01 April 2020

HD: Silahkan Pulang Asalkan Mau Diisolasi

Liputansumsel.com
Palembang - Liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru menanggapi bijak respon warganya yang pro dan kontra atas kebijakannya menghimbau perantau untuk tidak pulang kampung sementara waktu.

Selaku pegambil kebijakan di Provinsi Sumsel, Ia menegaskan tidak melarang masyarakat atau dalam hal ini mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah untuk kembali ke daerah asal. Hanya saja syaratnya mereka juga harus mau dan bersedia menjadi rrang dalam pemantauan (ODP). 

“Saya juga sudah dengar beberapa mahasiswa mau pulang kampung tapi sudah viral himbauan jangan balek dulu. Kita ada solusi karena sudah menyiapkan Jakabaring Sport City untuk masyarakat mengisolasi diri. kalau mereka mau dikarantina dulu tidak masalah, jadi ODP. apalagi mereka datang dari daerah terpapar,” tegasnya usai memimpin langsung Diskusi online melalui aplikasi zoom mengenai Solusi peliputan media massa Provinsi Sumsel selama pandemi Covid-19, di Command Center Kantor Gubernur Sumsel 

Menurutnya,  daerah di seluruh provinsi Sumsel saat ini sudah terpapar oleh sebab itu tidak bisa menyeleksi individu dari daerah tertentu.

“Jadi kalau mereka punya kesadaran para mahasiswa, monggo kalau mau pulang tapi dengan cara khusus mereka harus mengisolasi diri, karena masyarakat sudah sangat sadar bahwa jika ada orang datang dari rantauan ini ditolak sama warga bahkan sudah terjadi di beberapa daerah,” tuturnya 

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Provinsi Sumsel yang telah mentaati setiap himbauan yang dibuat oleh pemerintah.

“Mulai dari peningkatan Sumsel status waspada sampai tanggap darurat, dan saat ini dengan himbauan jangan balek dulu yang viral dan punya dampak cukup signifikan untuk kedatangan orang di Provinsi Sumsel. terakhir kemarin di informasikan penurunan 71% di bandara dan kereta api 72% bahkan di hari ini PT KAI telah menutup pergi dan ke palembang,” ujarnya.

Sementara itu salah seorang warga Sumsel yang juga tinggal di Jakarta sejak 2012 silam, Novi Yulianti, 38 mengatakan justru memahami himbauan Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang meminta warga Sumsel di perantauan tidak mudik sementara waktu ini.

" Menurut Saya himbauan itu bener juga. Karena kalau pulang kampung kasihan juga yang di daerah.  Karena kita kan bisa saja menjadi jadi carrier. Sebaiknya memang ditunda sementara sampai kondisi membaik. Setelah itukan bisa pulang," tuturnya.

Menurut wanita yang tinggal di Depok ini, pulang kampung adalah moment yang ditunggu-tunggu apalagi mendekati puasa. Namun demikian jika bisa mengancam kesehatan keluarga sendiri tentu lebih baik dihindari.

" Iya misal nih kita sehat, tapi kan bisa juga carrier. Jangan sampai mau pulang kampung justru senang sama keluarga tapi malah membawa masalah baru.," jelasnya.

Novi sendiri mengaku tiap kali Lebaran mengusahakan mudik untuk bertemu keluarganya di kawasan Demang Lebar Daun. Namun dengan kondisi demikian menurutnya keluarga besar di Palembang juga pasti bisa memaklumi jika kali ini mereka absen mudik.

Virus Corona Menyerang Warga OKU RT 13-19 Sekarjaya Lockdown

Liputansumsel.com
BATURAJA - liputansumsel - Mewabahnya virus Corona - Covid 19 membuat warga RT 13 dan RT 19 Kelurahan Sekar Jaya Baturaja Timur Kabupaten OKU Sumatera Selatan memutuskan untuk Lockdown warganya agar virus Corona tidak masuk dilingkungan mereka.


Keputusan Lockdown tersebut diambil mengingat jarak rental hanya sekitar tiga kelometer dari warga Air Pauh, Mantan Pejabat dilingkungan PKBM OKU, HS yang positif Corona berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumsel, nomor 44333/277/P2P/KES/VII/2020 tentang tindaklanjut hasil laboratorium covid 19 an. HS.

Menurut Ketua RT 13, Erlan mengatakan sebelum memutuskan Lockdown bagi warganya di RT 13, mereka mengadakan rapat bersama dengan RT 19 yang difasilitasi oleh anggota DPRD OKU dari Partai PKS, Naproni.

" Kita rapat bersama dilingkungan RT 13 dan RT 19  bersama anggota DPRD OKU, Naproni yang hasilnya menyepakati bersama RT 13 dan RT 19 Lockdown demi  penanggulang penyebaran virus Corona khusunya bagi warga kami, " jelas Erwan.

Setiap warga dilarang untuk keluar rumah bila tidak penting dan jika warga membutuhkan keperluan keluarganya dibolehkan keluar rumah namun harus sepengetahuan ketua RT.

" Selain itu warga dilarang menerima tamu, dikunjungi oleh warga  luar kota yang memiliki garis merah penyebaran covid 19 dan bila ada keluarga yang akan datang dari luar daerah mereka harus melapor kepada ketua RT, " jelasnya.

Senada juga diungkapkan Ketua RT 19,  Darmawansyah  bahwa warga mereka kompak untuk melakukan Lockdown demi penanggulangan penyebaran virus Corona.

" Memang kami mengalami banyak kendala termasuk kurangnya perolehan masker dan hal lainnya guna mengantisipasi penyebaran virus Corona. Oleh karena itu pula kita menghimbau warga agar selalu waspada dan menjaga diri, " cerusnya.

Terkait dengan keputusan Lockdown mandiri tersebut, kami berharap hal ini dapat diikuti Ketua RT lainnya khusunya di wilayah RS Sriwijaya.

" Soal ketersediaan sembako insyaallah masyarakat mampu mengatasinya dan bila terburuk terjadi karena warga sudah kehabisan dalam memenuhi kebutuhan keseharian makan pihak RT akan rapat kembali dan membuka donasi agar warga yang memiliki kemampuan lebih dapat menjadi donatur, " harapnya.

Sementara itu, anggota DPRD OKU dari partai PKS, Naproni membenarkan kesepakatan bersama Ketua RT 13 dan RT 19 yang melakukan Lockdown untuk warga mereka.

" Lockdown yang dilakukan RT 19 dan RT 13 langkah positif warga dalam penanggulangan penyebaran virus Corona. Dan ini mestinya diikuti RT lainnya di RS Sriwijaya dan mesti didukung pemerintahan OKU, " ujarnya.


Apalagi jarak rentan masyarakat OKU yang positif terpapar virus Corona hanya berjarak sekitar tiga kelometer dari lingkungan RS Sriwijaya di Kelurahan Sekar Jaya.

" Nantinya bila Lockdown berlaku cukup lama, kita akan mengupayakan membuka donasi untuk warga 13 dan 19. Mudah-mudahan banyak warga OKU yang dapat saling membantu ketersediaan sembako bagi warga RT 13 dan 19," harapnya.

Selain itu, Naproni tetap menghimbau warga daerah mereka tetap menjaga prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar virus Corona.

" Ingatlah jika harus keluar rumah, jaka jarak setidaknya satu meter dari orang yang diajak bicara, hindari kerumunan dan selalu mencuci tangan. Jika kembali kerumah harus lepaskan semua pakaian dan masukkan ke tempat cucian baru berkomunikasi dengan keluarga, " himbau Naproni.


Mari kita bersama saling menjaga dan selalu berdoa agar musibah yang mewabah diseluruh dunia ini akan segera berlalu dan khususnya masyarakat kita terhindar virus Corona yang telah menjangkiti dan membunuh ribuan warga diseluruh dunia.

" Ayo bersatu melawan Corona dengan menjaga diri dan lingkungan kita serta keluarga kita dari wabah ini. Jadilah warga bijak dengan tidak keluar rumah bila tidak terlalu penting, " himbau nya. (Bam)
Editor : Muslimin Baijuri S. ag

Dirawat di RSMH Palembang, diduga anggota DPRD OKI terkonfirmasi Positif COVID19

Liputansumsel.com

OKI- liputansumsel.com-Indonesia tengah diguncang Pendemi wabah Virus Corona atau COVID19 yang telah menyerang hampir ke seluruh Dunia. Dan berdasarkan Informasi Beredar beberapa keterangan menghimbau GTC19 Kecamatan Teluk Gelam untuk mengedukasikan kepada masyarakat agar tetap berada dirumah dan gunakan alat pelindung diri lengkap karena beberapa berita yang beredar dari Sosial Media yang didapat, virus corona sudah ada di wilayah Kabupaten OKI tepatnya ada satu pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID19.

Santer dibicarakan bahwasannya pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID19 diduga kuat merupakan salah satu anggota DPRD OKI. Dalam keterangan yang dijelaskan langsung oleh Plt Dinas Kesehatan Kabupaten OKI yang saat konferensi pers bertugas langsung sebagai juru bicara terkait pandemi wabah virus corona Rabu 01/04/2020 mengatakan pasien terkonfirmasi positif COVID19 berinisial (INW).

Pasien diketahui telah melakukan beberapa perjalanan di beberapa tempat mulai dari Bali kemudian ke Jakarta menuju kediamannya di Teluk Gelam Desa Sinar Harapan, menjadi panitia penerima tamu disebuah pesta, kemudian ke kota Lampung, dari beberapa perjalanan tersebut pasien mulai merasakan gejala gejala klinis yakni batuk, pilek, sesak nafas, demam, sakit kepala dan ia langsung memeriksakan dirinya ke dokter Aisyah Kayuagung ditemani rekannya yang kini telah di isolasi, lalu 3 hari kemudian pasien berobat sendiri ke RK Charitas Palembang dan selanjutnya pasien dirujuk ke RSMH Palembang, dan tepat pada tanggal 31.03.2020  jam 16.42 Wib melalui pak Yusri, SKM. Dinkes prop ss dinyatakan POSITIF COVID 19."Terangnya.

Dalam hal ini sangat penting untuk kita perhatikan dg menggunakan alat pelindung diri lengkap dg jarak minimal 2 M, menjaga diri makanan yg bergizi dan banyak minum air putih Berjemur,  jangan setres dan mengkonsumsi Vitamin C, MengIsolasi diri serta melapor ke kades melalui HP/WA apabila ada keluhan seperti tsb diatas.

Kepada seluruh warga diharapkan tidak keluar rumah apa lagi keluar desa serta tidak diperbolehkan menerima tamu, keluarga dari luar desa selama 14 hari kedepan, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari cukup belanja diwarung desa yg ada.

Sesuai data yang beredar Total positif covid-19 sampai tgl 31 maret 2020 berjumlah 5 org, namun penambahan 2 org positif tersebut diatas blm diumumkan secara resmi oleh Dinkes Propinsi.(Povi)

Reses, Anggota DPRD Dapil l Sosialisasikan Pencegahan Penularan Covid-19

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Kondisi  darurat penyebaran Virus Corona (Covid-19) saat ini, menjadi perhatian serius banyak pihak, termasuk Pimpinan dan Anggota DPRD Ogan ilir.

Kemarin Selasa (31/3), dalam kegiatan reses yamg dilakukan dari tanggal 26/3 sampai 1/4,  dua anggota DPRD Oi Dapil l yakni Hj Pebti wulansari Skm. M.kes  dan Rosita dewi dengan cara mendatangi warga, seperti di Desa Tanjung Seteko, Desa Permata Baru, dan Kelurahan Indralaya raya kecamatan Indralaya dan kecamatan indralaya utara, Kabupaten Oi  untuk melakukan sosialisasi pencegahan penularan virus corona (covid19).


Dalam kegiatan tersebut anggota DPRD itu tidak hanya memberikan sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran virus corona melainkan juga memberikan bantuan berupa sembako kepada warga.


“Dalam reses kali ini kita melakukan sosialisasi pencegahan penularan virus Corona, disini kita menekankan kepada masyarakat mengenai penting nya menjaga pola hidup sehat terutama dalam menghadapi pandemi penyebaran virus corona ini,”ujar Hj Pebti.


"Bagi masyarakat umum, kami juga menghimbau untuk tidak melakukan aktifitas yang membuat perkumpulan atau kerumunan, dan pastikan keluar masuk nya masyarakat dari luar daerah harus di perhatikan dan dilaporkan ke puskesmas terdekat. Dan biasakan pola hidup sehat,” harapnya.


DPRD Oi juga tengah memikirkan dampak sosial ekonomi di masyarakat. “tapi kami yakin Pemkab Oi sudah menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi dampak tersebut,”ungkap Pebti.


Masih menurut Pebti, koordinasi antara pemerintah desa dan puskesmas harus terus dilakukan dan ditingkatkan.


“Insyaallah dengan upaya yang dilakukan secara bersama dan mengikuti arahan dari pihak-pihak terkait, penyebaran covid-19 bisa kita cegah,” ujar Pebti dihadapan warga.(darul)

Tidak Ingin Warga Sumsel Jadi Miskin Baru, Herman Deru Minta Dinsos Data Ulang KPM Segera

Liputansumsel.com
PALEMBANG- liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghimbau seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS) untuk segera mendata jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) diderahnya masing-masing, mengingat merebaknya virus corona yang secara global melanda sejumlah negara di dunia tak terkecuali Indonesia sekarang ini yang diyakini akan berdampak dengan sosial ekonomi masyarakat miskin.


Himbauan tersebut diungkapkan Gubernur  H. Herman Deru menyampaikan arahan kepada para Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota se Sumsel melalui Video Conference di Sumsel Command Center, Kantor Gubernur Sumsel, Senin (30/3) siang. 


Dalam kesempatan ini Herman Deru menyampaikan tugas berat akan dilalui  Kepala Dinas Sosial terutama dalam hal penanganan dampak sosial terutama bagi masyarakat miskin dan rentan terpapar virus corona.


"Saya harapkan para Kepala Dinas Sosial di 17 Kabupaten/kota di Sumsel dapat sonergi dengan tugas pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Termasuk penyelesaian masalah yang akan timbul di tengah masyarakat," tegas Herman Deru.


Herman Deru mengapresiasi atas kerja yang telah dilakukan  seluruh jajaran Dinas Sosial dan Bps se-Provinsi Sumsel yang terus berupaya membantu kinerja gugus tugas dalam hal pendataan warga dalam  mengantisipasi laju penyebaran Corona.


"Ini  juga penting. Karena  kita harus memikirkan saudara-saudara kita yang masuk dalam data atau keluarga penerima manfaat,” katanya.


Melalaui data keluarga penerima manfaat menurutnya, pasti akan ada peningkatan jumlahn sebab secara administrasi sebelumnya ada warga yang belum terdaftar.


“Maka dengan ini saya Gubernur Sumsel meminta Kadinsos, Bps, serta gugus tugas dan seluruh Dinsos Kabupten/kota segera mendata ulang," tambahnya.


Herman Deru menghimbau agar gugus tugas  tetap memakai asas akuntabilitas, efektif dan efisien. Oleh sebab itu pula perlunya bimbingan BPKP, inspektorat yang ada di kabupaten/kota masing-masing.


“Saya harap jangan terhambat, jangan sampai ada warga SUMSEL yang menjadi miskin baru bahkan mungkin kesulitan makan karena tidak produktif," tambahnya.


Dia menyebut bantuan KPM akan segera disalurkan pada warga miskin asal sesuai dengan aturan. Oleh karena itu Bupati/walikota harus mengetahui seberapa besar pafon dana yang harus disalurkan.


"Pemprov menunggu data itu,  kami akan membantu meringankan beban gugus tugas di kabupaten/kota,” pungkasnya. (ril humas