17 Maret 2018

Empat Kecamatan Dalam Kabupaten Ogan ilir Bebas Banjir

Liputansumsel.com

Ogan Ilir--liputansumsel.com Hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur Kabupaten Ogan ilir  menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Ogan Ilir (OI) mulai terendam banjir.

Wilayah yang terendam banjir berada di kawasan transmigrasi seperti di SP1, SP2 Desa Tanabang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten OI.

Meskipun masih dalam status siaga bencana banjir,  pemerintah setempat mulai mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi.

Pemkab Ogan Ilir mempersiapkan personil Satgas, kendaraan operasional serta koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinsos dan pihak Kecamatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) Syakroni mengatakan, dari 16 Kecamatan di Kabupaten OI ada 12 Kecamatan Desa-desa yang rawan terjadi bencana banjir, sisanya empat Kecamatan yang bebas banjir.

Kecamatan yang bebas banjir antara lain yakni Kecamatan Inderalaya Utara, Inderalaya Selatan, Kecamatan Kandis dan terakhir Kecamatan Tanjung Batu.

"Rata-rata wilayah yang rawan bencana banjir berada dikawasan terendah, seperti di kawasan tramsmigrasi SP, Muara Kuang, dan Lubuk Keliat," kata Kepala BPBD OI Syakroni.

Dijelaskan Kepala BPBD OI, banjir yang melanda kawasan transmigrasi SP1, SP2 saat ini tidak begitu parah, air hanya menggenangi halaman rumah warga dan badan jalan.

Akan tetapi lanjut Syakroni, mengingat intensitas curah hujan yang meningkat yang diperkirakan sampai dengan April nanti, tidak menutupkemungkinan debit air semakin mengalami kenaikan.(L's/Dr)

PALI Terendam Banjir,Dinkes Dirikan Posko Kesehatan

Liputansumsel.com
PALI ,liputansumsel.com Hujan deras yang mengguyuri Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), membuat beberapa desa yang ada di tepian sungai Lematang terendam banjir dengan kedalaman bervariasi.
Banjir tahunan itu, terjadi saat intensitas hujan tinggi, selain debit air hujan dan debit air kiriman dari hulu membuat sungai Lematang meluap dan masuk ke desa- desa di Kecamatan Tanah Abang.
Lebih kurang delapan desa yang berada di tepian Sungai Lematang, diantaranya, Desa Curup, Modong, Tanah Abang Selatan, Sedupi, Tanjung Dalam, Muara Sungai dan Sukaraja.
Namun banjir tersebut masih dikatakan kondisi aman, sejauh ini kondisi air belum menggenangi rumah melainkan di bawa rumah panggung, mengingat hampir 99 persen rumah warga adalah panggung.

Aktivitas warga masih terganggu, seperti kebun karet warga yang terendam otomatis tidak bisa mencari nafkah.

"Sampai saat ini kondisi air masih aman bagi warga air masih di bawah rumah warga, jika air sudah banjiri jalan otomatis rumah warga juga tersendam," kata Camat Tanah Abang, Adrean Edison, ST MM saat dihubungi melalui  handphone.

menurut Andrean memasuki musim hujan pihak Kecamatan khususnya hari ini terus memonitoring di lokasi banjir, tujuannya apa, nanti bilamana ditemukan kondisi yang dianggap darurat dilakukan tindakan, baik itu evakuasi warga dan barang-barang milik warga.
"Kita monitor terus, jadi bisa cepat dilakukan tindakan. Termasuk juga berkoordinasi dengan dinas terkait, BPBD, Dinkes dan Dinsos. Tapi banjir hari ini kami pastikan masih aman," katanya.

Sementara itu,pantauan portal INI di lapanga, pihak Dinas Kesehatan PALIdengan sigap langsung mendirikan Posko kesehatan melalui Puskesmas-Puskesmas terdekat.
Karena mereka menilai peristiwa banjir pastinya berdampak gangguan kesehatan, baik itu diare, sakit perut dan lain-lain khususnya bagi anak-anak dan lansia.
"Sudah saya perintahkan terutama Puskesmas terdekat untuk mendirikan Posko kesehatan, karena hal-hal seperti peristiwa banjir efeknya ada gangguan kesehatan, jadi warga yang mengalami gangguan kesehatan bisa langsung datang untuk dicek atau dilakukan pengobatan oleh tim yang ada di posko," ungkap Kadinkes PALI, dr. H. Muzakir M.Kes.
.(L's/lend)

DMD Berperan Penting Dalam Kesehatan Masyarakat PALI

Liputansumsel.com
PALI--liputansumsel.com - Wakil ketua Komisi I Aka Cholik Darlin, S.PdI,MM sangat mengapresiasi Program Dokter Masuk Desa (DMD) yang dicanangkan Pemkab PALI.Curah hujan yang meningkat akhir - akhir ini sangat berpengaruh dengan kesehatan masyarakat,dengan adanya program DMD ini,masyarakat perdesaan yang jauh akses untuk kekota dapat mendapatkan pelayanan pengobatan ,"ungkap Aka  saat dibincangi portal ini  di Ruang komisi I  DPRD PALI pada Jumat ( 16/3)

"program       Dokter masuk Desa (DMD)   bentuk  keseriusan  Pemerintah Kabupaten  (PEMKAB) Penukal Abab Lematang ilir ( PALI) yang  Mewujudkan PALI  sehat dari penyakit," ujarnya.

Terpisah,Kepala desa (KADES) Raja kecamatan Tanah Abang Aswin Markusuma, program ini merupakan bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat bidang kesehatan, agar seluruh masyarakat PALI dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baik.

" Apalagi kondisi cuaca yang tak menentu ini,banyak warga yanf terserang penyakit peran DMD sangat dibutuhkan.Baik  until dalam hal pengobatan maupun sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menjaga Kesehatan,"ujarnya.

Aswin berharap  semua masyarakat terlayani tanpa harus bersusah payah mengeluarkan ongkos menuju tempat praktik dokter dan membayar biaya kesehatan.(L's/lend)

Banjir Kepung Pusat Pemerintahan Kabupaten Oi

Liputansumsel.com
Ogan Ilir,-- liputansumsel.com--Hujan yang mengguyur Ogan ilir akhir-akhir ini, menyebabkan sejumlah daerah di dalam kabupaten Oi mulai dilanda banjir.

Salah satu lokasi yang saat ini mengalami banjir jalan poros menuju pusat pemerintahan Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang semula mulus, seketika berubah menjadi hamparan sungai.

Seperti tampak pada Sabtu (17/3) badan jalan yang berjarak sepanjang 200 meter  dengan lebar delapan meter tersebut terendam air dengan ketinggian mencapai kurang lebih 30 centimeter.

Warga sekiyar  pun memanfaatkan momen langka ini beramai-ramai mengunjungi lokasi.

Terlihat ada yang mencuci mobil, mencuci sepeda motor hingga berphoto-photo "selfi" dengan pemandangan berlatar belakang jembatan "pesona tanjung senai" dan suasana komplek perkantoran, serta pemandangan ratusan hektar rawa lebak yang tertutup air menyerupai seperti pantai.

Roni (34) warga Inderalaya mengatakan, air yang menggenangi jalan poros menuju KPT Tanjung Senai Inderalaya pada tahun ini, lebih parah bila dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya.

"Karena itu warga memanfaatkan momen langka ini, dengan berphoto-photo selfi, mencuci mobil dan memandikan sepeda motor," ujarnya.


Sementara Asan (36) yang sehari harinya berprofesi sebagai sopir angkot mengatakan, kalau banjir yang  menggenangi jalan saat ini, cukup membantu dirinya untuk membersihkan angkot nya.(rul)

16 Maret 2018

Masjid Agung Annur Salah Satu Lokasi MTQ Tingkat Provinsi

Liputansumsel.com
Ogan Ilir.--liputansumsel.com--
Atas arahan dari LPTQ nasional, Tangkai lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 ditambah yang Sebelumnya tujuh tangkai lomba menjadi sembilan tangkai lomba.


Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, Ansori Hijazi mengatakan, pihaknya siap melaksanakan anjuran penambahan tangkai lomba MTQ dari LPTQ Nasional.


“Dua tangkai lomba yang ditambah ialah qiro’at murottal dan qiroatul sab’ah,” ujar Ansori.

 Masih menurutnya, total sembilan tangkai lomba itu adalah qiro'at sab'ah, qiro'ah murottal, fahmil Qur'an, Khotib, tafsir Qur'an 30 juz, M2Q, tahfiz 5 - 10 juz, dan tahfiz 10 - 20 juz.


“Lokasi perlombaan ialah kompleks perkantoran terpadu Pemkab OI, Masjid Agung An-Nur, Masjid Abdul Wahab Bajumi, Ponpes Raudhatul Ulum, Ponpes Al Ittifaqiyah dan LPMP,” ujarnya.


Untuk penginapan, masih dikatakan dia, para peserta lomba dan offical sudah dipersiapkan secara matang di beberapa hotel penginapan serta rumah warga.


“Panitia MTQ tahun 2018 ini, gabungan dari Provinsi Sumsel dan Pemkab OI yang berjumlah 270 orang. Rinciannya dewan hakim dan panitera berjumlah 100 orang, panitia dari Provinsi Sumsel 20 orang dan dari Pemkab OI berjumlah 150 orang,” ujar Kabag Kesra Oi ini.(rul)