24 April 2018

Rutan Prabumulih Akan Beri Bantuan Hukum Kepada Napi

Liputansumsel.com
Prabumulih,--lipitansumsel.com--Kabar gembira Bagi tahanan Rutan kelas II B Kota Prabumulih,Pasalnya dalam  waktu dekat akan berikan bantuan hukum guna membuka ruang bagi pemenuhan akses terhadap keadilan bagi masyarakat miskin.

"Dan hal ini merupakan Kewajiban Negara dalam pemberian bantuan hukum lewat institusinya  kemenkumham, termasuk dalam pemberian bantuan hukum pidana bagi masyarakat miskin,Pemberian bantuan hukum ini penting untuk meningkatkan akses dan layanan kasus-kasus pidana bagi masyarakat miskin, Selain itu untuk menjamin pelaksanaan hak-hak tersangka.Hal ini  diungkap kepala rutan Ronaldo Davinci di ruang kerjanya,pada selasa (24/04)

Ronaldo juga menjelaskan, bagi LBH yang mau menjadi Pos lembaga bantuan hukum rutan Prabumulih, LBH tersebut harus sudah terakreditasi dan mendaftarkan ke kantor wilayah Kemnkumham Provinsi sumsel ,LBH juga bisa dari luar kota untuk bekerjasama dengan rutan Prabumulih

Masih di jelaskan Ronaldo dalam waktu dekat Pihak rutan akan menyiapkan ruangan khusus untuk kantor  LBH di lingkup Rutan , gunanya LBH dapat stanby di rutan dan dapat memberikan pelayanan hukum yang cepat

"Adapun yang berhak mendapatkan bantuan hukum dari LBH, narapidana yang katagori miskin, dan kasus tersebut di dampingi sampai dengan sidang di pengadilan (letigasi)dan juga bisa non letigasi yaitu hanya konsultasi saja. dan semua itu gratis tanpa di pungut biaya," pungkasnya (ls)

PJS Walikota Prabumulih Monitoring Pelaksanaan UNBK

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com Pjs Walikota Prabumulih Richard Cahyadi AP MSi didampingi Kadisdikbud Kota Prabumulih, HM Rasyid SAg MM meninjau pelaksanaan UNBK di MTsN,selasa (24/4).

Pelaksanaan UNBK dihari kedua berjalan relatif lancar tanpa kendala.meskipun dari Monitoring,diketahui beberapa sekolah masih menumpang UNBK.
Menanggapi Hal tersebut,  Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota (Wako), H Richard Chahyadi AP MSI mengatakan, kalau sarana prasarana UNBK merupakan tanggung jawab pemerintah. Dan, ke depannya akan menjadi prioritas pihaknya untuk melengkapi sarana prasarana UNBK. Khususnya, komputer sehingga sekolah bisa makin banyak sekolah yang menyelenggarakan UNBK mandiri.

"Ini merupakan PR bagi pemerintah agar sarana prasarana komputer akan diprioritaskan untuk dilengkapi. Sehingga, ke depan tidak perlu ada lagi sekolah yang menumpang UNBK,ujarnya.
Richard berharap, siswa SMP yang mengikuti UNBK di kota ini bisa lulus 100 persen dan tentunya dengan nilai yang baik dan bagus pula. "Makanya, maskimalkan mengerjakan soal pada UNBK ini. Sehingga, bisa lulus dan mendapatkan nilai bagus," harapnya.

pantauan portal ini  Pjs Wako Prabumulih melakukan monitoring UNBK di tiga sekolah yang ditinjaunya,Meliputi; MTsN, SMKN 1, dan SMPN 1.(Adv/ls)

Marak Peredaran Miras, Narkoba Dan Prostitusi

Liputansumsel.com


*Di Tempat Hiburan Malam Baturaja

Baturaja, Liputan Sumsel.com,-Tempat hiburan malam dan karaokean keluarga di Kota Baturaja menjadi awal maraknya praktek prostusi, peredaran miras dan narkoba. Anehnya, tidak ada tindakan tegas aparat berwenang dalam pemberantasan maraknya miras, prostitusi dan narkoba di tempat hiburan malam tersebut.

   Menurut Adit (43), warga Air Pauh Baturaja Timur mengakui bahwa tempat karaokean keluarga yang ternama di Kota Baturaja, mulai dari Lucky, Royal, MC dan tempat Kafe remang, banyak sekali wanita penghibur, pemando lagu wanita (PW) yang menemani para tamu di tempat-tempat karaokean keluarga dan kafe remang itu, sebagian mereka dapat meneruskan hiburan mereka dengan bertransaksi seks (hubungan bandan) dengan tamunya.

   “Biasanya PW setelah menemani tamunya, juga dapat diajak kencan di tempat lain seperti hotel dan tempat kost-kost setelah mereka sepakat dengan harga PW untuk berhubungan intim. Biasanya mereka minta antara Rp 500 ribu hingga 1 juta,” katanya.

   Menurut Adit, memang praktek prostitusi tidak dilakukan ditempat karaokean melainkan ke Hotel atau Kost Kost di wilayah Kota Baturaja. Selain itu, maraknya minuman yang diduga kuat tidak boleh beredar di dalam Karaokean keluarga, Chivas,Black Label, Red Label dan lain-lainnya kadang dapat disediakan di tempat karaokean itu. “Kalau saya tidak yakin kalau karaokean keluarga di Baturaja memiliki izin untuk menjualan jenis miras yang beralkohol diatas 5 persen. Ini pasti ilegal,” tuturnya.

   Sedangkan untuk jenis narkoba dan inek, biasanya tamu yang akan hiburan di tempat karaokean keluarga yang membawanya dari luar. “coba mas perhatikan  saja, tamu terkadang tidak menyanyi lagi melainkan sudah memutar housemusic,” ujarnya.

   Hal senada juga diungkapkan Abdul (29), warga Sukaraya Baturaja Timur menyatakan masyarakat sekitar tempat hiburan sebenarnya sudah sangat resah dengan maraknya peredaran miras, prostitusi dan narkoba di Baturaja. “Kami sangat terganggu dengan setiap malam suara musik di tempat hiburan karaokean itu. Apa benar izin tempat karaokean keluarga sampai jam 3 hingga 5 subuh,” tanya Abdul.
    Terkait dengan hal ini, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama OKU, Alikhan Ibrahim berharap agar aparat keamanan dapat menindak tegas maraknya peredaran narkoba, prostitusi, dan miras di Kota Baturaja. “Ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Kita harap aparat terkait dapat segera menindak dengan tegas maraknya peredaran miras, prostitusi dan narkoba di Baturaja. Dan GNPF OKU siap mendukung sepenuhnya kepada aparat untuk menuntaskan hal tersebut. (tim)


Kapolres OI Perintahkan Razia Kelengkapan Surat Kendaraan

Liputansumsel.com
Inderalaya.--liputansumsel.com--
Untuk mendukung pelaksanaan operasi patuh musi 2018 dan menindak lanjuti perintah Kapolres Ogan Ilir (OI) AKBP Gazali Ahmad Sik,  tanggal 17 April 2018, kepada KaSie Propam Reskrim OI sebelum pelaksanaan operasi patuh agar Sie Propam Polres OI  dan Satlantas Reskrim OI, melaksanakan giat penertiban dengan cara melaksanakan razia dan pemeriksaan kelengkapan dokumen , kelengkapan kendaraan dan SIM personil  polri Polres OI.



Kegiatan tersebut  dilaksanakan pada  Senin (23/4) dari pukul 07.30 sd 08.30 wib, bertempat pintu masuk Mapolres OI.



Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad mengatakan giat razia terhadap personil Polres OI tersebut bertujuan sebagai aparat harus lebih baik dan patuh hukum  sehingga menjadi panutan.



Dari hasil pelaksanaan giat  tersebut kami tidak menemukan adanya pelanggaran dari personil Polres OI



"ya anggota tetaplah kita periksa kelengkapan kendaraannya. Kami juga informasikan kepada warga masyarakat khususnya OI bahwa dalam waktu dekat ini  Polri mengedepankan Satuan Lalu lintas akan melaksanakan Operasi Patuh 2018," ujar Kapolres.(rul)

TPA Sukawinatan Bakal di Jadikan Sebagai Tempat Destinasi Wisata Berbasis Teknologi

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Program pengembangan dan kemajuan di Kota Palembang dilirik oleh Pemerintahan Korea Selatan (Korsel).Pemerintah Korsel sendiri tertarik untuk memajukan tempat pembuangan akhir (TPA) dan pengolahan sampah di Sukawinatan menjadi destinasi wisata berbasis teknologi.

Terang saja, hal ini terbukti dari pertemuan perwakilan Pemerintah Korsel bersama perwakilan Kemaritiman Republik Indonesia dan dua perwakilan daerah yang terpilih untuk bekerjasama dalam pengembangan tersebut yakni Palembang dan Makassar di Hotel Gran
Melia Jakarta, Kamis (19/4).Penjabat

Sementara (Pjs) Walikota Palembang Akhmad Najib mengatakan, bahwa pihaknya diundang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dalam rangka pertemuan bersama perwakiln Korsel untuk membahas rencana bantuan Pemerintah Korsel bersama Palembang dan Makassar. “Dua kota ini akan dibantu untuk merubah TPA menjadi destinasi wisata,” katanya, Kamis (19/4).

Tadi, jelas dia, pihaknya mendiskusikan keseriusan Pemerintah Korsel dalam memberikan bantuan dan ditindaklajuti dengan visibilitasi studi. Kemudian pihak Korsel akan meninjau langsung TPA Sikawinatan untuk pengumpulan data guna pembuatan master plan-nya.“Perencanaan destinasi wisata tadi akan dibahas kembali pada 30 April 2018 saat kunjungan mereka ke Palembang,” urainya.

Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang Faisal AR menambahkan, sebuah kebanggaan bahwa Palembang difasilitasi pemerintah pusat untuk bekerjasama dengan Korsel dalam pengolahan sampah.“Dipilihnya Palembang karena Kota Palembang akan menggunakan insinerator (alat pembakar sampah menjadi tenaga atau energi). Sehingga TPA Sukawinatan bakal menjadi salah satu destinasi wisata dibidang teknologi,” singkatnya.(Ali/Armin)