30 Agustus 2019

Miliki 10 Paket Diduga Narkoba, Mantan Kades Embacang Ditangkap, Lalu Dilepas

Liputansumsel.com
Poto ilustrasi
Indralaya.liputansumsel.com--Mantan Kades Embacang Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten OI, Imroni ditangkap satuan narkoba polres Ogan Ilir, pada Sabtu (24/8) dini hari, karena kedapatan memiliki 10 paket yang diduga narkoba jenis sabu, Imroni ternyata dilepas dengan alasan tidak terbukti menggunakan atau memiliki narkotika jenis sabu tersebut.


Kepala Desa Embacang menyebutkan jika penangkapan dilakukan pihak Satnarkoba  Polres OI pimpinan Kanit Andi pada dini hari dirumah pelaku. Saat penggeledahan malam itu menurut Kades ditemukan 10 paket sabu didalam mobil pelaku, tepatnya tersimpan dalam lampu sen mobil pelaku.


"Saat penangkapan disaksikan warga ditemukan 10 paket sabu didalam mobil pelaku. Setelah sempat diamankan, pelaku ternyata dilepas pihak kepolisian dengan alasan tidak terbukti memakai maupun memiliki sabu tersebut," ujar Kades Embacang saat dikonfirmasi awak media melalui selulernya.


Menanggapi hal ini beberapa warga Desa setempat yang dirahasiakan namanya, mempertanyakan keabsahan dibebaskannya mantan Kades Embacang Imroni. Karena menurutnya jika memang pelaku tidak bersalah, pihak Polres harus menunjukkan bukti otentik hasil pemeriksaan tersebut.


"Pembebasan ini tidak masuk akal, karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak yakni 10 paket sabu. Jika memang itu bukan sabu harus dibuktikan secara otentik dengan menggandeng pihak-pihak yang berwenang mengenai narkoba seperti BNN ataupun Polda Sumsel. Polres Oi harus menunjukkan proses dan bukti-bukti yang konkrit," tegasnya.


Sementara Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad dan Kasat Narkoba Polres OI Iptu Fajri belum bisa dimintai keterangan terkait hal ini, di hubungi melalui telp seluler tersambung tapi tidak dijawab, di-sms dan WA belum dibalas hingga berita ini tayang.(rul)

PELAKU CURAS DI AMANKAN POLSEK BATSU

Liputansumsel.com
MUBA - liputansumsel,Jajaran Polsek Babat Supat berhasil mengamankan pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan pada hari kamis kemarin (28/08).
Diketahui tersangka FEBRI FERNANDO (22) bersama rekan nya  yang saat ini DPO melakukan aksinya pada 03 juni 2019 yang lalu di jalan Dusun 1 desa langkap kec. Babat Supat kab. Muba sekitar pukul 22.00 wib dengan cara kedua tersangka memepet kendaraan korban lalu menendang korban hingga korban terjatuh.
Setelah korban terjatuh kedua tersangka menodongkan senjata api rakitan kepada korban dengan berkata "serahkan motor kalu tidak aku tembak" selanjutnya tersangka merampas dan membawa lari sepeda motor milik korban berikut handphone milik korban.
Setelah dilakukan proses penyelidikan, pada hari kamis kemarin (28/08) Polisi berhasil mengetahui keberadaan tersangka Febri berada di daerah Ramba, dan selanjutnya melakukan penggerbekan dan penangkapan terhadap tersangka Febri.
Kapolres Musi banyuasin melalui Kapolsek Babat Supat IPTU INDRA WENI membenarkan adanya penangkapan tersangka Febri, kemarin kita telah melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka tindak pidana Pencurian dengan kekerasan. Namun seorang rekan tersangka saat ini masih DPO. Saat ini tersangka berikut barang bukti satu unit sepeda motor sudah kita amankan, guna dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Ujar Kapolsek.(agung/rill).

Hujan Datang, Titik Api Berkurang

Liputansumsel.com
KAYUAGUNG —LiputanSumSel.Com  Hujan yang turun selama dua hari terakhir efektif mengurangi sebaran titik api (Hot Spot) di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).

Berdasarkan pantauan Satelit Lapan pada Sabtu, (31/8) pukul 17.00 WIB hanya terdapat 2 titik hotspot  diwilayah Sumsel, yaitu di Muara Telang Kabupaten Banyuasin dan Pampangan Ogan Komering Ilir.

Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Firli Bahuri mengungkapkan hujan yang turun paska sholat Istisqo serentak yang dilaksanakan oleh seluruh komponen TNI, Polri, Pemda, Tokoh Agama dan masyarakat dinilai sangat efektif.

“Kita hanya berusaha tapi kekuasaan Allah  yang turunkan. Alhamdulillah, Selasa dan Rabu, hujan deras sehingga mampu turunkan titik api. Kalaupun ada, efektivitasnya kecil,” tandas Kapolda usai melakukan pantau udara di wilayah Ogan Komering Ilir, Sabtu, (30/8).

Meski demikian ungkap Kapolda upaya siaga tetap dilakukan baik melalui darat maupun udara, serta upaya preventif berupa himbauan kepada masyarakat tetap digalakkan.

“Kita selalu melaksanakan monitoring terkait karhutbunla. Alhamdulillah selama 12 hari, ditambah  2 hari terakhir memang api sudah berkurang. Ini juga berkat kesigapan petugas dilapangan hingga Api bisa dikelola dan tidak terjadi perluasan kebakaran. Bahkan titik-titik api sudah sangat berkurang.” ujar Kapolda.

Terkait penegakan hukum, Kapolda Firli mengungkap pihaknya tetap tegas terhadap pembakar lahan.

“Pembakar hutan, kebun dan lahan, jelas melanggar UU 41 Tahun 99 Pasal 87, ancamannya 15 tahun penjara dan dendanya Rp5 miliar. Ada beberapa orang pelaku yang sudah kita mintai keterangan, baik itu di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan OKI sini” Ungkap Kapolda.


Sementara itu, Bupati OKI H Iskandar, SE mengatakan, Bencana Karhutlah  tahun 2015 menjadi pelajaran berbagai pihak.

Waspada dini dan cegah dini kata Iskandar diutamakan agar bencana Karhutbunlah tidak terulang.

“Dari mulai memasuki musim kemarau, kita sudah tetapkan status siaga, agar semua elemen waspada dini juga himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar turut waspada.” kata Iskandar.

Iskandar bersyukur, jika dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan diwilayah OKI bisa dikatakan masuk dalam kategori aman.

“Syukur kita kepada Allah SWT serta terimakasih atas dukungan TNI, Polri, Manggala Agni, MPA, juga perusahan yang terus siaga hingga Karhutbunlah di wilayah OKI masih mampu terkendali” tutup Iskandar.(Povi)

Gubernur Sumsel Herman Deru: Indonesia masih butuh Mentan Amran

Liputansumsel.com
Banyuasin, Liputan Sumsel.Com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat mendampingi kunjungan Kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, peningkatan kesejahteraan petani dan mitigasi kebakaran lahan di wilayahnya, Rabu (28/8/2019) di Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

"Terima kasih kami Pak Amran yang sudah begitu perhatian kepada Sumatera Selatan. Pada tahun ini Sumsel diberikan program SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) 200 ribu hektar, untuk kawasan pertanian di Banyuasin dan OKI. Mentan Amran membantu petani tradisional yang konvensional megolah lahan menjadi petani modern," terang Herman.

Kenaikan produksi padi di Sumatera Selatan sebesar 1.6 juta ton, dan dengan program SERASI akan menjadi penghasil beras nomor satu di Indonesia."Dulu kami hanya peringkat 8 nasional, namun kita sudah 5 besar nasional sejak periode Mentan Amran dilaksanakan secara masif," kata Herman Deru.
"Sumsel masih membutuhkan Pak Amran untuk mendampingi Pertanian kita, kita doakan beliau masih menjadi Menteri Pertanian di Kabinet Bapak Presiden Jokowi yang akan datang", ujar Gubernur.

*Pertanian Modern Cegah Kebakaran Lahan*

Gubernur Herman mengatakan kebakaran lahan juga dapat dicegah dengan modernisasi pertanian, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu pada Rapat Koordinasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana. Saat itu Presiden setuju dengan usulan agar dilakukan modernisasi para petani, sehingga mereka tidak lagi perlu membakar hutan dan lahan untuk membuka lahan baru.

Menurut Presiden, dalam 5 (lima) tahun ini, Kementerian Pertanian sudah membagi yang namanya traktor, excavator, dan bulldozer untuk yang daerah-daerah yang memiliki lahan yang besar-besar seperti di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut).

“Saya juga kaget juga dalam satu kabupaten traktornya begitu banyaknya, excavator-nya begitu banyaknya, sehingga lahan besar bisa dikerjakan dengan mekanisasi peralatan-peralatan yang ada yang saya lihat itu bantuan dari Menteri Pertanian,” ungkap Presiden Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta Bupati-Bupati yang memiliki lahan yang bisa dikerjakan secara bukan manual lagi, agar meminta bantuan ke Kementerian Pertanian setiap tahun bantuannya banyak, untuk alat-alat seperti itu.

“Jadi kita ubah petani yang sudah berpuluh-puluh tahun dengan untuk land clearing dengan cara membakar diganti dengan pembersihan land clearing dengan traktor, dengan excavator tanpa harus membuat api,” tutur Presiden seraya menambahkan, di APBD provinsi, APBD di Kabupaten/Kota ada semuanya.

Gubernur Herman menilai Menteri Amran masih sangat dibutuhkan Indonesia dalam memajukan pertanian, mengingat visinya yang kuat dan berbagai terobosan yang telah terbukti memajukan pertanian Indonesia.(A2)

Lestarikan Tradisi Bekarang, Ini yang Dilakukan Dispopar Muba

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel,Setelah sukses dengan Bongen Festival beberapa waktu lalu, pada 29 September mendatang Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) akan menggelar kegiatan Bekarang 2019 dan Lomba Masak antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Muba.

Hal ini terungkap ketika dilaksanakan Rapat Persiapan Pelaksanaan Bekarang 2019 Kamis (29/8/2019) di Ruang Rapat Randik.

Plt Kepala Dispopar Muba Muhammad Fariz SSTP menyebutkan, rencana kegiatan bekarang akan diselenggarakan pada 29 September 2019 di Kecamatan Batanghari Leko. "Pada hari itu juga akan dilaksanakan lomba masak eksekutif dari seluruh FKPD," tuturnya.

Dikatakan Fariz, dengan adanya kegiatan Bekarang bersama dan lomba masak tersebut sebagai upaua menjaga tradisi turun menurun warga Kabupaten Muba dalam mencari ikan. "Nah, untuk konsep lomba masak itu sendiri guna menjaga kekompakan antar OPD dan FKPD di Kabupaten Muba," jelasnya.

Fariz menambahkan, untuk kebersihan lokasi Bekarang pihaknya akan bersama-sama jajaran Dinas Lingkungan Hidup Muba serta peserta bekarang dan lomba masak untuk menjaga kebersihan. "Jadi, pada rangkaiannya nanti kebersihan itu utama yang akan kita jaga," tuturnya.

Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi mengharapkab kepada Organisasi Perangkat Daerah dan seluruh kepanitiaan terkait untuk mensukseskan kegiatan  Bekarang tahun 2019 menjadi ajang festival di Bumi Serasan Sekate.

"Semoga kegiatan Bekarang yang merupakan budaya lokal ini menjadi even tahunan sebagai salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Musi Banyuasin," tutup Sekda.(agung/rill).