04 April 2019

Pembangunan Jalan Sepanjang 59,95 Kilometer di Jirak Jaya tuntas 240 hari

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Raut wajah bahagia tampak jelas dari puluhan ribu warga Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis (4/4/2019). Puluhan tahun terisolir, akhirnya Kecamatan yang baru pemekaran dan memisah dari Kecamatan Sungai Keruh ini bisa menikmati jalan aspal mulus di sepanjang jalan 59.95 Kilometer.

Diketahui, peningkatan jalan Kecamatan Jirak Jaya ini menggunakan dana dari pihak PT SMI yang merupakan perusahaan BUMN ini Tercatat, untuk pembangunan jalan di sepanjang 59.95 kilometer ini menelan dana sebesar Rp.188.540.240 Miliar yang dikerjakan pihak ketiga yakni PT Conbloc Infratecno yang dikerjakan selama 240 hari atau delapan bulan yang dimulai pada Mei 2018 silam.

"Setelah puluhan tahun berkutat dengan jalan berlumpur dan tidak bisa beraktifitas ketika musim hujan akhirnya kami bisa menikmati jalan mulus, terima kasih pak Bupati Dodi Reza kini kami tidak terisolir lagi," jelas Asman (39) Warga Desa Talang Simpang Kecamatan Jirak Jaya di sela Peresmian Pembangunan Jalan Kecamatan Jirak Jaya oleh Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin.

Menurutnya, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin sangat fokus membangun infrastruktur di daerah-daerah pelosok. "Ya, khususnya di Jirak Jaya ini, pak Bupati sudah membangun jalan kami dan akhirnya kami warga disini bisa beraktifitas dengan lancar," ujarnya.


Hal yang sama dikatakan Ismiyanti (42), Ibu Rumah Tangga ini menuturkan, dirinya bersama keluarga akhirnya bisa melihat jalan aspal hitam yang bagus dan mulus di Jirak Jaya. "Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan pak Bupati Dodi Reza,"cetusnya.

Camat Jirak Jaya, Nen Fadli menuturkan,saat ini tercatat ada sebanyak 20.500 penduduk dari beberapa desa dan selama ini kondisi jalan sangat rusak parah dengan medan berlumpur.

"Dengan selesainya perbaikan ini Alhamdulillah warga bisa menikmati jalan mulus yang berkualitas,"katanya.

Sementara, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan peningkatan jalan Jirak Jaya ini merupakan salah satu bagian visi dan misi Kabupaten Muba untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur serta kesejahteraan warga di pelosok-pelosok.

"Ini juga bagian dari mewujudkan realisasi pembangunan golden triangle atau segitiga emas yang menghubungkan antar Kecamatan dalam kabupaten Musi Banyuasin sebagai poros jalan untuk memudahkan warga muba mengangkut hasil perkebunan dan pertanian dan sekaligus sebagai upaya peningkatan ekonomi warga,"imbuhnya.

Penerima Penghargaan Kepala Daerah Inovator dari Kementerian PUPR atas inovasi aspal karet ini menambahkan, ke depan setelah tuntasnya realiasi percepatan pembangunan infrastruktur jalan di Jirak Jaya ini tugas berikutnya yakni untuk bersama-sama menjaga jalan yang sudah sangat baik ini.

"Saya minta betul warga  dan pihak perusahaan menjaga jalan ini. Khususnya pihak perusahaan jangan sampai membawa muatan yang overload," mari taati aturan itu bersama sama sehingga jalan yang kita bangun dari uang rakyat ini dapat kita rawat dan pergunakan bersama sama.terangnya.

Saya minta kepada seluruh  pihak perusahaan yang menggunakan jalan ini  mentaati peraturan pergunanakan jalan sesuai aturan jangan melebihi tonase maksimal sesuai kekuatan jalan dapat dilalui maximal 8 ton saya harapkan kerja samanya dan warga dapat mengawasi bersama.

"Kalau ada perusahaan yang tetap membandel dan tidak menjaga jalan ini, saya akan tutup akses jalannya dan tidak bisa lewat lagi," tukasnya.

Plt Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori menjelaskan Paket Peningkatan jalan yakni berada di Tebing Bulang Km 11 - Jirak (Jirak-Talang Mandung dan Jirak - Layan - Bangkit Jaya). Jembatan Gantung- Talang Simpang - Sp.Rukun Rahayu -Mekar Jaya.

"Pada pembangunan ini juga menggunakan aspal campuran karet dengan metode chip aspal karet RARX dan menyerap langsung karet petani rakyat ,"katanya.

Terpisah, Direktur Utama PT Conbloc Infratecno, Pino Iskandar mengatakan, setelah selesai pembangunan jalan ini pihaknya akan melakukan masa pemeliharaan jalan selama 720 hari atau selama dua tahun.

"Kami juga minta dengan warga dan pihak perusahaan sekitar bersama-sama menjaga kondisi jalan dengan tidak memarkirkan kendaraan dengan tonase besar di bahu jalan,"ujarnya.

Dalam kesempatan Peresmian Jalan Kecamatan Jirak Jaya ini Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin turut didampingi Forkopimda Muba yakni Komisi III Anggota DPRD Muba, Dandim 0401 Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos, Wakapolres Muba DPRD Muba, dan Ketua Pengadilan Agama serta Sekda Muba Drs Apriyadi MSi.

Tidak hanya itu, bahkan dalam pada peresmian jalan Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Muba ini turut menjadi perhatian dari Provinsi lain yakni Dinas PUBM Jawa Barat dan Jambi yang menilai pembangunan jalan Jirak Jaya Muba ini bisa berhasil dengan cepat dan maksimal dalam menggunakan dana pinjaman ke PT SMI.(agung/rill).

Tetapkan Status Siaga, Fokus Pencegahan Karhutbunlah

Liputansumsel.com


Kayuagung .LiputanSumSel.com—Langkah antisipasi pencegahan dan pengendalian dini bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan menjadi prioritas di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Pemkab, FKPD  dan perusahaan yang berdomisili di OKI menggelar rapat koordinasi khusus Karhutlah tahun 2019 di Kantor Bupati OKI, Kamis (4/04/2019).

Sekda OKI, H. Husin, S. Pd, MM dalam kesempatan tersebut menjelaskan, berdasarkan informasi dari BMKG Sumsel, selama bulan April intensitas hujan diperkirakan akan menurun dan diprediksi awal musim kemarau dimulai pada minggu terakhir Mei hingga Oktober 2019 dengan puncak kemarau pada Bulan Agustus 2019.

Untuk itu, Dia menginstruksikan para camat dan forkompincam di lapangan dan perusahaan  wajib antisipasi dan mendukung penanggulangan karhutlah dengan segera melakukan revitalisasi kelompok masyarakat peduli api beserta posko-poskonya, membuat sekat kanal, sumur bor dan memenuhi sarpras Karhutlah.

“segera ditetapkan status siaga darurat, mengaktifkan  posko-posko siaga, Inventarisir kelompok peduli api, masyarakat peduli api serta kita himbau masyarakat waspada Karhutbunlah. Fokus kita adalah pencegahan” ungkap Sekda Husin.

Sementara itu Plt kepala BPBD OKI Listiadi Martin dalam laporannya menyebutkan jumlah lahan yang terbakar di OKI di tiga tahun terkahir antara lain sebanyak pada 213 Ha pada tahun 2016 , 2017 sebanyak 179 Ha dan 2018 sebanyak 864 Ha.

Dari data yang dimiliki menurut dia tingkat kerawanan bencana Karhutbunlah di OKI antara lain, kondisi sangat rawan sebanyak 554.179 ha dan Rawan sebanyak 603.175 Ha. Kondisi rawan tersebut tambahnya tersebar di 63 desa di Kabupaten OKI.

“Kita sudah miliki peta rawan bencana maka belajar dari tahun-tahun lalu kegiatan tahun ini kita fokuskan pada wilayah rawan dan sangat rawan melalui upaya preventif” tungkasnya.

Kabag. Ops Polres OKI, Kompol Yudha Widyatama Nugraha meminta fokus penggendalian karhutbunlah diutamakan pada wilayah rawan dan sangat rawan serta optimalisasi pencegahan melalui mitigasi.

Berdasarkan pantauan tahun 2018 menurut dia sebanyak 257 fire spot yang dominan berada pada  empat kecamatan rawan karhutbunlah antara lain Pangkalanlampam, Cengal, Sungai Menang dan Tulung  Selapan.

“Kita fokus diwilayah yang rawan. Belajar dari tahun sebelumnya, perlu penajaman pembuatan posko. Posko yang dibuat jangan terlalu jauh dengan fire spot” ujarnya.

Selain upaya itu tambah Yudha sinergitas semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan.

"Upaya pencegahan dan pengendalian dilapangan seringkali terkendala dengan sulitnya akses yang sulit dijangkau, terbatasnya sumber air, terbatasnya kemampuan pemadaman di malam hari dan masih adanya kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar", tetapi kita secara tupoksi harus besinergi menanggulangi Karhutbunlah tutur Yudha.(Povi)

Pohon Tumbang Ganggu Pengendara

Liputansumsel.com

Pagaralam,Liputansumsel.com -Sebuah pohon albasia tumbang dan sempat menutup jalan di Ayek Betung yang menghubungkan Pagaralam-Lahat. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah jalan tersebut sempat macet.

Pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Pohon tersebut tumbang ketika angin kencang yang mengguyur dan pohon tersebut sudah mulai rapuh wilayah itu sore tadi,sempat mengenai kabel listri .

Pantauan Liputansumsel.com di lokasi, pohon yang tumbang tersebut sudah ditangani oleh warga setempat . Warga di sekitar telah memotong batang pohon dengan alat seadanya  yang menghalangi jalan.


Potongan batang pohon diletakkan di sekitar batang pohon tumbang. Yang tersisa di jalanan tinggal separuh dari pohon albasia dan dedaunan dari pohon tersebut.

Seorang pengguna jalan Budisi(42) menerangkan tidak ada korban dalam kejadian itu. Akan tetapi, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat macet akibat pohon tumbang itu.

"Nggak ada sih, kalau macet sih tadi lumayah lah," kata petugas tersebut.(Ric)

PEMKAB MUBA BANTU WEBSITE, PWI MUBA SIAP JADI ORGANISASI MODERN DAN TERBUKA

Liputansumsel.com

MUBA-liputansumsel* - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Muba menyerahkan bantuan website untuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muba, kamis (4/4/2019) di Virtual Room Dinkominfo Muba.

Penyerahan simbolis website disampaikan oleh Bupati Muba H. Dodi Reza Alex Noerdin melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinkominfo Muba Dicky Meiriando kepada Ketua PWI Muba Herlin Koisasi.

Menurut Plt. Kepala Dinkominfo Muba bantuan website ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Muba terhadap PWI Muba yang mengusung visi Smart & Positive Journalist.

"Visi PWI Muba saat ini bersinergis dengan Program Muba Smart Regency, khususnya dalam memenuhi indikator Smart Society. Saya pikir untuk mewujudkan PWI Muba Go Digital, paling utama PWI Muba wajib memiliki website yang berfungsi sebagai media informasi terkait aktivitas PWI Muba", ujar Dicky Meiriando.

Dicky juga berharap dengan diserahkannya website PWI Muba dengan nama domain www.pwimuba.or.id ini selanjutnya nanti dapat dikembangkan oleh Tim Go Digital PWI Muba. Menu-menunya nanti dapat ditambah sesuai kebutuhan.

Sementara itu, Ketua PWI Muba mengatakan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Muba yang telah mendukung PWI Muba melalui program-program yang ada di Dinkominfo Muba.

"Tentu keberadaan website ini sangat penting bagi PWI Muba dalam menginformasikan aktivitas yang dilakukan dan juga mengatakan kepada Publik tentang apa itu PWI dan apa tugas dan fungsinya. Termasuk dalam website tersebut, publik dapat mengetahui siapa saja wartawan yang menjadi anggota PWI Muba. Keberadaan website ini juga menunjukan bahwa PWI Muba juga mendorong adanya Keterbukaan Informasi dan kami ingin PWI Muba kedepan menjadi organisasi modern dan terbuka", jelas Herlin.(agung/rill).

Erwan Saputra, SH : Kaum Milenial Harapkan Pemimpin Yang Adil dan Merata untuk Seluruh Lapisan Masyarakat di Indonesia

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com--Non Goverment Organization (NGO) maupun Iembaga suvei Pemerintah  telah banyak membuat rumusan dan kajian mengenai apa saja yang dapat menarik minat dan perhatian milenial sehingga bisa memberikan dan menawarkan sesuatu yang dapat diterima oleh jalan pikiran generasi milenial Dalam "OId Society, News Youths:  An Overview of Youth and Popular Participation in Post-Reformasi Indonesia" (PDF). Jonatahna Chen dan Emirza Adi Syailendra  mencatat behwa telah ada deskripsi yang secara utuh dapat menggambarkan karakteristik kelompok milenial Jalan dan cara berpikir Milenial tidak dapat digeneralisasi atau diterjemahkan secara mutlak.

Penulis yang juga merupakan generasi Milenial aktif, saat ini sebagai Ketua Bidang Organisasi DPD IMM Sumsel telah mengumpulkan fakta terkait dengan kecenderungan perilaku, dan  ha-haI yang menjadi ketertarikan serta progam dan kebijakan yang diinginkan oleh generasi Milenial sala satunya Milenial menginginkan adanya pemimpin yang dapat menterjemahkan pikiran masyarakat terkhusus kaum milenial dalam bentuk kebijakan yang adil dan merata terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pada saat ini hal yang paling menjadi problematika kaum milenial bukan masalah lapangan pekerjaan . Karena sudah banyak lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini dengan berkembangnya teknologi banyak hal yang dapat dijadikan pekerjaan. Tidak mesti harus menjadi pegawai pada perusahaan ataupun instansi pemerintahan.

Zaman dulu atau kaum sebelum milenial memandang sebuah pekerjaan adalah jika dapat bekerja di perusahaan atau menjadi pegawai pada instansi pemerintahan. Namun sekarang berbalik dengan pandangan generasi milenial tidak terlalu menjadikan hal tersebut sebagai tujuan utama.

Anak muda sekarang cenderung senang disebut sebagai start up daripada sebagai pegawa, tidak fleksibelitasnya dunia kerja saat ini menjadi alasan para milenial tidak terlalu suka menjadi seorang pegawai.

Para milenial kebanyakan menginginkan terobosan baru dalam dunia kerja yang tidak kaku dan terpaku pada jam kerja, kecuali dalam bidang bidang  tertentu seperti pekekerjaan yang beraifat pelayanan produktivitas kerja bukan ditentukan dari durasi waktu bekerja seharian penuh. Namun ditentukan berdasarkan kenyamanan cara bekerja sesuai dengan karakter milenial tipikal milenial jika bekerja tidak senang dengan aturan kerja yang kaku mulai dari waktu, kondisi yang formal dan pressure karena hal tersebut bertentangan dengan karakter milenial yang individual atau kurang bisa menerima tekanan adalah sebuah fakta bahwa rata rata kaum milenial lebih suka bangun siang dan bekerja sampai larut malam.

Artinya kaum milenial milenial dalam melakukan sebuah pekerjaan tidak mengenal batasan waktu namun tetap mengutamakan produktivitas kerja milenial memandang sebuah pekerjaan adalah sebagai misi, apakah nantinya pekerjaan tersebut dapat menghantarkannya pada titik tertentu berdasarkan apa yang diinginkan misalnya dikenal, diakui atau mendapatkan penghargaan tertentu untuk terus berksplorasi memang terdapat perbedaan mental jika dibandingkan dengan generasi sebelum milenial yang lebig cenderung sattle atau memilih tetap bertahan meskipun dalam pressure yang tinggi sekalipun, berbeda dengan milenial karena cara berpikirnya didasari dengan individualis serta culture technology yang mempengaruhi pola pikir milenial saat ini.

Peran calon pemimpin saat ini sedang berkontestasi dalam pemilu diharapkan dapat memberikan terobosan serta pembaruan dalam pola dan sistem dunia kerja saat ini untuk meningkatkan produktivitas kerja kaum milenial sesuai dengan tuntutan budaya milenial daripada menawarkan sebuah janji akan diberikan atau diciptakan lapangan pekerjaan, lebih baik diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya dengan di fasilitasi dan diberikan jalur untuk berkembang secara otomatis lapangan pekerjaan akan tercipta dengan sendirinya jika para Start Up Milenial benar-benar diperhatikan oleh pemerintah dan para calon yang akan memimpin nantinya di era serba digital seperti sekarang banyak bermunculan profesi dan peluang kerja baru yang mungkin tidak pernah ada 5 atau 10 tahun sebelumnya dan semua pelaku profesi tersebut merupakan generasi Milenial seperti trand Vlogger, YouTubers, Gamers, dan lainya bahakn dengan memposting sebuah fhoto di Instagram bisa mendapatkan keuntungan materi dengan adanya akselerasi dalam dunia digital tersebut harus diperhatikan oleh kaum generasi milenial Baby Boomers yang mayoritas sekarang adalah stakeholder di Indonesia supaya memahami perkembangan tersebut dan memberikan terobosan agar dapat memperdayakan generasi milenial sebagai alat perubahan untuk menciptakan produktivitas SDM Indonesia kedepanya serta memberi stimulus kepada generasi milenial agar dapat mengembangkan potensi membuka lapangan pekerjaan sendiri bukan mencari pekerjaan.

Pemilu serentak 2019 menjadi sejarah pertama di Indonesia. Dalam ajang politik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat sebagai objek politik, para peserta pemilu berlomba-lomba mendapatkan dukungan pada pemilu 17 April 2019 dari berbagai elemen masyarakat. Ada satu generasi yang menjadi pusat perhatian para pelaku politik praktis. Berbagai cara dilakukan untuk mengambil simpati dari generasi milenial. Mulai dari menawarkan program visi dan misi menciptakan lapangan kerja untuk menggaet perhatian para generasi milenial.

Milenial merupakan generasi yang mayoritas melek teknologi dan sangat akrab dengan medsos daripada generasi lainnya.(a**)

Penulis Artikel
Nama : Erwan Saputra,SH
Ketua Bidang Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Sumsel.