ahmad mengaku, saat kondisi dihadapkan dengan wabah Covid-19 itu dirinya bersama istri lebih banyak berada di rumah dan tidak beraktifitas di luar. Dirinya sangat patuh dengan aturan Pemerintah untuk menghindari penularan Covid-19.

"Alhamdulillah, walaupun pendapatan berkurang tapi dengan adanya bantuan dari Pemkab Muba ini bisa menyambung hidup sehari-hari. Untuk makan minum dan kebutuhan lainnya bisa terpenuhi," ucapnya.

Senada diucapkan Yuliarsih (46) warga Sekayu yang didatangi langsung Sekda Muba tersebut tampak kebingungan. Janda yang memiliki tiga orang anak ini mengucapkan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Pemkab Muba.

"Alhamdulillah, bantuan ini sangat berguna bagi saya dan keluarga pak. Kondisi sekarang memang sangat berdampak bagi keluarga kami," ucapnya.

Yuliarsih menceritakan, dirinya juga mengalami kebutaan mata serta pengapuran pada kaki sehingga sehari-hari dirinya dirawat oleh ketiga orang anaknya.

"Jadi penghasilan memang terbatas pak, anak saya masih kecil-kecil. Alhamdulillah bantuan uang dan sembako ini bisa meringankan beban hidup sehari-hari," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Muba Drs Apriyadi MSi yang dalam kesempatan tersebut mewakil Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex mengaku, Pemkab Muba bersama perangkat Kecamatan dan Dinas terkait akan terus menyalurkan bantuan secara door to door.

"Ini dilakukan guna memastikan mereka yang menerima bantuan memang pantas untuk mendapatkannya," ulasnya.

Apriyadi memastikan, bantuan-bantuan yang disalurkan akan mengakomodir semua warga yang terdampak Covid-19. "Bantuan Jaring Pengaman Sosial ini disiapkan untuk ratusan ribu KK, sesuai instruksi pak Bupati untuk mengcover semua warga Muba yang membutuhkan baik yang terdata maupun tidak terdata," tegasnya.

Ia menjelaskan, adapun bantuan yang disalurkan yakni berupa BLT Dana Desa sebesar Rp600 ribu serta sembako. "Bantuan juga utuh disalurkan ke warga, tidak ada pemotongan dan kita sangat wanti wanti ini," ungkapnya.

Camat Sekayu, Marko Susanto merinci, ada sebanyak 2.192 KK di Kecamatan Sekayu yang terdata akan mendapatkan bantuan dan khusus di Desa Sukarami ada 239 KK.

"Untuk bantuan yang disalurkan hari ini yakni BLT Dana Desa sebesar Rp600 ribu dan ada bantuan secara pribadi pak Sekda yakni berupa beras 10 kilogram setiap KK, semoga bantuan ini bisa bermanfaat," pungkasnya.(agung/rill)

Total Pasien Sembuh Covid di Sumsel Menjadi 73 Orang

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  Yusri, kembali mengumumkan penambahan pasien sembuh dari Corana Virus Disease19 (Covid19) di Provinsi Sumsel. Per tanggal 13 Mei 2020 Ia mengatakan terdapat penambahan sebanyak 3orang pasien sembuh yang berdomisili di Kota Palembang, sehingga jumlah total pasien sembuh menjadi 73 orang. 


“Alhamdulillah, hari ini per 13 Mei 2020 terdapat penambahan 3 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid 19 dan sudah diperkenankan berkumpul kembali ke keluarganya. Total pasien sembuh sebanyak 73 orang, dimana berdomisili di Kota Palembang 51 Orang, OKI 2 Orang, OKU 4 Orang, Pagaralam 1 Orang, Prabumulih 4 Orang, Lubuk Linggau 3 orang, Banyuasin 1 Orang, Musi Banyuasin 2 Orang, Muara Enim 1, Ogan Ilir 2 orang dan Luar kota 2 Orang,” ungkapnya saat mengumumkan perkembangan Corana Virus Disease19 (Covid19), Melalui video conference dengan awak media di Command Center, Minggu (3/5).

Namun, selain pasien sembuh corona bertambah, pasien yang positif covid-19 juga mengalami penambahan sebanyak  43 orang.

“Pada hari ini pertanggal 13 Mei 2020 kasus terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 43 yang masing-masing berdomisili di Kota Palembang dengan kasus lokal, Kabupaten OKI dengan kasus Import dan lokal, Kabupaten Banyuasin Lokal, OKU dengan kasus lokal dan masih dalam penyelidikan, kemudian lubuk linggau dengan kasus lokal” katanya 


Pertanggal 13 mei juga, sebanyak 2012 sampel sedang diperiksa, terdiri dari 1536 sampel Orang Tanpa Gejala (OTG), 392 sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 84 sampel Orang Dalam Pemantauan (ODP). 


“Jumlah sampel positif 322 Orang, 
sampel negatif 269 Orang dan Masih Proses Pemeriksaan 1421 Orang,” tuturnya 

Yusri menghimbau agar masyarakat Provinsi Sumsel tetap selalu mematuhi peraturan pemerintah untuk memutuskan rantai penyeberan covid 19 atau virus corona. Mengingat pandemi covid 19 ini jika tidak disikapi dengan baik, akan menyebabkan penambahan pasien yang cukup signifikan. 


“Penyakit ini setiap hari selalu bertambah , mencegah agar tidak bertambah kami meminta masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, pakailah masker terutama berada di tengah kerumunan, Selalu cuci tangan di air mengalir, perkuat daya tahan tubuh, tidur dan istrahat yang cukup. Kemudian beraktifita yang teratur, tidak stress dan tidak panik. Semuanya bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus,”katanya

Herman Deru Beri Tempo Walikota Selesaikan Perwali PSBB Pekan Ini

Liputansumsel.com
#Pemprov Sumsel Siapkan Mekanisme Pemberian Honorarium Bagi Petugas PSBB
Palembang-liputansumsel.com-- Setelah di terbitkanya SK dari Menteri Kesehatan mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Prabumulih dan Kota Palembang, dengan Nomor HK.01.07/MENKES/307/2020 untuk Kota Palembang dan Penetapan PSBB Kota Prabumulih sesuai Keputusan Menkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/306/2020.

Gubernur Provinsi  Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memberikan tenggat waktu satu minggu kepada  Walikota Palembang  Harno Joyo dan Walikota Prabumulih Ridho Yahya untuk segera menyusun dan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) mengenai peraturan yang akan diterapkan pada saat PSBB nanti. 

Ia mengungkapkan, aturan yang akan diberlakukan  terkait dengan penegakan hukum. Sehingga, membutuhkan waktu sekitar lima hari setelah diterbitkannya peraturan walikota (perwali) untuk disosialisasikan kepada masyarakat.

“Tentu Kota Palembang dan Kota prabumulih sudah siap untuk menghadapi ini, akan tetapi butuh proses untuk membuat produk yuridisnya, Agar nanti ketika diimplemantasikan perwalinya dapat diterima tanpa harus  banyak pelanggaran,”katanya saat melangsungkan Konferensi Pers Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kota Palembang dan Kota Prabumulih di Auditorium Bina Praja Rabu (13/5) Siang. 


Mengingat, dalam perwali tersebut akan memuat pasal-pasal yang akan bermuara pada penegakan hukum jika ada yang masyarakat yang melanggar. 

“Masa rumusannya ini saya Beri tenggat waktu maksimal satu minggu, walikota Palembang dan Prabumulih harus menyampaikannya draft nya kepada Gubernur,  baru kita akan segera terapkan melalui tahapan sosialisasi dalam waktu 4 hingga 5 hari sosialisasi untuk diterapkan,” tuturnya 


Dikatakan, Herman Deru untuk Masa pemberlakukaan status PSBB minimal 1 kali Masa inkubasi terlama, dimana masa inkubasi terlama maksimal  14 hari setelah disosialisasikan.

“Boleh diperpanjang jika tidak terjadi penurunan, namun jika terjadi penurunan kita harapkan landai cenderung menurun psbb nya bisa dihentikan,” ungkapnya 

Menurutnya pula, Pemprov Sumsel sudah merumuskan dengan matang termasuk juga dampak-dampak dari personal-personal yang akan melaksanakan tugas baik TNI, Polri dan juga PolPP, dimana dalam pelaksanaannya nanti Ia membuat kebijakan untuk memberikan honorarium kepada pelaksana tugas. 

“Saya ingin semua pekerja ikhlas, tetap semangat namun pemerintah juga harus memikirkan tentang honorarium mereka, maka  saya sampaikan dengan Sekda  by name by job jadi tugasnya apa, namanya apa, nanti masing-masing satuan bisa memberikan nama dan ditugaskan dimana tugas itu, jadi TNI, Polri termasuk Pol PP akan diberikan honorarium yang sesuai by name by job,” terangnya

Ia juga telah menegaskan, jika saat penyelenggaraan PSBB nanti ada masyarakat yang melanggar, maka akan diberikan sanksi penindakan ditempat layaknya tilang kendaraan. 


“Kejaksaan sudah saya anjurkan bila perlu sidang di tempat, jika nanti terjadi pelanggaran dilaksanakan sidang ditempat seperti tilang kendaraan . Dilain hal mengenai ketahanan pangan ini penting maka sudah saya sampaikan kepada Walikota Palembang dan Walikota Prabumulih untuk membuka data secara transparan jika refocusing dan realokasi anggaran yang sudah dilakanasakan ternyata belum mencukupi maka provinsi akan menyanggah itu,” pungkasnya

Sementara Kapolda Provinsi Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S, MM memastikan baik TNI maupun Polri sudah siap bersama-sama bersinergi agar PSBB di kota Palembang dan Kota Prabumulih berlangsung dengan baik. 

“Baik itu TNI dan Polri sudah siap, Insya Allah untuk kekuatan personil kita sudah cukup, sehingga psbb nya nanti berlangsung dengan baik, ini semua ditopang sinergi antara Polri, TNI dan ASN,” tambahnya

Masyarakat Nilai Penanganan Covid 19 OKU Amburadul

Liputansumsel.com
# Positif Covid 19 OKU Bertambah 15 Orang
BATURAJA - liputansumsel. com- Masyarakat Baturaja Kabupaten OKU menilai penanganan Covid-19 dinilai amburadul karena penanganannya  tidak terkoordinasi mulai dari pihak kelurahan, Dinas Kesehatan hingga Gugus Tugas Covid 19 OKU.

Ini dapat dibuktikan dengan melonjaknya angka penyebaran Cobid 19 di OKU yang jumlahnya terkonfirmasi, Rabu (13/5) menambah  15 orang positif covid 19.

Kekecewaan penanganan Covid 19 OKI sebagaimana diungkapkan oleh Ketua RT 13 Kelurahan Sekar Jaya Baturaja Timur Kabupaten OKU, Erlan Yudensi kepada awak media.

"Saya sangat kecewa dengan penanaganan Cobid 19 OKU hingga ada warga saya yang terpapar virus Corona, " ujar Erlan dengan nada sangat marah.

Sebagai ketua RT, menurut Erlan ia merasa sangat terkejut mengetahui ada warganya berinisial AS (21), warga RT 13 Kelurahan Sekar Jaya yang positif terpapar Cobid 19.


"Saya sangat kecewa karena tahu ada warganya AS yang terpapar covod 19 dari warga RT 09, Harsuddin bukan dari kelurahan, " jelasnya.

Warga yang terpapar Covid 19, AS tersebut baru diketahui RT 13 pulang dari Tanggerang,  yang merupakan pegawai salah satu supermarket ternama di Tanggerang. AS sudah pulang ke Baturaja sejak sepuluh hari sebelumnya dan ia periksa ke Puskesmas Sekar Jaya dengan keluhan sakit di bagian dada.

" AS pulang ke Sekat Jaya dari Tanggerang tidak melapor ke RT, padahal kita sudah menghimbau warga yang dari luar harus melapor ke RT. Anehnya lagi, pihak kelurahan tidak cepat melakukan koordinasi kepada RT kalau ada warga yang terindikasi terpapar Covid 19 setelah ia melakukan pemeriksaan. Kita sebagai ketua RT yang sangat ketat malah pihak kelurahan seperti kurang koordinasi. Saya sangat kecewa, " papar Erlan berapi-api mendapati kondisi di lingkungan RT-nya ada warga yang terpapar Covid  19 namun penanganannya sangat lambat.

Kalau sudah seperti ini, Erlan menegaskan bohong besar kalau kita mau menggaungkan pemutusan mata rantai Covid 19 di OKU kalau koordinasi dan penanganannya tidak standar.

Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 19 Sekar Jaya, Darmawansyah yang sejak awal  bersama-sama telah menghimbau warganya  dan minta pihak kelurahan terus berkoordinasi agar warga yang datang dari luar untuk melapor apalagi sudah ada gejala Covid 19. " Jadi wajar kalau warga Sekar Jaya resah bila penanganan Covid 19 terkesan ditutupi, " cetus nya kesal.

Kedepan karena sudah sejak sepuluh hari lalu AS berada di RT 13, tidak menutup kemungkinan ada warga lain yang ikut terpapar. " Saya tidak tahu lagi harus bagaimana, apakah keluarga AS sudah diisolasi mandiri atau belum oleh Gugus Tugas Covid 19 OKU, " tanya Erlan menimpali dengan nada yang sangat kesal.

Sementara itu, Anggota DPRD OKU, Naproni yang juga tinggal di lingkungan Kelurahan Sekar Jaya sangat menyayangkan lambannya penanganan Covid 19 OKU yang ia nilai tidak berjalan sesuai SOP.

" Saya berharap Gubernur Sumatera Selatan dapat turun langsung ke OKU guna memantau penanganan Covid 19 OKU. Karena jika tidak, tidak menutup kemungkinan OKU penyebaran Covid di OKU bertambah banyak dan ini tidak kita inginkan. Bila perlu Kabupaten OKU juga dilakukan PSBB seperti Kota Palembang dan Prabumulih, " ungkapnya.

Bertambahnya positif Covid 19 OKU sebanyak 15 orang ini dibenarkan oleh Tim Gugus Tugas Covid 19 OKU hingga total berjumlah 26 orang.


" Terhitung hari ini bertambah 15 kasus positif COVID-19 di Kabupaten OKU, hingga totalnya berjumlah 26 orang, " Ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Rozali kepada awak media.

Kalau sebelumnya jumlah kasus positif Covid 19 di Kabupaten OKU hanya berjumlah 11 orang dan karena hari ini ada penambahan 15 orang totalnya menjadi 26 orang. (tim)

Tanah Yang Menempel Di Jalan SMB 2, Diduga Membahayakan Pengguna Jalan

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Mobil truck-truck yang bermuatan tanah di keluhkan masyarakat sekitar. Aktifitas proyek yang di kabarkan pembangunan SPBU milik salah satu konglomerat di Muara Enim berinisial SS ini diduga sudah meresahkan warga.

Pasalnya dari aktifitas yang di kabarkan proyek pembangunan SPBU tersebut pada saat ini sedang dalam proses pekerjaan penimbunan tanah yang berlokasi di Jalan SMB II Kelurahan Pasar 2 Kabupaten Muara Enim sudah membuat jalan lintas ini menjadi kotor dan berdebu dampak dari tanah timbunan tersebut.

Andre salah warga sekitar yang tidak jauh dari lokasi proyek mengeluhkan kepada tim awak media, Rabu (13/5/2020) bahwa saat melintasi jalan tersebut banyak sekali debu bekas tanah yang menempel di jalan dan berterbangan yang membuat jarak pandang berkendaraan terganggu serta minimnya rambu-rambu atau tanda adanya pekerjaan di lokasi itu,"ucapnya.

"Tanah yang menempel di jalan itu sangat mengganggu sekali ketika panas jalan menjadi berdebu dan saat hujan turun bisa membuat jalan menjadi licin sehingga dapat membahayakan pengguna serta pengendara roda 2 khususnya pada jalan lintas ini,"tambah Andre.

"Saya berharap kepada aparat penegak hukum dan dinas terkait memberikan peringatan dan teguran kepada perusahaan atau pemiliknya langsung,"tutur Andre.

Saat tim awak media mengkonfirmasi perihal tersebut kepada pengawas pekerjaan proyek penimbunan pembangunan SPBU yang bernama Hermanto saat berada di lokasi memberikan jawaban.

"Iya pak benar, disini memang akan di adakan pembangunan SPBU oleh Bos SS dan Bos A,"terangnya.

Sementara untuk tanah yang menempel di jalan itu memang terjadi oleh mobil yang membawa muatan tanah untuk menimbun di lokasi proyek ini,"ujar Hermanto.

Cipayung Plus Sumatera Selatan Kritik Program Dapur Umum dengan Aksi Berikan Sembako

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Organisasi Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Sumatera Selatan yaitu PMII, HMI, IMM, IPNU dan PB IKA LKS  mendistribusikan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19 dan dapur umum milik Pemprov Sumsel.

Husin Rianda mewakili Cipayung Plus Sumsel mengatakan, aksi ini kami laksanakan atas dasar keprihatinan kami terhadap kondisi masyarakat hari ini khususnya yang terdampak covid-19. Sembako tersebut tidak hanya kami berikan kepada masyarakat tetapi juga kepada dapur umum milik Pemprov Sumsel. Hal tersebut kami lakukan untuk menggedor Pemprov Sumsel agar segera menambah alokasi dana untuk menanggulangi pandemi covid-19. Pemprov tidak akan rugi jika menambah 30% dari APBD daerah untuk dialokasikan penanganan covid-19.
Kami akan terus memberikan alarm untuk bapak gubernur sumsel agar lebih serius memikirkan nasib dan nyawa rakyat sumsel, jika tidak ada progres yang lebih cepat dan strategi kami rasa sangat mudah kita menggerakkan semua elemen dan rakyat sumsel untuk melakukan aksi nyata agar gubernur segera mundur secara teratur dan mengakui kegagalannya dalam penanganan covid 19. sudah banyak yang memberikan saran dan himbauan soal penanganan covid ini dari berbagai elemen tapi tak kunjung peka sampai sekarang, sepertinya dia lupa kalau dia dipilih oleh rakyat bukan roh gaib, Imbuhnya Husin Rianda.

Kami juga mendapatkan informasi bahwa dapur umum milik Pemprov Sumsel hanya mampu mendistribusikan 1000 sampai 1500 kotak nasi setiap harinya. Sementara kita ketahui jumlah masyarakat yang terdampak covid-19 di Sumsel jauh dari angka tersebut. maka, kami menilai program tersebut tidak tepat sasaran dan Pemprov tidak serius dalam menangani covid-19.
Inilah yang kemudian menjadi alasan kami terus memberikan kritikan kepada pemerintah provinsi Sumsel untuk lebih tegas dan serius dalam menangani covid-19 karena ini menyangkut keselamatan masyarakat.(A2)