25 April 2018

Pjs WaliKota Palembang Akhmad Najib : Pendidikan di Palembang Harus di Prioritaskan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Pejabat sementara (Pjs) Walikota Palembang Akhmad Najib, Senin ( 23/4/2018) pagi meninjau langsung pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palembang.

Orang nomor satu di Kota Palembang ini, memperhatikan dengan cermat sarana dan prasarana pelaksanaan ujian tersebut.Dari hasil peninjauan di lapangan, Akhmad Najib masih menemukan Ujian Nasional masih mengunakan metode lama dengan cara mengisi soal ujian dengan pensil dan kertas.

“Masih cukup banyak sekolah yang melaksanakan UN dengan Kertas dan Pensil. Karena memang keterbatasan anggaran membuat kita harus memprioritaskan hal lain, seperti pembangunan fisik sekolah,” jelasnya.

Dari 239 Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta di Palembang dikatakannga baru 99 SMP yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).Artinya masih ada 140 sekolah yang masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) pada tahun ini.Dikatakannya, bidang pendidikan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menjadi prioritas utama, hanya saja perbaikan gedung sekolah lebih mendesak, meski begitu salah satu peralatan komputer yang memang harus dipenuhi untuk menunjang UNBK yang mampu mendorong integritas siswa dalam melaksanakan Ujian Nasional.

“Setelah semua ini beres, maka kami akan melengkapi fasilitas Informasi dan Teknologi (IT) yang dapat menunjang proses belajar anak. Termasuk komputer untuk UNBK,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto menyampaikan, saat ini memang baru 41% atau 99 SMP yang melaksanakan UNBK.“Memang baru 99 SMP Negeri maupun swasta yang melaksanakan UNBK. Sedangkan 140 sekolah masih UNKP,” sampainya.

Zulinto mengatakan, sebetulnya Disdik bisa melaksanakan UNBK, apabila sekolah-sekolah tersebut bersama masyarakat bisa sama-sama legowo untuk memberikan sumbangsih, terkait pengadaan komputer, agar anak-anak bisa melaksanakan UNBK.

Dengan Angggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pihaknya belum mampu. Karena, saat ini Pemkot sedang fokus di fisik, mobeler, dan sarana prasarana lainnya.“Kita tidak dapat fokus terhadap pengadaan komputer untuk seluruh sekolah. Karena masih banyak sekolah di Palembang membutuhkan perhatian khusus, karena banyak bangunan sekolah yang memprihatinkan,” sampainya.

Sejauh ini, pendidikan benar-benar jadi perhatian, agar kedepan dapat tetap terlaksana, Disdik sedang menyusun aturan berupa Peraturan Daerah (Perda) untuk mengunci anggaran agar alokasi pendidikan dapat terus ditingkatkan dan tidak diganggu sektor lain.“Alhamdulillah di masa Pemerintahan sekarang sejak dibawah kepemimpinan Harnojoyo dan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda diteruskan Pjs Walikota Akhmad Najib, pendidikan Palembang jadi prioritas dengan alokasi anggaran pendidikan sebesar 26%,” jelasnya.

Pemerintah Kota Palembang Bentuk Tim Gabungan Atasi Parkir Liar

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yakni Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), Kepolisian, TNI, Selasa (24/4/2018) menyisir puluhan titik parkir di Kota Palembang.

Sebelum menyisir lapangan di duga titik parkir yang dimaanfaatkan oknum tertentu menarik retribusi parkir kendaraan diluar ketentuan ini, petugas gabungan terlebih dahulu melakukan apel gabungan di Kambang Iwak Palembang yang langsung di pimpin Pejabat sementara (Pjs) Walikota Palembang Akhmad Najib.

Pjs Walikota Palembang Akhmad Najib mengatakan, selama ini Pemkot Palembang banyak mendapat pengaduan masyarakat terkait juru parkir yang menarik uang retribusi melebihi ketentuan.“Pengaduan masyarakat banyak sekali titik parkir, jukir memungut uang retribusi melebihi kentuan, parahnya lagi jukir ini yang memaksa meminta uang retribusi melebihi ketentuan tersebut,” tegasnya.

Tidak hanya melakukan penertiban jukir yang memunggut retribusi melebihi dari ketentuan petugas yang dibagi menjadi 20 titik bagian yang disebar disejumlah titik parkir ini juga akan melakukan penertiban penataan parkir.“Mereka juga akan menertiban kendaraan roda dua yang parkir di trotoar jalan,” jelasnya.

Sambungnya, tim gabungan juga akan menyisir titik kemacetan yang ada di sejumlah ruas jalan yang disebabkan oleh maraknya pedagang kaki lima ( PKL).“Kita juga akan menertibkan PKL yang mengelar lapak dagangannya di bahu jalan, seperti di jalan Beringin Janggut II, tepatnya di depan Megaria dan sejumlah titik lainnya,” ungkapnya.

Nah,penertiban ini, kata orang nomor satu di Kota Palembang, dalam rangka memberikan rasa kenyaman kepada masyarakat pengunjung terlebih yang tidak lama lagi Kota Palembang akan meyelengarakan perhelatan olahraga akbar Asian Games Agustus mendatang.“Kota Palembang ini tidak lama lagi akan menjadi tuan rumah Asia Games juga pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan sebentar lagi akan menyambut bulan suci ramadhan, nah kita inginkan semuanya tertib,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dishub Kota Palembang Kurniawan menjelaskan, berdasarkan Perda kota Palembang nomor 16 tahun 2011, tarif parkir roda empat sebesar Rp 2.000 dan roda dua sebesar Rp 1.000.“Langkah yang kita ambil, pertama, semua juru parkir tidak boleh meminta tarif parkir melebihi ketentuan yang telah ditetapkan, kedua memastikan juru parkir untuk menata kendaraan yang parkir dengan baik, ketiga, memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi parkir, keempat, akan melakukan penindakan yang tegas terhadap juru parkir yabg melanggar ketentuan, dan melakukan tindakan terhadap kendaraan yang parkir sembarangan ” terang Kurniawan.

Untuk melakukan upaya tersebut, lanjut Kurniawan, pihaknya telah membentuk tim khusus.“Jumlah timnya ada 160 orang, terdiri dari 90 orang Dinas Perhubungan, 48 orang dari Pol PP, 16 orang dari kepolisian, 6 orang dari Denpom, dan 6 orang dari Kodim, tim ini akan efektif bekerja mulai hati ini menyisir semua titik parkir di kota Palembang,” tegasnya.

Kurniawan menghimbau untuk menegakan Perda tersebut, perlu adanya kerjasama dengan masyarakat agar tidak memberi uang lebih melebihi dari ketentuan.“Masyarakat juga jangan memberikan uang dari yang telah ditetapkan,” jelasnya(A2)

Pjs Walikota Palembang Tinjau Lokasi Taman LRT

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Untuk memastikan progress pengerjaan taman di bawah Light Rail Transit (LRT) dan perbaikan jalan di sekitar pembangunan LRT, Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Palembang, Akhmad Najib, meninjau lokasi taman LRT di sekitar Bandara SMB II, Senin (23/4/2018).

Ditargetkan, Juni semua pengerjaan ini harus diselesaikan.“Kalau lihat kondisi sekarang, itu sudah sesuai harapan. Jadi, nanti total ada 92 jenis tanaman, yang dibagi perzonanya, ditanam oleh pihak Waskita Karya di sepanjang taman LRT,” kata Akhmad Najib.

Najib mengimbau, agar masyarakat Palembang dapat menjaga dan memelihara taman yang sudah dibuat ini.“Kita minta Juni semua sudah selesai. Termasuk, perbaikan jalan.

Tadi, saya lihat jalan untuk kawasan SMB II ini sudah ada  pengaspalan,” ungkapnya.Senada diungkapkan Mulyadi, Pelaksana LRT Zona I. Menurutnya, saat ini progress pengerjaan taman LRT di zona 1 sudah rampung 90 persen.“Untuk zona I sudah tinggal sedikit lagi, mungkin Mei nanti tamannya sudah bisa diselesaikan,” kata Mulyadi.

Untuk di taman LRT zona 1, lanjut Mulyadi, ada 37 jenis tanaman yang ditanam. Diantaranya, Lili Bakung, Ketela Hias, Lantana Kuning, Kucal Besar, Kacang Emas, Lili Paris dan Taiwan Beauty.“Pekerjaan sendiri tidak ada kendala, apalagi sekarang masih sering hujan sehingga membantu tanaman untuk lebih cepat tumbuh,” tukasnya.(a2)

Komunitas Pencinta Senapan Angin Palembang (KOMSAP) Rayakan HUT yang KE-3 dengan Tasyakuran

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com- Sebagai bentuk menjalin tali silaturahmi sekaligus Memperingati Hari Ulang Tahun yang Ke-3, Komunitas Pecinta Senapan Angin Palembang (KOMSAP) adakan syukuran bersama di Kesekretariatan KOMSAP, selasa (24/04/2018).

Saat diwawancarai Media Liputan Sumsel, Ketua Harian Komunitas Senapan Angin Palembang (KOMSAP), Imam Hartono  mengatakan bahwa Kegiatan yang berlangsung pada hari ini merupakan suatu bagian kegiatan dari KOMSAP dengan mengadakan syukuran bersama  Panti asuhan Nur Asiyah.

"Ini adalah suatu bentuk ungkapan puji dan sukur bagi kita yang mana sampai saat ini Komunitas yang kita bina sekarang sudah berjalan memasuki usia yang ke-3 tahun,"ujar Imam Hartono.

Komunitas ini merupakan suatu perkumpulan masyarakat palembang pecinta senapan angin, selain menjadi wadah suatu perkumpulan. Komunitas Senapan Angin Palembang (KOMSAP) yang saat ini sudah beranggotakan 2000 orang diharapkan dapat berkonstribusi terhadap kepentingan masyarakat di Kota Palembang.

Tidak hanya sebagai wadah tempat para pecinta senapan angin saja dalam berlatih menembak, ternyata Komunitas Senapan Angin Palembang (KOMSAP) ini pun  selalu aktiv terlibat dalam  melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengadakan kegiatan donor darah dan bakti sosial dalam membantu sesama,  kedepan KOMSAP berencana akan mengadakan sunatan massal nantinya.

Memang pada dasarnya Komunitas Senapan Angin Palembang (KOMSAP) sebagai tempat melatih sekaligus membina, jika disini ditemukan bibit yang bagus dan unggul tentunya akan kita salurkan menjadi atlet dalam memajukan olaragah menembak.

"Doakan nanti apa yang menjadi rencana kita berjalan lancar dan saya harapkan dengan adanya silaturahmi ini dapat memajukan dunia menembak di palembang -Sumatera Selatan.(a2).

Pasal Jaring Ikan, Dua Warga Saling Tikam Sampai Tewas

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com
Hanya karena jatah harian menjaring ikan tak disepakati Dua (2) warga Desa Ulak Aur Standing yakni Rudi (30) dan Dewi (37) ribut hingga tewas mengenaskan setelah berkelahi menggunakan sajam di tepian sungai Ogan.

Kapolres Ogan Ilir (OI) AKBP Gazali Ahmad Sik MH melalui Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi SH MSi, kepada wartawan mengatakan, kronologis kejadian bermula saat Rudi dengan membawa jaring ikan dan alat berupa senjata tajam memasang di sungai Dusun 1 Desa Ulak Aur Standing Kec. Pemulutan Selatan.

Kemudian, Rudi (30) bertemu dengan Sumardi (saksi). Lalu ia (Sumardi) mengatakan kepada Rudi bahwa hari ini bukan jatah waktunya. Karena waktu untuk menjaring ikan di sungai tersebut adalah jatah Dewi.

Dari pembicaraan Sumardi, Rudi pun tidak senang dan terjadilah keributan. Kemudian Rudi mendorong  Sumardi hingga terjatuh ke sungai. Dan tak hanya itu, pergelangan tangan bagian kanan Sumardi terluka.

Kemudian datang Dewi (37) mendekat menusuk belakang korban Rudi, sehingga saat itu terjadilah perkelahian antara Dewi dengan Rudi.

Secara bertubi-tubi, Rudi melakukan penusukan ke arah badan dan kepala korban Dewi hingga tewas.

Lalu datang Latif (kakak kandung Dewi) dengan membawa pisau, yang kemudian langsung menyerang Rudi dengan menusukkan pisau tersebut ke arah badannya, yang mengakibatkan Rudi meninggal dunia.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan warga bernama A Rahman (43), sehingga petugas dari Satreskrim Polsek Pemulutan melakukan penangkapan terhadap Latif.

"Karena telah melawan hukum melakukan tindak pidana pengeroyokan, maka pelaku akan dikenakan pasal 170 KUHP dan pasal 338 KUHP, ancaman hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun,” jelasnya. (rul)