07 Mei 2021
Muara Enim, Liputansumsel.com Seorang wartawan dalam menjalankan tugasnya berpedoman dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang salah satu isinya ialah menyajikan berita secara berimbang.
Wartawan berinisial DR, AN, AJ, SP dan NN yang berdomisili dan bertugas di Kabupaten Muara Enim mengalami dugaan intimidasi oleh Tim Pelaksana Kegiatan berinisial MD dan hampir dipukul oleh salah satu pekerja berinisial DK di Pembangunan Proyek Dana Desa (DD) Karang Raja Kabupaten Muara Enim.
DR, AN, AJ, SP dan NN sebelumnya menemui Kepala Desa Karang Raja untuk mengkonfirmasi kegiatan tersebut. Okta Vianty menerangkan, bahwa kegiatan itu dianggarkan melalui DD Silpa Tahun 2020 yang dibangunkan dengan Tembok Penahan Tanah (TPT) terus jalannya itu akan di rabat beton dengan anggaran DD Tahun 2021.
Saat wartawan bertanya mengenai teknis kegiatan, Kades Okta menjawab silahkan konfirmasi langsung ke Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) karena segala kegiatannya mereka yang atur," terangnya.
"Dia ada di lapangan temui saja mereka," kata Okta Vianty. Senin, (3/5/2021).
Saat Tim Wartawan meninjau serta menemui untuk konfirmasi namun TPK berinisal MD sedang tidak ada di tempat lokasi kerja. Lalu kami melanjutkan perjalanan. Kemudian berkomunikasi lagi via whatsapp berjanji bertemu. Pada hari Selasa (4/5/2021)," beber SP.
Tiba di lokasi kerja TPT tersebut oknum TPK sudah menunggu dan menyuruh mendekat, belum sempat dikonfirmasi oknum TPK langsung marah-marah dan membentak wartawan NN, AN, AJ, DR dan SP," imbuh SP.
Kemudian terlihat salah satu oknum pekerja juga hampir memukul salah satu wartawan berinisal NN namun dicegah oleh TPK tersebut. Setelah itu untuk meredam suasana Tim Wartawan meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelas SP.
Selanjutnya, NN memberitahukan kejadian tersebut ke salah satu Ketua Organisasi Wartawan yang berada di Kabupaten Muara Enim. SW menanggapi hal tersebut menjelaskan, bahwa oknum TPK itu terkadang tidak paham terkait tugas wartawan.
Lebih lanjut, oknum TPK itu diduga mungkin miskomunikasi saja. Seharusnya Kades lah yang memanggil oknum TPK tersebut dalam menjelaskan duduk perkaranya," ujar SW salah satu Ketua Organisasi Wartawan ini saat ditanya, Kamis (6/5/2021).
Muara Enim, Liputansumsel.com
Seorang wartawan dalam menjalankan tugasnya berpedoman dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang salah satu isinya ialah menyajikan berita secara berimbang.
Wartawan berinisial DR, AN, AJ, SP dan NN yang berdomisili dan bertugas di Kabupaten Muara Enim mengalami dugaan intimidasi oleh Tim Pelaksana Kegiatan berinisial MD dan hampir dipukul oleh salah satu pekerja berinisial DK di Pembangunan Proyek Dana Desa (DD) Karang Raja Kabupaten Muara Enim.
DR, AN, AJ, SP dan NN sebelumnya menemui Kepala Desa Karang Raja untuk mengkonfirmasi kegiatan tersebut. Okta Vianty menerangkan, bahwa kegiatan itu dianggarkan melalui DD Silpa Tahun 2020 yang dibangunkan dengan Tembok Penahan Tanah (TPT) terus jalannya itu akan di rabat beton dengan anggaran DD Tahun 2021.
Saat wartawan bertanya mengenai teknis kegiatan, Kades Okta menjawab silahkan konfirmasi langsung ke Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) karena segala kegiatannya mereka yang atur," terangnya.
"Dia ada di lapangan temui saja mereka," kata Okta Vianty. Senin, (3/5/2021).
Saat Tim Wartawan meninjau serta menemui untuk konfirmasi namun TPK berinisal MD sedang tidak ada di tempat lokasi kerja. Lalu kami melanjutkan perjalanan. Kemudian berkomunikasi lagi via whatsapp berjanji bertemu. Pada hari Selasa (4/5/2021)," beber SP.
Tiba di lokasi kerja TPT tersebut oknum TPK sudah menunggu dan menyuruh mendekat, belum sempat dikonfirmasi oknum TPK langsung marah-marah dan membentak wartawan NN, AN, AJ, DR dan SP," imbuh SP.
Kemudian terlihat salah satu oknum pekerja juga hampir memukul salah satu wartawan berinisal NN namun dicegah oleh TPK tersebut. Setelah itu untuk meredam suasana Tim Wartawan meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelas SP.
Selanjutnya, NN memberitahukan kejadian tersebut ke salah satu Ketua Organisasi Wartawan yang berada di Kabupaten Muara Enim. SW menanggapi hal tersebut menjelaskan, bahwa oknum TPK itu terkadang tidak paham terkait tugas wartawan.
Lebih lanjut, oknum TPK itu diduga mungkin miskomunikasi saja. Seharusnya Kades lah yang memanggil oknum TPK tersebut dalam menjelaskan duduk perkaranya," ujar SW salah satu Ketua Organisasi Wartawan ini saat ditanya, Kamis (6/5/2021).
Muara Enim, liputansumsel.com--Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Enim mengusulkan sebanyak 590 Narapidana yang akan memperoleh Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Jum'at (7/5/2021).
"590 Narapidana yang diusulkan terdiri dari 583 Narapidana Laki-Laki dan 7 Narapidana Perempuan. Narapidana yang diusulkan tentunya telah memenuhi ketentuan memperoleh remisi," terang Kalapas Muara Enim Herdianto.
"Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : 21 Tahun 2001 tentang syarat dan tata cara pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat," jelas Herdianto.
Herdianto menambahkan, Narapidana yang mendapatkan usulan remisi tentunya telah menjalani sepertiga masa pidananya, berkelakuan baik, mengikuti program pembinaan dengan baik dan syarat-syarat lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PRABUMULIH,liputansumsel.com– Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM sambangi Safari, korban kebakaran yang berada di jalan Kemang Flores RT04 RW01 Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kamis (06/05/2021).
Kedatangan orang nomor satu di kota nanas ke rumah Safari selain memberikan dukungan secara moril juga untuk memberikan bantuan berupa perabotan rumah tangga, pakaian, alat sekolah, dan uang tali asih sebesar 5jt rupiah.
“ya untuk sementara ini bantuan yang bisa diberikan itu dahulu untuk meringankan korban kebakaran. Jangan dilihat dari jumlahnya, karena itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah kota terhadap musibah yang dialami warga,” ujar Ridho seraya mengatakan jika untuk kerusakan rumah akan dibantu melalui bedah rumah.
” Surat kepemilikan rumahnya di urus dulu, nanti kita usulkan untuk dibedah, dan bila ada yg sakit bisa langsung hubungi PSC,” lanjut Walikota dua periode didampingi Kadinsos Heriyanto, dan Lurah GIB Joko Arif Trianto Amd, serta Banbikantibmas.
Mendapatkan kunjungan dan mendapatkan bantuan dari Walikota Prabumulih ditengah kesulitannya apalagi menjelang hari raya Safari merasa terharu dan mengucapkan rasa syukurnya.
” Terimakasih pak atas kunjungan dan bantuannya, semoga pak Ridho selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin kota Prabumulih,” ungkap Safari didampingi istrinya yang mengalami luka bakar di kaki ketika kebakaran akibat konsleting listrik beberapa Minggu lalu.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, namun kebakaran menghanguskan sebagian rumah yang mengakibatkan kerugian belasan juta rupiah.
” Kami warga disini sangat mengapresiasi Lurah GIB dan Bidan kelurahan yang cepat tanggap dalam memberikan pertolongan pertama, serta tim pemadam kebakaran dari BPBD yang sigap memadamkan api dengan cepat sehingga kebakaran cepat teratasi dan tidak menimbulkan korban jiwa,” tukas Didi, warga setempat yang hadir pada acara penyerahan bantuan dikediaman Safari.(***)
Palembang, liputansumsel.com - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda bersama BBPOM memusnahkan berbagai macam makanan mengandung zat-zat berbahaya hasil sidak selama Ramadhan tahun ini.
Pemusnahan di lakukan di halaman kantor Wali Kota Palembang, Kamis (6/5/2021).
"Ini hasil sidak kita di beberapa titik baik di pasar tradisional maupun di ritel modern. Dan semua makanan ini terbukti mengandung formalin setelah diuji sampel oleh BPOM sebanyak dua kali," ujar Fitrianti.
Makanan yang ditemukan berformalin itu, yakni manisan salak, manisan mangga, kolang-kaling, kismis, sedap malam, rebung batang.
Fitrianti bersyukur dengan penemuan, dilanjutkan dengan pemusnahan makanan berformalin ini. Ia berharap, dengan pemusnahan ini tidak ditemukan lagi makanan berformalin di pasar tradisional maupun modern.
"Kita juga mengapresiasi kinerja BPOM. Kita juga akan tindak tegas kalau terbukti masih ada yang menjual kembali (makanan berformalin, red),” kata Fitrianti.
Sementara itu, terkait temuan 8,3 ton ikan giling yang diduga berformalin, Fitrianti mengatakan masih akan diuji coba lagi oleh Balai Karantina Palembang.
Sementara itu, Kepala BPOM Palembang, Martin Suhendri, mengatakan pemusnahan makanan ini dilakukan dengan cara siram pakai deterjen lalu akan dibuang langsung ke TPA Sukawinatan dengan pengawalan ketat.
"Yang kita musnahkan hari ini yakni kismis 42,018 kg, kolang kaling 4,544 kg, kim cham (sedap malam) 0,57 kg, Rebung Batang 8,730 kg," ujar Martin.
Lalu ada manisan salak pedas 14,65 kg, manisan mangga pedas 10,86 kg, manisan salak biasa 446 kg dan manisan kolang kaling 5 kg.
"Total semua dengan nilai ekonomis yakni sebesar Rp 22 juta," kata Martin.
Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan berbelanja dengan cerdas dan cermat.
"Perhatikan, jika makanan itu tidak dihinggapi lalat, tidak basi dalam beberapa hari. Itu salah satu ciri makanan berformalin.” (Rl/Al)
Warga Tepian Musi Sambut Bahagia Paket Pangan dan Mushaf Qur’an dari ACT Sumsel
Palembang, liputansumsel.com - Tepat di Ramadhan ke 24 hari ini (6/5) tim Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan (ACT Sumsel) berhasil mengantarkan amanah dari para dermawan untuk warga di tepian sungai musi. Ditengah kondisi pandemi covid yang masih melanda negeri, banyak masyarakat yang ekonominya belum bangkit seutuhnya. Apalagi warga tepian musi mayoritas adalah petani, dan buruh harian lepas.
Tanpa adanya pandemi pun, warga di tepian musi juga masih hidup dalam kondisi seadanya. Terbatasnya fasilitas di beberapa pulau serta kondisi yang jauh dari pusat kota, membuat ekonomi para warga pun agak terhambat.
Melihat kondisi tersebut, Kapal Ramadhan 1442 Hijriah ACT Sumsel pun dilayarkan untuk mengantarkan Sebanyak 100 paket pangan yang terdiri dari beras, minyak, tepung, gula serta bahan pokok lainnya, menuju pulau Salah Nama, Mariana, Banyuasin. Paralel dengan itu, dikirimkan juga sebanyak 160 mushaf Al-Quran untuk para santri yang tersebar di kelurahan Pulokerto, Gandus.
“Kalau tahun lalu kita terhambat oleh adanya pandemi, sehingga tidak bisa melayarkan kapal ramadhan dan Alhamdulillah di tahun ini kembali berkesempatan mengantarkan bantuan paket pangan sekaligus mushaf quran kepada warga tepian musi via Kapal Ramadhan ini,” kata Aris selaku tim program ACT Sumsel
ACT sudah memulai program Kapal Ramadhan sejak tahun 2017, dan telah bersandar ke beberapa pulau seperti pulau Salah Nama, pulau Borang, sungai pedado, ibul besar III hingga pulokerto. Aris pun mengatakan, ditahun ini ada sekitar 21 komunitas yang turut serta berpartisipasi dalam program Kapal Ramadhan kali ini. Dan melalui kedermawanan mereka pun terkumpul dana donasi sekitar Rp 10.000.000 untuk program kapal Ramadhan.
“Lewat Kapal Ramadhan ini kami berharap bisa ikut berkontribusi memberikan bantuan kepada warga tepian musi, yang mana kita tahu selama pandemi ini yang paling merasakan dampaknya ya masyarakat kecil/prasejahtera. Semoga ikhtiar ini menjadi salah satu amalan terbaik di Ramadhan ini,” sahut Usamah selaku anggota dari komunitas Give Society
Program kapal Ramadhan dirancang oleh ACT untuk menjangkau lokasi-lokasi sulit dan terpencil khususnya di pelosok daerah. Hal ini dimaksudkan agar warga-warga yang berada di pelosok seperti tepian sungai musi pun dapat turut mendapat berkah paket pangan dari para para dermawan.(Rl/Al)
PALEMBANG, Liputansumsel.com - Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru meminta PT. Telkom wilayah Telekomunikasi Sumsel untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, sebagai perusahaan BUMN tentu memiliki dana CSR yang cukup besar. Jika disalurkan dengan tepat, tentu akan memberikan efek kesejahteraan bagi masyarakat.
“Silahkan proritaskan masyarakat Sumsel. Salurkan kepada masyarakat dengan tepat agar membantu masyarakat yang kurang mampu,” ucapnya saat menerima audiensi General Manager Telkom dan jajaran di ruang tamu Gubernur, Kamis (6/5/21).
Selain itu, Herman Deru juga mengharapkan PT. Telkom mendorong anak perusahaannya juga aktif terlibat dalam aksi sosial pada masyarakat yang terdampak pandemi.
“Bisa saja bantuan yang diberikan dalam bentuk kuota internet bagi pelajar. Dengan harapan proses pembelajaran siswa secara daring bisa berjalan dengan baik dan ini tentunya dapat mengurangi beban orang tua siswa,” tambah Herman Deru.
Herman Deru menilai usaha telekomunimasi merupajab salah satu sektor bisnis yang tidak terdampak dari pandemi Covid-19. Bahkan, meraih keuntungan lebih besar jika dibandingkan sebelum datangnya wabah virus Covid-19 di Indonesia.
“Telkom tidak ikut terdampak dari pandemi Covid-19. Mereka malah mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tahun sebelumnya karena dimana pendemi semua aktivitas dilakukan secara daring," imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Telkom Wilayah Telekomunikasi Sumsel, Mustakim Wahyudi menegaskan, Telkom telah memiliki mitra binaan di Sumsel. Mitra tersebut menjadi bagian dari penyaluran CSR perusahaan tersebut.
“Bentuknya beragam yang kita berikan untuk mitra usaha tersebut, mulai dari pedagang pempek, pengusaha ikan lele, songket dan lain sebagainya,” ucapnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan akses layanan telekomunikasi yang maksimal bagi masyarakat di seluruh wilayah Sumsel.******