08 Desember 2017

AN Warga Lubay ,Diduga Cabuli Anak Di Bawah Umur

Liputansumsel.com
Muara Enim -- liputansumsel.com--Polsek Rambang Lubai mengamankan seorang pria berinisial AN (29), warga Desa Gunung Raja Kecamatan Lubai, Muaraenim karena diduga mencabuli anak di bawah umur.
Korban, sebut saja Bunga, merupakan tetangga tersangka yang masih berusia 9 tahun.
Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kapolsek Rambang Rubai, AKP Indra Kusuma saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Perbuatan bejat tersangka, ungkap Indra dilakukannya di rumah korban pada Rabu (6/12/2017) pagi.
Saat itu korban sendirian di rumah karena kedua orang tuanya menyadap karet ke kebun.
“Saat itu korban baru pulang sekolah, dan kondisi rumah juga sepi karena kedua orang tuanya masih bekerja. Melihat korban sendirian di rumah, tersangka kemudian masuk dan melancarkan aksinya,” ujarnya.
Setelah kedua orang tuanya pulang sekitar pukul 14.00, Bunga pun menceritakan kejadian pilu yang menimpanya.Tak terima anaknya digauli tersangka, orang tua korban kemudian melaporkan ke Mapolsek Rambang Lubai.
Setelah menerima laporan tersebut, lanjut Kapolsek, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan terhadap keberadaan tersangka.
Akhirnya pada Kamis (7/12/2017) sekitar pukul 19.00, keberadaan tersangka diketahui.
Kemudian anggota Polsek Rambang Lubai yang dipimpin oleh Kanit Reskrim melakukan penangkapan terhadap tersangka yang saat itu sedang berada di depan rumahnya.
Tersangka berhasil kita amankan tanpa melakukan perlawanan. Saat diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya. Selanjutnya tersangka dibawa ke Mapolsek Rambang Lubai guna pemeriksaan lebih lanjut,” tukas Indra.
“Kita juga telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan meminta visum di RS Bunda Prabumulih serta mengamankan barang bukti yakni pakaian yang dikenakan korban saat kejadian,” tambahnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, Indra mengimbau orang tua agar senantiasa menjaga dan mengawasi anaknya. sumber (azw/sumsel Update)

11Pelaku Kejahatan Dua Bulan Terahir, Berkas Perkara Belum Dilimpahkan Polres Prabumulih

Liputansumsel.com
PRABUMULIH, --liputansumsel.com-- - Dalam dua bulan terakhir, Kepolisian Resor Prabumulih berhasil mengamankan sebelas (11) orang pelaku tindak kejahatan dari 11 kasus yang berbeda.

Kesebelas perkara tersebut  yaitu Empat Kasus Pencurian dengan kekerasan (Curas) 365 KUHP,  Empat Kasus Pencurian dengan pemberatan 363 KUHP dan tiga kasus penganiayaan dan pembunuhan dikenakan pasal 351 dan 170.

Dari hasil penangkapan para pelaku curas, curat dan pembunuhan tersebut, Polisi berhasil menyita barang bukti berupa 2 unit motor, tiga buah pisau, satu kunci liter T, Sepasang sendal milik pelaku, dua buah tas dan baju baju hasil curian.

Diketahui, para tersangka terdiri dari preman, komplotan begal, pencuri dan bahkan diantara mereka ada yang usianya masih dibawah umur. Mereka ditangkap atas kasus yang berbeda, untuk kasus Curas, 3 diamankan di polsek RKT dan 1 di Polres Prabumulih. Sementara perkara Curat yaitu satu bongkar rumah , 3 antaranya di Polsek Barat dan satu di Polres Prabumulih, Terakhir perkara penganiayaan dan pembunuhan, 2 kasus diungkap polsek RKT dan 1 diungkap Polres Prabumulih.

Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti, SE, M.M dalam Press Release, Jumat Pukul 14.00 wib mengatakan, 11 Orang tersangka kini sedang menjalani tahap penyidikan dan belum sampai ke proses pelimpahan.

"Jumlah tersangka yang berhasil diamankan pihak kepolisisan Resor Prabumulih berjumlah 11 0rang, Untuk sementara para tersangka masih dalam proses dan belum dilimpahkan ke pihak pengadilan, " ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH MH menambahkan ungkap kasus ini merupakan kegigihan personil kita baik yang ada di Satreskrim Polres Prabumulih maupun seluruh polsek yang tersebar. Selain pelaku curat dan curas tiga pelaku penganiayaan dan pembunuhan juga berhasil kita amankan dalam waktu 1 kali 24 jam.(ARD/FDH)

Ketabahan Cecep Wardana Siswa SMP 1 Inderalaya

Liputansumsel.com
# puluhan kilometer bersepeda, lahir dari keluarga kurang mampu.

OI-Liputansumsel. Sejauh 22 Kilometer setiap hari, senin hingga sabtu, pagi dan siang hari. Cecep Wardana siswa kelas IX SMPN 1 Inderalaya ini harus pulang pergi ber-sepeda dari Pulau Semambu untuk menimba ilmu di sekolah nya yang berada di ibukota Kabupaten Ogan Ilir (OI), Inderalaya


Di Dusun V Desa Pulau Semambu Kecamatan Inderalaya Utara tempat Cecep bermukim, tempat keluarga nya mengolah lahan juga mengais rizki dari tanaman sayur.


Sadel, kliningan sepeda "ontel-onta" jadi saksi perjalanan cecep daei rumah ke sekolah. tapak sepatu jadi rem sepeda. sebab sepeda yang dia naiki tak memiliki rem seperti seharusnya. lintasan jalan aspal menjadi penyaksi hilir mudik anak petani sayur ini mengayuh sepeda untuk menimba ilmu. siapa menduga

siswa berperawakan 170 Cm ini telah menapaki jalan pulau semambu-timbangan-inderalaya setiap hari hampir  3 tahun lamanya, hingga kini


Anak Bungsu dari 7 bersaudara Darsa (70) dan Tarisem (68), diam-diam dikabarkan memiliki ketabahan menempuh puluhan kilometer untuk sampai ke sekolah. Kepada Liputansumsel.com. siswa berperawakan tegap itu mengaku tak sekalipun pernah merasa minder, malu juga pesimistis terhadap kondisi keluarga nya yang masih jauh kekurangan. bahkan, sambung Cecep. Penderitaan adalah motivasi untuk mengejar cita di masa depan


" niat dan tekad ingin sukses yang membuat saya kuat menjalani nya. seberapa pun jauhnya jarak rumah dan sekolah, kalau sudah niat insyallah bisa sukses." Kata cecep


Suka duka di perjalanan dari rumah ke sekolah atau sebaliknya sudah menjadi makanan sehari hari cecep. panas, hujan juga cucuran keringat menjadi penyemangat untuk mengejar sukses siswa berambut ikal itu. kadang terbersit pedih rasanya hati pergi-pulang sekolah di guyur hujan. namun semua nya surut seketika karna cita-cita menjadi anggota TNI Angkatan Laut seolah ada di depan mata.


"setegar apapun manusia ada kala lemah nya. Kadang kehujanan pergi-pulang sekolah membuat hati sedih dan tak bersemnagat. kalau teringat cita-cita itu semangat ku berkobar kembali." tutur nya


makan sama seperti yang lainya, cuma lauk nya yang beda, terang cecep. keseringan makan ikan asin tak membuat nya lemah. lantaran ramuan gula merah, asam jawa, madu, jahe dan telur ayam kampung membuat badan cecep  lebih segar setiap pagi


" Resep kuat. kalau makan sama seperti lainya. cuma beda lauk, keseringan ikan asin. minum ramuan tadi, pagi hari badan terasa segar walau jauh bersepeda badan ngak lemas." ungkapnya


ditanya uang jajan. cecep bilang cukup ngak cukup Rp 5 ribu sehari. menurut nya pulang pergi sekolah tak butuh ongkos. yang di butuhkan cuma semangat, tenaga dan minum.


" uang jajan di simpan di rumah. di tabung siapa tau nanti ada keperluan. minimal bantu-bantu untuk pengobatan  ibu. beliau lagi sakit (kanker.RED) ke sekolah kan ngak perlu biaya. ber-sepeda cuma butuh semangat tenaga dan minum." terangnya


Keluarga transmigrasi dari pulau jawa itu kini sedang mengelola lahan pertanian sayur milik orang. usai pulang sekolah cecep membantu ayah nya bekerja di kebun juga mempersiapkan benih kangkung dan lainya di malam hari


" ayah yang tanam sayur, ibu yang jual ke pasar. sekarang ibu sudah jarang kepasar. karena beliau lagi sakit. lebih banyak di rumah." Kata cecep


Namun, kebiasaan bersepeda membawa cecep merebut mendali perak di kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2017 belum lama ini. 3 mendali perak dari 5 klasmen pertandingan. eksiminator, eksiolympik dan exirace berhasil di raih cecep




" alhamdulillah. dengan mendali perak dapat membangga kan sebagai atlet mewakili ogan ilir. berkah jadi atlet. kalau dulu ke sekolah pakai sepeda ontel. sekarang sepeda sport pinjaman KONI OI. Cuma takut rusak soalnya bukan sepeda sendiri."  Terang cecep


cecep bercerita punya kenangan tersendir selama ber sepeda onta. pulang pergi bersepeda dengan rem sepatu alias ngerem sepeda pakai sepatu membuat telapak sepatu rusak dan habis. sebab sepeda butut tersebut sudah tak memiliki tuas rem lagi.



" ndak terasa setahun mendayung sepeda tapak sepatu habis jadi rem. puncaknya ketika latihan baris ber baris pra agustusan. telapak sepatu lepas dari sepatu  juga sepatu yang sebelah kanan bolong di depan. waktu itu ada ibu guru Irma Daryani yang membantu saya." Kenang nya


Melihat kejadian itu, kata cecep. Bu Guru Irma membelikan cecep sepatu baru plus tas sekolah lanatarn kondisi tas 11-12 sama rusak nya.


" alhamdulillah sepatu juga tas pemberian bu guru Irma masih awet sampai sekarang." ungkapnya. seraya mengaku dirinya saat ini sedang melakukan persiapan untuk berlomba di Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Tutupnya. (Arza) 

PAGARALAM BERADA DI PERINGKAT 11 DALAM AJANG TAHUNAN PORPROV SUMATERA SELATAN

Liputansumsel.com
LiputanSumsel-Pagaralam
Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) ke- XI yang berlangsung di ibu kota Sumatera Selatan yaitu kota Palembang yang lalu, yang diikuti 17 Kabupaten dan Kota se Sumatera Selatan salah satunya kota Pagaralam   yang menyumbangkan 10 emas 14 perak dan 22 perunggu di perhelatan tersebut.

Dengan sumbangan 10 emas 14 perak dan 22 perunggu kota Pagaralam berada di peringkat ke-11 hasil yang kurang memuaskan,akan tetapi melihat perhelatan Porprov ke-x Kota pagaralam hanya menyumbangkan 3 emas itu berarti ada keinginan dari setiap cabor untuk menunjukan bahwa mereka yakin akan kerja keras mereka,walaupun sarana dan kurang akan tetapi dengan tekad yang kuat para Atlet dan pelatih tidak patah semangat akan keterbatasan saran dan prasarana tersebut.

Maka dari itu dengan hasil yang cukup memuaskan maka daro itu Pengurus Koni kota Pagaralam melalui pemerintah kota Pagaralam memberi bonus akan prestasi yang di capai oleh para Atlet yang berhasil menyumbangkan medali,tak khayalnya atlet dari Cabor Biliard yang menyumbang medali untuk kota Pagaralam.

"Kami ucapkan banyak terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kota Pagaralam beserta para pengurus Koni Kota Pagaralam .sangat diharapkan hal seperti ini terus ada sehingga atlet terus bersemangat,kemudian untuk sarana dan prasarana atlet yang kurang agar hendaknya cepar di wujudkan akan pembangunannya.ucap Miko Samsir ketua Cabor Biliard

Lanjut Miko "memang untuk memberikan prestasi apa lagi menyumbangkan medali terutama medali emas memang agak berat dikarnakan saranan pendukung untuk atlet yang kurang di kota Pagaralam membuat para atlet untuk latihan menggunakan sarana seadanya." Tuturnya(LS Rico)

Dua Orang DPO Penodong Mobil di RKT, Di Door Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMULIH, --liputansumsel.com-- - Dua orang dari Komplotan begal bersenjata yang pernah melakukan aksi pencurian dengan kekerasan terhadap korban Zainal Efendi (50) di Jembatan Kel Tanjung Rambang Kec RKT Kota Prabumulih, kini tertangkap lagi.

Setelah sebelumnya, Tim gabungan Opsnal Sat Reskrim Polres Prabumulih pimpinan AKP Eryadi Yuswanto, S.H., M.H dan Opsnal Polsek Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih pimpinan Iptu Vedria Sukri berhasil mengamankan salah satu pelaku yaitu PER (16) warga Dusun I Desa Negeri Agung Kec Rambang Kab Muara, Senin (4/12).

Kali ini, Tim Opsnal Polsek RKT yang dipimpin oleh Kapolsek RKT Iptu Vedria Sukri dan Kanit Reskrim Polsek RKT Aiptu Darmawan, SH kembali mengamankan dua orang pelaku yaitu Diman (21) warga Desa Sukarami Kec Rambang Kab Muara Enim dan Julius Saputra (20) warga Desa Sugihan Kec Rambang Kab Muara Enim.

Sempat menghilang beberapa hari,  kedua pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) harus meringis dihadapan petugas akibat dihadiahi timah panas di kaki keduanya, Kamis (7/12) sekitar pukul 04.00 Wib.

Tindakan tegas dan terukur ini harus dilakukan, karena pada saat akan dilakukan penangkapan kedua pelaku sama sama melakukan perlawanan yang dapat mengancam keselamatan petugas.

Kedua pelaku ini, ditangkap pada hari Kamis (7/12) ditempat yang berbeda. Pelaku Diman ditangkap dinareal belakang pasar Impres Kota Prabumulih sekitar pukul 04.00 Wib, sementara tersangka Julius Saputra ditangkap saat sedang berada di Taman Prabujaya Kota Prabumulih sekitar jam 04:30.

Seperti yang diberitakan sebelumnya,  para tersangka nekat melakukan aksi Curas terhadap korban Zainal Efendi (50 tahun) warga Tanjung Sari Kec Simpang Kab OKU Selatan.Tak hanya berhasil merampas Handphone dan dompet, kawanan sadis ini juga sempat melukai leher korban dan memotong celana sang supir.

Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti, S.E., M.M melalui Kapolsek RKT Iptu Vedria Sukri didampingi Kanit Reskrim Polsek RKT Aiptu Darmawan, SH saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan kedua pelaku Diman (21) dan Julius Saputra (20), untuk saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Polsek RKT Kota Prabumulih.

” Tim Gabungan Polres Prabumulih dan Polsek RKT juga terus melakukan pengejaran terhadap para DPO yang identitaanya sudah diketahui,semoga dalam waktu dekat para pelaku lainnya dapat kita amankan, Ujar Iptu Vedria. (ARD/FDH)