01 November 2023

Awali Kepemimpinannya, Kalapas Muara Enim yang Baru Adakan Rapat Bersama Seluruh Pegawai

Liputansumsel.com


Muara Enim - Liputansumsel.com--Mengawali kepemimpinannya, Kalapas Muara Enim Mukhlisin Fardi menggelar rapat dinas internal yang diikuti oleh seluruh pegawai Lapas Muara Enim, Rabu (01/11/2023).


Pada kesempatan itu, selain media untuk saling mengenal satu sama lain, Mukhlisin menyampaikan beberapa point penting kepada seluruh pegawai Lapas Muara Enim.


“Jaga dan Cintai Kantor kita, jadikan Lapas Muara Enim terus menjadi satuan kerja yang lebih baik, Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pertahankan kekompakan kita semua,” ujar Kalapas Muara Enim.


Ia juga mengajak kepada seluruh jajaran, agar secara bersama-sama dan bahu-membahu menjaga serta membangun Lapas Muara Enim terus menjadi satuan kerja yang baik.


Kegiatan tersebut di hadiri oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai lapas Muara Enim.

Kisah Sukses Zailani dan Bukit Asam Budidaya Tanaman Berbasis Otomas

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Lahan tidur seluas 1,3 hektar (ha) di Desa Tanjung Karangan, Kabupaten Muara Enim, kini menghijau. Lebih dari 40.000 bibit tanaman dibudidayakan di sana. Hal itu merupakan buah dari Program Eco Agrotomation (Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi yang Ramah Lingkungan).


Keberhasilan Program Eco Agrotomation tak lepas dari tangan dingin pria berusia 40 tahun yang merupakan Local Hero dari Desa Tanjung Karangan, yaitu Zailani, dan dukungan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA).


Zailani menuturkan, budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan ini berawal dari adanya pembinaan Program Kampung Iklim oleh PTBA di Desa Tanjung karangan. Dari situ, tumbuh semangat peduli lingkungan di tengah-tengah masyarakat desa. Bersama 10 orang anggota, Zaliani kemudian menekuni Program Eco Agrotomation untuk mendukung program-program penghijauan di daerah sekitarnya. 


Pada 2022, dia bersama PT Bukit Asam Tbk memulai pengembangan usaha dengan menerapkan otomasi berbasis energi baru terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dalam proses budidaya tanaman. Sebelum diotomasi, penyiraman dan pemupukan tanaman dilakukan secara manual sehingga kuantitas air dan pupuk yang diberikan tidak dapat dijaga sesuai standar. 


Berkat otomasi itu, sekarang penyiraman dan pemupukan tanaman dapat dilakukan secara otomatis dengan takaran sesuai standar. Tanaman yang dihasilkan jadi lebih baik dan penggunaan air lebih efisien. Sistem otomasi tersebut juga memiliki dashboard monitor yang terhubung dengan ponsel, sehingga memudahkan pengelola untuk memantau dan mengelola budidaya tanamannya. 


Misi ramah lingkungan juga dicapai melalui penggunaan PLTS untuk sumber listrik. Tak hanya menurunkan emisi dari proses budidaya tanaman, otomasi berbasis energi baru terbarukan (EBT) ini juga menurunkan biaya operasional harian. 


“Kami sangat berterima kasih pada PT Bukit Asam Tbk yang selama ini telah mendukung kami untuk mengembangkan program dengan lebih baik melalui pelatihan, pendampingan, hingga pengembangan program. Saya bersama tim, tak henti mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan agar bumi yang kita tinggali tetap lestari,” tutur Zailani.


Sementara itu, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Hartono mengatakan, pihaknya menyadari bahwa mencapai target karbon netral (Net Zero Emission) serta penanggulangan perubahan iklim tak dapat dilakukan sendirian. Sinergi bersama para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar perusahaan, sangat diperlukan. 


"Komitmen tersebut dibuktikan dengan mengajak para pioneer, inisiator, dan pembawa perubahaan yakni para Local Hero untuk bersama melakukan perubahan bagi peradaban yang lebih baik," ujar Hartono.


Program Eco Agrotomation di Desa Tanjung Karangan kini tak hanya mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, tapi juga sudah mampu secara rutin menjalankan program kepedulian sosial di lingkungan sekitarnya. Di antaranya melalui pemberian bantuan bagi lansia, anak yatim, maupun bantuan insidentil untuk bencana alam. 


Di samping itu, Program Eco Agrotomation di Desa Tanjung Karangan juga telah berkembang menjadi lokasi agrowisata. Banyak instansi pendidikan maupun pemerintah melakukan kunjungan wisata sekaligus pembelajaran terkait budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan.

Bukit Asam (PTBA) Ciptakan Lapangan Kerja Baru untuk Eks Pekerja PETI

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalankan berbagai program untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah Pertambangan Tanpa Izin (PETI). Pada 2022, PTBA berhasil membuka lapangan kerja bagi 155 eks pekerja PETI untuk diberdayakan pada sektor usaha formal non pertambangan. 


PTBA bekerja sama dengan Karang Taruna Tanjung Agung telah melakukan pemetaan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mendorong transformasi pekerja PETI ke sektor usaha formal. Hasil dari kegiatan ini adalah wilayah Tanjung Agung memiliki potensi di bidang perikanan dengan sumber daya alam yang mendukung. 


Menindaklanjuti hasil survei tersebut, PTBA memfasilitasi pelatihan budidaya ikan air tawar yang diikuti para pemuda Desa Tanjung Agung. Peserta pelatihan diberikan bekal bibit ikan dan pakan.


Kemudian juga digelar pelatihan tata boga yang diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga terdampak PETI untuk melakukan olahan produk hasil perikanan. Selain itu, dilakukan pembangunan kolam ikan tahap 1 sebanyak 5 kolam di Desa Tanjung Agung.


"Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para pemuda yang pernah menjadi pekerja PETI, serta dapat menciptakan dan mengembangkan produk unggulan khas Tanjung Agung," kata VP Sustainability PTBA, Hartono.


Tak hanya itu, Perusahaan pun menjalankan program Hilirisasi Bambu di Desa Matas, Kecamatan Tanjung Agung. Pada program ini, PTBA telah merealisasikan beberapa kegiatan. Pertama, pelatihan replikasi dan hilirisasi bambu yang diikuti para pemuda Desa Matas di Pusat Budidaya Bambu mitra binaan di Provinsi Lampung.

      

"Pada kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya Desa Matas dapat menghasilkan produk hilirisasi bambu yang unggul agar dapat diterima di pasaran, pemberdayaan masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan, serta dapat meningkatkan pendapatan agar tercipta ekonomi yang lebih baik," ujar Hartono. 


Beriringan dengan kegiatan pelatihan, PTBA juga menginisiasi terealisasinya pembangunan pabrik hilirisasi bambu lengkap dengan mesin produksi yang pada tahap awal operasionalnya difokuskan untuk produksi tusuk sate.

Pantau Harga, Kendalikan Inflasi

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel Com-----, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memberikan perhatian serius persoala inflasi salah satunya dengan melakukan upaya intevensi yakni melakukan pemantauan pasar guna memastikan keterjangkaun harga dan ketersediaan komoditas bahan pokok. 


Bupati OKI melalui Staf Ahli bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Alexsander Bastomi, SP., M.Si menyampaikan hasil dari pantauan pasar beberapa komoditias mengalami kenaikan. 


"Kita langsung investasi harga komoditas pokok, hasilnya beberapa komoditias seperti cabai, gula hingga beras mengalami kenaikan, ini akan jadi input pemerintah untuk melakukan intervensi", ungkap Alex. Selasa, (31/10). 


Alex menyebut, akan ada tindak lanjut intervensi kebijakan untuk menjaga fluktuasi harga komoditas serta menjaga daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi. 


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan OKI, Alamsyah Drs. H. Alamsyah, M.Si menjelaskan pemantauan harga pasar ini untuk menyikapi kenaikan beberapa komoditias dari tim Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). 


"Kita telusuri penyebab adanya pergerakan kenaikan harga. Hal tersebut bisa terjadi karena pasokan dari petani maupun peternak yang berkurang disebab oleh kekeringan yang terjadi belakangan ini", ungkap Alamsyah. 


"Untuk menjaga stabilitas harga terjangkau dan ketersedian bahan pokok, kami telah dan akan gelar operasi pasar yang bekerja PG. Bulog", tandasnya.(Pov)