27 April 2020

Ketua DPRD dan Kepala Bappeda Dari Saksi Kini Meningkat Jadi Tersangka

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Kasus yang menjerat Bupati Muara Enim non aktif Ahmad Yani dalam kasus suap 16 paket proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR kini berbuntut panjang.

Pasalnya setelah menjadi saksi dari kasus suap sebesar 130 Milyar tersebut Aries HB sebagai Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim dan Ramlan Suryadi sebagai Kepala Dinas Bappeda dan Plt. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim (pada waktu itu) kini sudah naik menjadi tersangka.

Keduanya di tangkap oleh Tim KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Tim Dirkrimsus POLDA SUMSEL di kediamannya saat berada di Palembang, Minggu pagi (26/4/2020).

Juarsah, SH selaku Plt. Bupati Muara Enim berkomentar saat di konfirmasi, Senin (27/4/2020) mengenai berita penangkapan tersebut menjelaskan "Saya belum mendapatkan surat pemberitahuan secara resmi dan mengenai Dinas Bappeda tetap berjalan normal dan seperti biasa,"ucapnya.

Di sisi lain Akhmad Imam Mahmudi Sekretaris PDI Perjuangan dan juga Ketua Gapensi Muara Enim saat di konfirmasi terkait perihal tersebut menjawab dengan Video Giri Ramandana Kiemas.

Dalam video kiriman itu menjelaskan bahwa Ketua DPD PDIP tersebut amat menyesalkan penangkapan KPK yang menimpa kadernya,"tutur Giri.

Kemudian sesuai dengan AD/ART, instruksi DPP dan Instruksi Ketua Umum DPP PDIP bahwa Aries HB telah menyalahi aturan partai. Oleh karena itu, kami akan mengusulkan ke DPP untuk memberhentikan Aries dari Kader PDIP,"kata Giri dalam keterangan videonya.

26 April 2020

Petugas Kesehatan RSUD Sekayu diberi Jaminan fasilitas tangani covid19

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- "Kalau ada yang menolak kerja shift silahkan ajukan ke direktur dan akan  di'rumah'kan. Sampai saat ini tidak ada yang berani menolak giliran piket di RSUD. Kalau ada yang berani bawa backing, backingnya saya marahi.  Ini sedang perang melawan covid.  Siapa yang coba melakukan pembangkangan berhenti."

Deretan kalimat tegas ini meluncur, lancar dari Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba,MARS, Minggu ,  (26/4/2020). Sebagai komandan terdepan rumah sakit kebanggaan Musi Banyuasin, ia all out. Tak mau setengah kopling. Bagi personel RSUD Sekayu yang malas bersama-sama melawan covid 19 akan dirumahkan.

Agar tidak menimbulkan kecemasan bagi masyarakat dan para tenaga kesehatan fokus bekerja, semua tenaga medis dan kesehatan yang di garda depan / langsung melayani covid diberikan fasilitas mess di rumah sakit dan wisma atlet. Semua langkah ini bahkan atas perintah langsung Bupati Muba DR H Dodi Reza Alex.
Penyediaan mess selain bentuk apresiasi kepada tenaga kesehatan juga mengurangi kekuatiran masyarakat dan keluarga bahwa mereka tidak akan menularkan atau membawa virus ke rumah.

Insentif khusus covid ini juga diberikan sebagai apresiasi kepada mereka selama 3 bulan dalam menghadapi covid. Santunan juga disediakan bagi petugas yang  terinfeksi bila mereka tertular. Bila mereka gugur dalam tugas pun disiapkan santunan kematian. Semuanya diikutkan  asuransi jamsostek . Bila mereka tertular akan di biayai pengobatan sampai sembuh.

"Jadi pegawai RSUD Sekayu diproteksi baik sebelum mereka kena ataupun  kena mereka mendapat jaminan. Dan tidak akan di telantarkan. Kita adalah satu-satunya di seluruh Indonesia yang memiliki jaminan lengkap bagi tenaga kesehatan dalam perang menghadapi covid.

Di tengah penanganan wabah covid19, petugas medis dan fasilitas kesehatan menjadi faktor penting. Berikut ini wawancara dengan Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba.


Bagaimana upaya menangani covid19 ini?

dr Makson: Rsud sekayu menghadapi covid secara terukur. Ada beberapa langkah.
1. RSUD sekayu langsung menyiapkan RS darurat layanan covid dengan 4 tempat tidur ruang isolasi negatif terdiri dari 2 tempat tidur dengan fasilitas alat medis mendekati ICU dengan ventilator serta 2 tempat tidur isolasi yang tidak ada ancaman gagal nafas.
 2. Menyiapkan ruang perawatan dengan 28 tempat tidur.
 3. Menyiapkan 4 tidur tambahan untuk r. Transisi sebelum masuk RS covid.
 4. Merencanakan lab yang dapat melakukan pemeriksaan rapid test antigen atau PCR swab agar deteksi pasien covid lebih cepat di tegakkan

 5. Menyiapkan radiologi dan lab hematology khusus buat pasien pasien yang memiliki faktor resiko covid.

Kenapa harus disiapkan khusus?

dr Makson:  tujuan semua ini agar fasilitas sarana yang ada di RSUD sekayu sudah dipisahkan sehingga meminimalkan resiko penularan dari pasien faktor resiko ke tenaga kesehatan ataupun pasien lainnya.
Untuk fasilitas rs yang tidak langsung melayani covid dilakukan usaha pencegahan dengan melaksanakan protokol kesehatan dan APD yang sesuai dengan Program Pencegahan dan Pengendalian  Infeksi di RSUD Sekayu . Dan apabila ada resiko covid APD yang di gunakan sesuai dengan standar PPI dalam menghadapi covid.

Prosedur pasien masuk bagaimana?

dr Makson: Jadi dari awal semua pasien sudah discreening saat akan berobat di RS. Dan untuk meminimalkan resiko pasien rawat jalan dengan faktor resiko dilayani di RS darurat covid dengan sistem telemedicine.

Jelasnya?
 dr Makson: Untuk pasien rawat inap covid di awasi 24 jam dengan pantauan kamera cctv.

Para petugas juga khusus atau ada penambahan?
 dr Makson: Untuk seluruh pegawai ditrainning tentang covid 19 agar mereka faham dan bersikap benar dalam mengahadi covid. Untuk kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan di RS darurat direkrut baru serta dilakukan trainning agar siap menghadapi covid.


Harus sesiap itukah?
dr Makson: Dengan adanya lonjakan covid di buat penugasan perawat RSUD Sekayu yang dianggap skillnya terampil secara bergiliran  ditugaskan untuk mentor pegawai baru di rumah sakit  covid agar akselerasi skill pegawai baru meningkat dengan cepat. Harapan lainnya adalah memberikan pengalaman menghadapi covid bagi perawat yang di perbantukan di RS covid.


Ada skenario lanjutan?
dr Makson : Dan apabila Muba menjadi zona merah dan epicentrum covid maka tenaga kesehatan di RSUD Sekayu siap karena sudah banyak yang berpenglaman sehingga tidak panik.(agung/rill).

Rapid Tes Kontak Erat Warga OKI yang Dimakamkan dengan Protokol Covid Negatif

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumSel.Com Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Penyebaran Virus Corona COVID-19 Kabupaten OKI melakukan aksi tanggap dengan melakukan Rapid tes terhadap kontak erat AZ (40) warga Desa Tapus Kecamatan Pampangan OKI yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Palembang.

Juru bicara Gugas Covid OKI, Iwan Setiawan mengungkapkan Tim Surveilans Epidemiologi Dinkes Kabupaten OKI Bersama Tim dari Puskesmas Keman telah melaksanakan test Rapid Diagnostic Tes (RDT) terhadap keluarga dan kontak erat almarhum pada Minggu, (26/4) pagi.

"Dari hasil pemeriksaan RDT di desa Tapus terhadap kontak erat maka didapatkan bahwa seluruh kontak erat hasilnya negatif Covid-19" Tegas Iwan.

Hasil itu tambah dia langsung diumunkan oleh Kepala Desa Setempat dihadapan warga yg hadir satu persatu.

"Agar warga tidak resah hasil diumumkan dimuka umum oleh kepala desa" ungkap dia.

Iwan mengungkapkan dari hasil anamnesa dan diagnosa Almarhum AZ (40) menderita hemiparese dan hypertensi

"Yaitu sebagian tubuh melemah dan darah tinggi. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa ada pneumonia" terangnya.

Dari hasil pemeriksaan itu tegas Iwan tidak ada tanda-tanda kuat mengarah ke Covid-19
Ditambah lagi belum ada hasil laboratorium  yang menunjukkan bahwa almarhum terpapar covid-19.

Atas pemakaman yg dilaksanakan di TPU khusus Covid-19 di Gandus ungkapnya lagi merupakan tawaran dari pihak RS Muhammaddyah kepada pihak keluarga dan disambut baik oleh pihak keluarga

Dengan hasil ini harapnya masyarakat di desa Tapus Kecamatan Pampangan selalu sehat dan tetap tenang.(PD)

Pemkot Palembang Terima Bantuan dari PLN (Persero) UIW S2JB

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel. Com - Dalam rangka terus memerangi penyebaran Pandemi Corona Virus Disease-19. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB), memberikan bantuan kepada awak media berupa Bahan Pokok, Masker dan Vitamin dan suplemen kesehatan sebanyak 100  paket. Kamis (23/04/2020).

Bantuan yang diserahkan langsung oleh Manager PLN UIW S2JB Daryono, melalui Senior Manager SDM & Umum Ferry Bawan, dan diterima langsung oleh Walikota Palembang H Harnojoyo.

Bantuan ini, dikatakan Ferry, merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN, dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Bantuan ini kami peruntukan bagi wartawan yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka informasi covid 19,” terang Ferry.

Dengan bantuan paket sembako, masker beserta alat kesehatan ini, hendaknya wartawan juga dapat menjaga kesehatannya sendiri dan tentunya kita semua berharap pandemi covid 19 ini akan segera berakhir.

Ditempat yang sama, Walikota Palembang Harnojoyo, mengapresiasi langkah PLN UIW S2JB, dengan memberikan bantuan untuk wartawan, dan semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga di tengah pandemi covid -19 seperti ini.

“Atas nama pribadi dan pemerintah, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Harnojoyo. (ril)

Gubernur Sumsel Puji Kesigapan Pemkab Ogan Ilir

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Bupati OI H.M. Ilyas Panji Alam, bersama Sekda OI, dan Kadinsos OI sambut kunjungan Gubernur Sumsel H. Herman Deru, untuk meninjau dan melihat langsung kesiapan Paket Sembako yang telah disiapkan untuk kebutuhan masyarakat Ogan Ilir di Bulan Suci Ramadhan Tahun 2020. Sabtu (25/04), bertempat di Gudang Regional Km. 33 Indralaya.



Bupati OI menyampaikan  bahwasanya, paket sembako yang telah disiapkan ini adalah bantuan untuk memenuhi pangan masyarakat yang terkena dampak dari wabah Covid-19 di bulan Suci Ramadhan khususnya di Kab. OI dan ini akan didistribusikan secepatnya keseluruh Kepala Keluarga (KK) di Kab OI.



Gubernur Sumsel menyampaikan, "Saya berkunjung dan melihat langsung setiap kondisi pangan yang ada di Seluruh Kab/Kota di Sumsel untuk memastikan ketersediaan untuk masyarakat. Dan untuk Kab. OI kali ini patut menjadi contoh bagi Kab/Kota yang lain dimana OI  telah menyiapkan pangan yang nantinya didistribusikan kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) Di Kab. OI tanpa melihat strata sosial karena semua menerima dampak Covid-19, yang nantinya akan menyisir adalah relawan dilapangan untuk mendistribusikan langsung kesetiap rumah dan masyarakat hanya perlu menunggu di Rumah".



Gubernur Sumsel juga mengingatkan untuk seluruh masyarakat Sumatera Selatan jika dari daerah terpapar ada yang merasa dirinya ODP, PDP, OTG lakukanlah keterbukaan dengan pihak medis karena dengan adanya keterbukaan dapat meminimalisir adanya penularan virus Covid-19 kepada pihak medis.



"Jika semua pihak medis terpapar siapa yang akan mengobati. Maka dari itu mari bekerjasama untuk memutus rantai penyebaran virus Covid19 ini dengan melakukan keterbukaan saat konsultasi ke petugas medis." Ujar Gubernur Sumsel.(rul)