11 Desember 2018

OKNUM PETUGAS PLN DI DUGA AROGAN CABUT METERAN LISTRIK WARGA

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel.com--Menjelang akhir tahun 2018 ini,Petugas PLN dari  rayon Sekayu gencar melakukan pencabutan stand meter bagi warga pengguna listrik pascabayar yang miliki tunggakan tagihan. Kejadian ini menimbukan gejolak dan membuat geram ratusan warga, terhadap tingkah petugas PLN Sekayu yang terkesan kasar dan diduga arogan saat mencabut meteran listrik warga yang miliki tunggakan tagihan.

Seperti yang disampaikan oleh JM (49 thn) warga desa Kemang Kecamatan Sanga Desa.     Ketika berbincang dengan wartawan media ini,dikediamannya,Sabtu (8/12/18).                     Karena sebelumnya meteran listriknya telah dicabut oleh oknum Petugas PLN dari Rayon Sekayu,disaat dirinya sedang tidak berada dirumah sebab lagi bekerja disawah.

“ Meteran itu cabut sekitar hari  selasa tanggal 9 Oktober 2018. Saat itu aku lagi disawah,petugas PLN itu datang dan mencabut meteran Listrik dengan dikawal oleh Polisi. Aku dak nian tahu,Tahu itu setelah di kabari oleh adik misan ku dekat rumah ini lah setelah aku balek dari sawah.Memang aku itu nuggak tujuh bulan tagihan,karena belum ada duit untuk bayarnye. Biasonye aku bayar seperti itu juga,ada uang aku bayar sekaligus  “ Jelasnya dengan bahasa daerah.

Hal yang sama juga diungkap oleh PR (30Thn ) Warga desa Ngulak III,Dirinya menjelaskan bahwa Petugas PLN datang dan mencabut meteran listrik dirumah mertuanya,sementara mertuanya sedang dikebun karet.Dengan bahasa yang kasar oknum petugas PLN minta bayar tunggakan tagihan listrik dirumah milik mertuanya. Padahal saat itu PR sudah meminta jedah waktu, petugas PLN sedikitpun tidak memberikan kelonggaran waktu.

“ Kami minta waktu sampai jam 2 (Red-Pukul 14.00.Wib) sembari menunggu kalau bapak mertuaku bisa pulang,dijawab oleh oknum petugas PLN yang dikawal aparat kepolisian itu tidak bisa,dan meteran listrik akan segera kami cabut,Karena tunggak kalian sudah empat bulan dengan tagihan sebesar Rp.1.500.397 (satu juta lima ratus tiga ratus sembilan puluh tujuh rupiah).Dan kami berdua dengan iparku yang dekat rumah bapak,mengungkapkan kalau dibayar angsur satu juta dulu bisa pak. Asal meteran  listrik jangan di cabut,karena kami malu dengan tetangga.Dengan kasar Oknum petugas PLN menjawab tidak bisa,harus sekaligus.Kalau tidak ada uang dan bayar sekarang,meteran sekarang kami cabut,nanti kalau ada uang kalian bisa minta pasang lagi"jelasnya.

Di tempat terpisah Ketua Umum Forum Masyarakat Musi Bersatu (FM2B) Kabupaten Musi Banyuasin Kurnaidi,ST juga menjelaskan dengan tegas kepada wartawan.Kamis (6/12/18). Terkait keluhan dan maraknya dugaan masalah pencabutan stand meter listrik oleh petugas PLN rayon sekayu.

“ Dugaan perampasan yang terindikasi dilakukan oleh oknum petugas PLN pada Pelanggan yang ada tunggakan tagihan listrik,dan mencabut meteran listrik warga.Karena warga selaku konsumen PLN tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait hak-haknya selaku konsumen.Sedangkan aturan telah mengatur tentang perlindungan hak-hak Konsumen,karena konsumen berhak mendapatkan pelayanan yang baik.Dalam hal ini saya menghimbau agar pihak terkait bisa menindaklanjuti permasalahan ini. Baik itu aparat kepolisian selaku penegak hukum,bila ada warga yang melapor seharusnya segera diterima.Mau diarahkan kemana,tergantung hasil hasil penyelidikan dan penyidikan nantinya"ucapnya 

Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media dilapangan,banyaknya warga selaku konsumen keluhkan ulah oknum petugas PLN yang diduga arogan dan kasar.Serta dugaan meteran yang telah dibongkar,bila dipasang kembali dikenakan biaya pasang sebesar tiga ratus ribu rupiah.

Pada akhirnya Pihak Pemerintah Kecamatan Sanga Desa yang dipimpin oleh Sekcam Sanga Desa,Aizen.Spd.Msi bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Sanga Desa menggelar rapat,di kantor camat. Senin (10/12/18).                                               
 Dengan mengundang Pihak PLN ranting Ngulak,Namun  pihak PLN tidak undangan tersebut.“ Karena pihak PLN tidak hadir dalam rapat ini,bagaimana kalau kita buat berita acaranya saja dulu.Kemudian FKDM silahkan lanjutkan laporan ke tingkat pemerintah kabupaten.Kita minta petunjuk selanjutnya,agar terlaksana mediasi antar para pihak.Guna mencari solusi,guna tidak menimbulkan gejolak yang bisa menimbulkan konflik sosial “kata sekcam.(tim).

10 Desember 2018

Kejari Pagaralam Tahan Tiga Tersangka Korupsi Dana Alokasi Khusus Kota Pagaralam

Liputansumsel.com


Pagaralam,Liputansumsel.com - Tiga orang pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Diknas) kota Pagaralam berinisial MJ,MP, dan BA ketiga pejabat tersebut adalah MJ yang menjabat  PA sekaligus Kadisdikbud Kota Pagaralam dan MP selaku PPTK yang juga merupakan Kasi Sapras serta BA selaku KPA dan PPK yang menjabat Kabid Dikdas ditetapkan tersangka dugaan korupsi dana Alokasi khusus (DAK) tahun 2017. Kejaksaan Negeri (Kejari) kota Pagaralam telah memeriksa 30 saksi sejak bulan Mei 2018 lalu.

Ketiganya ditahan atas dugaan pidana pembangunan sarana prasarana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 beberapa sekolah di Kota Pagaralam yang menyebabkan kerugian negara Rp.284.600.000.

"Status di kejaksaan sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata H Jaja selaku Kejari Pagaralam, kepada wartawan di kantornya, Senin (10/12/2018).

Diterangkanya,dua point yang dilakukan oleh ketiga TSK dalam perkara ini adalah pemotongan 20 persen pada saat pencairan untuk setiap pekerjaan serta pungutan untuk pembuatan Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) sebesar Rp.29.400.000.

Menurut Jaja, penetapan ketiga Tersangka ini dilakukan setelah kejari memiliki cukup bukti dalam kasus dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus. Alat bukti, terang Jaja, sesuai Undang-undang di antaranya keterangan saksi, keterangan ahli, petunjuk surat dan juga keterangan tersangka sendiri.

Kronoligisnya,bahwa pada awal 2017 Disdikbud mendapatkan alokasi DAK sebesar Rp.2.600.000.000 kemudian ada perubahan kegiatan menjadi Rp.2,471.000.000 untuk 6 sekolah dan akhirnya menjadi 4 sekolah.

Kejari mengatkan,penyidikan terhadap perkara ini sudah dilakukan sejak bulan Mei 2018 lalu namun sedikit terlambat karena menunggu audit dari BPK,namun dengan pemeriksaan 30 saksi dan kelengkapan dokumen maka perkara ini bisa selesai dan TSK resmi ditahan

"TSK sendiri mendapat ancaman hukuman pasal 2  maksimal 20 tahun dan pasal 3 15 maksimal 15 tahun dan pasal 12 ( e) dan  12 ( f) maksimal 12 tahun,"pungkasnya.

Kajari Kota Pagaralam H.Jaja didampingi Kasi Intel Agustinus Gabriel melalui Kasi Pidum Willy Pramudya menegaskan dengan ditahanya ketiga TSK tersebut artinya semua yang berkaitan dengan perkara ini sudah seleasai.(Rc/Jf/Hr)





Pemkab OI Sampaikan Bantuan 16 Motor Kepada PKH

Liputansumsel.com


Indralaya --liputansumsel.com--Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas Sosial memberikan bantuan berupa Kendaraan roda dua bagi Koordinator Kecamatan (Korkam) dan puluhan laptop bagi Pendamping PKH yang bertugas di Bumi Caram Seguguk.


Pemberian bantuan secara simbolis ini digelar saat kegiatan apel Senin pagi (10/12) dan diberikan oleh asisten I Setda Pemda OI Rahman Rosidi Mewakili dari Bupati OI HM Ilyas Panji Alam SE SH MM.


Dalam sambutan tertulis  Bupati OI yang di bacakan oleh Asisten I Rahman Rosidi menyampaikan Dalam sambutannya bahwa bantuan Kenderaan Operasional tersebut dapat memperlancar tugas Pendamping PKH di Ogan Ilir.

“Harapan saya penerima bantuan hibah kiranya dapat memanfatkan dengan sebaiknya untuk mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari. Dipelihara dengan baik sehingga dapat dipergunakan dengan jangka lama dan diharapkan seluruh pendamping memiliki SIM sebagai salah satu syarat mengemudi, bagi yang belum memiliki SIM agar segera mmengurusny."Ujar Asiisten I Rahman Rosidi.


Dalam kesempatan ini tidak hanya (korkam) saja yang menerima bantuan akan tetapi para pendamping PKH di desa juga menerima bantuan satu unit laptop untuk mendukung peningkatan kerja bagi para PKH.(rul)

Rusdiyanto Diduga Perkosa Anak Angkatnya,Hingga Hamil 6 Bulan

Liputansumsel.com


Muba,--liputansumsel.com--Sangat bejat, biadap dan tak bermoral. Apa yang telah dilakukan Rusdiyanto (46) warga Kelurahan Bayung Lincir Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin ini. Bagaimana tidak, bukannya menjadi ayah yang baik bagi anak angkatnya.


Justru ia tega merenggut kesucian anak angkatnya sendiri. Sebut saja Anggrek yang masih berusia 14 tahun. Hingga sang anak mengalami hamil 6 bulan.


         
Dari informasi yang berhasil di dapat liputansumsel.com. Dimana peristiwa penyetubuhan berulang kali. Yang dilakukan oleh pelaku Rusdiyanto terhadap korban Anggrek terjadi pada tanggal 30 juni 2018 - 28 oktober 2018. Saat itu korban tengah tertidur lelap. Kemudian pelaku masuk ke kamar korban untuk melakukan perbuatan bejatnya. Dengan dibawah tekanan pelaku, akhirnya korban hanya pasrah saja. Hingga akhirnya sang anak hamil 6 bulan.


       
Tidak tahan atas perbuatan penyetubuhan yang dilakukan pelaku. Selanjutnya korban memberanikan diri untuk melaporkan perbuatan Rusdiyanto ke Mapolsek Bayung Lincir.


         
dari laporan tersebut, selanjutnya Unit Reskrim Polsek Bayung Lincir Resort Muba langsung melakukan penyelidikan. Serta berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku, Sabtu (08-12-2018) dikediamannya.


       
"benar dari hasil lidik, kemarin anggota berhasil meringkus Rusdiyanto dikediamannya. Ia diamankan atas perbuatannya yang telah menyetubuhi anak angkatnya sebut saja Anggrek. Atas perbuatan pelaku, kini korban mengalami trauma berat dan hamil 6 bulan, " ungkap Kapolres Muba melalui Kapolsek Bayung Lincir AKP Bagus Adi Suranto, SIK kepada liputansumsel, Minggu (09-12-2018).

       
di katakan Kapolsek. Dari interogasi terhadap pelaku. Pelaku mengakui perbuatan penyetubuhan berulang kali yang dilakukannya.

   
jelas Kapolsek.untuk mempertangung jawabkan perbuatannya. Serta dilakukan proses lebih lanjut. Saat ini pelaku beserta barang bukti sudah kita amankan di Mapolsek Bayung Lincir.
         
"untuk pelaku akan kita jerat Pasal 76 huruf d atau 76 huruf e jo pasal 81 ayat 2 UU RI No 35 tahun 2014. Tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,katanya "(agung).

YMGI Dan Dinkes Kota Palembang Gelar Sosialisasi Terkait Penyakit Myastenia Gravis

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel. Com - Yayasan Myastenia Gravis Indonesia (YMGI) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, menyelenggarakan Sosialisasi  untuk memberikan pengetahuan terkait gejala dan  penanganan terhadap penderita Penyakit Myastenia Gravis.

Acara yang terlaksana di Ballroom VIP Rumah Makan Sri Melayu pada Sabtu(8/12/2018) dengan mengangkat tema “Mengenal Myastenia Gravis”
tersebut di hadiri  Dr.H.M.Hasnawi Haddani , Sp.S (Bagian Spesialis Saraf), Dinas Kesehatan,seluruh kepala puskesmas kota Palembang, Pendiri YMGI Dyani Gobel dan Anggota Myastenia Gravis (MG) se-Sumatera Selatan.

Dr. Hasnawi menjelaskan penyakit Myasthenia Gravis (MG) ini adalah penyakit autoimun yang mengenai persimpangan saraf dan otot (neuromusscular Junction). Manifestasi MG yang terlihat jelas adalah kelemahan otot setelah dipakai dan otot berangsur kuat setelah penderita beristirahat.

"Myasthenia Gravis secara spesifik terjadi pada otot yang dikontrol secara sadar, seperti otot mata ,otot leher, otot pernafasan, otot menelan, otot yang mengatur ekspresi wajah,otot bahu, otot punggung,otot leher dan otot tangan dan kaki, karena keseluruhan permukaan tubuh manusia di balut jaringan otot maka gejalah kelemahan otot yang terjadi bisa bervariasi,"

Pada penyakit autoimun, antibodi yang seharusnya menjadi pertahanan tubuh terhadap infeksi melakukan kesalahan dengan menyerang diri sendiri. Dalam kasus MG tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang perantara saraf dengan otot (asetilkolin) dan reseptornya yang berlokasi di persimpangan Saraf -otot .Reaksi antibodi menyebabkan asestikolin dan reseptornya dihancurkan karena dianggap sebagai benda asing sebagai akibatnya hanya sedikit sinyal dari saraf yang dapat diteruskan ke otot sehingga terjadilah kelemahan otot.

"Gejala pada MG sangat bervariasi sesuai dengan otot mana yang mengalami kelemahan, jika pada mata gejala yang timbul adalah ptosis atau kelopak mata jatuh atau berat untuk membuka mata bisa satu sisi atau dua sisi, terkadang tampak seperti orang mengantuk dan diplopia atau pandangan ganda, bila mengenai otot menelan atau otot bicara manifestasinya adalah bicara cadel(sering kali disalah artikan sebagai stroke),suara serak,sulit menelan makanan dan minuman sehingga seringkali mengakibatkan penurunan berat badan dan kekurangan gizi, bila mengenai otot tangan dan kaki maka penderita akan merasakan berat untuk mengangkat tangan, sulit berdiri apalagi berjalan, bila kelemahan mengenai otot nafas seperti otot tenggorokan, dada dan diafragma dapat terjadi nafas berat dan sesak nafas,"

Menurut Dr.Hasnawi MG dapat menyerang siapa saja umumnya MG menyerang wanita usia di produktif 20-40 tahun sedangkan pria diusia 50-60 tahun dalam kasus ini meski sangat jarang terjadi anak-anak juga dapat terkena MG akibat kelainan genetika.

"Harapan kita melalui gathering ini kita dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi penderita MG agar dapat melakukan kegiatan - kegiatan kehidupan lebih bermanfaat sehingga tidak terfokus pada penyakitnya sehingga menjalani hidup ini lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan sesama,"pungkasnya.

Ketua Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI) Indria Sari yang didampingi pendiri YMGI menyampaikan kegiatan yang terlaksana ini sebagai bentuk mensosialisasikan  untuk memberikan pengetahuan terkait gejala dan  penanganan terhadap penderita Penyakit Myastenia Gravis (MG).

"Saat ini jumlah pasien MG yang tercatat dalam data Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI) ada sekitar 528 anggota  sampai saat ini , namun masih banyak kasus-kasus MG yang belum terdiagnosa karena minimnya informasi mengenai penyakit ini selain itu belum banyak tenaga medis baik dokter maupun perawat yang cukup memahami Myasthenia Gravis,"ujarnya.

"MG adalah penyakit Autoimun atau yang disebut penyakit serpihan salju karena gejalanya berbeda-beda pada setiap orang , penyakit ini merupakan persimpangan saraf dan otot, MG dapat menyerang otot yang dikontrol secara sadar diantaranya otot mata, otot pernafasan, otot menelan, otot wajah, otot leher,bahu,punggung , tangan dan kaki. Gejala bervariasi MG yaitu kelooak mata tidak dapat dibuka penuh atau tidak dapat ditutup, pandangan mata sering kali bola mata tidak dapat bergerak, lidah kaku sehingga bicara cadel dan sulit menelan, kesulitan mengangkat tangan dan kaki kesulitan berdiri atau tersenyum, mudah lelah dan letih berkepanjangan dan sesak nafas,"ungkapnya.


MG yang ada pada tubuh penderita akan menghancurkan sel saraf pada otot. Kondisi ini akan menyebabkan komunikasi antar saraf terputus karena kinerjanya terhambat oleh antibodi tubuh. Inilah yang menyebabkan penderita MG ototnya melemas dan jadi mudah lelah.

Seperti penyakit auto imun lainnya, penyakit MG tidak dapat disembuhkan. Namun, gejalanya bisa dikurangi dengan terapi, operasi, dan obat-obatan. Terutama mengendalikan kelemahan ototnya.

Mengenai Gathering yang terlaksana ini ketua YMGI Indriasari menyampaikan bahwa suatu bentuk Pengabdian Pada Masyarakat dan bertujuan untuk mendukung dan menyemangati para penderita Myasthenia Gravis (MG) disini para MGer yang tergabung dapat bertukar pengalaman dan informasi serta tips dalam menghadapi MG dikehidupan sehari-hari, harapan kedepan Myasthenia Gravis ini lebih diketahui sampai ditingkat masyarakat,

"Untuk masyarakat atau kawan-kawan penderita MG yang ingin bergabung  di Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI) sebagai sarana informasi bisa mendaftar atau browsing melalui online di media Sosial seperti di FB Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia
Twitter @yayasanMGI dan
www.ymgi.or.id,"ulasnya.

Peserta yang tergabung dalam Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI) saat mengikuti  acara gathering MG, Aswin Arianto menyampaikan dengan kegiatan ini dirinya dapat pengetahuan terkait gejala dan  penanganan terhadap penderita Penyakit Myastenia Gravis.

"Penyakit MG ini bisa terbilang sangat langkah tapi kita sebagai penderita menganggap ini adalah suatu cobaan bagi kita untuk berbenah,"ulasnya.

Aswin berharap ada tindak lanjut yang nyata dan terarah sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh para MGers (sebutan bagi pasien Myasthenia Gravis) di Sumatera Selatan dan sekitarnya.

sedangkan Edi Suhardi salah seorang pasien MG asal garut yang juga mengidap penyakit MG sudah 6 tahun ini  menyampaikan dengan terlaksananya kegiatan gathering ini menjadi sarana  informasi dalam menjembatani mengenai penyakit MG tersebut.

"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat terus terlaksana karena sangat membantu kami untuk lebih mengetahui dan berbagi pengalaman dalam mengatasi penyakit Myasthenia Gravis,'pungkasnya.(A2)