19 November 2021

Perdana, Safari Subuh Hadir di Masjid Nurul Huda Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Lantunan azan subuh baru berkumandang. Seiring itu, derap langkah jemaah mulai memadati jalan menuju Masjid Nurul Huda, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Jumat (19/11/2021).

Subuh itu luar biasa, Masjid Nurul Huda kedatangan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam aksi Safari Subuh.


Sekretaris DKM Masjid Nurul Huda, Pak Gamal menerangkan, sebagai perwakilan DKM ia mengapresiasi aksi ini. “Saya rasa baru pertama kali lembaga sosial mengadakan aksi berbagi makanan subuh seperti ini. Alhamdulillah, jamaah dan warga sekitar merasa sangat bersyukur," kata Gamal.


Ia berharap, aksi ini bisa terus berlanjut dan meluaskan manfaat demi membangun kepedulian sesama.


Kepala Cabang ACT Palembang, Hening mengungkapkan, adanya Safari Subuh ACT adalah salah satu ikhtiar bersama dalam menuai keberkahan, utamanya memaksimalkan manfaat dari sedekah subuh para dermawan.


"Alhamdulillah, aksi safari subuh ini memang dilakukan untuk menguatkan jalinan silahturahmi ACT dengan jamaah dan warga sekitar Masjid, selain itu untuk menguatkan syiar semangat meramaikan sholat subuh berjamaah di masjid dan bersedekah di waktu subuh," kata dia


Hening menjelaskan, kehadiran tim safari subuh selain membagikan sarapan gratis juga diisi dengan kajian subuh oleh Ustadz muda, Tio Kurniawan, LC.(Rl)

Proyeksi Satu Desa Satu Produk Hilirisasi Berbasis Lateks

Liputansumsel.com


MUBA ,liputansumsel.com- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memproyeksikan satu desa satu produk hilirisasi industri rumah tangga berbasis lateks dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga.


Demikian dikatakan Plt Bupati Muba Beni Hernedi SIP melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi dalam acara pembinaan dan penilaian kegiatan 10 Program Pokok PKK Tingkat Kabupaten Muba tahun 2021, sekaligus penutupan pelatihan Industri Rumah Tangga berbahan lateks di Desa Sumber Agung Kecamatan Keluang, Jumat (19/11/2021).


"Pelatihan ibu-ibu ini untuk mencetak industri rumah tangga dari bahan berbasis lateks seperti karet gelang, balon, sarung tangan sovenir dan lainnya," ujar Sekda dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.


Dikatakan Apriyadi, kegiatan tersebut merupakan uji coba dengan harapan kedepan industri rumah tangga di Muba khususnya di Desa Sumber Agung bisa berkembang sehingga karet yang selama ini disadap dan dijual dalam bentuk bokar, diubah polanya dengan hilirisasi industri berbasis lateks yang memiliki nilai ekonomis jauh lebih tinggi.


"Banyak yang bisa diturunkan dari proses hilirisasi lateks ini. Kami hari ini mencoba beberapa kegiatan dulu misalnya karet gelang, karena karet gelang ini betul-betul dibutuhkan, orang jualan butuh ini. Artinya pasarnya jelas dan kita sudah tanya tadi harga karet gelang yang kualitas paling jelek itu seharga Rp. 40.000 per kilo dan yang paling bagus diatas Rp. 100.000. Tentu ibu-ibu di Desa Sumber Agung ini, dari pada siang tidak ada kegiatan, ini bisa menjadi pekerjaan mereka di rumah masing-masing. Kita ingin menjadikan Desa Sumber Agung sebagai sentra hilirisasi industri karet," bubuhnya.


Ditempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah SSos MT optimistis kegiatan tersebut akan berlangsung menjadi produk unggulan di Muba.


"Produk yang dibuat sudah cukup bagus, kedepan kami bersama Pusat Penelitian Karet Sembawa akan terus melakukan pendampingan sehingga produk ini terus berkembang," kata Azizah.


Lanjutnya, tujuan kegiatan itu selain pemberdayaan perempuan juga dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. 


"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba yang telah mendukung program ini, mudah-mudahan ini mberi berkah bagi ibu-ibu rumah tangga," ucapnya.


Sementara itu Kepala Desa Sumber Agung Tunarto berharap kegiatan tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan agar hilirisasi industri produk berbahan lateks ini lebih maju dan lebih besar.


"Harapan kami masyarakat bisa mempunyai usaha rumahan sendiri. Mohon dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Muba untuk desa kami agar lebih maju," pungkasnya.


Dalam acara tersebut dilakukan juga penyerahan bantuan pinjam pakai alat untuk hilirisasi industri karet.

Fokus Komoditas Karet dan Sawit

Liputansumsel.com

 


MUBA,liputansumsel.com- Membangun dan mengelola sumber daya alam (SDA) secara optimal dan berkelanjutan menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Muba. 


Dalam kaitan tersebut, Plt Bupati Beni Hernedi SIP yang juga Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi program di Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menginisiasi Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin dan Mitra Pembangunan dalam

Mengelola Area Sumber Komoditi Terverifikasi Kabupaten

Musi Banyuasin (MASKOT MUBA) di Kantor Perwakilan

Musi Banyuasin

di Palembang, Jumat (19/11/2021).


"Mengelola SDA secara optimal dan bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan akan menjadi goal dari kerjasama ini," ungkap Plt Bupati Beni Hernedi SIP. 


Ketua PMI Muba ini menambahkan, untuk merealisasikan hal tersebut tentu harus dilakukan dengan gotong royong secara multi pihak. "Target yang ingin dicapai diantaranya membangun industri pengolahan hasil bumi dan industri hilir perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah produksi perkebunan masyarakat," ulasnya. 


Kemudian, Revitalisasi dan replanting lahan perkebunan, dan melakukan pendataan terhadap pemilik kebun. "Lalu dalam waktu 3 tahun Muba akan memiliki data base perkebunan milik rakyat sehingga lebih mempermudah untuk membantu petani meningkatkan hasil produksi," tuturnya. 


Lanjut Beni, ajakan kolaborasi ini tidak lain untuk memajukan sektor perkebunan dan hilirisasi perkebunan masyarakat. "Khususnya dalam mendorong sektor perkebunan yang baik dalam pengelolaan memenuhi aspek berkelanjutan, sebagaimana diketahui komoditi sawit dan karet merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Muba dan masyarakat sangat bergantung dengan keekonomisan komoditi," jelasnya. 


Kepala Bappeda Muba, Drs Iskandar Syahrianto menyebutkan, Pemkab terus menunjukan inovasi dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan diantaranya membentuk wadah kolaborasi. "Nah, dengan kesepakatan MASKOT ini akan lebih mendorong lagi bergerak untuk peningkatan komoditas karet dan sawit di Muba secara optimal dan berkelanjutan," terangnya. 


Sementara itu, Perwakilan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat, Harry menuturkan di Muba beberapa waktu lalu telah memulai pengolahan kelapa sawit menjadi gula. "Ini salah satu gerakan nyata merealisasikan pemgolahan kelapa sawit yang berkelanjutan dan bermanfaat," ulasnya. 


Perwakilan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH), Fitrian Ardiansyah menyebutkan ke depan sangat banyak sekali yang bisa dilakukan melalui kesepakatan ini terlebih dalam aktifitas hulu dan hilir komoditas karet dan sawit. 


"Kita bisa sama-sama lebih serius untuk gotong royong dalam upaya ini, semoga kesepakatan ini akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi," tandasnya. 


Dalam kesempatan tersebut turut dihadiri Asisten Bidang Pengembangan Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Drs Yusuf Amilin MSi, Kepala Bappeda Drs Iskandar Syahrianto, Kepala DPMPTSP Erdian Syahri SSos MSi, Kepala Disnakertrans Mursalin SE MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andi Wijaya Busro SH MHum, Kepala Dinkominfo Herryandi Sinulingga AP, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ir Zulfakar, Plt Kadisbun Akhmad Toyibir SSTP MSi dan Kabag Kerjasama Setda Muba Dicky Meiriando SSTP MH.


Kemudian, dihadiri juga para Mitra diantaranya Asosiasi UPPB Akhip Muzakki, WRI Indonesia Rakhmat Hidayat, Kepala Sekretariat LTKL Gita Syahrani, dan beberapa perwakilan Perusahaan Perkebunan di Muba.