15 September 2021

Walikota Palembang Minta ASPENKU Populerkan Makanan Khas Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com -  Wali Kota Palembang H Harnojoyo meminta Asosiasi Pengusaha Kue dan Kuliner (ASPENKU) Sumatera Selatan terus mengedukasi pelaku usaha untuk menggeliatkan perekonomian. 


Harnojoyo mengemukakan hal itu, saat menghadiri peringatan Hari Jadi ke-2 asosiasi itu, di Hotel Aston, Palembang, Rabu (15/9/2021)


”ASPENKU genap berusia 2 tahun. Semoga bisa terus memberikan edukasi, kepada seluruh pengusaha kue dan kuliner di kota Palembang, agar dapat bersaing baik di daerah sendiri, nasional ataupun mendunia," ujar Harnojoyo 


Selain itu, Harnojoyo juga berharap ASPENKU dapat berkontribusi terhadap Palembang, khususnya mempopulerkan makanan khas kota ini.


”Jenis kue di Kota Palembang ini ada 200-an. Artinya luar biasa kekayaan kita ini. Kalau dimanfaatkan secara baik, dengan kerja sama antara kita, kami yakin kue Palembang dapat mendunia,” ujar Harnojoyo.


Ketua Umum ASPENKU Sumsel, Yus Elisa, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan semua pihak kepada ASPENKU. 


Antara lain kepada Gubernur Sumsel Herman Deru, Wali Kota Palembang Harnojoyo, serta instansi terkait. 


“Kami mohon bimbingan dan dukungan agar ASPENKU dapat berkiprah mengembangkan kue. Jika ASPENKU semakin jaya, kuliner Palembang akan semakin jaya,” ujar wanita yang kerap disapa Bunda Raya, ini. (Rl/Al)

Dinkes Palembang Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Warga Kota Palembang diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes), kendati kota sudah berstatus zona kuning Covid-19. 


Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fauziah, mengatakan, dari 14 indikator BNPB, Palembang dinilai sudah membaik. 


"Ya, saat ini kita berada di zona kuning dari sebelumnya zona orange. Artinya kondisi kita sudah semakin baik," ujar Fauziah, Rabu (15/9/2021). 


Dia menerangkan, kondisi membaik itu ditandai dengan tingkat kematian akibat Covid-19 menurun. Sebaliknya tingkat kesembuhan meningkat, dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) menurun.


"Per tanggal 5 September dari peta resiko BNPB kita Palembang dinyatakan zona kuning atau risiko rendah," kata Fauziah. 


Selain itu dari evaluasi harian peta risiko Kementerian Kesehatan, level PPKM Kota Palembang tingkat tiga. Di mana saat ini sedang diperpanjang sampai 20 September.


"Ini akan terus dievaluasi, di sektor hulu perlu dikuatkan penerapan 5 M. Karena kita semua yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik, zona menurun menjadi kuning," kata Fauziah. 


Ini menunjukkan disiplin protokol kesehatan warga Palembang. Meski begitu, Fauziah meminta disiplin ini mesti lebih ditingkatkan lagi. 


"Walaupun sudah divaksin, bukan berarti lengah dengan protokol kesehatan."


Saat ini, per 10 September, kata Fauziah, yang sudah vaksin dosis satu sebanyak 37,82 persen atau 480.684 dan dosis dua 24,21 persen atau 306.389 orang.


"Kita juga terus mengupayakan agar mendapatkan stok vaksin lebih banyak. Setiap minggu kita dapat 20 ribu dosis dan kebanyakan memang diperuntuka untuk dosis dua," kata Fauziah. (Rl/Al)

Akhir September Pembelajaran Tatap Muka SD di Palembang Terlaksana

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang menargetkan akhir September seluruh siswa SD melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).


Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, saat ini siswa belajar selama 2 jam dengan pengaturan masuk kelas dibagi 3 shift. 


Jika kondisi pandemi Covid-19 semakin membaik, potensi untuk menambah jam belajar bisa dilakukan.


"SMP negeri sudah 100% PTM, SMP swasta 70%. Kami targetkan akhir bulan ini sudah 100%," ujar Harnojoyo, usai meninjau PTM di SD 136, Talang Semut, Rabu (25/9/2021).


Untuk tingkat SD, dari total 350 SD, 60 persen sudah melaksanakan PTM. Untuk PAUD baru 40 persen atau per minggu tiga PAUD yang buka. Pertimbangannya karena faktor usia dan izin orang tua. 


"Hasil evaluasi sampai hari ini pembelajaran sudah efektif, walau jumlah siswa terbatas. Kesehatan siswa terjamin, tidak ada kasus yang menimpa," kata Harnojoyo. 


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto, mengatakan, PPKM Kota Palembang sudah turun ke level 3. Dengan semakin membaik zona Covid di Palembang, nantinya, jam belajar bisa saja bertambah.


"Kita berharap jam belajar jadi 3 jam, masuk kelas dibagi 3 shift bisa jadi 2 shift. Sekarang kita ikuti aturan belajar dari menteri," ujar Zulinto.(Rl/Al)

Herman Deru Kukuhkan FU3SS Kuatkan Pondasi Pembangunan Sumsel

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel H Herman Deru resmi kukuhkan Forum Ukhuwah Ulama Umaro Sumatera Selatan (FU3SS) Periode 2021-2025bertempat di Griya Agung Palembang, Rabu (15/9).


Pengukuhan kepengurusan FU3SS tersebut diawali dengan pembacaan Surat Keputusan  (SK) Gubernur Sumatera Selatan Nomor 420’LPTS/III/2021 Tentang Pembentukan Perungurus Forum Ukhuwah Ulama-Umaro Provinsi Sumsel Periode 2021-2025.


Dimana dalam SK tersebut  selaku  Ketua Umum FU3SS, Gubernur Sumsel H Herman Deru, Ketua Harian, H. Solihin Hasibuan, Sekretaris H Habib Mahdi Shahab, Bendahara Supriantoni.


Dalam arahannya  Herman Deru menyebut dibentuk FU3SS ini sebagai pondasi dalam pembangunan Provinsi Sumsel, sebab pembangunan tidak bisa berjalan tanpa adanya ukhuwah atau persaudaraan dan kerjasama yang terjalin baik antar kekuatan ulama, umaro dan umat.


"Dalam menjalankan pembangunan ini kita butuh  kerjasama atau sinergitas antara ulama, umaro, dan umat  dari berbagai  level tingkatan  pemerintahan mulai dari   tingkat desa hingga provinsi," ungkap Herman Deru mengawali sambutannya.


Tak hanya itu saja, lanjut Herman Deru hadirnya FU3SS ini juga untuk dapat memadamkan perselisihan atau percikan-percikan kecil melalui   mempererat silaturahmi dengan meneguhkan kehormonisan antara ulama dan  pemerintah atau umaro yang juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan Sumsel zero konflik. Maka itu usai dilantik Herman Deru minta kepengurusan ini langsung bergerak dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 


"Selamat bertugas, mudahan-mudahan orgainisasi ini menjadi mitra bagi organisasi lain dan memperkokoh dalam membangun Sumsel," tambahnya.


Dia juga mengharapkan mereka yang duduk dalam kepengurusan untuk dapat  bertindak secara fleksibel dengan tidak memandang suku, aliran atau organisasi tertentu.


“mereka yang duduk dalam kepengurusan ini memang betul-betul sosok yang kita anggap bisa berfungsi seperti kunci inggris. Bisa dipakai disegala kondisi.  Yang kita harapkan bagimana baut yang karatan bisa lepas dan tidak patah,” tandasnya.


Adapun fungsi dari FU3SS lanjut Herman Deru  melakukan koordinasi, pembinaan kehidupan beragama  khususnya agama Islam dengan jajaran  Pemprov. Sumsel. Melakukan pemantauan, pembinaan dan mendorong  terciptanya hubungan harmonis antara umat Islam dengan Pemprov Sumsel.


Sementara itu, Ketua Harian FU3SS, Ustadz KH. Solihin Hasibuan mengatakan didalam organisasi FU3SS bertemunya para ulama dan umaro. Menurutnya hadirnya organisasi ini akan memberikan yang terbaik bagi Sumsel. 


"Niat kita para pengurus memberikan yang terbaik sesuai kemampuan. Dan kita para ulama dan umaro terus bersama-bersama mendukung pembangunan di Sumsel," imbuhnya.


Dia menyebut  butuh kerjasama antara ulama dan umaro dalam menjalankan misi pembangunan, baik pembangunan  fisik yang menjadi domain umaro atau pemerintah, sedangkan pembangunan dan non fisik (mental spiritual) menjadi tanggung jawab para ulama.  


”Jika ulama dan umaro sudah bersatu, makan apapun tantangan yang timbul akan mudah diselesaikan,” pungkasnya.


Usai pengukuhan  Gubernur Herman Deru  berkenan menyerahkan bantuan Kendaraan Operasional FU3SS  yang diterima   Ketua Harian FU3SS, Ustadz KH. Solihin Hasibuan.


Hadir pada kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Sumsel, Kartika Sandra Desi, Anggota DPRD Sumsel H Alfarenzi Panggarbesi, Alim   Ulama, Forkopimda  dan Kepala OPD dilingkungan Pemprov Sumsel.


 


 

Buka Uji Kompetensi Wartawan , Herman Deru : Jadilah Wartawan Berintegritas

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com,- Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), ke- 33 di Beston Hotel Palembang, Rabu, (15/09) pagi. Dalam kesempatan itu, Herman Deru berpesan agar para wartawan yang telah lulus uji kompetensi nantinya dapat menjadi wartawan yang berintegritas. 


Selain itu Ia juga mengharapkan agar wartawan dapat menjadi menjadi garda terdepan mengenai pertahanan lingkungan guna menginformasikan sebab, akibat, dan dampaknya. 


Tak hanya itu, Herman Deru juga meminta insan pers mampu mensosialisasikan Undang-Undang dan segala produk hukum yang berkaitan dengan lingkungan. 


"Di UKW yang ke- 33 di Sumsel ini saya ingin ada tema, bahwa wartawan mampu menjadi garda terdepan untuk pertahanan lingkungan minimal menginformasikan sebab, akibat, dan dampaknya dan juga mensosialisasikan segala produk hukum yang berkenaan dengan lingkungan," ujar Herman Deru mengawali sambutannya. 


Herman Deru menilai, perlunya peran serta wartawan dalam mensosialisasikan hukum-hukum terkait lingkungan, melalui informasi yang dibuat dari profesi wartawan sehingga warga di pelosok desapun   mengetahui segala bentuk pembangunan fisik, non fisik dan  kebijakan yang diambil pemerintah. 


"Kita butuh peran serta wartawan dalam hal mensosialisasikan penegakan hukum yang menyangkut lingkungan, karena penegakan hukum tanpa ada sosialisasi juga belum cukup dan juga masyarakat yang berada di desa-desa butuh sekali penyebaran informasi tentang lingkungan dan sanksi-sanksinya," ucapnya. 


Dikatakan Herman Deru, marwah (kehormatan) seorang wartawan bukan sekedar menerima kartu lulus UKW saja, menurutnya wartawan harus mempunyai simbol dari ilmu  yang didapat dilapangan. 


"Marwah seorang wartawan itu tidak cukup dengan mempunyai kartu lulus UKW, karena itu wartawan harus mempunyai simbol melalui ilmu yang didapat dilapangan dengan kode etik Jurnalistik tentunya. Diantaranya juga dapat memahami adat budaya dan kearifan lokal, serta pemahaman tentang apa yang disebarkan kepada masyarakat," ujarnya 


Herman Deru juga, berpesan kepada seluruh peserta UKW untuk menjadi wartawan yang berintegritas dan mempunyai identitas serta mempunyai pemahaman terhadap agama, suku, dan budaya. 


"Saya berpesan, jadilah diri sendiri jangan menjadi orang lain dan jadilah wartawan yang mempunyai integritas, beridentidas serta mempunyai pemahaman terhadap agama, suku, budaya," imbuhnya. 


Diujung sambutannya Herman Deru kembali menegaskan bahwa Wartawan dapat membantu program yang sedang digencarkan dimana program tersebut adalah untuk "Mencintai Lingkungan", dirinya menjelaskan dibuatnya program ini untuk memberi pemahaman kepada masyarakaat tidak berbuat ilegal terhadap lingkungan. Dan Herman Deru berharap agar PWI selalu menjadi contoh organisasi untuk organisasi sejenisnya. 


"Belakangan ini juga saya dengungkan program cinta lingkungan, program ini dibuat untuk pemahaman kepada masyarakat agar tidak bertindak ilegal terhadap lingkungan untuk itu kita sama-sama memberitahu masyarakat melalui wartawan sekalian juga. Dan semoga PWI selalu menjadi contoh bagi organisasi sejenisnya," tutupnya. 


Sementara itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, H. Firdaus Komar mengatakan,  UKW ini diikuti oleh 18 peserta  meliputi  wartawan media cetak, elektronik dan online. Dimana dalam hal ini PWI menjadi penguji sedikitnya 254 Wartawan di Sumsel yang telah lulus UKW. 


 


"UKW ke 33 kali ini diikuti oleh 18 wartawan yang tergabung dalam media cetak, elektronik, dan online. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya PWI menjadi dewan  penguji, di Sumsel ini ada 254 Wartawan yang telah dinyatakan lulus UKW oleh PWI," ujar Firdaus. 


 


UKW ke 33 kali ini lanjut dia, mengambil tema "Dengan Uji Kompetensi Mewujudkan Wartawan Beretika, Profesional, dan Berwawasan,".


Firdaus mengungkapkan, sejak UKW diadakan dari tahun 2010 lalu, PWI sepakat untuk berperan menjadikan wartawan yang berkompeten dan didasari oleh kode etik Jurnalistik. Sert


a juga menjalin sinergi dengan pemerintahan, dibantu oleh SKK Migas sehingga terjalannya acara UKW tersebut. 


 


"Terjalannya acara ini juga tidak lain tidak bukat turut sertanya SKK Migas Sumsel yang berkomitmen menjadikan wartawan disumsel beretika, profesional, dan berwawasan. Kita juga akan selalu membangun sinergi dengan pemerintahan," ucapnya 


 


Firdaus juga mengungkapkan rasa bangganya kepada Gubernur Sumatera Selatan yang selalu peduli terhadap Insan Pers di Sumsel, dimana Herman Deru selalu mendukung dalam meningkatkan profesionalisme  Wartawan. 


 


"Dalam hal ini juga saya selaku ketua PWI sumsel sangat bangga kepada Gubernur Sumsel, H. Herman Deru atas komitmen beliau membantu memajukan Pers di Sumsel karena Pak Gub sendiri orang yang perduli Pers," ungkapnya. 


 


Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Maherawan mengatakan UKW ini digelar untuk meningkatkan kapasitas Jurnalis dalam membantu program pemerintah setempat. 


 


"UKW ini juga digelar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Jurnalis yang berkompeten yang sudah lulus UKW dalam membantu program Pemerintah setempat," kata Anggono .


 


Dirinya juga mengatakan bahwa melalui UKW ini dapat menjalin sinergisitas antara wartawan dan SKK Migas. 


 


"Kami juga berharap dengan digelarnya UKW ke 33 ini, wartawan dapat menjalin sinergisitas dengan SKK Migas Sumsel," tutupnya. 


 


Turut hadir juga dalam acara tersebut,  Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang Diwakili Bidang Advokasi Perstuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, H. Oktaf Riady, SH , Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan.


 

Melalui Program Sahabat Guru Indonesia ACT Santuni Guru Honorer di Prabumulih

Liputansumsel.com

 Prabumulih --liputansumsel.com.Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Prabumulih melalui Program Sahabat Guru Indonesia (SGI) memberikan santunan kepada para guru honorer di Yayasan Darul Mubin Kota Prabumulih 

ACT Prabumulih menggelar program itu dengan berkunjung ke Yayasan Darul Mubin, Prabumulih Timur Kunjungan ini merupakan kunjungan ACT kedua kalinya di mana sebelumnya dilakukan di Awal Agustus 


Beberapa guru honorer yang mendapatkan santunan tunai dari program ini sebanyak Dua guru atas nama Fitri dan Arsi


"Terima kasih kepada ACT yang telah mengadakan program Sahabat Guru Indonesia, program ini sangat membantu kami terutama guru honorer karena pendapatan kami yang masih minim, sehingga program ini sangat membantu keadaan kehidupan ekonomi kami," kata salah satu guru honorer, Arsi.


Arsi mengajar seni budaya dan prakarya di yayasan tersebut, dimana yayasan tersebut merupakan yayasan yang mengajar dan mendidik anak yatim dan kurang Mampu, sehingga pendapatan mereka sebagai guru pun sangatlah minim


Koordinator program Sahabat Guru Indonesia, Henggar Panggalih mengatakan kehadiran Tim ACT adalah untuk menyampaikan amanah dari para donatur berupa bantuan yang diwujudkan sebagai bentuk apresiasi untuk para guru honorer yang sudah mengabdi tanpa rasa mengeluh dan bahagia 


"Dengan gaji yang masih jauh dari UMR, program santunan untuk guru ini diharapan mampu memiliki dampak yang baik bagi para guru honorer dan keluarga," kata dia.


Henggar berharap Tim ACT selalu bisa menghadirkan dan melanjutkan program ini secara merata dan meluas bagi para guru honorer di seluruh penjuru Indonesia untuk membantu memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera bagi para mereka.

40 Warga Binaan Lapas Sekayu Ikut Penyuluhan Hukum Pemkab Muba Bersama Forkopimda

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com -  Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mengadakan Penyuluhan Hukum Terpadu bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sekayu, Rabu (15/09/2021).


Kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu ini dilaksanakan 2 angkatan, masing-masing berjumlah 20 orang dan dilaksanakan dua hari 15-16 September 2021. Warga binaan masing-masing  mendapatkan baju koko, sarung, kopiah, sandal dan Buku Tuntunan Sholat. 


Kalapas Klass II B Sekayu yang diwakili oleh Kasi Binadik Giatja Bapak Medy Albar AMd Ip SH mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba yang telah mengadakan penyuluhan hukum terpadu di Lapas.


"Karena memang penyuluhan-penyuluhan hukum seperti ini memang sangat tepat diberikan kepada warga binaan kami, untuk memberikan pencerahan agar semangat  berubah ke arah yang lebih baik. Kami meminta kepada para peserta penyuluhan agar serius dan bersungguh-sungguh mengikuti penyuluhan hukum ini serta menerapkan pesan-pesan baik yang disampaikan narasumber,"pintanya.


Mewakili Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, Kabag Hukum Setda Kabupaten Muba Romasari Purba SH MSi mengatakan kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu ini bertujuan memberikan motivasi, pengetahuan dan pemahaman bagi warga binaan lapas Kelas II B Sekayu ini tentang pengetahuan hukum.


"Diharapakan selepas dari lapas ini warga binaan dapat hidup lebih baik lagi dengan mematuhi aturan-aturan dalam bermasyarakat dan lebih mendekatkan diri kepada agama," ujarnya.


Adapun narasumber pada kegiatan ini Jery Kurniawan SH dari Kejaksaan Negeri Sekayu, Ade Sofyan SSy dari Pengadilan Agama Sekayu dan Maryadi SKM MKes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muba. Dalam penyampaian materi tidak lupa para narasumber memberikan motivasi, semangat untuk berubah serta pengetahuan masalah hukum dan peraturan-peraturan yang ada. 


Warga binaan lapas Sekayu mengikuti dengan semangat terlebih lagi karena kepiawaian para narasumber dalam menyampaikan materi dan juga meminta para warga binaan mengikuti gerakan senam otak semakin memberikan semangat peserta mengikuti penyuluhan hukum terpadu ini. 


Salah satu peserta binaan warga Lapas Sekayu, Damsih menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Muba yang telah mengadakan penyuluhan hukum terpadu ini.


"Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati atas pemberian buku panduan sholat, baju koko, sarung, peci dan sandal, Semoga pemberian ini dapat selalu mengingatkan kami untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan masa lalu,"ujarnya.

Pejuang Adminduk OKI, Layani Warga dari Rumah ke Rumah.

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com--Perjuangan dan kerja ekstra keras dijalani petugas administrasi kependudukan Disdukcapil Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel. 

Keluar masuk desa, menyusuri sungai hingga mendatangi warga dari rumah ke rumah, mereka memastikan masyarakat OKI menerima layanan administrasi kependudukan. Maklum saja Kabupaten OKI memiliki luas wilayah lebih dari 19 ribu km dengan 75 persen bertifologi perairan dan rawa.


Tak selesai disana, seperti pindah kantor mereka membawa seperangkat komputer hingga alat perekaman KTP-el. Tak mudah memang bertugas di pedalaman. Gangguan sinyal, listrik, aksesibilitas wilayah serta sejumlah keterbatasan lain menjadi kendala.


"Jadi kita punya program namanya, Jalades Semedi (jemput bola ke desa, sehari jadi). Sudah berjalan selama dua tahun terakhir. Kita ingin memastikan tidak ada lagi masyarakat OKI yang belum memiliki dokumen kependudukan," jelas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKI, Hendri, SH, MM. (Rabu, 15/09/2021).


Pelayanan Jalades Semedi juga menyasar warga berkebutuhan khusus yang sulit melakukan perekaman di kantor Dukcapil. Untuk melayani mereka petugas harus sabar, mengarahkan gaya  hingga foto terbaik sesuai standart perekaman di dapat.


Itulah sepintas cara Pemkab OKI memberi perhatian khusus, kepada warganya dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan. Terlebih, dibawah kepemimpinan H. Iskandar, SE dan Wakil Bupati H. M. Dja'far Shodiq.


Beberapa terobosan seperti Jalades Semedi, Layanan kependudukan berbasis online, Lakon Mandira, Pandu Samara, yakni pemberian dokumen kependudukan bagi pasangan baru menikah bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama. Ada juga Inovasi Pondok Duren, yakni penerbitan dokumen kependudukan bagi penduduk rentan, dissabilitas, lansia, kelompok miskin , marginal dan penduduk rentan lainnya. Dokumen kependudukan tersebut bahkan diantar langsung ke rumah-rumah dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.


Upaya ini karena Bupati Iskandar sadar betul bahwa administrasi kependudukan adalah kunci intervensi program pemerintah kepada masyarakat. 


"Kalau tidak tercatat di adminduk, masyarakat akan terlompati saat ada program yang harusnya menjadi haknya. Jadi tugas kami memberi layanan kependudukan itu" terang Hendri.(PD/DK)

Palembang Raih Penghargaan WTP Dari Kementrian Keuangan RI

Liputansumsel.com

 


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Prestasi kembali ditorehkan Pemerintah Kota Palembang dengan meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan RI.


Ini untuk ke-10 kalinya Palembang secara berturut-turut meraih predikat WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah atau LKPD.


"Alhamdulillah, Kota Palembang dapat penghargaan ini. Di Sumsel ada 4 kabupaten/kota yang dapat. Yakni, Palembang, Lubuk Linggau, Banyuasin dan OKI," kata H Harnojoyo, di rumah dinasnya, usai mengikuti Rapat Kerja Nasional Akuntasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2021, melalui video conference dengan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Selasa (14/9/2201).


Harnojoyo menyebutkan penghargaan ini wujud komitmen seluruh jajaran pemerintah kota dalam penyusunan dan pengelolaan laporan keuangan. 


Ia berharap prestasi ini dapat semakin memotivasi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Palembang untuk melaksanakan pengelolaan dan pelaporan keuangan lebih baik, akuntabel dan transparan, sesuai prinsip-prinsip laporan keuangan.


"Apa yang kita raih ini tidak akan didapat tanpa kerja sama dari seluruh OPD yang ada di kota Palembang. Ke depan harus lebih tingkatkan lagi,” ujar Harnojoyo.


Asisten III Setda Kota Palembang, Agus Kelana mengatakan, penghargaan ini diberikan karena Pemkot mendapatkan predikat WTP sejak tahun 2011-2020.


"Ini suatu prestasi yang harus terus dipertahankan. Ini dilihat dari pengelolaan keuangan Pemkot yang sudah baik.” (Rl/Al)

Pulau Seribu Salah satu Destinasi Wisata Baru di Kota Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Kepulauan seribu ternyata tidak hanya ada di Jakarta. Kawasan ini juga ada di Kota Palembang dan masuk ke dalam salah satu destinasi wisata di kota pempek.


Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Selasa (14/9/2021).


Isnaini mengatakan, kawasan pulau seribu di Palembang ini sebenarnya sudah lama. Hanya saja memang kawasan pulau yang terbentuk ini tidak sebesar kepulauan seribu di Jakarta.


Kawasan Pulau Seribu di Palembang ini berupa gundukan tanah di pinggiran Sungai Ogan di Palembang. Namun, dibelah oleh air sungai sehingga berbentuk seperti kepulauan kecil.


"Kawasan Pulau Seribu di Palembang ini masuk dalam 76 destinasi wisata yang disajikan oleh Palembang untuk menarik wisatawan berkunjung,” kata Isnaini.


Namun, saat ini kondisinya air sedang meningkat akibat pembangunan sehingga kawasan ini tidak terlihat seperti pulau. Ditambah lagi banyaknya rawa di Ulu Musi Sungai Ogan membuat pulau ini tidak tampak. Meski demikian, masyarakat setempat menamai kawasan tersebut yakni Pulau Seribu. 


Dia juga mengaku pulau seribu di Palembang ini juga memiliki sejarah. Karena ada sebuah masjid yang usianya sama dengan Masjid Ki Marogan yakni 150 tahun. 


"Masjid ini banyak digunakan sebagai tempat berceramah kiyai-kiyai pesohor di Palembang,” ujar Isnaini.


Selain itu, di Kawasan ini juga terdapat kerajinan pembuatan kapal, rumah rakit dengan tatanannya yang khas dan lain sebagainya. Karena itu, kawasan Pulau Seribu ini sangat berpotensi dijadikan destinasi wisata. Namun, saat ini hanya sedikit yang mengenalnya.


Karena itu, pihaknya akan terus gencar mempromosikan Pulau Seribu ini agar ada pihak yang membantu untuk menata dan mempercantik pulau tersebut. 


"Terserah, apakah nanti ada perusahaan yang berminat untuk menatanya dan membuat icon logo perusahaan mereka. Yang penting kawasan ini tertata dan terjaga.”


Isnaini juga optimistis dengan pelonggaran PPKM di Palembang ini mampu menggeliatkan kembali wisata di Palembang, karena selama sebelumnya tempat wisata banyak yang ditutup.


“Tapi, walaupun telah dibuka, pengunjung atau wisatawan tetap wajib menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kerumunan.” (Rl/Al)