17 Februari 2023

Jumat Perdana Di Masjid Al-Mizan Kampak, Walikota Molen Merasa Bahagia

Liputansumsel.com


PANGKALPINANG, Liputansumsel.com, -- Walikota Pangkalpinang, H. Maulan Aklil melakukan shalat jumat perdana di Masjid Al-Mizan Kampak bersama warga setempat.


Dihadapan para jamaah, orang nomor satu di Kota Pangkalpinang ini sedikit menceritakan tentang tempat kelahiran kakek dan ibunya.


"Atok (Kakek) ku duluk (dulu) dari sini Kampak sampai Bukit Merapen, mak(Ibu)  ku orang sini, jadi ni kampong atok ku. Setahu saya masjid ini adalah masjid tertua didaerah sini, jadi ni lah masjid paling tua," ungkap pria yang akrab disapa Molen, Jumat (17/02/2023), di Masjid Al-Mizan Kampak.


Selain itu dirinya juga mengingat kenangannya yang kala itu meletakkan batu pertama di Masjid Al-Mizan tersebut sekitar tiga tahun yang lalu.


Dirinya merasa bahagia ketika bisa melakukan shalat Jumat perdana di Masjid Al-Mizan bersama para jamaah di sekitar masjid.


"Semoga diberkahi dan mendapat ridho Allah SWT", harapnya. 


Selain mendirikan Shalat Jumat untuk pertama kalinya, masyarakat sekitar Masjid Al-Mizan juga berbondong-bondong membawa dulang untuk makan siang seluruh jamaah seusai mendengarkan sambutan sekaligus arahan dari Wali Kota Pangkalpinang. (*)

Polres OKI Dibanjiri Puluhan Karangan Bunga, Apresiasi Buka Blokir Jalan Umum

Liputansumsel.com


Kayu Agung, LiputanSumSel.Com-Puluhan karangan bunga dari berbagai elemen masyarakat membanjiri halaman Mapolres Ogan Komering Ilir. Dari pengamatan dilapangan, karangan  bunga tersebut berisi ucapan terimakasih dan apresiasi dari masyarakat, wali murid hingga para guru SMKN 3 Kayuagung atas penegakan hukum oleh Polres OKI atas pemblokiran jalan umum di Wilayah Kelurahan Kedaton Kecamatan Kota Kayuagung, OKI.

.

"Selamat dan dukungan Polres OKI ungkap kasus penyerobotan pemblokiran jalan umum Kedaton SMKN 3 Kayu Agung", tulis Masyarakat dalam karang bunga itu.

.

Karangan bunga mewakili  ungkapan rasa syukur serta dukungan, masyarakat setelah dibukanya akses jalan yang umum tersebut  setelah di klaim oleh anggota masyarakat yang mengaku ahli waris di lahan tersebut.

.

"Terimakasih Kapolres OKI kini anak-anak kami bisa belajar dengan tenang", tulis karangan bunga yang mengatasnamakan seluruh wali murid SMKN 3 Kayu Agung.

.

Kini akses jalan tersebut sudah dibuka sehingga masyarakat termasuk siswa dan para guru bisa kembali melintasi jalan yang ada. 

.

Sementara itu, Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto, SIK, SH, MH, Jum'at (17/02) membenarkan jika Polres OKI banyak menerima karangan bunga dari berbagai kalangan sebagai bentuk dukungan dan juga ungkapan terimakasih karena telah membantu proses pembukaan jalan yang telah diblokir. 

.

"Terimakasih atas dukungan penuh semua stakeholder serta masyarakat dalam proses penegakan hukum sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas," Jelas Kapolres Dili.

.

 Lanjut AKBP Dili, saat ini sat reskrim polres OKI telah menetapkan tiga tersangka terkait tindak pidana penutupan jalan umum yang dapat berdampak membahayakan bagi keselamatan lalulintas.(PD)

Ketua DPRD Prov Sumsel Menerima Kunker Komisi X DPR RI Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023

Liputansumsel.com


 Palembang, liputansumsel.com – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., bersama Wakil Gubernur Sumsel, Bapak Ir. H. Mawardi Yahya, Menerima Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI dalam Rangka Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., bertempat di Auditorium Bina Praja Pemprov. Sumsel. Jum’at (17/02/2023).

Ketua DPRD provinsi Sunatera Selatan menyambut baik dan berterima kasih atas kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Sumsel untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat Sumsel dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam kesempatan itu, Pemprov Sumsel juga melalui dinas terkait juga menyampaikan berbagai aspirasinya terkait pendidikan, kepariwisataan, keolahragaan, kearsipan dan perpustakaan yang ada di Sumsel.

“Saya berharap kunjungan kerja ini dapat  bermanfaat bagi Pemprov Sumsel, masyarakat dan Komisi X DPR RI dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Mawardi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, ungkapkan kegiatan ini memang dilakukan untuk mendengarkan masukan-masukan dari daerah pada bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab komisi X.

“Tugas kami adalah legislasi, anggaran dan pengawasan. Reses dilakukan untuk menyerap aspirasi dan masukan dari daerah dan melaporkan hasil kinerja yang telah kami lakukan dalam masa persidangan ini,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya telah menghasilkan dua undang-undang baru yaitu tentang keolahragaan. Kemudian Undang-undang tentang pendidikan dan layanan psikologi. Disamping itu, saat ini pihaknya sedang menyusun rancangan undang-undang kepariwisataan.

“Kami berharap UU yang telah ada dapat tersosialisasi dengan baik dan diterapkan di masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dilakukan penyerahan bantuan dana kepada Pemprov Sumsel untuk Dinas Perpustakaan Sumsel lebih kurang Rp. 23 M, Dinas Pendidikan Sumsel lebih kurang Rp 17 M, dan Dinas Pariwisata Sumsel lebih kurang Rp. 676 M.

Turut hadir pula selain Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan dan Wakil Gubernur adalah para anggota komisi X DPR RI, Sekretaris Daerah Prov. Sumsel, dan Para Kepala OPD Sumsel. (mhn/ril)

Resepsi Satu Abad NU tingkat PCNU Kota Palembang Dihadiri Ketua DPRD Prov Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang, liputanaumsel.com – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., menghadiri Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) tingkat PCNU Kota Palembang dan Pelantikan MWC dan Ranting NU se-Kota Palembang, sekaligus Pidato Kebangsaan oleh K.H. Achmad Chalwani Nawawi, di Graha Bandara Insani Palembang. Jum’at (17/2/2023).

Selain acara resepsi dan pelantikan, adapula pidato kebangsaan oleh KH. Achmad Chalwan Nawawi pimpinan pondok pesantren An Nawawi Berjan Purworejo mengatakan pendiri NU ada tiga kiai besar asal Jawa Timur. Meski di luar mereka ada sederet nama lainnya yang turut berperan di awal-awal terbentuknya NU. Berikut ini tiga kiai asal Jombang tersebut, KH. Hasyim Asy’ari,  KH. Abdul Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syansuri.
“Pancasila diatas syariat islam jangan sekali sekali merubah dasar negara, apabila ada yang ingin merubah akan berhadapan dengan NU”, ujarnya.

Hadir dalam kegiatan resepsi Dr. KH. Rosidin Hasan, M.Pd.I. sebagai Rois Syuriah dalam sambutannya mengatakan dalam satu abad usia NU kita penerus harus memberikan apresiasi kepada para pendahulu pendiri NU.
“Pada hari ini 107 ranting yang akan dilantik dan 18 MWC se-kota Palembang, NU akan menghijau kan kota palembang”, katanya.

Selain Ketua DPRD provinsi Sumatera Selatan RA. Anita Noeringhati, hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua PWNU Sumsel KH. Amiruddin Nahrawi, ketua PCNU kota Palembang KH. Hendra Zainuddin, Sekda Kota Palembang Ratu Dewa, Banom NU dan undangan lainnya. (mhn/ril)

4 Rest Area Jalan Tol OKI Tak Kunjung Beroperasi Apa Penyebabnya ?

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com- Pembangunan Rest Area Kabupaten OKI di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sudah lama usai namun hingga kini belum beroperasi dan dinikmati fasilitas umum tersebut oleh masyarakat. Hal ini di duga kurang atensi dari Dinas Koperasi UMKM yang harusnya bisa menggerakkan aktivitas ekonomi sekaligus ruang untuk beristirahat bagi pengemudi. 


Berdasarkan pengakuan salah seorang yang memperhatikan perkembangan rest area tersebut inisial (SN) Belum lama ini "Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sudah dibangun tapi belum juga Beroperasi. Sungguh sangat disayangkan sekali, bangunan yang semula harusnya meningkatkan perekonomian daerah malah terkesan menggamburkan anggaran di tengah keterbatasan dan upaya pemulihan ekonomi", kata dia



Masih kata SN, jika rest Area tersebut telah beroperasi maka produk lokal seperti makanan dan kerajinan dan sesuatu Khas Daerah OKI bisa dipasarkan dan ini sangat menjanjikan. 


"Kalu bangunan ada dan bagus tapi tidak digunakan ini bisa menimbulkan spekulasi maupun pertanyaan - pertanyaan dari masyarakat bisa jadi ada tindak penyelewengan", cerita SN. 


Ia menyampaikan pengelolaan rest area merupakan tanggung jawab Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten OKI, yang seharusnya bisa mempenertrasi aktivitas perekonomian di Rest Area yang sudah disiapkan, setiap Pembangunan Jalan Tol yang merupakan jalan penghubung antar Provinsi di Indonesia setiap 50 KM harus ada Rest Area untuk peristirahatan bagi Pengguna Jalan TOL. 


Lanjutnya"Dengan adanya Rest Area para pengguna tak hanya sekedar beristirahat dan makan saja, pengguna jalan juga bisa membeli oleh-oleh produk khas Daerah tersebut sebagai cindera mata yang bisa mereka bawa bila pengguna jalan tersebut merupakan masyarakat diluar daerah Sumatra"Jelasnya. 


Masih dengan SN , ada 4 Rest Area Kabupaten OKI yakni Rest Area Km 306 - KM 269 - KM 277 - KM 311, 4 Rest Area ini kelola oleh Dinas Koperasi UMKM Dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten OKI atau lebih familiar disebut dengan (Dekranasda).Tutup SN. 


Namun sangat disayangkan sekali ketika di konfirmasi beberapa kali ke kantor ataupun melalui via telepon seluler Kepala Dinas Koperasi dan UMKM tidak berada di tempat, dan Via telepon pun tidak ada respon hingga berita ini di tayangkan. (Pov)

4 Rest Area Jalan Tol OKI Tak Beroperasi

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com- Pembangunan Rest Area Kabupaten OKI di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sudah lama usai namun hingga kini belum beroperasi dan dinikmati fasilitas umum tersebut oleh masyarakat. Hal ini di duga kurang atensi dari Dinas Koperasi UMKM yang harusnya bisa menggerakkan aktivitas ekonomi sekaligus ruang untuk beristirahat bagi pengemudi. 


Berdasarkan pengakuan salah seorang yang memperhatikan perkembangan rest area tersebut inisial (SN) Belum lama ini "Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sudah dibangun tapi belum juga Beroperasi. Sungguh sangat disayangkan sekali, bangunan yang semula harusnya meningkatkan perekonomian daerah malah terkesan menggamburkan anggaran di tengah keterbatasan dan upaya pemulihan ekonomi", kata dia



Masih kata SN, jika rest Area tersebut telah beroperasi maka produk lokal seperti makanan dan kerajinan dan sesuatu Khas Daerah OKI bisa dipasarkan dan ini sangat menjanjikan. 


"Kalu bangunan ada dan bagus tapi tidak digunakan ini bisa menimbulkan spekulasi maupun pertanyaan - pertanyaan dari masyarakat bisa jadi ada tindak penyelewengan", cerita SN. 


Ia menyampaikan pengelolaan rest area merupakan tanggung jawab Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten OKI, yang seharusnya bisa mempenertrasi aktivitas perekonomian di Rest Area yang sudah disiapkan, setiap Pembangunan Jalan Tol yang merupakan jalan penghubung antar Provinsi di Indonesia setiap 50 KM harus ada Rest Area untuk peristirahatan bagi Pengguna Jalan TOL. 


Lanjutnya"Dengan adanya Rest Area para pengguna tak hanya sekedar beristirahat dan makan saja, pengguna jalan juga bisa membeli oleh-oleh produk khas Daerah tersebut sebagai cindera mata yang bisa mereka bawa bila pengguna jalan tersebut merupakan masyarakat diluar daerah Sumatra"Jelasnya. 


Masih dengan SN , ada 4 Rest Area Kabupaten OKI yakni Rest Area Km 306 - KM 269 - KM 277 - KM 311, 4 Rest Area ini kelola oleh Dinas Koperasi UMKM Dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten OKI atau lebih familiar disebut dengan (Dekranasda).Tutup SN. 


Namun sangat disayangkan sekali ketika di konfirmasi beberapa kali ke kantor ataupun melalui via telepon seluler Kepala Dinas Koperasi dan UMKM tidak berada di tempat, dan Via telepon pun tidak ada respon hingga berita ini di tayangkan. (Pov)

Blokir Jalan Dibuka, Pelajar Kembali Sekolah

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG, LiputanSumSel.Com -- Setelah dibukanya kembali akses menuju Jalan Seriang Kuning, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 


Ratusan pelajar maupun guru yang bersekolah di SMK Negeri 3 Kayuagung dan masyarakat sekitar kini merasa lega dan bersyukur. Aktivitas belajar mengajar kembali pulih seperti sedia kala. 


Sempat Ganggu Kegiatan Belajar Mengajar

.

Pemblokiran akses jalan menuju hutan kota dan SMK Negeri 3 Kayuagung yang sempat dilakukan oleh pihak klaim ahli waris pemilik lahan menyebabkan aktivitas baik para siswa-siswi, guru dan masyarakat sekitar  terganggu.

.

"Ya, kemarin sempat laksanakan proses belajar mengajar secara daring karena akses ke sekolah ditutup. Anak-anak dan orang tua juga takut berangkat ke sekolah, takut terjadi apa-apa,"Jelas AN salah satu guru SMKN 3 Kayuagung di konfirmasi, Kamis, (16/2/22).

.

Sejak ditengahi Pemkab dan pihak kepolisian tambah dia kini kegiatan belajar mengajar sudah kondusif namun jumlah penerimaan siswa baru (PPDB) tahun ini menurun drastis.

.

"Akibat kejadian itu wali murid dan siswa takut mendaftar ke sekolah ini. Alasan mereka nanti sekolahnya di tutup permanen" terang dia.

.

AN berharap persoalan klaim lahan itu mampu diselesaikan dengan cara baik dan adil tanpa mengganggu aktivitas sekolah dan kegiatan masyarakat setempat.

.

Hal serupa disampaikan tokoh masyarakat Kelurahan Kedaton, H. Tarmos bahwa saat ini aktivitas masyarakat tidak lagi terganggu.

.

"Sewaktu jalan ditutup masyarakat sangat resah. Alhamdulillah setelah tembok penutup dibuka aktivitas masyarakat untuk menuju kesana sudah lancar," ujarnya saat diwawancara awak media pada Kamis (16/2/2023) sore.

.

Dirinya berharap kedepan tidak adalagi penutupan jalan serupa yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Serta meminta agar lebar jalan akses lebih diperluas lagi oleh pemerintah kabupaten OKI.

.

"Saya berharap jalan disitu tidak adalagi yang menggangu. Kalau  bisa jalan diperluas dan diaspal,  karena disana ada perkampungan warga bernama dusun pancur," harapannya.

.

Mewakili masyarakat sekitar, pihaknya berterima kasih kepada kepolisian (Polres OKI) dan pemerintah (Pemkab OKI) yang telah membantu dibukanya akses jalan tersebut. 


"Kami semua bersyukur masyarakat dan pelajar bisa dengan mudah melintas. Kalau dulu itu kan ditutup dengan pohon hingga dibeton," terang mantan lurah Kedaton ini. 


Menurut Tarmos jalan akses disana sudah ada sejak sekitar tahun 1960an dan banyak ditanami karet. 


"Jadi jalan itu memang sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang biasa dilalui warga untuk menuju ke kebon karet milik mereka. Barulah antara tahun 2.000 awal mulai banyak tempat tinggal (rumah) warga," cetusnya. 


Bahkan tanah tersebut juga sudah diganti rugi pemerintah kabupaten OKI sekitar tahun 1984 an silam. 


"Saya ingat betul untuk ukuran lebar di sebelah utara 250 meter dan bagian selatan 400 meter," tegasnya. 


Dikonfirmasi terpisah, anggota DPRD OKI, Tri Susanto juga turut bersyukur akses jalan tersebut  sudah kembali dibuka untuk masyarakat umum. 


Dimana siswa-siswi, guru dan warga tidak lagi harus memutar arah untuk menuju sekolah maupun rumahnya masing-masing. 


"Saya ikut senang akses jalan sudah bisa dilalui warga setempat.  Semoga saja tidak ada lagi pemblokiran," tutur anggota dewan dapil 1 Kayuagung ini.(PD)

Blokir Jalan Dibuka, Warga Leluasa Lintasi Hutan Kota

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG, LiputanSumSel.Com - Warga yang melintas  di Jalan Hutan Kota Kayuagung, siswa serta guru SMKN3 Kayuagung bisa leluasa melintas, setelah jalan yang sempat  ditutup oleh oknum  ahli waris yang mengklaim tanah tersebut  milik mereka. 


Tokoh Masyarakat  Kayuagung, H Tarmos mengungkapkan,  sejak tahun 1960 di ruas tersebut sudah ada jalan setapak, dan banyak ditanami karet oleh warga.

.

"Jadi memang sudah lama menjadi jalan umum" terangnya.

.

Kemudian ada penutupan yang sangat  mengganggu ketertiban  umum berlalulintas. Lalu sekarang  dibuka kembali.

.

"Kami berterima kasih pada Pemda OKI,  Polres OKI,  Satpol PP dan pihak terkait sudah membuka akses jalan ini, "bebernya Kamis (16/2).

.

H. Tarmos mengungkap tanah  tersebut juga sudah diganti rugi pemerintah. 


"Saya  ingat betul ukurannya lebar utara  meter dan ke selatan  400 meter, karena ada tanahnya disana tapi sudah diganti  rugi" terang dia.

.

Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat sekitar bukan saja siswa dan guru yang bersekolah di SMKN3 Kayuagung. tapi juga warga yang tinggal di Lebak Pancur serta perumahan di belakang  sekolah yang  setiap hari melintas lewat jalan tersebut. Ketika jalan ditutup, waraga terpaksa memutar jauh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

.

Kabid Penegakan  Perda Sat Pol PP OKI,  Mantiton menjelaskan, pihaknya  terpaksa membongkar beton penutup jalan karena itu melanggar ketertiban umum.  

.

"Itu jalan umum siapa saja bisa lewat karena ditutup dikeluhkan  warga makanya dibuka paksa menggunakan alat berat." Terang dia. 


Sementara Anggota  DPRD OKI,  Tri Susanto menyambut  gembira akses jalan tersebut  sudah dibuka warga, siswa dan guru tidak lagi harus memutar jauh. Ia mengapresiasi Pemda,  Polres,  Sat Pol PP dan pihak terkait  lainnya bisa membuka jalan ini. 


"Semoga tidak ada lagi pemblokiran, "tandasnya.(PD)