16 Juli 2018

Petualangan Komplotan Pencopet Antar Kota Berakhir Di Polres Pagaralam

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com --- Mamat Nasir (60) warga Desa Cinta Raja Oki,Muhammmad Ali alias Umar Yusuf (30) warga Desa Bangun Jaya Oki dan Andin Muliadin Alias M.Ali warga Lr. Kabung Oki (32) tak bisa berkutik lagi dihadapan Satgas Reskrim Polres Pagaralam. Dirinya ditangkap usai Mencuri HP warga Pagaralam,Ketiga tersangka ini diduga pelaku copet profesional. Warga asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) adalah pelaku spesialis copet di sejumlah tempat keramaian.

setelah melakukan pencurian  berupa Heandphone (HP) merk Oppo dan Vivo di lokasi Besemah Expo HUT Kota Pagaralam.

Pada Senin (16/7), keduanya tertangkap pada Minggu malam sekira pukul 21.00 WIB di tempat kejadian perkara (TKP) yang Berbeda - beda dan kota Pagaralam saat ini sedang ramai.

Kapolres Kota Pagaralam AKBP Dwi Hartono SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Helmi Ardiansyah menerangkan penangkapan ketiganya setelah di TKP mendapat informasi adanya pencurian terhadap pengunjung Bazar Besemah Ekpo.

Setelah itu kata Kapolres, jajaran Reskrim Polres Kota Pagaralam langsung melakukan pengejaran dan juga pengembangan mendapatkan pelaku dengan barang bukti ditangan dan satu dari TSK harus dilukai dengan tembakan karena berusaha melarikan diri.

"Setelah korban mengetahui pelakukan, korban pun langsung membuat laporan polisi," jelasnya.

Sementara TSK satunya Kata Kapolres, belum bisa dijerat karena barang bukti yang ada sementara ini belum diketahui siapa pemiliknya (korban).

Kapolres menambahkan, berdasarkan pengembangan penyelidikan bahwa tersangka merupakan spesial copet dari luar Kota Pagaralam yang datang ke sejumlah tempat keramaian untuk melakukan aksi mereka.

"Sehabis dari tempat satu mereka ini langsung pindah lagi ke tempat-tempat yang lain. Untuk itula masyarakat harus selalu hati-hati dan waspada di pusat keramaian seperti yang ada saat ini (Besemah Expo)," pungkasnya

Curi Besi Ditempat Kerja, Tiga Satpam Diamankan

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Karimin Bin Duryani (37), M. Imam Agung Wijaya Bin Nurdin (19) dan Adi Saputra Bin Agusni (30) yang ketiga nya merupakan Security PT.Beton Perkasa Wijaksana akhirnya diringkus oleh jajaran satreskrim Polres Ogan Ilir (OI) di tempat ia bekerja pada saat sedang piket jaga, Minggu (15/7) sekitar pukul 14.00 Wib.


Ketiga Satpam tersebut diringkus, sudah melakukan pencurian besi silang skap holding milik PT. Beton Perkasa Wijaksana, aksinya tersebut diketahui oleh M. Amin Bin Rahmat (48) warga lorong Perguruan No. 07 Rt. 01 Rw. 01 Kelurahan Talang bubuk Kecamatan Plaju kota Palembang.


"Pada pukul 13.00 wib anggota Sat Reskrim Polres OI mendapat laporan terkait pelaku pencurian besi sedang berada di PT. Beton Perkasa Wijaksana, setelah mendapatkan informasi tersebut sekitar pukul 14.00 Wib anggota langsung melakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku yang pada saat itu sedang piket," jelas Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin SH, Senin (16/7).


Ditambahkan Kapolres setelah dilakukan introgasi terhadap ketiga pelaku tersebut dan mengakui perbuatannya yang telah melakukan pencurian besi milik PT.Beton Perkasa Wijaksana di Desa Palemraya Kecamatan Indralaya Utara OI, pada hari Rabu (11/7) sekitar pukul 05.00 Wib dimana pelaku mengambil besi silang skap holding yang telah di tumpuk di PT tersebut.

"Pelaku mengambil besi yang sudah tertumpuk dengan cara di patahkan menggunakan alat gurinda kemudian besi yang telah di patahkan di angkut menggunakan sepeda motor milik pelaku dan dijualnya, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian kurang lebih Rp. 17. 800.000 atas kejadian tersebut," ujarnya.


"Adapun barang bukti yang sudah kita amankan dari ketiga pelaku satu buah besi untuk mengaitkan Timbangan berbentuk S, satu buah Gurinda merk BOSCH, satu buah sepeda motor merk honda beat warna putih no. Pol : BG 5399 TS (milik pelaku M. Imam agung bin Nurdin ), satu buah sepeda motor merk honda beat warna biru putih nopol BG 2722 TR (milik pelaku Adi saputra bin Agusni), satu buah sepeda motor merk Yamaha mio warna merah marun nopol BG 3648 IL (milik pelaku Karimin bin duryani),"ungkapnya.


"Saat ini ketiga pelaku sudah kita amankan di Mapolres OI dan dikenakan pasal 363 KUHP pencurian dengan pemberatan (Curat) dengan hukuman diatas 5 tahun penjara, guna untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," jelas Kapolres.(rul)

Baren, Jamret HP Di Tangkap Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMILIH, ---liputansumsel.com --- Arianto Alias Baren (29) warga pangkul dusun II Kelurahan Cambai, tak bisa berkutik lagi dihadapan Satgas Kejahatan Jalanan Polsek Prabumulih timur. Dirinya ditangkap usai merampas HP milik Al Novi Maryam (25) warga gunung ibul.


Pria Bertato ini, nekat melakukan aksinya di Jalan padat karya, depan warung Asyanthi wilayah kelurahan Gunung ibul, Kecamatan Prabumulih Timur pada Sabtu 14 Juli 2018, sekitar pukul 22.00 WIB.


Perampasan tersebut terjadi, bermula saat korban sedang duduk didepan warung Asyanthi untuk menelpon temanya. Tiba tiba, HP ditanganya langsung dirampas oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor. Sontak hal tersebut membuatnya kaget dan spontan berteriak minta tolong.


Warga yang mendengar terikan itu langsung mendekati korban. Tak jauh dari lokasi kejadian, Tim Patroli Rutin Kepolisian juga Mendengar teriakan tersebut. Menurut keterangan korban, Hp miliknya dirampas pelaku bermotor yang melarikan diri ke arah jalan padat karya.


Dipimpin langsung kanitres Aiptu Eem Supriyatna, Petugas langsung melakukan pengejaran. Tanpa menunggu waktu lama, petugas berhasil mengamankan pelaku sesuai dengan ciri ciri yang disampaikan korban.


Guna proses penyidikan lebih lanjut, pelaku dibawa ke Mapolsek Prabumulih Timur Tak hanya itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit handpone merk oppo warna putih, serta Motor beat hitam bernopol BG 2430 CS yang dikendarai pelaku untuk melakukan aksi kejahatan.

Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH, yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Timur  AKP Hernando, SH membernarkan pihaknya menangkap Arianto Alias Baren akibat melakukan tindak pidana pencurian yang disertai kekerasan.


"Pelaku sudah kita amankan berikut barang bukti hasil kejahatannya. Saat ini pelaku masih menjalani porses untuk dimintai keterangan lebih lanjut," Ujar Hernando. (Ard/Bio)

Dukungan Berbeda Antara Kapolres Dan Kapolsek Pagaralam Utara

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com.  Kapolres Pagaralam AKBP Dwi Hartono menghadiri nonton bareng Piala Dunia bersama Kapolsek Pagaralam AKP Herry Widodo,Nobar yang  memperebutan title juara Dunia Antara Perancis melawan Kroasia.

Nonton bareng (Nobar) Piala Dunia di Mapolsek Pagaralam Utara Mayjen S.Parman kota Pagaralam. Minggu Malam (15/7/2018), Kapolres tiba sekitar pukul 21.30 WIB. Kapolres didampingi Ajudannya, Wendi Try Putra.

Begitu tiba, Kapolres langsung disambut Kapolsek AKP Herry Widodo, dan Anggota Polres maupun awak media,Kapolres kemudian tampak antusias menyaksikan pertandingan antara Perancis melawan Kroasia di babak final Piala Dunia 2018 di Moscow,Rusia.

Kapolres AKBP Dwi Hartono mengatakan, dalam laga pertandingan perebutan title juara dunia ini ia mendukung Kroasia. Sebab, jagoannya telah lebih dulu angkat koper dari Piala Dunia 2018.


"Saya (Kapolres) menjagokan Kroasia,Wendi (ajudan) mendukung Perancis, AKP Herry Widodo (Kapolsek) mendukung Perancis. Saya sebenernya kan udah kalah timnya. Saya Kroasia aja," ujar Kapolres.

Pertandingan seru dengan suara keras darinpara pendukung kedua negara yang menonton pertandingan malam ini dengan skor akhir 4-2 yang dimenangkan oleh Perancis dan berhak mendapat title juara untuk mengangkat Tropi Juara Dunia.

Kapolres puas walau Kroasia Kalah telak dengan skor 4-2, dengan Perancis yang berhasil memboyong piala title juara dunia.

"saya puas dengan permainan Kroasia walau kalah telak dengan skor 4-2 dengan Perancis" kata Kapolres.

Yang tadinya Kapolsek mendukung Kroasia,sekarang berbalik mendukung Perancis dikarenakan Pertemuan sebelumnya Kroasia tidak pernah menang Atas Perancis,Kapolsek memilih dengan tepat dan kemenangan di peroleh perancis dengan skor 4-2.

"Mulanya Saya dukung Kroasia,melihat 5 kali pertemuan sebelumnya di berbagai ajang Kroasia tidak pernah menang atas Perancis.saya berbalik mendukung Perancis dan pilihan yang tepat bagi saya karena perancis menang."ungkapnya

Sementara Asnadi ketua PWI Pagaralam juga ikut mendukung Perancis dalam pertandingan malam ini.

"Saya dukung Perancis," ujarnya sembari tersenyum.

Warga Mengubah Cara Panen Dengan Memanen Biji Yang Sudah Matang Sempurna

Liputansumsel.com
PAGARALAM,Liputansumsel.com - Musim panen kopi merupakan masa yang dinanti nanti para petani kopi. Namun bagi sebagian petani, memanen kopi dapat dilakukan secara menyeluruh asal dalam satu gugus kopi sudah ada yang matang, jadi petani menganggap semua buah sudah siap panen, meski masih berwarna hijau kekuningan, kemarin.

Peningkatan mutu kopi mesti dilakukan, Wanto salah satu petani kopi di Dusun Pagardin Kelurahan Pagar Wangi Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam ikut berpartisipasi dalam meningkatkan mutu. Dia memilih memanen kopi menunggu buah kopi banyak yang matang, karena untuk mengurangi petik mentah.
"Biasanya petani terburu dalam panen kopi, karena ingin cepat selesai panen. Bagi petani disini, musim panen kopi harus cepat selesai, agar mereka bisa bekerja sebagai petani sayuran. Saya lebih memilih menunggu, sampai buah kopi kebanyakan matang, agar yang saya petik mayoritas matang," kata dia.

Wanto ingin agar meningkatkan mutu dan kualitas biji kopi dimulai dari para petani itu sendiri. Dirinya ingin ikut berkontribusi dalam upaya perbaikan mutu yang telah dirintis para penggiat kopi di kota ini.
"Menunggu bagi saya tak masalah, kita bisa mengerjakan pekerjaan lainnya sebelum buah mayoritas matang. Saya yakin, kopi Pagaralam akan menjadi lebih baik lagi dengan langkah petik matang, saya mendukung sekali," ungkapnya.

Sementara itu, Roy seorang Barista di Cafee 16:20 Kota Pagaralam menuturkan, bahwa pihaknya memang telah memberikan edukasi akan keuntungan petik matang bagi petani kopi.
"Petik matang dapat mengubah kualitas kopi. Kopi yang petik matang, maka cita rasanya akan berbeda dengan petik campur, matang dan mentah. Sebab, rasa kopi dipengaruhi dari masa panen yang baik dan tepat," tutur dia.

Lanjut Roy, pihaknya sendiri telah memulai dengan mrlakukan petik matang. Pihaknya ingin agar petani dapat mencontoh bahwa petik matang memang solusi bagi kualitas kopi.
"Sekarang kan Pagaralam sudah banyak cafee yang pastinya memerlukan biji kopi petik matang. Jelas, harganya berbeda dengan petik asal, pasti lebih mahal. Namun ini akan menjadi bertahap, dimana semua petani dapat menerapkannya," imbuh pria berambut ikal itu.