11 September 2017

HPN 2018,Promosi Pembangunan dan Destinasi Pariwisata di Sumatera Barat.

Liputansumsel.com
Liputansumsel.com -Sumatera Barat akan menjadi Tuan Rumah  Pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 pada 9 Februari 2018.Dengan Balutan Nuansa budaya minang,Peresmian launching HPN 2018  dilaksanakan di Auditorium TVRI Jakarta, Minggu (10/9).dan disiarkan secara live di TVRI ini dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kementerian Kominfo, dan berbagai organisasi pers seperti PWI, Forum Pemred, PRSSNI, SPS, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan beberapa konstituen Dewan Pers.

Ketua Umum PWI Pusat sekaligus penanggungjawab HPN 2018, Margiono menegaskan bahwa HPN bukan sebagai ajang hura-hura para insan pers, namun justru sebagai hari kebangkitan pers yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan demokrasi di Indonesia, selain juga berdampak bagi promosi dan pembangunan daerah tuan rumah penyelenggara.

"Kami mempunyai tolok ukur yang jelas bagi setiap daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah HPN. Biasanya akan terlihat dalam dua atau tiga tahun pasca penyelenggaraan. Jika dalam masa itu tidak ada perkembangan pembangunan di daerah tersebut, kemungkinan akan kami tunjuk lagi menjadi tuan rumah," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno berterimakasih atas kepercayaan insan pers atas penunjukan Sumatera Barat sebagai tuan rumah HPN 2018.

Dia berharap kegiatan HPN akan berdampak positif bagi promosi pembangunan dan destinasi pariwisata di Sumatera Barat.

"Pada HPN nanti dipastikan akan dihadiri ratusan bahkan ribuan wartawan baik lokal, nasional maupun mancanegara. Para wartawan yang hadir ke daerah kami tentu akan menulis banyak hal tentang Sumatera Barat. Dan sudah bisa dipastikan Sumatera Barat akan menggemparkan dunia," ujarnya.

Berbagai potensi pariwisata dan budaya yang ada di Sumatera Barat sudah diakui dunia, baik kuliner, pariwisata maupun budayanya.

Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara berharap pelaksanaan HPN 2018 berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat, serta mendukung program Kementerian Pariwisata berupa penyediaan 30 ribu homestay pada 2018.

"Kalau membangun hotel itu butuh waktu lama, tapi untuk penyediaan homestay cukup efektif dan efesien, apalagi dengan melibatkan masyarakat, sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat juga,” ujarnya.

Menurutnya, program Homestay Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata di Indonesia.

"Mimpi kita ke depan Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak dan terbaik dunia, dan kegiatan HPN kita anggap sebagai momen penting, agar para wartawan ikut mempromosikan pariwisata di Indonesia kepada dunia khususnya di Sumatera Barat," tandasnya.(*)

Sumber: rilis pers SMSI Pusat.

09 September 2017

Teguh:SMSI Organisasi yang serius dan dapat dipercaya

Liputansumsel.com
Jakarta - Liputansumsel.com Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) telah mendaftarkan diri sebagai calon konstituen Dewan Pers. 

Dalam proses pendaftararan yang dilakukan Jumat siang (8/9), Ketua Umum SMSI Teguh Santosa menyerahkan satu bundel dokumen yang antara lain berisi AD/ART, susunan pengurus SMSI di tingkat nasional dan 26 provinsi, serta form isian persyaratan bagi calon anggota SMSI.

Juga ikut diserahkan dokumen 265 perusahaan media massa berbasis internet anggota SMSI yang telah didata dan diverifikasi di 17 provinsi.

Teguh Santosa didampingi Sekjen SMSI Firdaus Ansueto dan unsur pimpinan SMSI pusat lainnya serta pimpinan SMSI daerah. Penasehat SMSI Rizal Ramli, Atal S. Depari dan Mirza Zulhadi juga ikut menghadiri pendaftaran.

Rombongan SMSI diterima Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar dan Wakil Ketua Pendataan Dewan Pers Hendri Ch. Bangun.

“Menurut Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dalam Rapat Kerja Nasional SMSI di Surabaya bulan Juli lalu, syarat minimal pendaftaran organisasi perusahaan media baru ke Dewan Pers adalah pengurus minimal di 15 provinsi dan anggota minimal 200 perusahaan media. Alhamdulillah, hari ini kami membawa lebih dari yang disyaratkan,” kata Teguh.

Usai menyerahkan semua dokumen, Teguh mengatakan bahwa pekerjaan SMSI masih jauh dari selesai.

Setelah pendaftaran, pengurus SMSI di pusat maupun provinsi diminta untuk terus melakukan pendataan dan verifikasi anggota.

“Tugas kita masih jauh dari selesai. SMSI masih punya utang membentuk pengurus di 7 provinsi. Lalu, pengurus di sembilan provinsi harus menyelesaikan pendataan dan verifikasi. Begitu juga dengan pengurus 17 provinsi yang hari ini didaftarkan harus terus bekerja untuk mendata dan memverifikasi anggota dan calon anggota,” ujar Teguh dalam pertemuan yang diselenggarakan usai pendaftaran.

Pekerjaan ini, sebut Teguh akan dievaluasi lagi di bulan November.

“Di akhir bulan November, kita kirimkan lagi dokumen perusahaan media online anggota SMSI yang baru. Progres ini penting untuk memperlihatkan bahwa SMSI adalah organisasi yang serius dan dapat dipercaya,” ujar Teguh.

Evaluasi teknis mengenai penyerahan dokumen administrasi verifikasi anggota SMSI, sambungnya, akan dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional SMSI yang akan digelar di Provinsi Bangka Belitung pada pertengahan November.

Dalam catatan Dewan Pers saat ini ada tidak kurang dari 43 ribu media massa berbasis internet yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar tidak dikelola secara profesional serta tidak menghormati etika dan hukum jurnalistik.

Dalam berbagai kesempatan Teguh Santosa mengatakan bahwa SMSI ikut bertanggung jawab menciptakan kehidupan pers yang sehat dan membantu perusahaan-perusahaan media online menjadi perusahaan yang profesional dengan kualitas jurnalistik yang baik. (***)

07 September 2017

Pertamina Aset 2 Resmi Buka Sumur Eksplorasi SKR 001

Liputansumsel.com
Prabumulih,Liputansumsel.com
untuk meningkatkan pendapatan dari sektor Perminyakan.PT Pertamina EP Aset 2 kembali  membuka lahan ekaplorasi baru  di kecamatan cambai.Hal ini tampak dengan diresmikannya pembukaan sumur eksplorasi SKR 001, di Kecamatan Cambai, (6/9)  oleh General Manager (GM) PT Pertamina EP Aset 2, Ekariza.

Peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemberian bantuan kepada masyarakat sekitar,yang turut disaksikan  Assisten III pemkot Prabumulih Apriadi Ds.

General Manager (GM) PT Pertamina EP Aset 2, Ekariza mengatakan Berdasarkan data bawah tanah sesuai penelitian, ada kandungan dari minyak bumi di desa muara sungai, untuk kepastiannya kita buka sumur ini

"Pertamina juga mentargetkan dalam 2 - 3 bulan kedepan, produksi minyak dari SKR 001 ini dapat segera dihasilkan. Luas wilayah operasional dari Sumur Eksplorasi SKR 001yakni seluas Rp 5 ha dengan kedalaman 3.800 meter, dan target 2 - 3 bulan sudah dapat minyak," bebernya.

Dalam kesempatan itu  juga Pertamina  berterima kasih pada pemkot Prabumulih yang telah membantu mempermudah masalah perizinan. "Kita berterima kasih juga pada masyarakat muarasungai kecamatan Cambai, dan kita selalu siap membantu menyelesaikan beragam permasalahan masyarakat disini," tandasnya.

Sementara itu, Asisten III, Apriadi, mewakili Walikota Prabumulih, mengucapkan apresiasi pada pihak Pertamina. "Semoga semakin bermanfaat bagi masyarakat disini, masyarakat juga harus mendukung penuh semua kegiatan Pertamina disini," pungkasnya.(Ls01)

06 September 2017

PT Tel bersama Polsri Tanda Tangani MOU Untuk Program Beasiswa

Liputansumsel.com
MUARA ENIM ,liputansumsel.Com-
Salah satu wujud dukungan PT.TeL dalam penerapan link and match antara perguruan tinggi dan industri.
PT Tel bekerja sama Poltek Unsri (polsri) melakukan Penandatangan MoU pelaksanaan program beasiwa ikatan Dinas yang lebih dikenal BIDIKSITEL , Senin (4/9) bertempat di POLSRI Bukit Palembang. 

Direktur HRCA  PT.TeL  Drs. Ana Miftahuddin Amin, SE yang mewakili PT TEL pada kesempatan itu  menyampaikan bahwa PT.TeL menyambut baik penandatanganan MoU Bidiksitel degan Polsri. 

"Kerjasama dengan Polsri ini sudah memasuki tahun kedua yaitu sejak tahun 2016 dan sampai saat ini sudah ada 15 pemuda pemudi lokal dari desa-desa sekitar di wilayah ring 1-3 yang mendapatkan beasiswa penuh . Setelah mereka lulus, mereka berkesempatan untuk bekerja dengan PT.TeL apabila mereka bisa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya," ujarnya

Miftahuddin  berharap kepada mereka yang telah terpilih mendapat beasiswa dari PT.TEL (Tanjung Enim Lestari) bisa mengukir prestasi dan memberikan hal terbaik untuk masyarakat dan PT.TEL. sesuai dengan motto PT.TEL yang tumbuh bersama masyarakat (Advertorial –TEL)




04 September 2017

Dipojokkan PT TEL,Dompet Duafah Angkat Bicara

Liputansumsel.com

Muara Enim,---liputansumsel. com---
Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,Zainal Abidin kepada liputansumsel.com beberapa waktu yang lalu, angkat bicara terkait pemberitaan tanggal 28 Agustus 2017, ditayangkan di laman website liputansumsel.com, dengan judul berita : PT TEL Lalai, 149 Peserta Terancam Pengangguran, dengan ini kami dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa merasa   keberatan dengan pernyataan PT TEL  yang sangat memojokkan Dompet Duafah.
Melalui surat elektronik (email) yang dikirimkan ke redaksi liputansumsel.com beberapa waktu yang lalu.Zainal memberikan tanggapan dan hak jawab atas berita tersebut,berikut poin-poin tanggapan Dompet Duafah:

1.Bahwa kami, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, adalah sebuah lembaga pendidikan keterampilan (vokasional) di bawah payung lembaga amil zakat nasional Dompet Dhuafa, yang memberikan pelatihan keterampilan kepada para pemuda yang belum memiliki pekerjaan dan atau keterampilan yang masuk dalam kategori mustahik
2.Dalam melakukan aktivitasnya, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa mendapatkan pendanaan dari Dompet Dhuafa.  Dengan dana ini, kami bisa memberikan pelatihan keterampilan kepada para mustahik secara gratis (tidak dikenakan biaya)
3.Selain dana dari Dompet Dhuafa, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa bisa melakukan kerjasama dengan pihak lain, dengan aturan-aturan yang jelas, untuk melakukan aktivitas sejenis, misalnya mengelola dana CSR perusahaan
4.Sejak 2015, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Yayasan Darma Mulia, untuk mengelola kegiatan pelatihan calon Anak Buah Kapal Tanker dan pelatihan Teknik Pengelasan (Welder).  Saat ini, pelatihan tersebut sudah meluluskan 32 alumni, yang seluruhnya sudah bekerja sesuai dengan keterampilannya di berbagai perusahaan
5.Bahwa benar, dalam kaitannya dengan poin ke 3 dan 4 di atas, kami menawarkan program kepada PT TEL PT Tanjung Enim Lestari), untuk membantu kegiatan kami dalam program rekrutmen.  PT TEL memberikan support dalam bentuk pelaksanaan kegiatan perekrutan dan biaya transportasi calon peserta ke lokasi pelatihan di Jakarta dan Tanjung Balai Karimun
6.Untuk poin 5 tersebut, sejak Oktober 2016 sudah beberapa kali diajukan draft MoU antara PT TEL dan Yayasan Darma Mulia sebagai pelaksana program.  Draft terakhir sudah diserahkan kepada PT TEL dan belum juga disetujui sampai berita di atas terbit
7.Atas dasar saling percaya, kami (Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Yayasan Darma Mulia dan PT TEL) memulai program perekrutan di lokasi kerja PT TEL di Tanjung Enim.  Seluruh biaya transportasi para pelaksana seleksi dari Jakarta dibiayai oleh PT TEL
8.Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya disepakati 149 orang peserta dinyatakan lulus seleksi (ada beberapa peserta yang seharusnya tidak lulus seleksi, tapi pihak PT TEL dengan beberapa alasan melakukan negosiasi, sehingga akhirnya diluluskan dengan catatan khusus)
9.Sampai di sini semua aktivitas berjalan dengan kerjasama yang baik di antara ke tiga pihak (Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Yayasan Darma Mulia dan PT TEL).  Komunikasi berkaitan dengan penyelesaian draft MoU juga dilakukan secara intensif.
10.Pada tanggal 27 Desember 2016, PT TEL melakukan aktivitas sepihak, yang disebut sebagai bagian dari kegiatan CSR PT TEL, dan dipublikasikan secara luas melalui media cetak dan sosial media, termasuk laman FaceBook bapak Miftahuddin Amin.  Padahal peserta aktivitas itu adalah 149 peserta hasil seleksi bersama, sehingga seharusnya aktivitas itu dilakukan bersama (oleh ke tiga pihak).
11.Karena dalam aktivitas poin 10 di atas, PT TEL menyebut soal CSR perusahaan, Yayasan Darma Mulia merasa keberatan dengan aktivitas tersebut, mengingat pihak yang paling besar mengeluarkan biaya adalah Yayasan Darma Mulia (untuk diketahui, biaya pelatihan untuk keterampilan welder ataupun ABK, mencapai Rp. 20 juta)
12.Karena keberatan Yayasan Darma Mulia tersebut, akhirnya beberapa kali dilakukan negosiasi antara ketiga pihak.  Institut Kemandirian Dompet Dhuafa diwakili oleh Zainal Abidin (Direktur) dan Verry A Firmansyah (Wakil Direktur), Yayasan Darma Mulia diwakili oleh bapak Djoko Sudarwo, dan PT TEL diwakili oleh bapak Amrodji dan bapak Roeslan.  Saat itu (7 April 2017) disepakati, PT TEL akan mengeluarkan dana CSRnya sebesar Rp. 300 juta untuk membiayai 30 peserta untuk mengikuti pelatihan.  Untuk yang tidak terbiayai oleh CSR PT TEL, akan dicarikan biaya sesuai dengan kemampuan Yayasan Darma Mulia
13.Sampai di sini, tidak ada progress, baik dalam MoU maupun aktivitas pelatihan.  Sampai kemudian dilakukan pertemuan di kantor PT TEL di Jakarta, yang dihadiri oleh ke tiga pihak. PT TEL diwakili oleh bapak Miftahuddin Amin, Yayasan Darma Mulia diwakili oleh bapak Maryono dan bapak Djoko Sudarwo. Institut Kemandirian diwakili oleh Zainal Abidin.  Notulen pembicaraan itu adalah :
a.TeL berkeinginan mengembalikan posisinya sebagai supporting dalam program ABK dan Welder, yang dilaksanakan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dan Yayasan Darma Mulia. TeL akan membantu menyediakan SDM yang dibutuhkan. Hal ini tidak bisa dipenuhi oleh Yayasan Darma Mulia sebagai penyandang dana terbesar
b.Dalam rapat ini juga, bapak Miftahuddin Amin menyebut bahwa PT TEL merasa ditodong dan dijebak (trap) oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dan Yayasan Darma Mulia, tetapi akhirnya dikoreksi.  Dalam rapat ini pun, bapak Miftahuddin Amin mengungkapkan kekecewaan ybs terhadap beberapa bawahannya, yang disinyalir melakukan tindakan yang justru merugikan PT TEL.
c.Yayasan Darma Mulia dan Institut Kemandirian sudah melaksanakan program ABK dan Welder sejak 2015, dengan pendanaan sepenuhnya dari Yayasan Darma Mulia. Tugas Institut Kemandirian adalah melakukan rekrutmen peserta yang berasal dari keluarga tidak mampu
d.Pada awalnya, rekrutmen yang dilakukan oleh Institut Kemandirian di Tanjung Enim, ada dalam konteks mendudukkan TeL dalam posisi supporting. Kondisi ini berubah ketika TeL secara sepihak mengklaim program pendidikan ABK dan Welder sebagai program CSRnya, maka Yayasan Darma Mulia tidak berkenan karena PT TEL justru mencoba ‘mencuri start’ melalui kegiatan sepihak dan memperoleh liputan media seolah-olah itu adalah kegiatan CSR PT TEL sendiri
e.Akibat dari poin (3), Yayasan Darma Mulia menawarkan program pelatihan ABK dan Welder kepada TeL, sebagai salah satu program CSR yang melatih anak-anak muda di sekitar wilayah kerja TeL dengan biaya seperti diajukan dalam draft perjanjian antara YDM dan TeL
f.Jumlah peserta pelatihan ABK dan Welder yang berasal dari Tanjung Enim tergantung dari jumlah dana CSR yang bisa disediakan oleh TeL
g.Semua aktivitas yang termasuk dalam lingkup kerjasama ini akan bisa diimplementasikan apabila payung hukum berupa perjanjian kerjasama antara TeL dan YDM sudah ditandatangani kedua belah pihak

Zainal berharap Dengan penjelasan ini,Pembaca dan Peserta Diklat dapat memahami hal yang sebenarnya terjadi.

Menanggapi pernyataan tersebut, staf humas PT TEL Shintalya Wibawa
mengatakan jika Draft MoU antara PTTeL dengan Yayasan Darma Mulya telah disampaikan oleh pihak Yayasan Darma Mulya kepada PT.TeL pada tanggal 14 Juni 2017. Setelah mempelajari draft tersebut dan menyimak hasil kunjungan 2 perwakilan calon peserta welder dan tim CSR PT TeL di awal bulan Juli 2017 ke tempat pelatihan dan beraudiensi langsung maka kami menyimpulkan bahwa program tersebut sulit untuk diteruskan.

 "Dan untuk menyelesaikan persoalan peserta diklat ini ,Saat ini program CSR PTTeL  yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat (Community Development)berfokus untuk menyelenggarakan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi khususnya bagi para pemuda masyarakat lokal desa di sekitar  Perusahaan. Program ini kami sebut sebagai Program Pemuda Unggulan di mana dalam program ini kami sedang menjajaki kerjasama dengan BLK  Prabumulih ,BLK Muara Enim dan BLK Serang. Untuk calon pesertanya adalah diprioritaskan para pemuda lulusan tes welder/abk sebelumnya  karena mereka telah terbukti keunggulannya dengan telah lulus tes seleksi tertulis maupun melalui pembinaan dasar kediksiplinan yang bekerjasama dengan kodim Muara Enim. Segera setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak BLK, tim CSR TEL akan segera melakukan sosialisasi tentang program ini, bekerja sama dengan pihak Desa dan kecamatan,"Pungkasnya (LS01)