07 Juni 2020

Luncurkan Aplikasi B'lanje , Minimalisir Terpapar Covid-19

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Berbagai program inovasi dan terobosan guna meminimalisir penularan wabah Covid-19 terus di implementasikan Pemerintah Kabupaten Muba dibawah kepemimpinan Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA.

Kali ini, terobosan inovasi dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Muba dengan meluncurkan aplikasi B'lanje dimana warga yang ingin belanja sayur mayur serta kebutuhan di pasar tradisional cukup mengakses aplikasi B'lanje melalui whatsapp.

"Cukup pakai handphone (HP), warga Muba khususnya kalangan emak-emak bisa belanja sayur dan diantar langsung ke rumah," ungkap Plt Kadisdagperin Muba, Azizah SSos MT.

Dikatakan, alternatif belanja online ini bekerja sama dengan ojek online sekayu , selain itu Disdagperin menjadi admin utama dan melakukan update harga-harga bahan pokok dan penting setiap hari.

"Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan transaksi dengan cepat, aman dan mudah," papar Azizah.

Di akhir penjelasannya, Azizah menghimbau masyarakat agar mengakses B'lanje ini sebagai alternatif berbelanja.

'Sehingga kita semua sudah ikut membantu pemerintah dalam upaya memutus penyebaran virus Covid-19 dan berbelanja cerdas, aman dan mudah di tengah pandemic saat ini," jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK  Muba Thia Yufada mengapresiasi Inovasi ini  bahwa  saya sendiri telah menguji aplikasi Blanje ini dan berbelanja kebutuhan Dapur melalui  Aplikasi responnya baik . "Belanja lebih mudah dan prosesnya juga tidak terlalu lama hanya membutuhkan waktu 15-20 menit," ujarnya.

Dikatakan Wanita Inspirasi Sumsel tersebut, inovasi ini akan digunakan seterusnya. Kemudian, diharpakkan aplikasi ini dapat diperluas ke toko-toko modern dan pasar-pasar di Kecamatan.

Lanjutnya, sasaran inovasi aplikasi Blanje ini selain mendukung pemutusan penyebaran covid 19, juga memberdayakan Ojek Online dalam berusaha. Selain itu Juga dilengkapi update harga setiap hari dan pilihan pilihan menarik ditampilkan untuk menarik minat warga untuk  berbelanja mudah sehat dan dengan berbelanja melalui Aplikasi “Blanje “ kita meminimalisir  diri kita sendiri dan orang lain terpapar virus covid-19 selamat berbelanja mari kita semua displin mematuhi protokol kesehatan untuk dapat beradaptasi Menuju Kehidupan New Normal Kedepannya Ajaknya.(agung/rill).

Bertambah 29 Orang, Total Pasien Sembuh Covid-19 di Sumsel 255 Orang

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Jumlah pasien Covid-19 di Sumsel yang dinyatakan sembuh terus bertambah. Berdasarkan laporan media harian gugus tugas Covid-19 Sumsel, Kamis (4/6), saat ini sedikitnya ada 29 pasien yang dinyatakan sembuh sehingga jumlah pasien sembuh bertambah menjadi 255 orang.

Dimana 29 pasien sembuh tersebut 10 orang berasal dari Palembang,  6 orang dari Lahat, 5 orang dari OKI, 4 orang dari OKU, 3 orang dari Banyuasin dan 1 orang dari luar wilyah Sumsel.

"Alhamdulillah perhari ini ada 29 orang yang sembuh. Pasien tersebut berasal dari 5 wilayh di Sumsel dan 1 wilayah di luar Sumsel," kata Yusri.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan banyaknya catatan kasus konfirmasi sembuh tersebut, hal itu membuktikan jika Covid-19 bukan merupakan penyakit mematikan dan tidak dpat disembuhkan.

"Artinya Covid-19 ini dapat disembuhkan seperti dengan istirahat yang cukup dan makan-makanan bergizi selai obat-obatan," tuturnya.

Kendati begitu, masyarakat juga diimbau jangan terlena. Upaya pencegahan juga harus tetap dilakukan agar terhindar dari serangan wabah tersebut.

"Namun memang virus ini menular dari satu orang ke orang lainnya. Sebab itu, protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Jaga jarak dan selalu kenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, makan-makanan bergizi, jaga daya tahan tubuh, sellu mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu dengan air mengalir," bebernya.

Sementara untuk konfirmasi positif, saat ini juga terjadi penambahan sebanyak 27 orang dari 8 daerah di Sumsel.

"Kasus positif ada 27 orang. Palembang 17 orang, Muba 4 orang, dan Lahat, Musi Rawas, Prabumulih, Lubuklinggau, OKU, Ogan Ilir masing-masing 1 orang. Sementara kasus meninggal dunia 2 orang dari Palembang dan Muba," bebernya.

Untuk diketahui, hingga saat ini sebanyak 4745 sampel dilakukan pemeriksaan di BBLK Palembang. Dimana 1056 sampel dinyatakan positif, 553 sampel dinyatakan negatif dan 3136 sampel masih dalam proses.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan berjumlah 6545 orang dengan rincian 4292 orang sudah selesai pemantauan dan 2253 orang masih proses pemantauan. Lalu untuk Pasien Dalam Pengawasan berjumlah 639 orang dengan rincian 260 sudah selesai pengawasan dan 379 masih proses pengawasan.

Ikuti Jejak Gubernur Sumsel Herman Deru, Influencer Milenial Sumsel Berikan Endorse Gratis Bagi UMKM.

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Beberapa pekan lalu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru sudah memutar otak untuk membantu mendongkrak perekonomian para pelaku UMKM dengan meng-endorse-kan produk kuliner ditengah pandemi  Covid-19 di Instagram pribadi miliknya secara cuma-cuma.

Kegiatan ini rupanya menarik perhatian para selebgram dan influencer di Sumatera Selatan yang tergabung dalam Gerakan Sumsel Maju (GSM). Mereka tergerak hatinya dan sangat antusias untuk mengikuti jejak sosial Herman Deru, orang nomor 1 di Sumsel ini dengan membuka endorse secara cuma-cuma.

"Apa yang dilakukan Pak Gubernur HD  adalah hal yang mulia, jadi saya secara pribadi ingin mengikuti jejak beliau meng-endorse-kan produk para pelaku UMKN yang terkena dampak pandemi saat ini secara gratis." Fikri Haikal Presenter Pal TV, senin (1/6)

Setali tiga uang dengan Fikri, Quin salah satu Selebgram Cantik Sumsel, ditemui dikediamannya senin (1/6) juga menjelaskan bahwa dia juga tertarik dan sudah mulai melakukan endorse gratis secara pribadi. 

“Saya sudah melakukan endorse gratis secara pribadi dan kemarin bersama teman-teman influencer Sumsel lainnya sudah berkumpul dan berinisiatif untuk membantu mengendorsekan produk dari UMKM Sumsel seperti yang dilakukan Pak Gubernur baru-baru ini." terangnya.

Meski hanya promosi online yang dilakukan Gubernur dan para influencer Sumsel, tapi dampaknya sangat besar bagi para pelaku UMKM sebab kegiatan ini diharapkan mampu  mendobrak pasar yang semakin lesu bagi para pelaku UMKM ditengah pandemi ini. Kegiatan ini sesuai tujuan dan harapan Gubernur HD sebelumnya.

“Yah saya sangat apresiasi sekali upaya yang dilakukan pak Herman Deru dan para influencer Sumsel ini, mereka rela membantu sesama tanpa pamrih, tentunya pelaku UMKM seperti kami sangat terbantu dengan apa yang dilakukan mereka, Semoga Tuhan yang akan membalasnya.” kata Rani salah satu pelaku UMKM saat dihubungi via telepon, Senin (1/6).

Dia pun kembali menuturkan mendukung upaya yang dilakukan Gubernur Sumsel dan Pemprov Sumsel dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
“Kami pelaku UMKM jelas mendukung upaya dan terobosan gubernur Sumsel untuk meningkatkan perekonomian ini, apapun itu bentuknya kami selalu mendukung Pak HD.” imbuhnya.

Ditemui saat dikantor Senin (1/6) sore HD mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan para influencer GSM yang mengikuti jejaknya adalah salah satu bentuk kepedulian sesama manusia lainnya khususnya warga Sumsel saat dalam kesusahan.

“Ya saya sangat bangga sama kaum milenial ini para influencer sumsel, apalagi dalam wadah GSM ini yang mendukung apa yang saya lakukan dalam mengangkat pelaku UMKM. Kita semua harus saling tolong menolong, kalau tidak bisa dengan materi ya dengan hal-hal yang bermanfaat lainnya seperti contoh endorse ini. 

Walau tidak seberapa nialinya namun sangat berarti bagi pelaku UMKM. Paling tidak kita itu sudah peduli dengan mereka, bantu apapun yang kita bisa bantu, tidak usah saling ribut menyalahkan orang lain yang sudah berusaha membantu mengatasi pandemi ini meski dimata kita manusia biasa caranya kurang tepat tapi kan belum tentu dimata Allah SWT.” terang HD sambil tersenyum sembari bercerita mengingat videonya yang sempat viral pekan lalu.

HD berharap dengan banyaknya influencer yang membantu dapat meringankan beban para pelaku UMKM. Dirinya sendiri saat ini terus berupaya agar perekonomian UMKM tetap stabil di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya turun langsung menyapa warganya dan memberikan semangat dengan kegiatan ini walaupun secara online.

Ditemui saat dikediamannya, Senin (1/6) Rizky Buchori selaku ketua Gerakan Sumsel Maju (GSM) sekaligus pencetus ide untuk mengumpulkan dan mewadahi para Influencer Sumsel ini menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian mereka kaum milenial dalam membantu sesama. 

“Para influencer Sumsel yang akan membantu mengendorsekan produk UMKM ini adalah beberapa yang sudah tergabung dalam GSM. Kita semua punya niat baik, visi dan misi yang sama, jadi saya sebagai ketua GSM turut bantu mewadahi kegiatan ini agar memang lebih terkonsep, apalagi pelopor kegiatan ini memang tercetus dari Pak HD kan, ya pasti kita dukung." tegasnya.

Nah tertarik untuk diendorsekan influencer dan selebgram Sumsel?. Bagi para pelaku UMKM yang tertarik untuk di endorse kan dapat mendaftarkan diri melalui Gerakan Sumsel Maju (GSM) dengan syarat yaitu harus kuliner tradisional Sumsel atau hasil produksi UMKM lokal. Produk UMKM ini nantinya akan dilakukan verifikasi dan cek kelayakan oleh tim GSM. 

Bagi yang sudah dinyatakan lulus seleksi nantinya akan langsung dibuatkan video endorsenya oleh Influencer Sumsel yang memang sudah tergabung dalam Gerakan Sumsel Maju (GSM) ini seperti Fikri Haikal, Juju sikonyol, Herly Hembodi, Quin, Cahaya, Citra Rizal, Okta Alfarizi, Vira Nada, Dina Dinanti, Rangga dsb. Semoga kegiatan ini dapat menjadi terobosan dalam membantu sesama yang terdampak ganasnya pandemi covid19 ini.

Perguruan Tinggi Dukung Ajakan Herman Deru Ringankan Beban Kuliah

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Langkah Gubernur Sumsel H Herman Deru untuk terus menjaga keberlangsungan pendidikan para mahasiswa perguruan tinggi dan universitas di Sumsel agar tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 diapresiasi berbagai pihak. Bahkan, ajakan agar perguruan tinggi dan universitas untuk turut membantu keringanan biaya pendidikan mahasiswa disambut positif perguruan tinggi dan universitas tersebut.

"Kita menginginkan pendidikan mahasiswa yang saat ini berlangsung tetap berjalan meskipun di tengah wabah ini. Ini sebagai rasa prihatin pemerintah. Sebab itulah, Pemprov Sumsel mengajak lembaga pendidikan bisa berpartisipasi dengan meringankan biaya pendidikan mahasiswa tersebut di tengah wabah ini," kata Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Wakil Gubernur H Mawardi Yahya, saat Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Surat Permohonan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di ruang rapat Gubernur Sumsel, Kamis (4/6).

Terlebih saat pandemi ini, banyak masyarakat khususnya orang tua atau wali mahasiswa yang terpaksa harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan oleh perusahaan sehingga menurunkan perekonomian.

"Mereka juga terdampak Covid-19 ini. Penghasilan orang tua atau wali mereka menurun akibat pandemi ini," tuturnya.

Pemprov sendiri, lanjut Mawardi, juga tidak menutup mata atas kesulitan yang dialami mahasiswa saat ini. Dimana pemerintah juga memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dan universitas untuk keberlangsungan pendidikan mahasiswanya. Namun harus tetap ada langkah-langkah yang harus dilalui.

Dimana mahasiswa yang menerima bantuan keringanan biaya harus memenuhi sejumlah persyaratan umum seperti tercatat sebagai warga Sumsel dan memiliki e-KTP, mahsiswa program studi S1 dan DIII yang terakreditasi, mahasiswa terdaftar dan aktif yang memiliki kartu mahasiswa serta dibuktikan dengan slip registrasi terbaru, surat keterangan dari fakultas yang menyatakan mahasiswa tersebut tidak mendapatkan beasiswa dan atau akan mendapatkan beasiswa dari sumber lain, tidak pernah atau sedang dikenai sanksi berkaitan dengan pelanggaran tata tertib dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan orang tua atau wali kurang mampu secara ekonomi akibat Covid-19.

Lalu persyaratan khusus orang tua atau wali memiliki e-KTP, 
mahasiswa yang orang tua atau walinya terdampak Covid seperti PHK atau dirumahkan serta kehilangan penghasilan, mahasiswa yang orang tua atau walinya bukan ASN/TNI/POLRI/BUMN/BUMD atau lembaga lainnya, diprioritaskan bagu mahasiswa yang orang tua atau walinya tidak mendapatkan jaringan pengaman sosil (JPS) yang dibuktikan dengan surat pernyataan dan diketahui pemerintah setempat, mahasiswa yang tidak mendapatkan bantuan atau beasiswa dari perintah, swasta, LSM atau lembaga lainnya yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai.

"Tentunya bantuan harus melihat kategori kehidupan mahasiswa itu sendiri. Tidak mungkin juga mereka yang mendapatkan beasiswa diberikan bantuan tersebut. Artinya mereka yang dibantu memang tidak mampu akibat Covid-19 ini," tegasnya.

Semantara itu, Wakil Rektor 1 Unsri Zainuddin Nawawi mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Sumsel.

Dia menegaskas, pihaknya sepakat mendukung upaya Pemprov Sumsel tersebut. Hanya saja, bantuan tersebut harus berdasarkan data-data yang akurat.

"Kami sepakat mendukung namun harus dengan data yang memang baik agar tepat sasaran," ujarnya.

Senada dengan itu, L2Dikti Sumsel Slamet Widodo menambahkan, saat ini tercatat ada sekitar 87.419 orang mahasiswa aktif di Sumsel. Untuk itulah, harus ada kriteria agar bantuan yang rencananya akan diberikan dapat sesuai sasaran.

"Setiap perguruan tinggi ada beragam jumlah mahasiswanya. Dari 2000 orang sampai 8000 orang. Namun ada juga yang dibawah 100 orang. Karena itu, data betul-betul harus akurat sehingga bantuan itu diberikan kepada yangemang berhak menerimanya. Termasuk juga mengatur kategorinya seperti apa," pungkasnya.

Herman Deru: New Normal Bukan Alasan Mengabaikan Protokol Kesehatan

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Meski Kabupaten Penukal Abab Lamatang Ilir (PALI) ditetapkan sebagai satu dari empat daerah di Sumsel yang siap menerapkan new normal, namun Gubernur Sumsel Sumsel H Herman Deru mengingatkan agar Pemkab PALI dan masyarakatnya tetap waspada terhadap ancaman Covid-19.

Pernyataan itu diutarakan HD dalam lawatannya ke Kabupaten PALI guna mengecek langsung rumah sehat dan memberikan arahan terkait penanganan Covid-19 di kabupaten tersebut, Sabtu (6/6).

Menurut HD, bagi daerah yang ditetapkan siap new normal, hal itu merupakan kabar gembira. Sebab dengan new normal, produktifitas daerah yang memang telah ditunggu masyarakat dapat kembali ditingkatkan meski tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

"New normal memang kabar gembira. Tapi kabar gembira itu jangan sampai menjadikan kewaspadaan kita berkurang. Jangan mengabaikan protokol kesehatan," kata HD.

Pemkab juga, lanjutnya, harus cermat mengambil kebijakan menuju new normal ini. New normal yang diterapkan harus bisa mendukung tiga hal yakni kesehatan, ekonomi dan sosial.

"Memang orientasinya ke produktifitas, namun dimenai kesehatan atau protokol kesehatan harus terus dijalankan. Sehingga penanganan Covid-19 ini tetap dilakukan dan ekonomi tetap meningkat," tuturnya.

Pada kesempatan itu, HD juga meminta kabupaten PALI termasuk tiga kabupaten lain seperti Empat Lawang, Pagaralam dan OKU Selatan untuk menyiapkan rencana aksi dalam aspek kesehatan, ekonomi dan sosial menuju new normal tersebut. 

"Kita memang harus bersiap. Rencana strategi atau rencana aksi itu harus dilakukan sehingga new normal ini berdampak baik dan tidak menjadi bumerang yang mungkin justru meluasnya penyebaran Covid-19," terangnya.

Sejauh ini, dia menilai, penanganan Covid-19 di Kabupaten PALI sudah cukup baik. Dimana berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pasien yang terkonfirmasi positid berjumlah 1 orang, jumlah Orang Dalam Pemantauan 125 orang, Pasien Dalam Pengawasan 15 orang dan Orang Tanpa Gejala 54 Orang.

"Upaya penanganan di Kabupaten PALI ini sudah saya anggap berhasil. Ini karena kesadaean masyarakatnya yang tinggi aehingga membantu Pemkab PALI dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19," bebernya.

Selain itu, HD juga mengingatkan agar tidak melupakan peran tenaga medis yang disebutnya sebagai benteng terakhir dalam penanganan Covid-19 ini.

"Tenaga medis ini adalah benteng terakhir. Mereka juga harus difikirkan baik insentifnya maupun tempat mereka menginap. Karena kalau mereka tumbang, tentu tidak ada lagi yang bisa membantu kita," tegasnya.

Sementara itu, Bupati PALI Heri Amalindo berkeyakinan dengan adanya upaya konkrit yang bersinergi ini, Covid-19 di Sumsel dapat segera berakhir.

"Tentu sinergi ini harus terus dibangun dengan baik. Dukungan Pemprov Sumsel terhadap daerah dalam penanganan Covid-19 ini memang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk bantuan yang diberikan Gubernur terhadap Kabupten PALI ini," pungkasnya.