01 Agustus 2019

Dodi : TMMD Sinergi dengan Misi Pemkab Muba Membangun Masyarakat dan Desa

Liputansumsel.com


SEKAYU - liputansumsel.com--Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah serta segenap lapisan masyarakat merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi. TMMD ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur, sarana prasarana fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di daerah.

Demikian disampaikan Bupati Muba, H Dodi Reza Alex Noerdin pada wawancara dengan media nasional yang dihadirkan oleh Kasubdis Penmedtak Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) Kolonel Inf Paiman, Kapten Chb Arvianto didampingi Kodam II/Swj Mayor Cba made dan Korem 044/Gapo, Kapenrem Mayor lnf Binsar Simanjuntak. Pada agenda Coffe Morning bersama di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Kamis pagi (1/8/2019).

Dikatakan Bupati Musi Banyuasin dengan wilayah yang cukup luas serta adanya desa yang berjarak jauh antar desa maupun kecamatan, maka perlu pembangunan infrastruktur jalan penghubung desa. Maka menjadi salah satu program prioritas Pemkab Muba melalui TMMD untuk membangun fisik dan non fisik masyarakat desa.

"Kesulitan membangun desa karena jalan antar desa penghubung yang jauh, pasti biaya mahal sedangkan kita punya ruas-ruas jalan strategis antar kecamatan yang menjadi salah satu prioritas kita, nah salah satu solusi untuk memberdayakan masyarakat desa di tingkat lokal, apalagi desa-desa yang terpencil dan jauh maka kita buatkan program TMMD ini, "ujar Dodi.

Menurutnya, manfaat TMMD selain merupakan program Pemkab Muba  dalam misi membangun desa, tapi juga bisa mendapatkan sasaran yang lebih dengan adanya kegiatan fisik dan non fisik dengan pihak TNI dan seluruh masyarakat dilibatkan. Dandim juga inginkan masyarakat ikut gotong royong misalkan bangun jembatan 4x2 meter itu jadi bagian manunggal nya TNI dengan masyarakat dan Pemkab Muba.

Berikut sepenggal wawancara Bupati Muba dengan media nasional meliputi Sindo, Republika dan Media Indonesia.

Jadi keterlibatan peran serta masyarakat dalam program TMMD ini Apakah bisa dikatakan kedepan mereka bisa menjaga karena turut langsung membangun?

Bupati Dodi : Pertama masyarakat merasa diberdayakan, karena fungsi penting dari negara hadir ditengah masyarakat adalah pada saat terjadi masalah kita hadir, Kedua pada saat suasana kondusif kiat bisa berikan sebuah pemberdayakan ke masyarakat, selain meningkatkan potensi lokal kita memberikan masyarakat seperti itu, dan program lainnya, itu salah satu insentif bagi mereka dan juga warga mempunyai rasa kepemilikan dari program yang sama-sama infrastruktur yang dibangun bersama dengan gotong-royong. Seperti contoh jika jalan yang sudah mereka perbaiki bersama kemudian dilewati mobil truk perusahaan maka masyarakat pasti akan turun langsung untuk menghimbau perusahaaan agar idak membawa tonase yang berat, karena bisa merusak jalan.

Peran serta Pemkab Muba terhadap TMMD ini seperti apa?

Pertama kita komitmen bahwa dari tahun ke tahun program TMMD ini merupakan salah satu program startegis dari Pemkab Muba, yang mana punya dua sasaran yaitu fisik dan non fisik. Kalau ini sudah jadi program strategis, artinya harus berkesinambungan dan konsisten , sesuai dengan tujuan  TMMD sendiri. bahwa kita ingin Pemerintah dan TNI hadir di masyarakat untuk membangun daerah jauh, pelosok dan terpencil, nah ini saya pandang ini memang dibutuhkan dalam mewujudkan misi Pemkab Muba membangun desa.

Disamping fisik ada non fisik, dimana non fisik ini membangun pola fikir masyarakat,  Nah TMMD dipilihkan lokasi yang memang daerah tersebut harus diperkuat rasa kebangsaannya, maka perlu ditamamkan faham pencegahan radikalisme, terorime dan terutama penyebaran narkoba, karena ini masalah berat.

"Saya lebih konsen soal pencegahan peredaran narkoba karena kalau untuk pemahamam radikalisme dan terorisme tidak juga, karena Kabupaten Muba termasukal zona zero konflik. Tergolong kondusif makanya sekarang Pemkab muba sudah memberlakukan Perda Pembatasan Pesta Rakyat, untuk mencegah peredaran narkoba, "bebernya.

Dukungan Pemkab Muba sendiri untuk TMMD seperti apa?

Alhamdullilah dari tahun ke tahun anggaran untuk program TMMD ini terus meningkat, tahun lalu di Desa Purwosari Lais 1,4 Milyar. Dan sekarang karena luasan pekerjaan fisiknya cukup besar dan kami juga percaya dengan TNI melalui program yang sangat bagus ini jadi anggaran kita naikkan hampir dua kali lipat menjadi 2,45 milyar. Dan tahun-tahun berikutnya tidak menutup kemungkinan jika dipandang daerah tersebut secara masif butuh pembangunan dan banyak program bersama TNI, maka anggaran akan kita naikkan lagi. Jika sekarang tertinggi di jajaran wilayah Kodam II, nanti bisa saja tertinggi di wilayah Indonesia.

"Jadi Maksimalkan fungsi TMMD ini, filosopinya bukan hanya manunggal nya TNI dengan masyarakat saja namun negara hadir bersama masyarakat untuk sama-sama membangun daerahnya, "ucap Dodi.(agung/rill).

Pemberdayaan Kunci Pencegahan Karhutbunlah di OKI

Liputansumsel.com

Kayuagung—LiputanSumSel.Com Pemberdayaan masyarakat dikedepankan pemerintah Kabupaten OKI dalam pola pencegahan kebakaran hutan,  lahan dan kebun diwilayah yang didominasi gambut ini.

Bupati OKI, Iskandar, SE mengajak peran serta pemegang konsesi lahan perkebunan diwilayahnya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan melalui pemberdayaan.

"Penyebab kebakaran hutan dan lahan 99 persen adalah perbuatan manusia. Pendekatan terhadap warga pembakar perlu menjadi perhatian semua pihak," katanya saat memimpin apel siaga pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan di Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur (Petir) Kabupaten OKI, Kamis (1/8/2019).

Iskandar mengungkap penguatan peran pengusaha perkebunan dan masyarakat penting untuk pencegahan karhutbunlah  mengingat Iahan perkebunan baik milik masyarakat maupun yang dikelola swasta rawan terjadi kebakaran.

“Siaga Karhutlah kita mulai dari simpul terkecil. Brigade perkebunan, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) hingga pemerintahan dan masyarakat desa, mesti terus didorong agar masing-masing mengoptimalkan perannya” Ungkap Iskandar.

Dia juga ingin setiap desa yang rawan karhutlah memiliki Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).

“Setiap wilayah rawan harus memiliki KTPA, agar masyarakatnya siaga juga berdaya” ungkapnya.

Ubah Paradigma Bakar Lahan

Koordinator GM PT Sampoerna Agro, Eldi Nuzan, menuturkan, sejak 2016 Sampoerna Agro telah membina 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang tersebar di 6 kecamatan.

Peran KTPA menurut dia tidak sebatas patroli dan pemadaman kebakaran, juga mengarah pada daya dukungpemberdayaan.

“Peran pemberdayaan kita kuatkan dalam membina KTPA bukan hanya patroli penanggulangan kebakaran namun namun juga kelembagaannya agar mereka  produktif, serta menjadi alternatif sumber penghidupan” Ungkap Eldy

Secara  bertahap tambahnya setiap KTPA binaan perusahaan sudah  banyak yang berhasil  “termasuk tidak ada Iagi oknum masyarakat yang secara sengaja atau lalai mengakibatkan kebakaran,” imbuhnya.

Dia mengatakan strategi pencegahan di antaranya dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan masyarakat.

Model Pemberdayaan

Selain KTPA, menurut Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten OKI, Aris Panani, model pemberdayaan masyarakat di Ogan Komering Ilir melalui program Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Makmur Peduli Api (DPMPA).

MPA jelasnya perusahaan bersama dengan kelompok masyarakat melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan karhutla.

Sementara, melalui program DMPA perusahaan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.

“Hingga tahun 2019, perusahaan telah memiliki 448 anggota MPA di Kabupaten OKI. Prinsipnya dari masyarakat untuk masyarakat,” katanya.

DMPA dilaksanakan oleh pemegang konsesi kehutanan. Diantaranya group Sinarmas.

DMPA menurut dia menyasar desa yang berada dalam radius 5 kilometer dari wilayah konsesi perusahaan, juga desa yang seringkali dilintasi perusahaan dalam aktivitas bisnisnya.

Program yang dilaksanakan tambahnya disesuaikan dengan mata pencarian utama masyarakat setempat.

Sementara, untuk kegiatan industri rumahan, perusahaan umumnya membantu kegiatan produksi dan kegiatan pemasaran.

Hingga akhir 2018 lalu, program DMPA di Kabupaten OKI telah memberikan pendampingan terhadap 27 desa dengan target tambahan 14 desa hingga akhir tahun 2019.(Povi)

Siaga Karhutlah, Bupati OKI Apelkan Pemegang Konsesi Perkebunan

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG—LiputanSumSel.Com Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE memimpin apel siaga gerakan pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan perkebunan (Dalkarhutbunlah) yang digelar di lapangan sepak bola Kebun Hikmah 1 PT Sampoerna Agro Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur (Petir) Kabupaten OKI, Kamis (1/8/2019).

Apel siaga ini diikuti pimpinan dan perwakilan tiga puluh pemegang konsesi lahan  perkebunan diwilayah OKI antara lain PT. Sampoerna Agro, PT. SAML, PT PSM (Sriwijaya Palm Oil), PT. London Sumatera, PT. Waymusi Agro, PT. Wilmar Plantations, PT. Rambang Agro Jaya, PT. Tempirai, PT. Klantan Sakti, PT. Sentosa Agri Prima, serta PT. Gading Cempaka.

Apel juga dikuti oleh ribuan Satgas Karhutlah  Kabupaten OKI yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), Brigade Kebun, Masyarakat Peduli Api (MPA), Unsur TNI-Polri serta komponen masyarakat Iainnya.

Bupati Iskandar mengungkap penguatan peran brigade perkebunan dan masyarakat penting untuk pencegahan karhutbunlah  mengingat Iahan perkebunan baik milik masyarakat maupun yang dikelola swasta rawan terjadi kebakaran.

“Siaga Karhutlah kita mulai dari simpul terkecil. Brigade perkebunan, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) hingga pemerintahan dan masyarakat desa, mesti terus didorong agar masing-masing mengoptimalkan perannya” Ungkap Iskandar.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani, SP M.Si mengatakan pihaknya mengkonsilidasi pemegang konsesi lahan khususnya di sektor perkebunan untuk siaga Karhutbunlah 2019.


“Kita intens kerjasama dalam kegiatan di lapangan, baik pencegahan maupun pengendalian kebakaran. Misal di suatu desa yang rawan terjadi kebakaran Iahan perkebunan, maka pelibatannya mulai dari pemerintah desa, KTPA dan perusahaan sekitar untuk saling bahu-membahu,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator GM PT Sampoerna Agro, Eldi Nuzan, menuturkan, sejak 2016 Sampoerna Agro telah membina 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang tersebar di 6 kecamatan.

Peran KTPA menurut dia tidak sebatas patroli dan pemadaman kebakaran, juga mengarah pada daya dukungpemberdayaan.

“Peran pemberdayaan kita kuatkan dalam membina KTPA bukan hanya patroli penanggulangan kebakaran namun namun juga kelembagaannya agar mereka  produktif, serta menjadi alternatif sumber penghidupan” Ungkap Eldy

Secara  bertahap tambahnya setiap KTPA binaan perusahaan sudah  banyak yang berhasil  “termasuk tidak ada Iagi oknum masyarakat yang secara sengaja atau lalai mengakibatkan kebakaran,” imbuhnya.(PD)

Buntut Dari Penangkapan Tersangka Pengancaman,Warga Serang Polisi

Liputansumsel.com

Empat Lawang,Liputansumsel.com - Buntut dari penangkapan tersangka pengancaman oleh warga desa Tanjung Raman Kecamatan Pendopo berujung Penyerangan terhadap aparat kepolisian Empat Lawang, Sumatera Selatan, Rabu (31/7/2019).
Empat polisi mengalami luka tusuk dan kritis.
Penyerangan baik menggunakan senjata tajam maupun senjata api terjadi di dua tempat berbeda. Pertama di kawasan Ulu Musi, dimana polisi mengalami luka tusuk. Kemudian setelah korban dibawa ke RSUD di Tebing Tinggi, sekitar pukul 21.00 WIB datang penyerangan gelombang kedua oleh massa bersenjata api maupun Sajam.

Akibatnya situasi RSUD di Kabupaten Empat Lawang sempat mencekam, pasalnya terjadi baku tembak antara massa dengan pihak Kepolisian.
Kejadian tersebut tentu saja membuat panik perawat dan pasien di lingkungan RSUD termasuk warga sekitar. Terdengar keras suara letusan tembakan baik itu dari warga maupun dari kepolisian.
Baku tembak tak terhindarkan setelah  Massa yang datang dari Desa Tanjung Raman  mendatangi  RSUD Empat Lawang  dan langsung menyerang  dengan mengeluarkan tembakan kepada anggota polisi maupun senjata tajam  yang mengakibatkan tiga anggota polisi terkena bacok dan satu anggota terkena tembakan. Sementara pihak massa tiga orang mengalami luka tembak.
Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi Saat di Hubungi melalui Whatssapp membenarkan akan adanya penyerangan dari warga ke RSUD Empat Lawang. "Iya, ada penyerangan oleh sekelompok orang. Total empat anggota kami kena tusuk dan kritis," ujar Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi, Rabu (1/8/2019).
Dikatakan Eko, penyerangan itu bermula saat Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi Ipda Arsan dan tiga anggotanya mengamankan pelaku pengancaman di daerah tersebut.

Belum sempat melakukan pengamanan, Kanit Reskrim dan seorang anggota tiba-tiba ditusuk pakai pisau oleh dua pelaku, Erwin dan Erwan. Sedangkan dua anggota lainnya langsung menindak tegas pelaku.
"Ya, setelah tindakan tegas itu kan kedua anggota dibawa ke RSUD Tebing Tinggi. Tiba-tiba, sekitar pukul 21.00 WIB, ada massa dua truk, sekitar 50 orang datang ke RSUD," katanya.

Massa yang datang langsung mencari anggota yang berjaga dan melakukan penyerangan secara brutal. Akibatnya, ada dua anggota lagi juga terluka dan langsung dievakuasi ke Polres.
"Iya mereka menyerang pakai pedang dan senjata api rakitan.Semua anggota yang berjaga di rumah sakit mereka serang," katanya.

Setelah mendapat laporan tersebut, anggota yang dirawat dan terluka pun langsung dibawa ke Polres. Sementara itu, kondisi di lokasi disebut masih coba dikendalikan. "Kondisinya masih kondusif sementara. Kami masih siaga," kata Kapolres tegas.

Polisi langsung melakukan pengepungan. Bahkan ada beberapa pelaku yang diamankan dan ditembak karena dinilai membahayakan. "Ada kita tindak tegas , tetapi ada juga yang diamankan karena cukup membahayakan," tutup Kapolres. (Ric)

PT Bukit Asam Berikan Bantuan Kepada 50 Siswa Program Beasiswa Bidiksiba

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --Penerima beasiswa dari PT Bukit Asam (PTBA) berjumlah 50 siswa diberangkatkan menuju ke tempat belajarnya masing-masing. Program Bidiksiba dari CSR PTBA itu terbagi sebanyak 25 peserta mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) dan 25 peserta mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Malang (Polinema).

Aprilia, salah satu penerima Bidiksiba mengatakan sangat senang sekali bisa mendapatkan Program Bidiksiba ini karena meringankan beban orang tua.

“Target harus berprestasi, saya ber cita-cita bisa bekerja dan mengabdi di PTBA ketika lulus nanti,” ungkapnya.

Sementara itu Deputi GM PTBA, M Taufiq saat dibincangi, Kamis (1/8/2019) mengatakan, anak yang mendapat Bidiksiba harus bisa menunjukkan prestasinya.

“Sehingga bisa membanggakan orangtua dan daerah tempatnya berasal,” paparnya.

Untuk itu, dirinya berharap agar PT Bukit Asam bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga program Bidiksiba bisa terus dikembangkan.

“PTBA ingin berkembang bukan hanya perusahaannya, tapi juga masyarakat sekitarnya dengan peningkatan SDM,” harapnya.

Ketua Bidiksiba 2019, Yusril Alamsyah mengatakan untuk tahun ini ada 50 siswa yang berhasil mendapatkan Bidiksiba setelah seleksi dari 285 peserta.

“Anak-anak ini 25 akan berkuliah di Politeknik Negeri Malang dan 25 lagi ke Politeknik Negeri Sriwijaya,” ucapnya.

Lanjutnya, peserta akan diberikan bantuan secara penuh hingga lulus kuliah. Sebelum 50 anak ini, sudah ada 188 anak yang mendapatkan Bidiksiba dan 93 anak diantaranya berhasil lulus dengan predikat memuaskan.

“Alhamdulillah 68 anak alumni sudah bekerja di bidang industri baik di BUMN maupun di anak perusahaan PTBA,” pungkasnya.