06 Agustus 2019

Atlit Pesilat Kejurda Porprov Dapat Bonus Dari Heri Amalindo

Liputansumsel.com
PALI.Liputan Sumsel - Com Sebanyak 141 peserta dalam ajang ikut   perguruan Pencak Silat indonesia IPSI kejurda ada di bumi Serepat Serasan Kabupaten Penukal Abab Lematan Ilir (PALI) , cup ke- II tahun 2019.yang  di laksanakan oleh Komite Olahraga Indonesi (KONI) PALI  
Pencasilat Dewasa Bupati Ir H Heri Amalindo MM di dampingi ketua IPSI PALI  Irwan ST acara di gelar berlangsung di gedung Orkes Komperta, Selasa (6/8/2019).


Dalam pembinaa   persilatan   kejuaraan ditingkat Provinsi, sebelumnya  pada tahun lalu di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) diantaranya bagi  pesilat-pesilat PALI dapat  berikan satu medali emas, satu perak dan sembilan perunggu.

Dalam ajang pesilat  Bupati PALI H Heri Amalindo mengatakan  kepada seluruh yang ikut pesilat  Kejurda agar peserta bisa  untuk menanamkan sportivitas dengan  baik sebagai  menunjukan pendekar seperguruan lainnya. 

 Kejurda ini Heri Amalindo berpesan peserta dapat menyeleksi pesilat-pesilat yang handal dalam ajang kejuaraan berikutnya, khusunya Porprov diantaranya yang bakal di gelar di Kota Prabumulih sumatera selatan pada Nopember 2019 mendatang dan membuahkan hasil yang maksimal.

“heri juga berpesan pendekar. Mulai berlatih  Artinya, mulai jauh hari para pesilat sudah bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti (Porprov,) maka itu  baik dengan latihan-latihan. 

Harapan  Kejurda tahun ini, juara satu, dua dan tiga, putra putri sebagai dengan  apresiasi akan kita berikan bonus serta  diberangkat  ke malaysia, Singapura dan Thailand bersama tim Paskibraka,” tegas orang no satu di kabupaten PALI 

Terpisah  Ketua IPSI PALI Irwan ,ST sangat  mengakui apa yang akan diberikan bonus  oleh Bupati PALI, Heri Amalindo sangat apresiasi  sebagai bentuk dukungan oleh  IPSI artinya  sangat  berprestasi.dengan luar biasanya , Bupati ir H heri amalindo dapat  memberikan semangat pada ajang pendekar di PALI menjelang Porprov akan dilaksanakan mendatang.

“ semoga pedekar mengharap  PALI bisa  Dapat memperjuangkan terus berprestasi  kemenangan dengan 3 mendali emas

Menerutnya  pada  tahun sebelumnya kita sudah mendapat 1 emas ,1 perak dan 9 perunggu ” agar nantinya pada mendatang pendekar PALI bisa memperjuangkan kemenangan mendapatkan  mendali sebanyak-banyaknya. Laporan :LENDRI

Kunjungi Kota Malang, Beni Ajak Mahasiswa Asal Muba Jaga Kekompakan

Liputansumsel.com


SEKAYU - liputansumsel.com--Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi selaku Ketua DPC PDIP beserta Rombongan melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur, menuju Blitar untuk ziarah ke makam mantan Presiden RI Soekarno.

Didampingi istrinya, Wabup Muba menyempatkan mampir ke Kota Malang dan bertemu dengan rombongan mahasiswa asal Kabupaten Muba yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muba Malang (IM3), Senin Malam (5/8/2019) di Warung Ijen Kota Malang.

Pada kesempatan tersebut Beni berpesan agar mahasiswa asal kabupaten Muba dapat senantiasa saling menjaga kekompakan dan kebersamaan sesama mahasiswa asal Kabupaten Muba yang jauh dari kampung halaman.

"Putra-putri Muba dimanapun berada harus tetap kompak dan bersatu. manfaatkan medsos untuk komunikasi dengan bijak. Kalian datang kesini merantau dengan tujuan belajar dan menimbah ilmu sebanyak-banyaknya, dan nantinya diharapkan bisa kembali untuk membangun daerah asal, "ucapnya.

Beni juga menghimbau agar mahasiswa asal Muba harus bersyukur  karena telah memiliki kesempatan berpendidikan tinggi keluar daerah, cara bersyukurnya dengan selalu fokus menimbah ilmu dan memanfaatkan waktu dengan kegiatan positif untuk pengembangan menjadi Sumber Daya Manusia unggul dari Muba.

"Jangan lupa pulang dan merubah sikap mental untuk tidak malu kembali kedaerah asal untuk menerapkan ilmu yg diperoleh, jadilah anak muda yang mandiri dan mau bekerja dari bawah, "ucap Wabup.

Sementara itu Ketua dari Ikatan Mahasiswa Muba Malang, Mekky Zerra  mengungkapakan rasa bahagia karena bisa berkumpul dan berjumpa langsung dengan Wabup dan istrinya.

Disampaikannya bahwa jumlah mahasiswa asal Kabupaten Muba telah terjadi peningkatan. Saat ini saja sudah mencapai 60 orang dan masih ada yang belum terdata.

"Kami ucapkan terimakasih atas kepedulian pak Wabup beserta ibu wabup berkenan untuk mengajak kami kumpul bersama mahasiswa asal Muba di Kota Malang ini. Kami mahasiswa asal Muba  ada sekitar 60 orang yang sedang mengenyam pendidikan Strata Satu maupun Pascasarjana di sini, walaupun demikian kami akan tetap selalu ingat untuk pulang kampung halaman dan bercita-cita membangun daerah asal, "bebernya.

Lanjutnya, "Kami berharap Pemkab Muba juga bisa memfasilitasi beasiswa bagi mahasiswa Muba yang kuliah diluar daerah, kami juga membutuhkan sekretariat bersama untuk berkumpul para mahasiswa asal Muba, sekaligus jadi tempat pusat info Muba di Kota Malang, "sampainya.(agung/rill).

Sowan ke Presiden, Dodi Reza Lapor Pencegahan Karhutbunlah

Liputansumsel.com


JAKARTA-liputansumsel.com-- Bupati Musi Banyuasin, H Dodi Reza Alex Noerdin melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atas upaya pencegahan Karhutbunlah. Dodi menyampaikan laporan Ini pada  Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan, Kebun, dan Lahan (Karhutbunlah) Tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8/2019).  Dodi hadir didampingi Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saifudin Khoiruzzamani dan Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti. Kepada Presiden dilaporkan  upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemkab Muba bersama Forkominda Muba dalam pencegahan Karhutbunlah di bumi Serasan Sekate.

Salah satunya penyediaan anggaran  untuk masyarakat saat membuka lahan menggunakan alat tanpa bakar yakni Mis Blower/spayer dan KCP. Bantuan alat untuk membuka lahan dianggarkan  dari APBD Muba dan Dana Desa. "Upaya ini sangat efektif mencegah karhutbunlah dan mengubah mindset pola membuka lahan secara tradisional menjadi modern," ucap Kandidat Doktor Universitas Padjajaran tersebut.

Menurutnya, upaya pencegahan sangat penting dan harus dilakukan bersama-sama melibatkan TNI-Polri serta masyarakat khususnya di daerah rawan karhutlah. "Edukasi dan fasilitas ke masyarakat sangat penting, jadi jangan ada lagi masyarakat yang membuka lahan dengan membakar," terangnya.

Dikatakan Dodi, terbukti dengan upaya-upaya tersebut khusus di Muba hot spot dan fire spot bisa dicegah dengan baik. "Tahun 2017-2018 hot spot di Muba bisa di minimalisir. Nah, di 2019 ini Pemkab Muba bersama Kodim-Polres serta masyarakat akan berjibaku menekan potensi karhutbunlah," bebernya.

Tidak hanya itu, Kepala Daerah yang dikenal dengan inisiasi green growth development ini juga telah mengeluarkan tujuh instruksi dalam upaya pencegahan Karhutbunlah. Instruksi Dodi adalah melakukan sinkronisasi tim pengendalian karhutbunlah antara provinsi dan kabupaten di beberapa wilayah yang menjadi perhatian. Membagi tugas pengendalian karhutbunlah.

Kemudian, memberikan sanksi tegas bagi pembuka lahan dengan cara membakar, Optimalisasi peralatan, Memperkuat sarana prasarana dan personil, serta Siagakan posko kebakaran, dan Pemanfaatan dana desa untuk pencegahan karhutbunlah.
 "Tujuh instruksi ini harus kita maksimalkan bersama-sama," tegasnya.

Lanjutnya, tim pengendalian karhutbunlah di Muba telah bekerja sangat maksimal selama tiga tahun belakangan. Terbukti dalam tiga tahun hot spot dan potensi karhutbunlah bisa diatasi secara baik. "Hasilnya kejadian karhutbunlah di Muba sangat menurun jauh dihandingkan tahun 2015 lalu," ungkapnya.

Dodi menambahkan, dirinya juga meminta perangkat Kecamatan dan desa untuk siaga di wilayah masing-masing dan rutin melaporkan seputar potensi karhutbunlah. "Kades dan Camat wajib berada di tempat, berkoordinasi dengan Pemkab Muba," ulasnya.

Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saifudin Khoiruzzamani, menyebutkan pihak TNI dan Polri khususnya jajaran Kodim 0401 Muba bersama jajaran Polres Muba terus bersinergi dan berkoordinasi dalam meminimalisir dan mengantisipasi potensi karhutbunlah di Muba."Pengawasan serta antisipasi karhutbunlah ini kami lakukan hingga ke pelosok desa dengan berkoordinasi bersama perangkat Kecamatan dan Desa khususnya di daerah rawan karhutbunlah," bebernya.

Senada dikatakan Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, pihaknya terus bersinergi dengan jajaran Kodim 0401 dan masyarakat sejak Januari 2019 lalu dalam upaya konkrit pencegahan karhutbunlah di Muba. "Alhamdulillah, hasilnya baik. Pencegahan karhutbunlah di Muba bisa diatasi dengan bersama-sama dengan melibatkan masyarakat," ungkapnya.

Sementara  itu  Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menegaskan, sanksi pemecatan terhadap Kapolda dan Danrem yang di daerahnya marak terjadi kebakaran hutan, kebun dan lahan (Karhutbunla), masih berlaku hingga saat ini. Ancaman sanksi  itu pernah dilontarkannya pada tahun 2015 lalu. Ketika itu, Karhutla di seluruh kawasan di Tanah Air memang tengah mencapai puncaknya.

"Aturan main kita tetap masih sama. Saya ingatkan kepada Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres, aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku," tegas Jokowi.

"Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, tiga atau empat hari lalu kepada Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran," tambahnya lagi.

Tak hanya itu, Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi dalam membantu mengatasi masalah Karhutbunla yang hingga kini masih berlangsung.

"Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat. Jangan sampai, udahlah. Ada api sekecil apa pun, segera diselesaikan. Sudah," tegas Jokowi lagi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya karena kasus Karhutbunla sudah sering terjadi. Bahkan, akibat Karhutla ini, kerugian ekonomi yang dialami Indonesia pernah mencapai Rp 221 triliun.

"Oleh sebab itu, peristiwa itu jangan sampai terjadi lagi. Dibandingkan 2015, tahun ini memang turun 81 persen. Tetapi kalau dibandingkan dengan 2018, tahun ini naik lagi. Ini yang tidak boleh," tandasnya.(agung/rill)

77 Pasutri Akan Ikuti Sidang Isbat Nikah Di Kecamatan Lawang Wetan.

Liputansumsel.com


Sekayu,liputansumsel.com--- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Menggelar Rapat Persiapan Sidang Perdana Isbat Nikah di Kecamatan Lawang Wetan, Selasa (06/08/2019) di Ruang Rapat Randik.

Kasubbag Keagamaan Kesra , Muhammad Nuh, mengatakan, pelaksana kegiatan ini perdana di Kecamatan Lawang Wetan, akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2019, dengan jumlah peserta 77 pasang suami istri, diantaranya berasal dari Kecamatan Lawang Wetan 43 Pasang, Kecamatan Babat Supat 29 pasang, dan Kecamatan Sekayu 5 pasang.

"Jumlah peserta sebanyak 77 pasang suami istri, maka perlu dipersiapkan dengan maksimal karena sidang isbat nikah ini merupakan sidang perdana dan Insha Allah akan dibuka langsung oleh pak Bupati,"ujarnya.

Kemudian Panitera Pengadilan Agama Sekayu, Yuli Suryadi, mengatakan, pelaksanaan sidang isbat nikah ini akan diserahkan buku nikah pada tanggal 17 Agustus setelah upacara hari kemerdekaan, untuk peserta menggunakan pakaian bebas pantas.

"Kami berharap kita pengecekan langsung H-1 sebelum pelaksanaan, tentunya pakaian peserta harus bebas pantas dan sopan, mudah-mudahan acara ini sukses dan bisa menjadi contoh yg baik,"ujarnya.

Sementara itu Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, H Opi Palopi, mengatakan, ia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik, dan memerlukan kerjasama yang baik.

"Tanpa ada alasan apapun ini tanggung jawab kami, harapan saya sidang pertama ini dikoordinasikan dengan baik dari persiapan, pengecekan, serta persiapan alat-alat pendukung sidang nanti agar berjalan sesuai keinginan bersama,"ujarnya mengakhiri rapat.(agung/rill)

Objek Wisata Teluk Gelam Terbengkalai, Fraksi Demokrat DPRD Minta Kelola dengan Baik

Liputansumsel.com

KAYUAGUNG LiputanSumSel.Com-Fraksi Partai
Demokrat DPRD Kabupaten OKI, meminta pihak pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan kembali objek wisata Teluk Gelam yang selama ini tidak difungsikan. Padahal jika hal itu dikelola dengan serius pendapatan asli daerah akan meningkat. Demikian diungkapkan juru bicara Fraksi Partai Demokrat, Antoni saat panyampaian pemandangan fraksi dalam rapat paripurna belum lama ini.

Keberadaan objek wisata Teluk Gelam yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten OKI kondisinya saat ini mati suri. Dikelola pihak ketiga yakni PT Eljon tidak juga membuat kondis lebih baik. Bahkan PT Eljon mengundurkan diri karena tidak mampu lagi menggelola objek wisata tersebut. Hal ini kemungkinan disebabkan sepinya pengunjung.

Sementara setiap tahun pemerintah kabupaten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selalu menganggarkan biaya perawatan. Sepeti pengecatan dan pemeliharaan jenis lainnya.
Oleh karena itu, anggota dewan ini sangat berharap jika pihak pemerintah serius untuk mengelola kembali objek wisata tersebut dengan profesional.

Hal lain anggota DPRD Kabupaten OKI ini meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan pelayanan, khususnya dalam perekaman KTP elektronik. Yang selama ini sering kali dikeluhkan masyarakat. Wakil rakyat ini meminta pemerintah mencari formula agar keluhan selama ini yang dinilai lambat bisa diatasi.

Terakhir Pemkab OKI juga diminta untuk memperjelas batas wilayah di lahan register antara Mesuji Kabupaten OKI dan Mesuji Lampung. Karena jika persoalan ini tidak segera dilakukan, dikhawatirkan konflik berdarah akan terjadi lagi.(PD)