18 September 2020

Nelayan Ancam Adukan DKP Ke Kejati

Liputansumsel.com

# Jika Tidak Sampaikan Dokumen Kelompok Nelayan Kepada KKP


LAMPUNG BARAT – liputansumsel- Kelompok nelayan calon penangkap Benih Bening Lobster (BBL) Pesisir Barat Provinsi Lampung menjerit atas ulah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung. 



Pasalnya nelayan menduga DKP Lampung dengan sengaja  tidak mengirimkan Rekomendasi Usulan Kelompok Nelayan Calon Penangkap BBL di Lampung kepada Kementrian dan Kelautan dan Perikanan (KKP) 



Hal ini dikemukakan Ketua Forum Komunikasi Nelayan Kabupaten  Pesisir Barat, Martin Sofian dalam siaran persnya, kemarin (17/9). 



Semua langkah-langkah prosedur berdasarkan  Permen KKP no 12 Tahun 2020 dan Juknis Dirjen Tangkap no 48/Kep-DJPT/ 2020 terkait pengelolaan Benih Beming Lobster sudah dilakukan kelompok nelayan BBL. 


" Kami sudah ikuti semua prosedur bahkan DKP PROV Lampung telah melakukan verifikasi namun hingga kini DKP tidak juga mengirimkan dokumen tsb kepada KKP Melalui dirjen untuk selanjutnya dikeluarkan Surat Penetapan Nelayan Penangkap BBL, " ujar Martin kecewa. 



Atas tindakan DKP Provinsi Lampung ini sangat merugikan seluruh nelayan yang ada di Lampung. Para nelayan penangkap BBL ini tidak bisa melakukan aktivitas apapun sedangkan Negara telah menghalalkan kegiatan tersebut.


Yang membikin para nelayan di Lampung merasa sangat geram atas tindakan DKP Lampung yang tidak menyampaikan usulan dokumen yang telah disampaikan kepada dinas yang memiliki wewenang dalam hal ini, tentu membikin para nelayan sangat merugi, apalagi dalam kondisi Cobid-19, nelayan membutuhkan pemasukan untuk kebutuhan para kelompok nelayan BBL dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. 




Semua daerah kecuali Lampung kami tahu mereka telah bebas menangkap BBL, nelayan yang bebas yakni yang telah terdaftar sebagai Anggota Kelompok Nelayan dan mendapatkan Izin tangkap. 



" Sementara nelayan  di Lampung ini jangankan melakukan Pembudidayaan BBL sedangkan Izin tangkapnya saja tidak didaftarkan oleh DKP, " papar Martin kesal. 


Kelompok nelayan merasa sangat geram dan menuntut  keadilan. Jika DKP tidak segera menindak lanjuti keluhan nelayan maka kelompok nelayan akan mengadukan persoalan ini ke  Kejaksaan Tinggi Lampung, Ombusmen dan Dirjen Pengawasan.


Sebenarnya kelompok nelayan yang jumlahnya sebanyak enam ribuan ini akan melakukan aksi unjuk rasa. Mengingat situasi Covid ini maka niat ini diurungkan. 




" Demi menuntut rasa keadilan dan perjuangan demi kelompok nelayan untuk berbuat bagi daerah Lampung dengan sangat terpaksa hingga langkah selanjutnya kami akan mengadukan DKP ke Kejati Provinsi  Lampung, Ombusman,Dan Dirjen Pengawasan KKP, " tegasnya. (tim)

Terminal Multimoda Inisiasi Gubernur Herman Deru Segera Terwujud

Liputansumsel.com

#Pekan ini Tim Menhub RI Tinjau Terminal Karya Jaya Kertapati



Palembang - liputansumsel.com--Keinginan Gubernur Sumsel H. Heman Deru untuk menjadikan terminal terpadu atau multimoda dengan memanfaatkan Terminal Tipe A Karya Jaya Kertapati Palembang langsung di respon cepat oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Budi Setyadi.



Pasalnya berselang satu hari saat Gubernur Herman Deru menggelar rapat pemanfaatan Terminal Karya Jaya bersama Kementerian Perhubungan melalui virtual, Rabu (16/9) kemarin. Respon itu di jawab oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI saat Video Conference bersama Gubernur Sumsel Herman Deru bertempat di Command Center, Kamis (17/9).



Rencananya dalam pekan ini Tim dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI bersama Dirjen Perkerataapian Kementerian RI akan segera ke Kota Palembang untuk melihat langsung lokasi Terminal Karya Jaya Kertapati.



Gubernur Herman Deru mengucapakan terima kasih atas respon cepat yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan RI. Dia berharap apa yang dilakukan ini segera terealisasi.



"Terima kasih atas atensi yang luar biasa sekali. kami akan persiapkan untuk menerima tim dari Jakarata. Saya juga persilakan kepada seluruh pejabat yang terkait agar mendampingi, ketika paparan ke Pak Menhub sudah menjelaskan secara detail. Atas nama Pemprov Sumsel saya ucapkan terima kasih karena respon cepat ini semoga apa yang kita rencakan ini dapat berjalan lancar,"ungkapnya.



HD mengatakan dijadikan terminal terpadu atau terminal multimoda ini agar ada satu hal yang terintegrasi sehingga menjadi terpadu antara angkutan darat, sungai, dan kereta api.



"Untuk barang sudah tidak mungkin di dalam kota. Kedepan untuk bongkar muat batas di Karya Jaya, apakah itu komoditas pertanian atupun pertambangan namun tidak di dalam kota,"kata HD.



Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI menyabut baik apa yang menjadi keinginan Gubernur Herman Deru untuk menjadi terminal karya jaya sebagai terminal multimoda.



"Apa yang disampaikan pak gubernur kami akan mendukung bahkan kita akan menyamakan persepsi ini, apalagi terminal karya jaya itu sangat bagus sekali,"ungkapnya.



Dia mengatakan, untuk menjadi terminal karya jaya sebagai terminal multimoda akan dilakukan dengan kerja cepat. Karena dia mengaku konsep ataupun persentasi terkait terminal ini sudah di tunggu oleh Pak Menhub.



"Rencana saya mau kerja cepat. Karena minggu depan pak Menteri mau minta presentasi. Hari sabtu saya akan menurunkan tim saya bersama Dirjen kereta api ke Palembang," katanya.



Dalam pelaksanaannya ini juga, dia meminta untuk dikaji secara spesifik sehingga ketika dibangun terminal terpadu itu dapat di manfaatkan secara maksimal. 



"Kita akan mendukung apa yang menjadi konsep terminal multimoda tapi butuh kajian spesifik namun ketika dibangun jangan sampai pemanfaatannya tidak maksimal. Prinsipnya kita siap dan kerja cepat untuk melakukan multimoda ini,"pungkasnya

Peringati HUT PMI ke-75 Via Daring, Feby Deru Ajak Jaga Solidaritas Kemanusiaan

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com--Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru berharap peringatan HUT PMI ke-75 secara nasional yang digelar secara sederhana via daring, Kamis (17/09/20) dari Griya Agung, tak mengurangi makna perjuangan PMI. Sebaliknya di tengah pandemi, PMI Sumsel harus tetap dapat menjaga solidaritas kemanusiaan.



"Sesuai arahan Ketua Umum PMI Pusat, PMI Sumsel harus tetap menjaga solidaritas kemanusiaan apalagi di tengah pandemi. PMI harus dapat menjadi yang terdepan membantu masyarakat," jelas perempuan yang biasa disapa Feby Deru tersebut.



Lebih jauh dikatakannya di tengah pandemi ini, banyak bantuan yang dapat dilakukan oleh PMI. Semisal ikut mensosialisasikan ke masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, memakai masker, menjaga jarak bahkan menghimbau pedagang memakai face shield untuk menekan penyebaran Covid-19.



"Bantuanya bisa di sesuaikan dengan wilayah masing-masing. Selain sosialisasi kota juga bisa memberikan bantuan sembako pada mereka yang membutuhkan. Bahkan bila perlu keliling ke daerah membantu mereka yang terdampak Covid," tambah Feby.



Terkait kebutuhan darah, saat ini kata Feby pihaknya terus merangkul berbagai kalangan sebagai kader dan sukarelawan. Mulai dari pelajar, komunitas dan juga organisasi kepemudaan seperti karang taruna untuk bekerjasama dalam hal penyediaan darah. 



Bahkan baru-baru ini, PMI Sumsel juga sudah melakukan MoU dengan Kapolda Sumsel mengenai Sistem Informasi Berbasis Data Golongan Darah (Sipendah) terintegrasi yang diinisiasi Polda Sumsel.



Menurut Feby, kehadiran Sipendah diharapkan bisa mengatasi kebutuhan darah di masyarakat Sumsel yang.



“Keberadaan para pendonor dibutuhkan sekali, karena kita tidak tahu kapan kebutuhan darah melonjak dan ini perlu dipersiapkan. Dengan Sipendah ini semoga kebutuhan darah di Sumsel bisa terpenuhi," jelasnya.



Saat ini lanjut Feby, Dinkes juga tengah menyiapkan aplikasi daftar golongan darah. Sehingga PMI kedepan memiliki daftar golongan darah masyarakat. Sehingga tindakan pertolongan dapat lebih cepat dilakukan dan sesuai SOP.



"Relawan baik perorangan atau komunitas juga kita gerakkan di semua kabupaten dan kota di Sumsel," jelas Feby.



Sementara itu Ketua Umum PMI Pusat H.Jusuf Kalla dalam peringatan HUT PMI ke-75 itu mengungkapkan peran PMI dalam keberlangsungan negara Indonesia begitu besar. PMI telah hadir di masa awal-awal kemerdekaan atau tepatnya sebulan setelah Indonesia merdeka.



Meski digelar secara sederhana JK berharap pengurus, anggota maupun kader dan sukarelawan PMI tetap bersyukur karena masih bisa merayakan HUT saat pandemi.



Dalam menjalankan fungsinya, PMI yang kini berusia 75 tahun menurutnya sangat membutuhkan bantuan dan kerjasama masyarakat untuk mengupayakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang membutuhkan. PMI terus berusaha hadir dalam setiap kesulitan dan bencana di masyarakat.



"Kami bersyukur selalu di garda terdepan dalam membantu sesama. Disamping mengatasi tugas bencana, PMI juga berperan dalam menyediakan darah.



Sejauh ini dikatakan JK, pemenuhan kebutuhan darah bermasalah dengan adanya Covid 19. Meskipun sudah dibantu TNI Polri kebutuhan darah tetap masih banyak sehingga dibutuhkan kader dan relawan yang lebih banyak lagi. Untuk diketahui kata JK kebutuhan darah mencapai 5 juta kantong darah per tahun.



"Hanya dengan solidaritas kita bisa selesaikan dan mengatasi masalah kemanusiaan ini. Untuk itu PMI akan membantu terapkan protokol kesehatan dan meningkatkan dispilin kesehatan," jelasnya.



Sebelum mengikuti peringatan HUT PMI via daring, PMI Sumsel telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh jajaran pengurus PMI Sumsel dilanjutkan dengan menggelar acara potong tumpeng.



Selain Ketua PMI Sumsel Hj Feby Deru, rapat koordinasi tersebut juga dihadiri Wakil Ketua PMI Provinsi Sumsel H. Syamsu Sugianto, SH.MM, Ketua Bidang Organisasi PMI Sumsel, Drs H. Fathurrahman, MM, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Sumsek, Jhoni Barmansyah.S.Sos, SKM, Ketua Bidang Kesehatan Sosial dan Donor Darah DR.Hj Erly Yani, MM.Kes. Ketua Bidang PMR dan Relawan Edy Supriadi, SE.AK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy

Herman Deru : Jembatan "Bahtera Sriwijaya" Akan Berdampak Spektakuler Bagi Sumsel dan Babel

Liputansumsel.com

Gubernur Sumsel dan Kepulauan Babel Gelar FGD Pembangunan Jembatan Sumatera-Babel


BABEL -liputansumsel.com--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru dan Gubernur Babel DR H. Erzaldi Rosman Djohan, melakukan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan Pembangunan Jembatan Sumatera-Babel yang akan diberi nama  "Bahtera Sriwijaya". Pembicaraan kali ini fokus pada pembahasan  lokasi  tapak jembatan yang dilangsungkan di Kantor Gubernur Babel, Kamis (17/9).


Jembatan ini akan menghubungkan Provinsi Sumsel dengan Provinsi Kepulauan Babel sepanjang 13,5 kilometer.  Yang lokasi  tapak jembatannya  sudah disepakati oleh masing-masing Gubernur dari  ke dua provinsi bertetangga tersebut yakni, berlokasi di Desa Tanjung Tapa Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten OKI   Provinsi Sumsel  dan  Desa Sebagin Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Babel. 


"Alhamdulilah. Kita sudah deal,  titik lokasi jembatan penghubung Sumatera Selatan dan Bangka Belitung terletak di Desa Tanjung Tapa Kecamatan Tunjung Selapan Kabupaten OKI   Provinsi Sumsel  dan  Desa Sebagin Kabupaten Bangka Selatan. Jembatan Bangka Sumatera ini nantinya  kita beri nama Bahtera Sriwijaya," ucap Herman Deru didampingi  Gubernur Babel DR H. Erzaldi Rosman Djohan usai menggelar  FGD yang didampingi pejabat terkait dari kedua provinsi itu.


Herman Deru berharap hasil yang telah dicapai segera ditindak lanjuti untuk melengkapi syarat usulan kepemerintah pusat yang sudah dinantikan. Direncanakan pada tahun  2024 sudah ada progres pelaksanaan pembangunannya.


Hadirnya jembatan ini nantinya diyakini  Herma Deru akan membuat wilayah gambut di Kabupaten OKI kian terbuka dan mendorong datangnya banyak  investor dikawasan itu. Terlebih dengan telah dioperasionalkannya tol trans Sumatera penghubung Palembang-Kayu Agung- Lampung.  Tentunya  akan berdampak positif  dengan kemajuan sektor ekonomi bagi Provinsi Sumsel dan Provinsi Kepulauan Babel.


"Yang paling diuntungkan tentunya Sumatera Selatan. Jika jembatan Bahtera Sriwijaya sudah jadi. Dampaknya akan spektakuler bagi kedua pihak. Komoditas dari Sumsel akan lebih banyak lagi yang akan dibawa ke Bangka. Begitu juga sebaliknya, produk dari Bangka ini  dengan gampang dibawa ke  luar hingga ke pulau jawa. Termasuk bagi sektor pariwisata," terang Herman Deru.


Sementara itu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman sebelumnya menyebut proyek jalur penghubung Bangka-Sumatera layak untuk dilanjutkan menuju tahap studi kelayakan atau feasibility study. 


"Keberadaan jalur penyeberangan  ini diharapkan berdampak positif bagi Provinsi Kepulauan Babel dan Sumsel," tandasnya

Herman Deru Harapkan Kakanwil Kemenag Sinergi Dalam Pembinaan Umat di Sumse

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengharapkan kerjasama dan koordinasi antara Pemprov  dengan jajaran Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag)  Sumsel  dapat selaras utamanya dalam pembinaan umat beragama. Mengingat Sumsel didiami multi adat istiadat dan multi agama. Harapan itu diungkapkan Herman Deru saat menerima audensi  Mucklisuddin  yang merupakan Kakanwil Kemenag Sumsel yang baru saja dilantik. Audensi  Kakanwil Kemenag  tersebut berlangsung di Griya Agung, Kamis (17/9) pagi.



"Selamat datang di Sumsel pak  Kakanwil dan selamat bertugas di Sumsel. Kita harus bersinergi karena banyak sekali program Pemprov Sumsel yang harus diselaraskan dengan tugas Kanwil. Silahkan koordinasi dengan instansi terkait hingga tingkat desa," ucapnya.


Lebih lanjut Gubernur Herman Deru berharap jajaran Kanwil Kemenag Sumsel dibawah nakhoda Mucklisuddin segera adaptasi dengan tempat tugasnya di Sumsel. Karena fungasi Kemenag harus menyentuh lapisasan masyarakat hingga tingkat bawah yang ada di pelosok desa di Sumsel. Untuk itu Pemprov Sumsel lanjut HD membuka diri seluas luasanya dalam pelaksanaan perogram pembinaan umat. Utamanya dalam hal mensukseskan program Pemprov satu desa satu rumah tahfidz. 



Bahkan untuk mempermudah pembinaan umat dan mempermudah urusan pernikahan  keberadaan  Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Daerah (P2UKD) yang telah dibentuk sebelumnya dapat lebih maksimal  di fungsikan.


"Saya minta secara khusus dengan pak kanwil agar dapatnmembantu suksesnya  program satu desa satu rumah tahfidz dan memperkuat fungsi P2UKD yang telah kita bentuk," tambahnya.


Sementara itu Kakanwil Sumsel Mucklisuddin dikesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Herman Deru yang telah menyambut baik. Dia berjanji akan berupaya untuk terus mendukung program yang telah dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel. 


"Program rumah tahfidz ini sangat luar biasa. Saya akan  sinergikan dengan instansi terkait sehingga program-program Pemprov Sumsel ini  dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.