13 Oktober 2020

Keluarga Korban Desak Polres Muba Tangkap Pelaku Penganiayaan

Liputansumsel.com


Muba – liputansumsel.com--naas menimpa Awan Sentosa(17) Bin Heri Permosa menjadi bulan bulanan korban penganiayaan yang terjadi pada Sabtu,19 September 2020 di dusun4 desa jirak jaya Kecamatan Jirak Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.


Awan Suntosa(17) di duga di tuduh mencuri Peralatan mesin kontraktor pelaksana pembangunan sekolah   kejadian tersebut sekira pukul 12:30 wib awan suntosa di jemput oleh Andi dari kediaman nya dan diajak ke kediaman Poniman yang merupakan tempat kejadian pengeroyokan penganiayaan di duga Awan lansung di keroyok oleh Poniman,Rinto, Untung, Johan, Yan, Adi dan lainnya berjumlah delapan orang. Penganiayaan terjadi di dusun 4 desa jirak jaya tepatnya di depan rumah Poniman.


Setelah kejadian tersebut awan dijemput oleh Acit salah anggota Polsek jirak  lansung di bawak ke Kapolsek dan di intrograsi,Acit mengatakan pada Poniman tolong dibawah berobat karena awan yang kamu aniaya ini anak manusia masih ada orang tuanya jangan seperti pukul anak anjing ujar Acit anggota Polsek jirak jaya.


Selesai kejadian itu di tunggu 2 hari namun dari pihak Poniman tidak ada datang kerumah untuk menyelesaikan masalah tersebut dan akhirnya pihak keluarga korban melaporkan kejadian yang dialami anaknya pada Polsek Jirak dan kemudian diarahkan untuk membuat laporan ke PPA Polres Muba dikarenakan Awam masih dibawah umur,jelas orang tua korban Heri permosa .


Lanjutnya,Awan mengalami luka memar dan terdapat bercak goresan kuku pada wajah nya serta terdapat luka memar membiru pada dada nya dan terasa sakit seluruh badan akibat penganiayaan yang dilakukan oleh 8 oknum tersebut,cetusnya.


Saat di konfirmasi awan(17) menjelaskan"saya dianiaya oleh Poniman dan delapan orang pelaku lainnya dengan cara memukul menendang, padahal saya sama sekali tidak melakukan pencurian seperti yang dituduhkan para pelaku”,ujar awan.


Atas kejadian yang dialami anak saya awan(17) yang sudah babak belur dianiaya datang ke Puskesmas Jirak melakukan Visum.beber Heri orang tua korban.


Atas Kejadian tersebut kami telah melapor ke Polres Musi Banyuasin 23 September 2020 serta telah dimintai keterangan dalam berita acara pemeriksaan, namun tidak diberikan surat bukti tanda lapor (STBL) hanya diberikan selebar semacam surat pengaduan kepada kapolres muba.jelas heri.


Namun sangat di sayangkan sampai hari ini pihak kepolisian belum mengamankan para pelaku penganiaayaan,saya selaku orang tua korban berharap pada pihak Polres Musi Banyuasin agar menangkap para pelaku yang telah melakukan penganiayaan dan menuduh anak saya mencuri. 


Masih di jelaskan heri,Orang menampar saja bisa di tahan ini sangat aneh telah melakukan penganiayaan tidak ditahan dan aneh nya lagi hasil visum yang diambil pihak polres melalui bagian PPA mengatakan bahwa hasil visum tersebut tidak terdapat bekas luka sehingga tidak memenuhi unsur pidana,pada gambar terlihat jelas luka memar dan bekas cakaran kuku pada wajah serta bekas pukulan pada dada anak saya membiru,pungkasnya.

Berkat Program Serasi, Hasil Tani di Muba Meningkat

Liputansumsel.com


MUBA- liputansumsel.com--Upaya peningkatan produksi petani dalam rangka  meningkatkan taraf ekonomi masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dikomandoi Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA bersama Wabup Muba Beni Hernedi diantaranya melalui program Serasi yang diluncurkan pada Tahun 2019 lalu.


Program Serasi ini, dinilai berhasil bagi banyak masyarakat, dikarenakan program ini adalah program harapan masa depan petani dalam memenuhi Perekonomian pada sektor lumbung pangan.


Seperti yang diketahui, Pemkab Muba melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) kabupaten Muba Ir A Thamrin mengatakan, bahwa seluas 210 Hektar Lahan petani di desa Sukarami berhasil panen, hal ini berdasarkan Program Serasi kita Pada Tahun 2019. 


"Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Masyarakat) adalah Program Kementerian Pertanian (Kementan). Diketahui, Serasi adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian dan peternakan,"ungkapnya.


Seperti halnya di Kabupaten Musi Banyuasin, Lanjut Thamrin menjelaskan bahwa puluhan ribu hektar lahan masyarakat diberdayakan melalui Program Serasi pada Tahun 2019. Pemberdayaan tersebut, diberikan kepada Para Petani dengan dibentuk Kelompok Tani (Poktan) di masing-masing daerah.


"Baru-baru ini, masyarakat desa Sukarami, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan Panen Gabah bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) pada Tahun 2019 yang disalurkan melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP),"terangnya.


Seluas 210 Hektar lahan Petani di desa Sukarami, kecamatan Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin berhasil Panen dari berkat bantuan Program Serasi Tahun 2019 melalui DTPHP Muba.


”Didalam lahan seluas 210 Hektar ini terdapat 7 Kelompok Tani (Poktan) yang mendapatkan Bantuan Paket Lengkap dari Dinas kita adalah sebanyak 5 kelompok tani berupa, Pupuk Hayati, Benih Inpari 42, Dolomit dan beberapa bantuan lainnya,” dikatakan Thamrin, Selasa (13/10/2020).


Thamrin juga menjelaskan, Program ini adalah Program Nasional yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian dan salah satu kabupaten yang berhasil mendapatkan program ini adalah Kabupaten Musi Banyuasin.


”Kami berharap dari hasil Program Serasi kita ini, lahan petani yang mendapakan program ini dapat 2 kali tanam yang dulunya hanya bisa dapat 1 kali tanam dan dapat meningka,” ungkap Thamrin.


Ditambahkannya, kemarin Kelompok Tani yang melaksanakan panen Gabah Kering Panen (GKP) yaitu adalah Kelompok Sungai Lintah 2 yang terdiri dari 25 orang anggota, diketahui sebelum adanya Program Serasi hanya menghasilkan 4 sampai 5 ton perhektar.


”Dengan Hasil ubinan 2,5 x 2,5 meter, kelompok tani tersebut yang dulunya hanya berhasil panen 4 sampai 5 ton perhektar kini bisa meningkat sampai 9 ton perhektar,” ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sungai Lintah 2 Akmal mengungkapkan, kami terima kasih kepada Pemkab Musi Banyuasin atas bantuan Serasi yang diberikan kepada beberapa kelompok tani termasuk kelompok tani kami berkat Serasi, kami bisa meningkatkan hasil panen kami.


” Berkat adanya Program Serasi Kementerian Pertanian yang disalurkan oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Musi Banyuasin, dari 4 ton kini berkat Serasi menjadi 9 ton perhektar,” ucap Akmal.


Akmal berharap, “Ditahun berikutnya kami kepada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin agar dapat dibangunkan jalan transportasi sepanjang kurang lebih 4 kilometer untuk mempermudahkan kami dalam melaksanakan panen,” pungkasnya.

Bareng Warga, Wabup Muba dan OPD terkait Bersih-bersih Gulma di Danau Siarak

Liputansumsel.com


MUBA- liputansumsel.com--Suasana ramai dan tetap patuh pada protokol kesehatan (protokes) tampak di Danau Siarak Desa Tanah Abang Kecamatan Batanghari Leko, Selasa (13/10/2020). 


Tampak Wakil Bupati Muba Beni Hernedi SIP didampingi warga sekitar serta beberapa OPD diantaranya Plt Kadis Perikanan Hendra Tris Tommy, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro SH MHum, dan Camat Batanghari Leko Tazarni SSTP, Dispopar dan Dinkominfo Muba membersihkan tumpukan gulma yang memadati Danau Siarak.


"Kalau dibiarkan bisa menganggu kehidupan biota yang ada di Danau Siarak ini. Jadi, hari ini kita sepakat bersih-bersih gulma bareng warga," ungkap Beni Hernedi. 


Dikatakan Beni, terlebih danau ini masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia Awards 2020 dengan kategori Wisata Air. "Oleh sebab itu 

harus kita dorong bersama, membantu menjaga kebersihan dan kelestariannya," tuturnya.


Beni juga mengajak kepada seluruh warga Muba khususnya di sekitar daerah Danau Siarak untuk peka menjaga biota sungai dan air agar siklus mahluk hidup lainnya bisa tumbuh dan berkembang lebih baik.


"Kesadaran menjaga lingkungan itu ada pada diri kita masing-masing, kita harus lebih peka lagi menjaga lingkungan sekitar," ajaknya.


Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perikanan Muba Hendra Tris Tommy SSTP juga mengajak warga untuk aktif menjaga sungai dan perairan di sekitar. 


"Mari kita jaga sama-sama, kelangsungan hidup yang ada di sungai dan danau ini tanggung jawab kita bersama," ucapnya.


Tommy mengingatkan, agar warga tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara-cara yang salah seperti meracun dan menyetrum. "Kalau ada yang terbukti melakukan hal-hal tersebut tentu akan dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.(agung/ril).

AXS SUMSEL SANTUNI KORBAN KEBAKARAN PASAR BAWAH LAHAT

Liputansumsel.com


 Lahat-liputansumsel.com Komunitas Pengendara Mobil Avanza Xenia Solusion (AXS) Sumsel menyerahkan santunan untuk warga korban musibah kebakaran Pasar Bawah Kabupaten Lahat, pada Senin (12/10/2020).

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis Oleh Admin AXS Sumsel Dedek Afandi kepada koordinator penerima bantuan kebakaran di Pasar bawah lahat,yang nanti akan diteruskan kepada warga korban kebakaran.


Dalam kesempatan ini,Personil AXS Sumsel memberikan bantuan berupa sembako pakaian dan kebutuhan harian lainnya.

Tampak hadir dalamkegiatan tersebut Admin AXS Sumsel Dedek Afandi, Mayde Abella,Mahmud,dede afande serta anggota AXS sumsel lainnya

Admin AXS Sumsel Dedek Afandi, bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian komunitas mereka terhadap warga yang terkena musibah.

"Ini kegiatan sosial kemanusiaan dari kawan-kawannya AXS” ucap Dedek Afandi.

Dijelaskan Dedek jika kegiatan diikuti oleh perwakilan AXS di sumsel. Personil yang berangkat ke Kabupaten Lahat menyerahkan bantuan sebanyak 20 orang dengan 6 kendaraan.

Sesampainya dilokasi rombongan AXS disambut oleh pemerintah setempat dan koordinator penerima bantuan.

Mewakili warga korban musibah kebakaran, pihak penyalur bantuan mengucapakan terima kasih atas donasi dari komunitas AXS ini.(ls)

Pemkot Palembang Siap Dukung Pembangunan Dua Terminal Intermoda

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pembangunan dua terminal intermoda di Terminal Alang-Alang Lebar dan Terminal Karya Jaya, Kota Palembang, Sumatera Selatan, diperkirakan menelan dana fantastis. 


"Pembangunan satu terminalnya butuh Rp600 miliar," ujar Direktur Prasarana Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Risal Wasal, usai pertemuan dengan Wali Kota Palembang, di rumah dinas wali kota, Selasa (12/10/2020). 


Ia menyebutkan, perkiraan dana itu mengacu pada pembangunan terminal intermoda yang sudah ada di Kota Sukabumi, yang lahannya di atas 2,5 Ha yang dibangun hotel, mal, dan di bawahnya terminal. 


"Saya pikir, untuk lahan di terminal intermoda Palembang yang lebih luas dibanding yang ada di Sukabumi. Artinya, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bisa lebih dari itu. Walaupun begitu, kita bisa dapat manfaat lebih. Karena dalam perjanjian KBPU ada konsekuensi yang mesti dibayarkan investor kepada pemerintah, dan juga reveneu sharing dari pembagian pendapatan dari pengelolaan," Risal menerangkan. 


Ia memaparkan, pembangunan dua terminal intermoda di Palembang memang bisa dengan skema KPBU (Kerja sama Pemerintah Badan Usaha), dengan sistem bisa saja dari swasta yang bangun Kementerian yang desain atau swasta yang desain dan bangun. 


"KPBU nya kerja sama kosesif per tahun, dan ini sudah kita lakukan di beberapa lokasi baik untuk terminal penumpang ataupun jembatan  timbangannya," ujar dia. 


Melalui pembangunan terminal intermoda, kata Risal, dapat meningkatkan pelayanan, dan nilai aset, 


Karena, di terminal ini sudah dapat menampung angkutan massal, angkutan barang, angkutan sungai, dan serta dilengkapi dengan fasilitas lainnya. 


"Meski akan dibangun dengan skema KPBU, tidak sepenuhnya di kelola swasta, karena pengelolaan properti oleh swasta dan operasional tetap oleh pemerintah," ujar Risal. 


Karena itu, pertemuan pihaknya dengan Wali Kota Palembang, ini membahas Terminal Karya Jaya dan Alang - Alang Lebar untuk diserahkan asetnya dari Pemkot Palembang ke Kemenhub. Setelah itu pembangunan baru dapat dilakukan. 


"Dari hasil pertemuan dengan Wali Kota Palembang mereka sudah siap. Tahun 2021 doakan saja pembangunan sudah bisa berjalan," ujar Risal pula. 


Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, Pemkot Palembang siap mendukung pembangunan terminal intermoda di ibu kota Provinsi Sumsel ini. 


"Detail kawasan sudah disampaikan, terkait dengan percepatan pembangunan. Kita siap mendukung," ujar Harnojoyo. (Rl)

Wawako Palembang Hadiri Pembukaan Pameran Temporer di Musium SMB

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Melalui pembukaan pameran Temporer dengan tema Venesia dari Timur, Pemerintah kota Palembang bersama Dinas Kebudayan terus melastarikan semua kebudayaan bersejarah ditengah perkembangan zaman. Selain menjaga semua warisan budaya, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda dalam sambutannya mengajak Dinas terkait untuk gotong-royong dalam membersihkan musium Sultan Mahmud Badarudin serta (SMB) dan lingkungan kantor setempat.


"Ya musium ini merupakan aset dari Pemkot serta destinasi wisata wong kito untuk dijaga, maka dari itu infrastruktur yang ada di lingkungan sekita harus diperhatian  dari kerapian dan keindahan mengingat kawasan ini letaknya sangat sentral karena berdekatan dengan sungai musi dan jembatan ampera,"katanya senin (12/10/2020).


Selian itu juga, ditengah  pandemi pelaksanaan pameran lukisan yang seharusnya menjadi agenda rutinitas Dinas Pendidikan untuk mengajurkan peserta didik belajar serta melihat benda-benda bersejarah warisan kebudayaan kota kita untuk sementara waktu ditiadakan mengingat kondisi Covid 19 masih menyebar.


"Saya harapkan dihari peringatan Musium Nasional, Musium SMB kita ini bisa menjadi pusat pembelajaran sejarah pada masanya, secara peninggalan pada zaman kerajaan Sriwijaya Dinas terkait sudah memusiumkan 700 koleksi benda bersejarah untuk diketahui oleh para pelajar dan wisatawan. Maka dari itu saya mengaharapkan sekali kepada dinas terkait untuk memperhatikan semua aspek yang harus diperbaiki,"tutupnya.


Sementara itu kepala Dinas Kebudayaan Zanariah menambahkan akan segera menjalankan instruksi dari Wakil Walikota Palembang ibu Fitri menyangkut masalah kebersihan serta infrastruktur yang ada di musium tersebut agar pengunjung yang datang terasa lebih nyaman.(Rl)

Masjid As Sajadah GIL Terusan Butuh Bantuan

Liputansumsel.com


Baturaja -liputansumsel.com-- Meskipun pembangunannya belum rampung dan masih banyak kekurangan, masjid As Sajadah Perumahan Griya Indah Lestari (GIL) Dusun Kibang, Desa Terusan sudah bisa digunakan untuk sholat lima waktu dan hari raya serta tempat belajar santri TK/TPA. 

Masjid As Sajadah pengerjaannya dilakukan tukang, tapi juga dibantu secara gotong royong atau goro oleh warga perumahan GIL, meskipun dibayang-bayangi wabah Covid-19.

Seperti yang diberitakan sebelumnya pembangunan masjid As Sajadah agak lambat pengerjaannya disebabkan karena kekurangan material dan dana. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pembangunan Masjid As Sajadah Perumahan GIL Dusun Kibang, Desa Terusan Ariyanto melalui Sekretaris nya H. Dwi Saputra kepada media ini pada Senin malam (12/10).

"Meskipun pembangunan masjid ini belum sepenuhnya rampung dan masih banyak kekurangan disana-sini. Tapi, alhamdulillah masjid As Sajadah sudah bisa digunakan sholat lima waktu dan hari raya serta untuk belajar mengaji anak-anak TK/TPA. Meskipun dibantu tukang, namun semuanya banyak kami kerjakan bersama-sama. Dalam pembelian bahan material pembangunannya saja kami masih kekurangan. Kami berusaha mengejar pembangunan masjid ini supaya cepat selesai dan bisa segera untuk sholat Jum'at. Alhamdulillah bisa terlaksana setelah Idul Adha tadi. Meskipun kemarin kami belum bisa sholat Tarawih dan Idul Fitri di masjid ini. Kalau kami tunda-tunda, lama kelamaan pembangunannya akan mangkrak," ungkapnya.

Seperti yang diberitakan media ini sebelumnya. Masjid yang mulai dikerjakan pembangunannya beberapa awal bulan lalu, semula ditargetkan selesai sesudah bulan suci Ramadhan atau Lebaran Idul Fitri kemarin. Namun, pembangunannya agak tersendat disebabkan kurangnya bantuan dana dari para donatur untuk membantu pengerjaannya.

H. Dwi Saputra mengatakan luas tanah masjid As Sajadah 26x20 meter, sedangan ukuran masjidnya 7x7 meter.

"Tanahnya merupakan hibah dari pemilik Perumahan Griya Indah Lestari atau GIL. Pemiliknya juga menyumbangkan sejumlah material untuk pembangunan tahap awal masjid tersebut.

Pada tahap awal mereka hanya mengandalkan bantuan dari Perumahan GIL dan donasi warga yang ada di perumahan GIL. Warga di GIL dimintai sumbangan 50 ribu perbulannya selama tiga bulan. Jadi totalnya 150 ribu Rupiah. Kami juga sudah mengajukan proposal ke instansi, perusahaan atau tempat usaha terdekat," ujar pria yang akrab dipanggil Han ini. 

H. Dwi Saputra meneruskan saat ini Panitia Pembangunan Masjid As Sajadah sedang membutuhkan material seperti papan, kayu, triplek, genteng, keramik, kusen, kubah dan material lainnya. 

H. Dwi Saputra berharap ada pihak yang bersedia donatur membantu pembangunan masjid As Sajadah Terusan Karena bantuan dari para dermawan, baik berupa dana maupun material sangat dibutuhkan mereka. 

"Berapa pun donasi anda, sangat berarti bagi pembangunan rumah Allah ini, apalagi disekitar sini belum ada masjid, ditambah lagi mayoritas warganya beragama Islam. Bagi para dermawan yang ingin menyumbang baik berupa uang atau material, silahkan datang saja ke masjid As Sajadah Desa Terusan, Dusun Kibang Perumahan GIL atau hubungi H. Dwi Saputra di nomor ; 085170326500,"harapnya.

(Dn)

Tim Kuasa Hukum Ilyas Endang Segera Ke MA

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Sehubungan dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Ilir (OI) tentang pembatalan pasangan calon no 2 Ilyas -Endang, maka tim Advokasi (Kuasa Hukum) Ilyas Endang akan menempuh jalur hukum ke Mahkamah Agung.


Hal ini diungkapkan oleh H Yulian Gunhar, SH, MH selaku Ketua Tim Pemenangan Paslon Ilyas Endang, Senin (12/10).


Dikatakan Yulian Gunhar, pihaknya menghormati keputusan KPU Ogan Ilir dan juga Bawaslu Ogan Ilir selaku penyelenggara Pemilu. 


Hal ini dianggapnya sebagai dinamika dari proses penyelenggaraan pemilu.


"Hal ini biasa saja dan memang menjadi bagian dari proses demokrasi, sebagai contoh kasus di kota Pare-Pare Sulawesi Selatan, yang hampir sama dengan Kabupaten Ogan Ilir,"ujarnya.


Yulian Gunhar menambahkan jika keputusan KPU tersebut tidak bersifat final. Masih ada langkah-langkah lain yang bisa ditempuh. 


"Kita segera melakukan upaya hukum di tingkat selanjutnya ke Mahkamah Agung, dan tim advokasi kita telah siap,"tegasnya.


Masih kata Yulian Gunhar,  hal ini tidak menggangu proses kampanye yang akan dilakukan pasangan Ilyas Endang, sampai keputusan dari Mahkamah Agung.


"Karena itu saya mengimbau kepada seluruh tim, relawan kader partai politik, masyarakat pendukung setia Ilyas Endang dimanapun berada agar tetap tenang, selalu semangat jangan kendor masih ada upaya hukum yang bisa kita tempuh, jaga solidaritas dan rapatkan barisan tetap jaga kondusif di wilayah kita masing-masing, semakin keras pertarungan semakin nikmat kemenangan,"tegasnya.(darul)