14 Juni 2020

Tim Intelijen Investigasi LAI-BPAN Berhasil Mengamankan Sepucuk Senpi Aktif

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Dalam mendukung terwujudnya pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat yang prima, tegaknya hukum dan keamanan dalam negeri yang mantap. Melaksanakan deteksi dini, peringatan dini, memberikan perlindungan, pengayoman serta membangun sistem sinergi polisional interdepartemen maupun komponen masyarakat dalam rangka membangun kemitraan hingga jejaring kerja.

DPC LAI-BPAN Kabupaten Muara Enim berhasil mengamankan sepucuk senjata api (senpi) diduga jenis revolver dan 5 butir amunisi aktif dari salah seorang berinisial EA yang di titipkan ke RD untuk di jual sekitar bulan 8 Mei 2020 berlokasi di Kecamatan Lawang Kidul.

Kemudian, Saprudin (Udin Tangsi) Ketua DPC beserta jajarannya langsung mengamankan senpi tersebut dari tangan intelijen investigasi Aliansi Indonesia di lapangan untuk di serahkan besok, Senin (15/6/2020) ke Polda Sumatera Selatan melalui Polres Muara Enim.

"Setelah sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan Polres Muara Enim melalui salah satu pihak Reskrim. Ini merupakan bentuk sinergitas Aliansi Indonesia dalam hal pemberantasan tindak pidana kejahatan dan terorisme sesuai dengan Visi serta Misi Polisi Republik Indonesia,"ungkap Udin Tangsi, Minggu malam (14/6/2020) kepada awak media di ruang kerjanya.

Elvian Hendriadi selaku Sekretaris menambahkan, temuan ini juga sudah kami koordinasikan dan beritahukan kepada Ketua DPD LAI-BPAN Propinsi Sumatera Selatan, Syamsu Djoesman dan Ketua DPP Djoni Lubis di Jakarta sesuai motto, tujuan serta tujuan visi dan misi Lembaga Aliansi Indonesia,"ujarnya.

Ketua Bangar DPR RI Apresiasi Terobosan Program Jaring Pengaman Sosial Bupati Muba

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel.com- Tidak hanya sekedar retorika, berbagai action telah dilakukan oleh Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin diantaranya  program Jaring Pengaman Sosial yang disalurkan untuk warga  miskin baru dan terdampak Covid-19 di Musi Banyuasin yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak, kali ini apresiasi dari Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah . Hal ini terungkap saat Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex menjadi narasumber melalui Video Conference pada diskusi dengan tema Politik Anggaran Penanganan Pandemi Covid-19 Komitmen dan Kiat Daerah, di Ruang Rapat Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Jumat (12/6/2020).

Diskusi yang diikuti oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, Gubernur Sumsel yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Edward Juliartha, Bupati Ogan Komering Ilir H Iskandar SE, serta Dosen Fisip Universitas Sriwijaya Dr M Musni Tahmrin sebagai moderator.

Dalam paparannya Bupati Muba menyampaikan untuk menangani wabah virus Corona selain dari sektor kesehatan yang maksimal dilakukan juga jaring pengaman sosial terkait kehidupan ekonomi masyarakat.

"Kemudian kita juga harus memikirkan dampak ekonomi dari pemulihan pendemi Covid-19 ini," ujarnya.

Lanjut Dodi, berdasarkan peraturan yang berlaku Pemkab Muba telah menganggaran percepatan penanganan Covid-19 sebesar 303.878.085. 264 (303 Milyar) anggaran untuk penanganan Covid-19 meliputi penanganan kesehatan sebesar 89.888.223.491(89 milyar), penanganan dampak ekonomi 103.436.958.000 (103 milyar), dan jaring pengaman sosial 110.552.903.773 (101 milyar) dari rencana awal penganggaran percepatan penanganan Covid-19 sebesar 500 milyar

"Penanganan kesehatan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan adalah hal yang utama dimana dinas kesehatan dan RSUD di Muba yang untuk memperkuat sarana dan prasarana kesehatan, misalnya di RSUD Sekayu saya telah menganggarkan PSR Real-time agar lebih cepat penanganan dan mengurangi beban biaya Rumah sakit untuk bisa terkendali dengan baik penyebaran mata rantai Covid-19 begitu juga dengan menyiapkan 3 RS darurat di RSUD Sekayu, RSUD Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin dengan fasilitas ruang isolasi bertekanan negatif lengkap dengan isolator", jelas Dodi

Penanganan dampak ekonomi selain bantuan pusat Pemkab Muba telah juga menggratiskan Pelanggan listrik PT Petro Muba, penggratisan pelanggan PDAM, program padat karya.

" Selanjutnya untuk Penyediaan Jaring Pengaman Sosial Pemkab Muba menyiapkan Jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang tidak masuk di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yaitu melalui BLT APBD seperti  Top up KPM BPNT dan perluasan KPM BPNT sebesar 400.000, BLT untuk KPM Misbar diluar DTKS sebesar 600.000, , BLT APBD untuk ustadz dan ustadzah, serta BST civitas akademika universitas Rahmaniyah selain dari pusat seperti BST Kemensos, PKH Kemensos, BLT Dana Desa", terangnya.

Dalam hal penangan Covid-19 ini Bupati Muba menyarankan agar pemerintah daerah harus proaktif dan menjemput bola.

Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, mengapresiasi terobosan Bupati Muba yg menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 yg tidak masuk di DTKS pusat.

"Saya mengapresiasi yang dilakukan oleh Pak Dodi dan luar biasa biasa bagi kami dan sebagai Banggar DPR RI akan kami bicarakan dengan menteri keuangan dimana Daerah membantu dengan bansos untuk masyarakat yang tidak masuk didalam DTKS," ucapnya.

Said Abdullah menghimbau kepada semua pihak dan Banggar DPR supaya berdamai dengan Covid-19 untuk mulai membuka diri karena keterbatasan anggaran agar ekonomi bisa segera pulih.

"Kita harus memastikan pandemi covid kuartal ketiga selesai atau tidak selesai kita harus berkompromi dan berdamai dengan protokol kesehatan agar ekonomi kita pulih. Kombinasi kebijakan ini antara penanganan covid dengan pemulihan ekonomi, segera dan tegas sambil tetap istiqamah agar covid cepat berlalu," Said.

Sementara itu moderator Husni Thamrin menyampaikan, penanganan covid 19 adalah tugas dan komitmen Pemerintah tentang pengalokasian anggaran dan fokus dari pengelolaan anggaran.

"tujuan kegiatan diskusi hari ini untuk melakukan edukasi kepada masyarakat dan halayak ramai terkait apa saja yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah," katanya.

Ia mengungkapkan, pola dalam mengalokasikan anggaran tersebut selalu sama, karena melihat arah kebijakan makro dari pusat serta pemerintah daerah di lapangan.

Pasalnya sejauh ini masyarakat melihat konsep telah bagus tapi bagaimana di lapangan, masyarakat menuntut bagaimana konsep lokasi di lapangan yang sesuai aturan.

"Yang penting apa yang sudah diniatkan maka di lapangan akan terjadi," tutupnya.(agung/rill).

Jumlah Pasien Sembuh Corona Di Sumsel Capai 583 Orang

Liputansumsel.com
Palembang,liputansumsel.com.--- Per tanggal 13 Juni 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid Sumsel melalui Juru Bicara (Jubir) dr. Nur Purwoko merilis data terbaru perkembangan Covid di Sumsel kepada awak media melalui video Conference dari Command Centre. Salah satu catatan menggembirakan yang diungkapkannya adalah jumlah pasien sembuh Covid di Sumsel yang terus bertambah hingga mencapai angka 583 orang.

" Per tanggal 13 Juni hari ini, total pasien sembuh Covid di Sumsel ada sebanyak 583 orang," tegas Nur Purwoko.

Sementara itu untuk kasus terkonfirmasi positif hingga 13 Juni 2020 di Sumsel tercatat sebanyak 1.326 orang. Serta kasus meninggal sebanyak 51 orang. Nur Purwoko mengatakan dari data tersebut dapat digambarkan bahwa saat ini kasus Covid di Sumsel yang selesai terdata sebanyak 634 (583 orang sembuh + 51  orang meninggal) sehingga kasus yang masih aktif 692 orang lagi.

Selanjutnya Nur Purwoko menjelaskan hingga saat ini total pasien ODP 7.427 orang,  ODP selesai pemantauan 5.535, jumlah ODP masih dalam pemantauan 1.892 orang. Sementara itu jumlah PDP keseluruhan sebanyak 775 orang, PDP selesai pengawasan 293 orang sert PDP dalam proses pengawasan 482 orang.

" Khusus penambahan terbaru hari ini (13/6), kasus terkonfirmasi positif ada 22 orang, kasus sembuh 20 orang dan kasus meninggal ada 1 orang," tambah Purwoko.

Dalam kesempatan itu dr Nur Purwoko juga tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk tidak mengendorkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan saat masyarakat hendak beraktivitas. Salah satunya dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan dengan sabun.(Rilis)

Prabumulih Songsong Zona Hijau Setelah Dua Pasien Terahir Covid-19 Sembuh

Liputansumsel.com
Prabumulih – liputansumsel.com--Gugus Tugas Covid-19 Kota Prabumulih kembali menjemput 2 pasien Covid-19 asal Kota Prabumulih yang dirawat di Rumah Sakit Charitas Palembang, dan telah dinyatakan sembuh oleh gugus tugas Provinsi Sumsel dan gugus tugas Kota Prabumulih, Sabtu (13/06/2020).

Mereka adalah pasangan suami istri atas nama Endar Pratikno (52) kasus konfirmasi no 262 dan Suwartinah (55) kasus konfirmasi no 652 asal Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih.

Sama seperti yang lainnya, kedua pasien tersebut telah di lakukan 2 kali tes Swab dengan hasil yang negatif, maka pasien itu dinyatakan sembuh.



Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih yang juga menjadai Jubir Gugus Tugas Penanganan covid-19 kota Prabumulih dr Happy Tedjo menyebutkan, dengan Sembuhnya 2 orang pasien Covid-19 itu, Kota Prabumulih menjadi daerah zero atau 0 kasus konfirmasi Covid-19.

Sebagaimana diketahui bahwa, sejak maret 2020 lalu sebanyak 33 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Prabumulih, dimana 3 di antaranya diketahui meninggal dunia, dan hari ini 30 orang lainnya telah dinyatakan sembuh.

“Alhamdulilah Kota Prabumulih saat ini menjadi 0 Kasus karena sembuhnya 2 pasien terakhir itu, dan mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi penambahan, untuk itu kita wajib terus patuhi protokol kesehatan,” ucapnya.


Ia berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada, sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat di Kota Prabumulih yang terpapar virus Covid-19.

“Marilah bersama sama kita tetap menjaga kondisi ini, tetap mematuhi  protokol kesehatan dengan ketat, tetap gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi masyarakat yang terpapar virus Corona, serta Kota Prabumulih kembali menjadi Zona Hijau,” ujarnya

Update 13 Juni 2020: Bertambah 2 Kasus Sehat, Total 10 Orang Sembuh Covid-19 di Muba

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Kasus sembuh covid-19 di Kabupaten Musi Banyuasin terus bertambah, Sabtu (13/6/2020) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muba mengkonfirmasi ada penambahan 2 kasus yang dinyatakan sembuh.

Ini setelah dinyatakan hasil uji swab BBLK Kemenkes di Palembang. Penambahan 2 kasus sembuh tersebut menambah daftar pasien sembuh covid-19 di Muba dengan total 10 pasien sembuh di Muba.

"Dua kasus sembuh setelah keluar hasil uji swab, Alhamdulillah pasien covid-19 di Muba yang sembuh terus bertambah," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muba, Seftiani Peratita SS MKes.

Meski ada penambahan kasus sembuh, Sefti mengaku pada 13 Juni ada penambahan kasus positif covid-19 sebanyak 5 kasus. Yakni diantaranya kasus 27 usia 7 tahun dirawat di RSUD Sekayu, kasus 28 usia 24 tahun dirawat di RSUD Sekayu.

Kemudian, kasus 29 usia 39 tahun dirawat di RSUD Sungai Lilin, kasus 30 usia 27 tahun dirawat di RSUD Sekayu, dan kasus 31 usia 33 tahun isolasi mandiri dengan dipantau RSUD Sungai Lilin.

"Penambahan 5 kasus ini menambah daftar positif covid-19 di Muba dengan total 31 kasus hingga 13 Juni 2020," bebernya.

Lanjutnya, update data 13 Juni 2020 juga mencatat ada sebanyak 358 ODP selesai pemantauan 343 orang masih dipantau 15 orang, 244 OTG selesai pemantauan 189 orang masih dipantau 52 orang.

"Lalu, 102 PDP, proses pengawasan 38 orang dan masih dalam pengawasan," tandasnya.(agung/rill).