04 April 2019

PEMKAB MUBA BANTU WEBSITE, PWI MUBA SIAP JADI ORGANISASI MODERN DAN TERBUKA

Liputansumsel.com

MUBA-liputansumsel* - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Muba menyerahkan bantuan website untuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muba, kamis (4/4/2019) di Virtual Room Dinkominfo Muba.

Penyerahan simbolis website disampaikan oleh Bupati Muba H. Dodi Reza Alex Noerdin melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinkominfo Muba Dicky Meiriando kepada Ketua PWI Muba Herlin Koisasi.

Menurut Plt. Kepala Dinkominfo Muba bantuan website ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Muba terhadap PWI Muba yang mengusung visi Smart & Positive Journalist.

"Visi PWI Muba saat ini bersinergis dengan Program Muba Smart Regency, khususnya dalam memenuhi indikator Smart Society. Saya pikir untuk mewujudkan PWI Muba Go Digital, paling utama PWI Muba wajib memiliki website yang berfungsi sebagai media informasi terkait aktivitas PWI Muba", ujar Dicky Meiriando.

Dicky juga berharap dengan diserahkannya website PWI Muba dengan nama domain www.pwimuba.or.id ini selanjutnya nanti dapat dikembangkan oleh Tim Go Digital PWI Muba. Menu-menunya nanti dapat ditambah sesuai kebutuhan.

Sementara itu, Ketua PWI Muba mengatakan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Muba yang telah mendukung PWI Muba melalui program-program yang ada di Dinkominfo Muba.

"Tentu keberadaan website ini sangat penting bagi PWI Muba dalam menginformasikan aktivitas yang dilakukan dan juga mengatakan kepada Publik tentang apa itu PWI dan apa tugas dan fungsinya. Termasuk dalam website tersebut, publik dapat mengetahui siapa saja wartawan yang menjadi anggota PWI Muba. Keberadaan website ini juga menunjukan bahwa PWI Muba juga mendorong adanya Keterbukaan Informasi dan kami ingin PWI Muba kedepan menjadi organisasi modern dan terbuka", jelas Herlin.(agung/rill).

Erwan Saputra, SH : Kaum Milenial Harapkan Pemimpin Yang Adil dan Merata untuk Seluruh Lapisan Masyarakat di Indonesia

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com--Non Goverment Organization (NGO) maupun Iembaga suvei Pemerintah  telah banyak membuat rumusan dan kajian mengenai apa saja yang dapat menarik minat dan perhatian milenial sehingga bisa memberikan dan menawarkan sesuatu yang dapat diterima oleh jalan pikiran generasi milenial Dalam "OId Society, News Youths:  An Overview of Youth and Popular Participation in Post-Reformasi Indonesia" (PDF). Jonatahna Chen dan Emirza Adi Syailendra  mencatat behwa telah ada deskripsi yang secara utuh dapat menggambarkan karakteristik kelompok milenial Jalan dan cara berpikir Milenial tidak dapat digeneralisasi atau diterjemahkan secara mutlak.

Penulis yang juga merupakan generasi Milenial aktif, saat ini sebagai Ketua Bidang Organisasi DPD IMM Sumsel telah mengumpulkan fakta terkait dengan kecenderungan perilaku, dan  ha-haI yang menjadi ketertarikan serta progam dan kebijakan yang diinginkan oleh generasi Milenial sala satunya Milenial menginginkan adanya pemimpin yang dapat menterjemahkan pikiran masyarakat terkhusus kaum milenial dalam bentuk kebijakan yang adil dan merata terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pada saat ini hal yang paling menjadi problematika kaum milenial bukan masalah lapangan pekerjaan . Karena sudah banyak lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini dengan berkembangnya teknologi banyak hal yang dapat dijadikan pekerjaan. Tidak mesti harus menjadi pegawai pada perusahaan ataupun instansi pemerintahan.

Zaman dulu atau kaum sebelum milenial memandang sebuah pekerjaan adalah jika dapat bekerja di perusahaan atau menjadi pegawai pada instansi pemerintahan. Namun sekarang berbalik dengan pandangan generasi milenial tidak terlalu menjadikan hal tersebut sebagai tujuan utama.

Anak muda sekarang cenderung senang disebut sebagai start up daripada sebagai pegawa, tidak fleksibelitasnya dunia kerja saat ini menjadi alasan para milenial tidak terlalu suka menjadi seorang pegawai.

Para milenial kebanyakan menginginkan terobosan baru dalam dunia kerja yang tidak kaku dan terpaku pada jam kerja, kecuali dalam bidang bidang  tertentu seperti pekekerjaan yang beraifat pelayanan produktivitas kerja bukan ditentukan dari durasi waktu bekerja seharian penuh. Namun ditentukan berdasarkan kenyamanan cara bekerja sesuai dengan karakter milenial tipikal milenial jika bekerja tidak senang dengan aturan kerja yang kaku mulai dari waktu, kondisi yang formal dan pressure karena hal tersebut bertentangan dengan karakter milenial yang individual atau kurang bisa menerima tekanan adalah sebuah fakta bahwa rata rata kaum milenial lebih suka bangun siang dan bekerja sampai larut malam.

Artinya kaum milenial milenial dalam melakukan sebuah pekerjaan tidak mengenal batasan waktu namun tetap mengutamakan produktivitas kerja milenial memandang sebuah pekerjaan adalah sebagai misi, apakah nantinya pekerjaan tersebut dapat menghantarkannya pada titik tertentu berdasarkan apa yang diinginkan misalnya dikenal, diakui atau mendapatkan penghargaan tertentu untuk terus berksplorasi memang terdapat perbedaan mental jika dibandingkan dengan generasi sebelum milenial yang lebig cenderung sattle atau memilih tetap bertahan meskipun dalam pressure yang tinggi sekalipun, berbeda dengan milenial karena cara berpikirnya didasari dengan individualis serta culture technology yang mempengaruhi pola pikir milenial saat ini.

Peran calon pemimpin saat ini sedang berkontestasi dalam pemilu diharapkan dapat memberikan terobosan serta pembaruan dalam pola dan sistem dunia kerja saat ini untuk meningkatkan produktivitas kerja kaum milenial sesuai dengan tuntutan budaya milenial daripada menawarkan sebuah janji akan diberikan atau diciptakan lapangan pekerjaan, lebih baik diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya dengan di fasilitasi dan diberikan jalur untuk berkembang secara otomatis lapangan pekerjaan akan tercipta dengan sendirinya jika para Start Up Milenial benar-benar diperhatikan oleh pemerintah dan para calon yang akan memimpin nantinya di era serba digital seperti sekarang banyak bermunculan profesi dan peluang kerja baru yang mungkin tidak pernah ada 5 atau 10 tahun sebelumnya dan semua pelaku profesi tersebut merupakan generasi Milenial seperti trand Vlogger, YouTubers, Gamers, dan lainya bahakn dengan memposting sebuah fhoto di Instagram bisa mendapatkan keuntungan materi dengan adanya akselerasi dalam dunia digital tersebut harus diperhatikan oleh kaum generasi milenial Baby Boomers yang mayoritas sekarang adalah stakeholder di Indonesia supaya memahami perkembangan tersebut dan memberikan terobosan agar dapat memperdayakan generasi milenial sebagai alat perubahan untuk menciptakan produktivitas SDM Indonesia kedepanya serta memberi stimulus kepada generasi milenial agar dapat mengembangkan potensi membuka lapangan pekerjaan sendiri bukan mencari pekerjaan.

Pemilu serentak 2019 menjadi sejarah pertama di Indonesia. Dalam ajang politik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat sebagai objek politik, para peserta pemilu berlomba-lomba mendapatkan dukungan pada pemilu 17 April 2019 dari berbagai elemen masyarakat. Ada satu generasi yang menjadi pusat perhatian para pelaku politik praktis. Berbagai cara dilakukan untuk mengambil simpati dari generasi milenial. Mulai dari menawarkan program visi dan misi menciptakan lapangan kerja untuk menggaet perhatian para generasi milenial.

Milenial merupakan generasi yang mayoritas melek teknologi dan sangat akrab dengan medsos daripada generasi lainnya.(a**)

Penulis Artikel
Nama : Erwan Saputra,SH
Ketua Bidang Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Sumsel.

03 April 2019

israq mi'raj sambil ngetrail

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi bersama Dandim 0401 Muba Letkol Arm Muh Saifudin Khoiruzzamani SSos, Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti SE MSi, Camat Sekayu Marco Susanto, Kepala BPBD Muba Indita Purnama, dan Para Komunitas Motor Trail dengan menunggangi motor trail (cross) melakukan olah raga wisata sekaligus memperingati Isra Mi'raj 1420 H serta memantau kondisi kamtibmas di Wilayah Bumi Serasan Sekate, Rabu (3/4/2019).

Rute yang dilewati puluhan pemotor trail tersebut dengan start dari Rumah Dinas Kapolres Muba melintasi Jalan Perkebunan Sawit PT Ghutrie menuju Polsek Plakat Tinggi Desa Suka Jaya (SP3).

Sekda Muba menuturkan bahwa kegiatan itu selain untuk olah raga, juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat dan rangka memperingati Isra Mi'raj 1420 H.

"Dari rute yang kita lewati ada beberapa ruas jalan yang harus kita perbaiki, seperti jalan Desa C7, C5, B2, kemudian SP2 sampai Desa Air Balui Kecamatan Plakat Tinggi, akan kita anggarkan di tahun 2020,"cetusnya.

Lanjut jelasnya, pada bulan Oktober 2019 direncanakan Muba akan menjadi tuan rumah event Asia Supermoto dan Road Race yang diikuti 12 negara Asia.

"Tim penyelenggara dari event ini sudah meninjau kondisi sirkuit kita, menurut mereka tracknya sudah memenuhi syarat," jelas Apriyadi.(agung/rill).

Masjid Thoyibatul Ihksan Gelar Isra Miraj

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Pemerintah Kecamatan Sungai Keruh mengajak ratusan masyarakatnya untuk mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustad Fadholi dalam rangkah memperingati Isra Miraj 1440 Hijriah bertempat di masjid thoyibatul ihksan di desa gajah mati Rabu (3/4/18).

Camat Sungai Keruh Muhammad Imron S.Sos M.Si menjelaskan bahwa melalui momentum Isra Miraj ini, pihaknya berkeinginan mengajak masyarakat untuk kembali mengingat kembali perjalanan spritual Nabi Muhammad SAW.

"Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting bagi kehidupan Nabi Muhammad dan juga umat Islam,"ujarnya.

Kata Imron pihaknya berkeinginan untuk turut berperan meningkatkan iman dan taqwa masyarakat khususnya generasi muda di Bumi Serasan Sekate,  dimana selaras dengan program Muba Mengaji yang mulai digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

"Sama seperti target yang ingin dicapai yakni meminimalisir generasi muda di Muba khususnya kecamatan Sungai Keruh untuk membangun iman taqwa juga menghindari generasi penerus terjerat pada narkotika, pergaulan bebas dan penyakit masyarakat lainnya"imbuhnya.

dalam kesempatan tersebut mereka mengurai sejarah isra’ mi’raj atau perjalanan Nabi Muhammad, SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Serta naik ke sidatrullmuntaha untuk menerima perintah Allah. Yakni perintah untuk menunaikan ibadah shalat 50 waktu.

“Perjalanan Isra Mi’raj ini dilakokani nabi pada tanggal 27 Rajab malam. Perjalanan itu berlangsung 2/3 malam. Awal nabi menerima perintah untuk menunaikan shalat 50 waktu.  Namun, setelah nabi mengajukan permohonan pengurangan waktu shalat, maka Allah akhirnya menetapkan perintah salat 5 waktu. Yakni, Magrib, Isya, Subuh, Dzuhur dan Ashar, semua itu disampaikan oleh  ustadz Fadholi .’’ujarnya.

Sementara Tokoh Masyarakat Azim Cik Abun menambahkan bahwa melaksanakan peringatan keagaman memang memiliki nilai penting, selain meningkatkan pemahaman, juga sebagai bentuk memperingati hari besar islam.

“Kita tidak ingin masyatakat hanya mengingat hari besar nasional saja, tidak mengenal hari besar islam,”katanya.

Terpisah Danramil 401-03/Sekayu Kapten inf Hermanto menambahkan bahwa pihaknya sangat mendukung serta memberikan apresiasi kepada pihak kecamatan Sungai Keruh yang telah dengan rutin melaksanakan kegiatan dalam rangkah memperingati hari besar Islam seperti ini.

 "Kegiatan seperti ini sangat penting bagi masyarakat, apalagi yang hadir ke masjid Thoyibatul Ihksan, tidak hanya para orang tua tetapi remaja dan juga anak-anak."ujarnya.

senada juga disampaikan oleh Kapolsek Sungai Keruh Iptu Ade Nurdin, dimana dirinya turut senang karena antusias masyarakat yang cukup besar untuk menghadiri acara Isra Miraj.

"Saya sangat senang, dan tentunya lewat kegiatan ini masyarakat akan lebih memiliki kegiatan yang positif, ditambah lagi bisa mendengarkan ceramaah agama, dimana didalamnya ada ilmu dan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari."ujarnya.(Agung/rill).

Pelantikan Pengurus DPD Ikatan Wartawan Online Kab.Muara Enim

Liputansumsel.com


Muara Enim – Liputansumsel.com--Organisasi Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Muara Enim yang merupakan organisasi pertama yang baru di lantik di kepengurusannya.

Ketua IWO Kabupaten Muara Enim Nursamsu atau yang akrab di panggil (Aben) menyampaikan sambutannya setelah dilakukan pelantikan untuk masa bakti 2019-2024 di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS), Rabu pukul 15:00 WIB (03/04/2019).

“Sebagai organisasi yang pertama dan baru dilakukan pelantikan, kami tetap berpedoman pada aturan perundangan-undangan yaitu UU 40/1999 tentang Pers selain itu pula untuk tetap menjalin silaturahmi dengan seluruh jajaran adalah upaya yang harus tetap dijaga,” Ungkap Nursamsu.

Susunanan kepengurusan IWO Kabupaten Muara Enim yang sudah di lantik berjumlah 27 orang di antaranya selaku Ketua IWO Kabupaten Muara Enim Nursamsu, Sekretaris Rahmat Hidayat dan Bendahara Agus Setiawan.

Ketua umum IWO Pusat Jhoni Yudono menyampaikan sambutan dan arahannya bahwa peran jurnalis adalah membangun peradaban dan kemanusiaan, selain itu pula IWO harus mempunyai komitmen untuk tetap membantu masyarakat sehingga dengan demikian dapat secara langsung mengetahui berbagai problem dan persoalan yang ada tersebut,” Tegasnya.

” Selanjutnya menghadapi tahun politik kita tegaskan jangan ada anggota IWO yang terlibat dalam aktifitas politik praktis yang pada gilirannya tak mampu berbicara secara objektif” Ucap Jhodi.

Sementara Bupati Muara Enim H Ahmad Yani  perkembangan teknologi informasi sangat pesat sehingga pertukaran informasi pun sangat cepat. peran Media Online termasuk di kabupaten Muara Enim dapat membantu
Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi tanpa batasan ruang dan waktu,"paparnya.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim menyambut baik terbentuk nya IWO beserta pengurus-pengurusnya yang sebagai Silaturahmi. sekaligus kontrol sosial yang akan ikut berkontribusi membangun Kabupaten Muara Enim sehingga Visi Misi Muara Enim Untuk Rakyat atau Muara Enim Merakyat dapat segera terwujud,” imbuhnya Ahmad Yani.