25 November 2021

Pemkab Muara Enim Dukung Terwujudnya Kawasan Rumah Pangan Lestari

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com Memastikan ketersediaan pangan segar yang aman bagi masyarakat serta  menerapkan program pemerintah berupa kegiatan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dengan metode aman dalam bercocok tanam tanpa menggunakan pestisida, Kamis (25/11/2021) Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Amrullah Jamaluddin SE mewakili Bupati Muara Enim membuka kegiatan sosialisasi keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) Tahun 2021 dengan melibatkan peserta asal Kabupaten Muara Enim sebanyak 53 orang di Hotel Griya Serasan Sekundang Muara Enim. 


Dalam sambutannya Staf Ahli Bupati yang dihadiri Kepala UPTD Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan Sandy Susfany SE MSi menyampaikan bahwa  ketersediaan pangan segar untuk dikonsumsi masih minim, untuk  itu Pemerintab Kabupaten (Pemkab) Muara Enim melalui Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan sosialisasi ini dengan harapan kegiatan ini dapat membawa banyak manfaat dalam rangka pengawasan peredaran bahan makan yang berasal dari tumbuhan, juga menjamin bahan pangan terbebas dari zat yg dapat membahayakan kesehatan. 


Lebih lanjut, Staf Ahli berharap agar kegiatan ini dapat mewujudkan masyarakat yang paham cara memilih pangan yang aman, bebas dari segala pencemaran biologis, kimia, benda lain yang dapat menganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat seperti yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Pangan No.18 Tahun 2012 dan PP No. 28 tahun 2004 tentang keamanan pangan, mutu dan gizi.

HUT PGRI k-76 di BHL ini Harapan Ketua PGRI BHL

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat kecamatan Batang hari Leko (BHL) Kabupaten Musi Banyuasin menggelar upacara apel bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI yang ke-76 dan Hari Guru Nasional tahun 2021 bertempat di halaman kecamatan Batang hari Leko,Kamis(25/11/21).


HUT PGRI pada tahun ini bertemakan" BANGKIT GURUKU, MAJU NEGERIKU, INDONESIA TANGGU, INDONESIA TUMBUH" 


Dalam sambutan nya ketua PGRI kecamatan Batang hari Leko (BHL) Poniran M.pd Ketua PGRI Mengajak guru-guru sekecamatan batang hari Leko (BHL) supaya semaksimal mungkin untuk mencerdaskan Anak bangsa mulai dari tingkat paud,sd,Smp dan Slta,dan berharap pemerintah pusat,daerah dapat memperhatikan nasib para guru honorer & tenaga kependidikan yg lain seperti Operator sekolah untuk di prioritaskan menjadi ASN minimal P3K,cetus Poniran.


Sementara ketua Koordinator Wilayah (Korwil) dinas pendidikan dan kebudayaan kecamatan Batang hari Leko H Firdaus Yahya,S.Pd.MM saat di konfirmasi awak media bahwasanya,saya selaku Ka Korwil BHL menyambut Penuh apa yang di sampaikan oleh ketua PGRI kecamatan Batang hari Leko mudah2han apa yang di harapkan kan bisa terealisasi,jelas H Firdaus singkat.


Sementara Camat kecamatan Batang hari Leko Drs Yuliarto,MSi dalam sambutan nya juga selaku pembina Upacara tersebut mengatakan dengan semangat HUT pgri k-76 dan hari guru nasional pada tahun 2021 ini di harapkan guru untuk lebih giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi dan diharapkan para pendidik dapat mengembangkan budaya inovasi dan berkolaborasi dengan sesama pendidik sehingga dengan sikap-sikap positif ini diharapkan bisa membangun keteladanan dan kecerdasan serta keterampilan  peserta didik yaitu anak murid sebagai penerus bangsa,tutup Yuliarto.


Di akhir kegiatan selesai upacara Tersebut ketua PGRI BHL melakukan pemotongan Nasi tumpeng yang di berikan kepada Camat BHL,Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kakorwil BHL,seluruh kepala sekolah yang ada di kecamatan BHL dengan di dampingi dewan guru honorer dan guru ASN, dengan mengedepankan protokol kesehatan kurang lebih 150 orang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut,

Wahyu Bocah 5 Tahun Di Ogan Ilir Alami Gizi Buruk dan Gejala Hidrosefalus

Liputansumsel.com


Indralaya,liputansumsel.com--Wahyu hidayat, Seorang bocah 5 tahun, mengalami gizi buruk dan kondisinya kini memprihatinkan, Wahyu merupakan warga Dusun III Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir. 


Menurut orang tua Wahyu, putra mereka kerap mengalami kondisi kesehatan yang tak menentu sejak usia 1 tahun, "Wahyu sejak kecil sering sakit-sakitan. Kadang sehat kadang sembuh," kata Rusmi, ibun Wahyu saat ditemui di kediamannya di Teluk Kecapi, Kamis (25/11). 


Menurut Rusmi, sejak kecil Wahyu diberikan susu kental manis, bukan susu formula bayi seperti seharusnya, hal ini dilakukan Rusmi karena ia tak mampu membelikan susu formula bayi untuk putranya itu. 


"Maklum kami tidak mampu untuk beli susu bayi. Jadi beli susu kaleng untuk menghemat biaya," ujar Rusmi. 


Wanita 39 tahun ini menuturkan, kondisi kesehatan putra kelimanya kerap tak stabil hingga berusia 5 tahun. 


Puncaknya sejak dua bulan lalu, kondisi kesehatan Wahyu mulai memprihatinkan, berat badannya turun drastis, tubuh, kaki dan tangan Wahyu juga kurus. 


"Awalnya berat badan anak saya 12 kilo. Sekarang 7,8 kilo," ucap Rusmi, sembari menambahkan Wahyu juga mengalami gejala hidrosefalus, kepalanya berukuran lebih besar daripada ukuran sewajarnya. 


"Memang sejak umur 1 tahun, ukuran kepala anak saya sudah lain. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Rusmi. 


Keseharian Rusmi dihabiskan untuk menemani putra bungsunya itu,

Sementara suami Rusmi, Sopar, bekerja mencari nafkah dengan menjadi kuli bangunan yang penghasilannya tak menentu. 


"Saya selalu bersama Wahyu karena anak saya tidak bisa jalan sendirian. Berdiri pun harus dituntun, dipegang," tutur Rusmi. 


Kondisi kesehatan Wahyu ini mendapat perhatian dari Puskesmas dan bidan desa setempat, 

Setiap pekan, bidan desa memeriksa kesehatan Wahyu memberikan asupan nutrisi. 


"Setiap minggu kami periksa kesehatan dan juga kami berikan susu formula dan makanan pendamping. Alhamdulillah, berat badan Wahyu berangsur mulai naik," kata Destin, bidan desa yang rutin memeriksa Wahyu. 


Destin mengaku telah meminta keluarga agar menyetujui Wahyu dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan yang lebih optimal. 


"Orang tua Wahyu sudah punya BPJS. Kami sarankan dirawat ke rumah sakit dengan rujukan dari Puskesmas, tapi orang tuanya belum bersedia karena tidak ada biaya," ucap Desrin. 


Terpisah, Kepala Dinkes Ogan Ilir Hendra Kudeta mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi anak gizi buruk di Teluk Kecapi ini. 


"Sudah saya perintahkan Kepala Puskesmas dan bidan desa untuk menindaklanjuti serta koordinasi dengan kades, camat dan Dinsos," terang Hendra. 


Dia juga menegaskan, secepatnya Wahyu akan dirujuk di RSUD Tanjung Senai di Indralaya, "Laporan dari Kepala Puskesmas, hari ini bidan desa bersama dr. Vera bawa anak tersebut konsultasi ke RSUD Tanjung Senai," terang Kadinkes Oi.(rul)