26 Mei 2021

Walikota Palembang Gelar Shalat Ghaib Bersama Para Ulama dan Masyarakat

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com  - Bertindak sebagai Iman Shalat Ghaib Habib Mahdi ini, turut langsung dihadiri Walikota Palembang H Harnojoyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.


Walikota Palembang H Harnojoyo mengatakan, Shalat Ghaib dan doa sebagai bentuk solidaritas sesama muslim.


“Ini bentuk kepedulian kita, kepada saudara muslim di Palestina, semoga Doa kita di Jabah,” kata Harno seusai doa bersama.

Orang nomor satu di kota Palembang ini, merasa teriris hatinya melihat rakyat Palestina diagresi oleh Israel.

Untuk itu dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat kota tertua di Indonesia ini, untuk bersama saling bahu membahu bantu Palestina.


“Kami mengimbau umat muslim kota Palembang, silahkan berdonasi membantu meringankan penderitaan Palestina,” imbuhnya.


Senada dengan Harnojoyo,   Sekda Kota Palembang Ratu Dewa menambahkan, selama dua hari ini, pihaknya berhasil menggalang dana dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Palembang sebanyak Rp 100 juta lebih.

“Ini baru beberapa OPD belum sepenuhnya dan saya akan mendorong lagi beberapa OPD dan beberapa perusahan dearah ,” ungkap Ratu Dewa.


Dan tentunya kegiatan Shalat Ghaib dan doa bersama tersebut menerapakan protokol kesehatan. (Rl/Al)

Inovasi Ikan Lele Tingkatkan Penghasilan dan Keterampilan Dunia Usaha

Liputansumsel.com


Banyuasin,liputansumsel.com-'Budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok merupakan terobosan baru dan program inovasi yang pertama kali ada di Desa Marga Sugihan Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. 

Dengan adanya budidaya ikan lele sistem Bioflok tentunya sangat membantu perekonomian, penghasilah dan keterampilan masyarakat desa tersebut khususnya anggota kelompok, yang dapat membantu usaha di MTs Daarul Abroor 2 yakni Pondok Pesantren Daarul abroor, serta menjadi keterampilan dan pembelajaran wirausaha bagi para Santriwan dan Santriwati.

Sobirin Ketua Pokdakan MTs Daarul Abroor 2 mengatakan, Budidaya ikan lele sudah dirintis mulai Tahun 2018, masih memakai sistem tradisional atau kolam tanah, karena keterbatasan pengetahuan dan sarana yang dimiliki.

“Alhamdulillah tahun 2020 kami mendapat bantuan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Jambi berupa budidaya ikan lele sistem bioflok, bantuan yang kami terima 10 kolam, 30 ribu bibit ikan, pakan dan perlengkapan lainnya.” Ujar Sobirin.

Ditambahkan Sobirin, Budidaya Ikan Lele di Desa Marga Sugihan ini bisa terus berjalan dengan baik, sehingga dapat menyebar ke lapisan masyarakat yang nantinya dapat memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan MTs Daarul Abroor 2, Pondok Pesantren Daarul Abroor.

“Kami mohon kepada Mentri Kelautan dan Perikanan RI, Dinas Perikanan Kabupaten dan Provinsi, semoga di tahun dapat mengalokasikan bantuan di usaha kami ini berupa bibit ikan dan mesin pembuatan pakan ikan, agar dapat mengurangi biaya pembelian pakan, dan meningkatkan penghasilan.” Harapnya.

Sementara Nurrosyid Kepala Desa Marga Sugihan Jalur 18 mengatakan, dengan adanya inovasi ikan lele bisa membantu terutama untuk kebutuhan para santri diponpes Daarul Abroor2 dan selebihnya bisa untuk dijual ke masyarakat sekitar terutama Desa Marga Sugihan dan Desa Sido Rejo Kecamatan Muara Padang.

“Kedepan budidaya ikan lele dipesantren ini bisa menjadi contoh bagi masyarat khususnya Desa Marga Sugihan dengan tujuan mendidik masyarakat untuk mendapatkan penghaslian tambahan sebagai peternak lele bioflok, untuk bibitnya kita dibantu beserta obat-obatan dan pakan untuk beberapa kali panen setelah itu dengan hasil dari ikan lele itu kita pergunakan beli lagi.” Tutupnya.


SMSI Banyuasin

Masyarakat Protes PT Roempoen Enam Bersaudara yang Dinilai Tak Transparan

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --Pengelolaan kebun sawit plasma yang di kelola oleh PT Roempoen Enam Bersaudara (PT R6B) kepada masyarakat, pengurus koperasi PT R6B melakukan protes kepada managemen PT R6B karena dinilai tak transparan. 


Terpantau disampaikan langsung oleh masyarakat protes tersebut melalui rapat bersama Pj Sekda Muara Enim Emran Thabarani, di dampingi Kadin Koperasi, dan Kadin Perkebunan dalam pembahasan pendapatan petani koperasi dari kebun plasma yang di kelola oleh PT Roempoen Enam Bersaudara (PT R6B), Selasa (25/5/2021) di Ruang Rapat Serasan Sekundang Pemkab Muara Enim. 


”Sebenarnya permasalahan ini tidak akan sejauh ini pak Sekda, apabilah pihak perusahaan transparan kepada kami, dan kami tidak selalu di suguhkan laporan, terhadap hutang, rugi dan rugi selalu, ” terang Chandra Kirana selaku Ketua Koperasi kebun Plasma PT R6B. 


Lebih lanjut, Chandra setiap ada permasalahan, pihak perusahaan PT R6B selalu mewakilkan dengan orang tidak bisa mengambil keputusan disetiap ada permasalahan. 


” Kami selalu dihadapkan dengan wakil-wakil manajemen dimana orang-orangnya selalu bertiga ini yang tidak dapat mengambil keputusan, dan selalu menyampaikan kepada kami minim dan rugi serta setiap ada kegiatan mereka tidak pernah mengajak kami. Namun selalu dilaporkan kepada kami di bebankan hutang dan hutang kepada,” paparnya. 


Dilanjutkan Chandra, yang mereka takutkan ada sesuatu yang mereka sembunyikan terkait permasalahan ini. 


“Yang kami takutkan pak, mereka meninjam uang ke bank namun di bebankan kepada kami,” ujarnya. 


Chandra, menuturkan bahwa tuntutan mereka, tetap sama dari sebelumnya, yakni meminta 30 persen omzet perbulan dari kebun Plasma di kembalikan kepada pengurus Koperasi. 


” Kami hanya menuntut hak kami dimana 30 persen omzet perbulan diberikan ke koperasi dan juga kami berharap, hutang yang mencapai puluhan Milyar di bebankan kepada kami, dapat di hapuskan karena kami sangat terbebani sekali, sedangkan kami hanya mendapatkan 40 ribu per bulan yang kami dapatkan,” keluhnya. 


Kemudian, Chandra menegaskan bahwa mereka meminta aktifitas Plasma dihentikan dulu sebelum terbentuk MoU baru kembali, agar tidak menimbulkan gesekan satu sama lain, sebelum MoU dapat dirivisi kembali," ungkapnya. 


“Kami minta perjanjian tahun 2018 untuk di Adendum kembali,”ujarnya. 


Sementara itu, perwakilan PT R6B Tarigan menjelaskan, histori dari pada plasma payah angus adalah 868 hektar, pada tahun 2015 terjadi take over dengan kondisi tidak terawat, namun realisasi lapangan hanya 300 hektar yang ada tanamannya. 


”Jadi, sampai sekarang kami sangat miris, melihatnya demikian. Padahal perlakuan kami dari inti maupun plasma tidak ada beda, baik dari perawatan maupun pupuk, dan kami juga bersedia pak untuk di bentuk tim khusus bersama agar tidak ada dusta di antara kita, terhadap beban hutang yang terjadi,” jelas Senior Manager PT R6B ini. 


Di waktu yang sama dalam rapat tersebut Pj Sekda Muaraenim Emran Thabrani menyampaikan, pihaknya sudah menangkap apa yang menjadi permasalahan antara masyarakat pengurus koperasi PT R6B dan pihak Managamen PT R6B. 


” Saya, sependapat kebun plasma merupakan untuk mensejahterakan masyarakat, namun terhadap tuntutan, penghapusan hutang, penyetopan aktifitas harus bijak dan rasional menyikapi nya,” ungkap mantan Kadin DPMD Muara Enim ini. 


Disampaikannya juga, terkait hutang yang ada tidak bisa dihapuskan. 


“Kalau untuk hutang itu tidak bisa pak untuk di hapuskan, karena itu sudah tertuang dalam perjanjian. Namun saya minta kepada dinas perkebunan sabagai pembanding untuk menghitung kembali berapa biaya pembangunan kebun tersebut,“ paparnya. 


Di waktu yang sama Plt Kepala Dinas Perkebunan Kholika menerangkan, pada dasarnya replanting biaya pembukaan kebun berkisaran 50-60 juta per hektarnya. 


“Kami lihat dulu kegiatan, dan kultur tanahnya dan kita juga minta, secara rinci kepada perusahaan biaya di keluarkan,” ujarnya.

Restrukturisasi Pimpinan, Rektor UBD Perkenalkan Lima Wakil Rektor Baru

Liputansumsel.com


PALEMBANG ,liputansumsel.com-- Universitas Bina Darma (UBD) menggelar Rapat Restrukturisasi Pimpinan pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2021 di Gedung Utama Kampus UBD. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UBD terpilih, Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M.


Dirinya menjelaskan, rapat tersebut digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Karena struktur organisasi dapat mempengaruhi kinerja organisasi dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan


"Sebelumnya, telah dibentuk tim yang bertugas untuk merestrukturisasi organisasi dari UBD dengan tujuan untuk mempengaruhi kinerja organisasi menjadi lebih baik lagi. Dalam rapat hari ini, kita juga memperkenalkan struktur UBD yang baru, dengan penambahan tiga Wakil Rektor dari dua Wakil Rektor yang baru." katanya.


Sunda Ariana mengungkapkan, lima Wakil Rektor (Warek) tersebut yakni M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M., pH.D., sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Edi Surya Negara, M.Kom, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Teknologi.


"Warek Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama yakni Bapak H. Hendri Zainuddin, S.Ag., S.H. Warek Bidang SDM dan Umum yakni Ria Andryani, M.M., M.Kom. Warek Bidang Keuangan yaitu Yetti Karatu, S.E., Ak. Selain itu kita menambah satu unit Bisnis Komersial dipimpin oleh Bapak Dedy Samsuar, M.I.T., Ph.D., yang nantinya akan mengelola Bisnis Center UBD." ungkapnya.


Putri dari Prof. Ir. H. Bochari Rachman itu mengungkapkan, dirinya akan mewujudkan beberapa mimpi rektor sebelumnya yakni mewujudkan UBD sebagai universitas yang berstandar internasional.


"Kita tetap pada haluan sebelumnya, terutama mewujudkan UBD sebagai universitas berstandar internasional dan berbasis teknologi. Saat ini, kita tengah berupaya mewujudkan hal itu." ungkap Sunda Ariana.


Sosok yang akrab disapa dengan panggilan Sunda itu menjelaskan, banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi universitas yang berstandar internasional. Seperti kerjasama penelitian yang berskala internasional, kemudian publikasi ilmiah yang dihasilkan, juga berskala internasional.


"Tidak hanya di bidang pendidikan pengajaran penelitian, tetapi pengabdian kepada masyarakat, juga harus berskala internasional. Karena kerja untuk ke depannya, misalnya kalau dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, pada umumnya kita melakukan kerja sama dengan mitra kita." katanya.


Saat ini, masih kata Sunda, pihaknya sedang gencar mengembangkan Program Studi (Prodi) baru yang akan menambah bidang keilmuan pilihan bagi yang mau berkuliah di UBD. "Total saat ini, kita sudah memiliki 23 Prodi aktif dan terakreditasi." tutupnya.

Ridho Yahya Siap 100 % Mendukung dan Mewujudkan Pendirian BLK UPTP di Kota Prabumulih

Liputansumsel.com


JAKARTA,liputansumsel.com-Walikota Prabumulih Ir. H. Ridho Yahya, MM., menghadiri rapat pembahasan grand design pengalihan BLK terkait pendirian BLK UPTP Kemenaker di Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan.

rapat pembahasan dipimpimpin oleh Direktur Penataan Daerah dan OTSUS, DPOD DITJEN OTDA  Drs. Mada Rammeng, M.Si. didampingi oleh Direktur Bina LATTAS Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Budi Hartawan.Bertempat di Ruang Ambasador Hotel Aryaduta Menteng.Selasa (25/5/2021)


Direktur Penataan Daerah dan OTSUS, DPOD DITJEN OTDA menyatakan bahwa pendirian BLK UPTP  Kemenaker harus sesuai dengan azas-azas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan selaras dengan rencana strategis nasional untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia yang siap kerja.


Selanjutnya Walikota menyatakan bahwa Pemerintah Kota Prabumulih siap 100 % dalam mendukung dan mewujudkan pendirian BLK UPTP di Kota Prabumulih.


Turut Hadir mendampingi Walikota Prabumulih Asisten Bidang Pemerintahan dan kesra, Kadin Disnaker, Kepala BAPPEDA, Kepala BPKAD, Kadin PUPR dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Prabumulih.

Kajari Pessel, Eksekusi Pasti Proses Hukum Rusma Yul Anwar Dilaksanakan.

Liputansumsel.com


Padang,Painan,Liputansumsel.com -- Proses hukum Rusma Yul Anwar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pesisir Selatan akhirnya kian jelas. Kejaksaan Negeri Pesisir Selatan, telah menerima salinan putusan dari Mahkamah Agung terkait eksekusi.


“Ya, kami sudah menerima salinan putusan dari MA pada 16 April 2021. Salinan tersebut sudah kami teruskan ke Kejaksaan Agung melalui Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, dan mohon petunjuk,” ujar Kajari Pessel Donna Rumiris Sitorus, kepada wartawan di kantornya, pada Selasa (25/5).



Ditetapkan sebagai Tersangka

Terkait eksekusi, kata Kejari, pasti bakal dilaksanakan secepatnya, karena sudah menjadi atensi publik. Namun, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kejaksaan Agung, sebab juga berkaitan dengan pejabat kabupaten.


“Eksekusi pasti dilaksanakan. Namun, kami masih menunggu petunjuk dari Kejaksaan Agung. Karena perkara ini juga atensi Kejaksaan Agung yang berkaitan langsung dengan pejabat publik,” katanya.


Selanjutnya, Donna juga berpesan kepada masyarakat, agar lebih bijak dalam menyebarkan informasi di media sosial, ia mengajak masyarakat Pessel tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan yang tidak jelas kebenarannya, atau hoaks.


“Kami mengajak masyarakat lebih cerdas dalam bersosial media, jangan ikut menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jika ada yang mau ditanyakan silahkan datang langsung ke Kantor Kejari Pessel, untuk mengkonfirmasi informasi apappun, termasuk kasus ini,” ucapnya.


Sebelumnya sejumlah awak media ditolak oleh Kejaksaan Negeri Pesisir Selatan saat hendak melakukan konfirmasi terkait proses hukum pengrusakan lingkungan yang menyandung Rusma Yul Anwar, diketahui saat ini ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pesisir Selatan.


Namun, Kejari menilai hal itu hanyalah masalah miskomunikasi saja. Ia mengaku, saat didatangi awak media kebetulan saat itu sedang terburu-terburu untuk mengantarkan hasil tes Rapid Antigen para personil Kejaksaan Negeri ke Kejati Sumbar.


“Saya minta maaf, itu hanya kesalahan komunikasi saja. Kemarin saya terburu-buru ke Padang. Jadi, bahasanya mungkin kurang tepat kepada kawan-kawan wartawan. Buktinya sekarang kita bisa bertemu dalam pers confrence ini,” tuturnya.