23 April 2020

Meski Sibuk Dalam Penanganan Covid-19, Pemprov. Sumsel Optimis Jalan Tol Indralaya-Muaraenim Tetap Teralisasi

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus merupaya mempercepat teraliasainya pembangunan ruas jalan tol yang menghubungkan Kabupaten Ogan Ilir dengan Kabupaten Muaraenim sepanjang dengan titik exit tol simpang Indralaya Ogan Ilir. 


Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Sekretaris Daerah (Sekda) H. Nasrun Umar saat mengikuti rapat yang dipimpin langsung oleh tenaga ahli Utama Kedeputian I Kantor Staff Presiden Bidang Infrastruktur dan Transfortasi, Febry Calvin Televlavta terkait dengan percepatan pembangunan lanjutan  jalan tol Simpang Indralaya - Muara Enim.  Melalui Vidio Conference di Commond Center Kantor Gubernur, Rabu (22/4).


Sekda  menyebut, pembangunan jalan tol Simpang Indralaya - Muara Enim   tersebut titik lokasi sudah sesuai dengan arahan Gubernur pada (28/11/2019) lalu.  Diharapkan  action pembangunanya dipercepat. Sedangkan kewenangan persiapan pengadaan lahan  tanah sudah dideligasikan pada Bupati Ogan Ilir yakni di tahap pertama 121,25 hektar yang terletak di Indralaya Utara. Sedangkan tahap ke 2 seluas 312,69 hektar yang terletak pada Kecamatan Tanjung Batu.


Sedangkan  untuk kelanjutannya Walikota Prabumulih diminta untuk menyiapkan lahan untuk tahap ke dua  seluasa 134,31 hektar di Kecamatan Rambang Kapakn Tengah serta Bupati Muara Enim tahap ke dua diminta menyiapkan lahan 150,38 hektar yang terletak di Kecamatan Belida Darat dan Rambang. Untuk ahap ke 3 dengan luas lahan 419,97 hektar.


"Untuk wilayah Kabupaten Muaraenim sudah  ditindak lanjuti oleh pemerintah kabupaten setempat," tegas Nasrun.


Nasrun  menghapkan dukungan penuh Pemerintah pusat akan percepatan  pembangunan tol Simpang Indralaya - Muara Enim dengan harapan komunikasi antar semua pihak terkait dapat terjalin dengan lancar dan selesai sesuai dengan target


Untuk kelancaran pengerjaan pembangunan tol ini pemerintah sudah menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh pekerja agar dapat tetap menjaga kesehatan demi mencegah terkena corona.


Ikut mendampingi Sekda dalamVidio Conference kali ini Plt. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumseo, H Ahmad Najib, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Budi Darma, Kepala Dinas Bappeda Firmansyah, Kepala Dinas Perhubungan Nelson Firdaus. (ril humas)

HD Lega Progres Tol Kapal Betung dan Jembatan Musi VI Tak Terkendala Covid

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Guna memastikan pembangunan  infrastruktur di Sumsel tetap berjalan normal, Gubernur Sumsel H.Herman Deru mendadak meninjau sejumlah jalan tol dan jembatan pada Rabu (22/4) siang.  

Selain Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung), penyelesaian Jembatan Musi VI juga tak luput dari pantauan pria yang akrab disapa HD tersebut.

Berdasarkan pantauan, HD dan rombongan memulai peninjauan proyek Jembatan Ogan Tol Kapal Betung di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Di tempat ini HD didampingi Manajemen Waskita Sriwijaya Tol menyaksikan langsung sejumlah pekerja yang tengah membangun jembatan. Setelah itu peninjauan dilanjutkan HD dan rombongan menuju Gerbang Tol Keramasan.

Menurut HD meski di tengah pandemi, Ia tak ingin pembangunan infrastruktur terkendala. Karena penyelesaian jalan-jalan tol ini sudah sangat dinantikan warga. Terutama mereka yang dari atau menuju Kota Palembang.

"Memang kondisi kita sekarang sedang pandemi, tapi pembangunan ini tidak harus berhenti. Itu kenapa Saya selalu ingatkan agar para kontraktor, pekerja, karyawan  dan buruh tetap gunakan standar cegah Covid dalam bekerja," jelasnya.

Dari hasil obrolannya dengan Manajemen PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), HD memberi bocoran bahwa Jembatan ini diperkirakan rampung awal Mei mendatang. Jika ini sudah selesai, masyarakat yang lewat tidak perlu lagi memakai exit darurat yang ada sekarang.

"Kalau ini selesai bisa keluar langsung di Ibul Besar tidak harus lewat lagi pintu tol sementara di Pedu-Jakabaring," ujarny.

Ia berharap rampungnya jembatan ini dapat semakin memudahkan masyarakat Sumsel atau yang menuju Sumsel agar tidak lagi terganggu kemacetan khususnya mereka yang menuju Betung dan Jambi.

"Setelah wabah Corona selesai mudah-mudahan infrastruktur unggulan Sumsel dapat menyambut dengan pergerakan ekonomi lebih dari biasanya. Intinya kita tidak boleh putus asa. Jaga stamina, jaga kesehatan dan social distancing dan yang penting pembangun tetap jalan," ujarnya.

Usai meninjau dua jalan tol tersebut, Gubernur melanjutkan pantauannya ke Jembatan Musi VI yang sempat terkendala pembebasan lahan salah seorang warga. Setelah melakukan pendekatan persuasif dengan warga yang tinggal tak jauh dari Puskesmas Pembantu 32 Ilir tersebut, Ia optimistis pembangunan jembatan tersebut dapat dilanjutkan.

"Sedang kita carikan solusi. Tadi Saya sudah temui pihak keluarga dan bicarakan ini mudah-mudahan segera ada jalan keluarnya. Kita doakan saja," pungkas HD.

Saat meninjau HD tampak didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Nelson, Kepala Dinas PUBM Darma Budhi, Kasat Pol PP Sumsel Aris Saputra, dan Manajemen PT Waskita Sriwijaya Tol (WST).

Tren Positif Covid-19 di Sumsel, Terkonfirmasi Tidak Ada Penambahan Pasien Positif

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Penyebaran pandemi Virus Corona atau Covid - 19 di Sumatera Selatan (Sumsel) agaknya mulai melamban  kondisi ini dapat dilihat dari hasil konfirmasi Juru Bicara Gugus Tugas  Penanganan dan Pencegahan Covid - 19 Prov. Sumsel dimana  hingga Rabu (22/4) petang tidak terjadi penambahan kasus pasien positif corona.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel,  Yusri  di Palembang mengatakan hingga, Rabu (22/4) petang Orang Dalam Pantauan (ODP) berjumlah 2981 orang. Sedangkan jumlah ODP selesai pemantauan 2052 orang, dan jumlah ODP masih dalam pemantauan 929 orang. 

"Sedangkan untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) per Rabu (22/4) petang  berjumlah 141 orang. Jumlah PDP yang telah selesai pengawasan berjumlah 72 orang dan 59 orang masih dalam proses pengawasan. Sedangkan ada penambahan PDP 17 orang sepanjang hari ini," paparnya.

Dia menyebut sampai saat ini jumlah sampel yang telah diperiksa berjumlah 405 orang terdiri dari 241 orang tanpa gejala (OTG), 140 sampel pasien PDP, dan 24 sampel pasien ODP.

Sementara total jumlah sampel positif 89 orang, jumlah sampel negatif 123 orang, dan masih proses pemeriksaan 193 orang.

Yusri  terus mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dengan mengikuti 
anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, tetap tinggalndi rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak serta menjaga jarak dengan orang lain.

"Covid-19 tidak akan hilang jika tidak ada kesadaran dari masing-masing  kita. Untuk itu terus ikuti instruksi dari pemerintah gunakan masker, tidak menyentuh mulut mata dan hidung, hindari kerumunan dan  menjaga jarak," tandasnya. (ril humas)

Cegah Penyebaran Virus Corona, Hj Percha Leanpuri Bagikan 20.000 APD untuk Masyarakat

Liputansumsel.com
PALEMBANG- liputansumsel.com--Sebagai salah satu upaya dalam memutus matarantai penyebaran virus corona di tengah  masyarakat. Sebanyak 20 ribu Alat Pelindung Diri (APD)   dibagikan secara serentak di Daerah Pemilihan (Dapil 2) Sumsel oleh Anggota DPR RI Hj. Percha Leanpuri, B.Bus. M.BA.


Ke 20 Ribu APD yang dibagikan tersebut meliputi masker dan sejumlah peralatan lainnya termasuk sarana kelengkapan cuci tangan.


 Hj Percha, menyebut aksi peduli Ini tidak lepas dari informasi yang disampaikan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid 19 Sumsel beberapa waktu lalu yang menyebut terjadi penambahan jumlah kasus pasien positif Covid 19 di Provinsi Sumsel.


 “Masker merupakan salah satu perlengkapan yang sangat dibutuhkan dalam upaya mitigasi dan pencegahan menghadapi wabah Covid-19. Dengan bantuan ini saya berharap dapat membantu upaya tersebut sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat yang sulit mendapatkan masker,” ujar anggota Komisi VI DPR RI itu, Rabu (22/4).


Anggota Fraksi NasDem DPR RI tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu memerangi wabah Covid-19 salah satunya dengan cara menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat.


“Dengan mengutamakan pola hidup bersih dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak begitu penting adalah cara yang cukup signifikan memutuskan rantai penyebaran virus covid 19,” pungkasnya. 

Pemda Muara Enim Merespon Cepat Adanya Laporan Dua Remaja Yang Memperihatinkan

Liputansumsel.com
MUARA ENIM, Liputansumsel.com
Setelah sempat viral dua remaja yatim piatu Kelaparan asal Desa Sebau Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim dengan kondisi badan kurus kering. Akhirnya Pemkab Muara Enim bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut dan langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi dua remaja itu, Rabu (22/4/2020).

Kepala Dinas Sosial Drs. Bakti menjelaskan, sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi unsur Tripika Kecamatan Gelumbang (Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Puskesmas) bersama Ibu Ponira (Anggota DPRD Kab. Muara Enim) serta TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial) telah meluncur terlebih dahulu langsung ke TKP untuk mengevaluasi 2 remaja yatim Piatu tersebut.

“Tadi saya sudah koordinasi dengan Humas Protokol Pak Bupati bilang, habis rapat akan langsung meluncur ke TKP untuk melihat kondisi mereka,” kata Bakti kepada awak media, Rabu (22/04/2020).

Bakti berkata, saat petugas mengevakuasi mereka memang sangat menprihatinkan, dalam keadaan tidak terawat dan terbaring di tempat tidur disaat petugas akan mengevakuasinya, “Syukur Alhamdulillah mereka sekarang sudah di Rumah Sakit Pratama Gelumbang untuk di cek kesehatannya,” imbuhnya.

Bakti menjelaskan, dari data yang masih di Dinsos mereka tecatat sebagai penerima bantuan Pemda Muara Enim pada tahun 2015 dari Cipta Karya (PUPR Kabupaten Muara Enim) dan bantuan Listrik Gratis,.

Tahun 2017 mendapat bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dari Dinas Sosial Kabupaten Muara Enim. Kemudian Tahun 2019 mendapat bantuan program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) berupa kartu sembako.

“Tahun 2019 juga mendapat bantuan Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) Yatim Piatu. Tahun 2020 telah terdaftar bantuan Program perluasan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) berupa kartu sembako dan Memegang JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) Kartu Indonesia Sehat. Karena mereka dalam kondisi keterbelakangan mental, otomatis pihak keluarga sehat bersangkutan untuk mewakilkan setiap bantuan masuk dari pemerintah untuk mereka”ujarnya.