16 November 2023

Ponpes Al-Muyassar Raksa Jiwa Terima Kunjungan Rombongan Ketua PP Persis

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com - Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa, Semidang Aji-OKU menerima kunjungan rombongan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persis (Persatuan Islam) pada Rabu menjelang sore kemarin (15/11/23). 


Hal tersebut disampaikan Pimpinan atau Mudir Aam Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa  Ustad Ajid Abdul Majid, S.Pd.I, M.Pd kepada media ini Kamis siang (16/11/23). 


Menurut Ustad Ajid, rombongan yang datang dengan tiga mobil dan berjumlah 10 orang tersebut dipimpin Ketua PP Persis KH. DR. Jeje Jaenudin, M. Ag. 

"Sebelum ke Ponpes Al-Muyassar, mereka terlebih dahulu berkunjung ke Persis Prabumulih, kemudian ke Persis Muara Enim. Lalu ke Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa. Setelah dari Al-Muyassar, mereka kembali lagi ke Muara Enim, terus pulang ke Bandung yang merupakan pusat Persis," ucapnya.


Lebih lanjut, Ustad Ajid mengatakan tujuan kedatangan mereka tidak lain untuk bersilaturahim dengan keluarga besar Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa serta Pimpinan Daerah (PD) Persis OKU. 

"Pada kesempatan itu Ketua PP Persis KH. DR. Jeje Jaenudin M. Ag memberikan tausiahnya. Beliau juga memberikan motivasi, semangat dan mensupport Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa. Beliau berharap mudah-mudahan keberadaan ponpes ini bermanfaat bagi masyarakat dan mencetak generasi-generasi yang qur'ani serta tafaqquh fiddin," ujarnya.


Ustad Ajid menambahkan, dalam kunjungan tersebut KH. DR. Jeje Jaenudin M. Ag juga memberikan bantuan operasional untuk Ponpes Persis Al-Muyassar Raksa Jiwa.



(Duan)

Plt. Bupati Shodiq Sambut Putra Daerah Jadi Kajari OKI

Liputansumsel.com


OKI-, LiputanSumSel.Com-----, Plt. Bupati OKI, H.M. Djafar Shodiq menyambut pergantian Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Ogan Komering Ilir resmi berganti. Hendri Hanafi gantikan Dicky Darmawan menjabat sebagai Kajari di Bumi Bende Seguguk. 

Plt. Bupati OKI, H.M. Djafar Shodiq mengungkap ada cukup banyak capaian dan kinerja baik yang telah dilakukan sebelumnya. 

"Selamat datang Pak Hendri Hanafi, semoga sinergi untuk melayani masyarakat di OKI dapat terus dilanjutkan", ungkapnya. Rabu, (15/11). 

Shodiq menyampaikan pada awalnya kegiatan kenal sambut ini dijadwalkan bersamaan dengan perpisahan bersama Kajari sebelumnya. 


"Selamat bertugas pak Hendri, semoga dapat terus sinergis mendukung pembangunan daerah serta mewujudkan Kabupaten OKI yang Mandira", imbunya. 

Sementara itu, Kajari OKI Hendri Hanafi, SH., MH menyampaikan melalui insitusi kejaksaaan siap mendampingi pemerintah Daerah OKI dalam hal pelayanan hukum  kegiatan di bidang tata usaha negara. 

"Sebelumnya kami lihat ada infografis bertulis "selamat mulang te tiyuh", benar Kayuagung ini tanah perjuangan, 27 tahun lalu pertama kali kami dinas sebagai PNS di Kejaksaan", ungkapnya. 

Kajari Hendri yang sebelumnya bertugas di Bengkulu Selatan ini menceritakan perjalanan karirnya hingga dapat kembali ke tanah kelahiran, Kayuagung. 

"Perjuangan dan kebersamaan yang telah terjalin tidak akan berhenti, akan  terus kita lanjutkan seluruh hal baik. Dimanapun tempat bertugas kami akan jalankan yang terbaik. Semoga kehadiran kami dapat memberikan manfaat bagi masyarakat OKI", tandasnya.(Pov)

Cang Incang dan Jidur Pedamaran Warisan Budaya Tak Benda OKI yang Kini Diakui secara Nasional

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com---Di tengah arus globalisasi, pelestarian budaya menjadi krusial, dan hal ini tercermin dalam pengakuan Cang Incang dan Jidur Pedamaran sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. 


Cang Incang merupakan sastra tutur masyarakat marga danau Pedamaran sementara Jidur merupakan alat musik yang dimainkan secara berkelompok. Dimainkan dengan ditiup maupun di pukul. Oleh masyarakat Pedamaran Alat musik ini kerap digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan pawai. 


Dua kearifan lokal masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir ini menyusul 6 (enam) kearifan lokal lainnya yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI). Antara lain Adat Perkawinan Mabang Handak, Jejuluk, Gulo Puan, Tari Penguton, Midang dan Tikar Purun Pedamaran. 


Duplikat sertifikat tersebut diserahkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal pada malam Anugerah Batang Hari Sembilan di Palembang, (14/11) malam. 


Penetapan kearifan lokal menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) menurut Aufa dilakukan melalui proses yang panjang dan telah melalui tahapan sidang oleh para ahli dan budayawan. 


Dia mengungkapkan, budaya itu mestinya dinilai sebagai investasi 


"Investasi di bidang pendidikan, pembentukan karakteristik bangsa berawal dari budaya." Terang dia. 


Dikesempatan yang sama Plt. Bupati OKI, Dja'far Shodiq mengatakan, penetapan warisan budaya asal Kabupaten OKI ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat OKI. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak melupakan dan meninggalkan tradisi-tradisi yang ada di Kabupaten OKI. 


"Ayo kita bersama-sama melestarikan tradisi dan budaya yang ada di Kabupaten OKI. Tradisi dan budaya ini lah yang memberikan warna tersendiri bagi kita dan menjadi pembeda dari yang lainnya," kata dia.(Pov)

Upacara HUT Kabupaten Muara Enim Ke-77, Pj Bupati Ajak Masyarakat Tingkatkan Optimisme dan Saling Serasan0

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Kutipan pribahasa 'Dideka patah tulang sebuku' yang diartikan ajakan bersatu, kompak dan solid serta saling serasan songsong pembangunan kedepan digelorakan Pj Bupati Muara Enim Dr. H. Ahmad Rizali M.A, saat memimpin apel upacara Peringatan HUT Kabupaten Muara Enim Ke-77 yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kabupaten Muara Enim, Rabu (15/11/2023). 


Pada upacara yang dihadiri Sekretaris Daerah Ir. Yulius, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Liono Basuki, B.Sc, Forkopimda, OPD, Camat, tokoh masyarakat dan agama tersebut, Pj Bupati mengajak masyarakat tingkatkan optimisme dan saling serasan gapai masa depan Kabupaten Muara Enim yang jauh lebih baik. 


Pj Bupati juga menyampaikan istilah 'Masalah besak dikecikka, masalah kecik diabiske' untuk mengajak masyarakat saling duduk bersama tidak membesarkan masalah melainkan fokus pada penyelesaian dengan desain maupun perencanaan yang tepat, serta dilandasi solidaritas dan kerja keras.


Selain memperingati hari jadi Kabupaten Muara Enim ke-77, juga dilaksanakan peringatan Hari Kesehatan Nasional (Harkesnas) ke-59, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-65, Hari Guru Nasional (HGN) ke-30 dan Hari Korpri ke-52 tingkat Kabupaten Muara Enim.


Melalui rangkaian peringatan tersebut, Pj Bupati mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pengabdian dan dedikasi para profesi guru, dokter dan perawat serta masyarakat yang telah peduli, berbagi dan toleransi antar-sesama.


Pada kesempatan itu, Pj Bupati menyerahkan penghargaan kepada Kecamatan Semende Darat Tengah dan Ujan Mas yang berhasil mewujudkan stop buang air besar sembarangan, serta penghargaan pendonor darah aktif, penghargaan kepada tokoh agama berdedikasi serta tokoh purnabakti yang berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Muara Enim.