25 November 2020

AYP Diduga Memilik 25 Bungkus Narkotika Berhasil di Tangkap Tim Tarantula

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Diduga memiliki 25 bungkus kecil plastik klip bening yang berisi kristal-kristal putih diduga Narkotika jenis sabu-sabu yang dapat dari pelaku Antra Yudha Prima (29) sorang pekerja Karyawan Swasta ini membuatnya berurusan dengan Polisi.


Penangkapan terhadap pelaku ini bermula saat Kapolsek Rambang Dangku AKP Sofiyan Ardeni, S.H. mendapat informasi bahwa ada seseorang yang sering melakukan transaksi Narkoba.


Dan selanjutnya ia memerintahkan Kanit Reskrim IPDA Syawaluddin, SH selaku ketua Tim Tarantula untuk melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut.


Setelah mendapatkan kebenaran informasi tersebut, kemudian pada hari Jumat, tanggal 20 November 2020 sekitar pukul 14.00 Wib, Tim Tarantula langsung melakukan penangkapan dan berhasil mengamankan tersangka Antra Yudha Prima yang diketahui beralamatkan di Jalan Desa Gunung Raja, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim.


Dari hasil penggeledahan badan terhadap tersangka Antra Yudha Prima ditemukan 1 buah dompet bulat warna hitam yang berisi 25 bungkus plastik klip kecil yang berisi kristal putih diduga narkotika jenis sabu.


Setelah berhasil mendapatkan barang bukti tersebut, lalu Tim Tarantula langsung membawa pelaku berikut barang bukti tersebut ke Polsek Rambang Dangku untuk dimintai keterangan.


Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syaputra S.H., S.I.K., M.M. melalui Kapolsek Rambang Dangku AKP Sofiyan Ardeni, S.H. membenarkan adanya penangkapan ini.


“Pelaku berikut barang bukti, sudah kita amankan di Polsek Rambang Dangku. Adapun barang Bukti yang kita berhasil amankan dari pelaku berupa 25 bungkus kecil plastik klip bening yang berisi kristal-kristal putih diduga Narkotika jenis sabu-sabu dengan total berat (bruto) 4,32 gram, 1 buah dompet bulat warna hitam, 1 pack plastik klip bening baru dan 1 buah pipet yang di modifikasi,” ujarnya, Selasa (24/11/2020) dalam siaran persnya.

Buka Lokakarya Candi Bumiayu, Plt Bupati PALI : Candi Bumiayu Termasuk Aset Nasional

Liputansumsel.com


PALI - liputansumsel.com--Balai Pusat Cagar Budaya (BPCB)  Jambi menggelar Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Percandian Bumiayu 24 - 25 November 2020 di Guest House Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa (24/11). Pada gelaran hari pertama Lokakarya, BPCB Jambi menghadirkan narasumber Direktur Jendral Kebudayaan Hilmar Farid, P. hd, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Dr. Restu Gunawan, M. Hum, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional Dr. Junus Satrio Atmodjo, Komunitas Budaya Panji Kusuma.

Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony, S. Kom mengharapkan melalui Lokakarya pengembangan Candi Bumiayu akan menjadi momentum semua pihak dalam pengembangan kawasan Percandian Bumiayu sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomni kerakyatan.


"Dari Lokakarya ini kita berharap ada yang kolaborasi kerjasama antara pemerintah daerah, BPCB Jambi, Kementrian Kebudayaan dan masyarakat disekitar kawasan Percandian Bumiayu. Karena Candi Bumiayu sudah menjadi aset nasional harus kita manfaatkan secara optimal,  kita ingin Candi Bumiayu ini menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pariwisata dan kebudayaan," paparnya saat memberikan kata sambutan. 

Ferdian juga menginginkan agar Lokakarya Pengembangan Percandian Bumiayu dapat merumuskan badan yang menjadi pengelola pengembangan wisata dan budaya disekitar kawasan Candi Bumiayu.


"Kita berharap hasil dari Loka Karya ini akan menghasilkan badan pengelola, unit pengelola agar dapat membantu tempat masyarakat melakukan ekspresi kebudayaan sehingga menjadi sumber baru pendapatan masyarakat," ungkap Ketua DPC PDIP kabupaten PALI.

Sementara itu Kepala BPCB Jambi Agus Widiatmoko mengatakan tujuan dari Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Percandian Bumiayu ini adalah membangun ekosistem yang bergerak dibidang pemajuan kebudayaan.

“Dengan mengangkat potensi – potensi objek kemajuan kebudayaan yang pada intinya adalah warisan mencetak benda yang disandingkan dengan cagar budayanya, karena kedua – duanya tidak bisa dilepaskan,” jelas Agus saat dikonfirmasi ditempat acara.


Dalam rencana mengangkat ekosisitem pemajuan kebudayaan,  BPCB Jambi berusaha meningkatkan kapasitas para pelaku atau para masyarakat kawasan percandian Bumiayu.

“Sekarang para komunitas belum ada, masyarakatnya belum beraktivitas dikawasan percandian Bumiayu. Untuk itu BPCB Jambi akan mendorong agar kawasan percandian Bumiayu ini bisa menjadi bagian ruang hidup berbudaya masyarakat yang ada disekitarnya, syukur – syukur nantinya akan memberi manfaat ekonomi, itu intinya, jadi Loka Karya ini sebagai pemantiknya,” terangnya.

Pada kesempatan ini Plt Bupati PALI didampingi oleh  Wakapolres PALI Kompol Rizvi, SH, Danramil Talang Ubi Kapten Eri Hastanto, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Efendi.

Sebagai peserta Loka Karya   Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Jurusan Sejarah Univ. Unsri Palembang, Jurusan Pendidikan Sejarah IKIP Palembang, Kapolsek Tanah Abang, Babinsa Tanah Abang, Camat Tanah Abang, Kepala Desa Bumiayu, Kepala Desa Tanah Abang Utara, Kepala Desa Tanah Abang Selatan, Kepala Desa Tanah Abang Barat, BPD Desa Bumiayu, LPMD Bumiayu, Pemangku Adat Kabupaten PALI,  Budayawan Bumiayu, Ketua Pokdarwis Desa Bumiayu, Pemerhati Budaya PALI, Karang Taruna Bumiayu, Kordinator Juru Pelihara.(ADV)


HD Ingatkan HIPMI Jangan Jadi Organisasi Kalangan Tertentu

Liputansumsel.com


PALEMBANG -liputansumsel.com-- Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, H Herman Deru mengatakan, keberadaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sangat dibutuhkan sebagai wadah mengakomodir para pengusaha muda di Sumsel. 



Dijelaskan Deru, HIMPI Sumsel harus merangkul semua pengusaha muda dan tidak menjadi organisasi eksklusif atau hannya untuk orang tertentu saja. 



"HIMPI harus menjadi organisasi milik semua pengusaha muda, tidak boleh menjadi organisasi yang ekslusif. Dan pemerintah ada di belakanganya untuk menggiring agar menjadi pengusaha yang besar yang dapat memberikan pembinaan bagi pemuda yang berprofesi pengusaha," ungkap HD usai membuka Musdalub HIPMI Sumsel di Excelton Hotel Palembang, Sabtu (21/11/20).



HD juga mengajak pengurus HIPMI yang akan terpilih  dalam Musda itu nantinya untuk melakukan berbagai inovasi agar bisa berefek bagi semua lapisan masyarakat.



"Jadi pengurus harus yang kaloboratif, yang mengakomodir semua pihak. Jangan terlihat eksklusif, sesekali melakukan kegiatan menyentuh ranah mikro," ucapnya. 



HD menjelaskan, siapan orangnya pengusaah merupakan profesi mulia karena bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain yang membutuhkan kerja.



"Mudah-mudahan pengurus organisasi ini serius untuk bekerja, dan memberikan dampak positif baik bagi kemajuan anggotanya," ucapnya. 



HD juga mengajak HIPMI Sumsel agar memperjelas bisang kepengurusan seperti membidangi UMKM dengan banyak melakukan koordinasi dan komunikasi agar berjalan dengan lancar. 



"Saat ini persaingan sangat kompetitif, sehingga pelaku usaha dituntut berinovasi, melakukan perbaikan sistem dan manajemen, serta harus pintar melihat peluang yang berkembang sesuai kemajuan teknologi," harapnya.




PT MBI Gelontorkan 7 Milyar CSR Bantu 2 Sekolah di Muba

Liputansumsel.com


Beni Hernedi Maksimalkan CSR ke Sektor Pendidikan


KELUANG, - liputansumsel.com--Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi melakukan Peresmian dan Serah Terima Gedung SD Negeri Balin Desa Loka Jaya Kecamatan Keluang dan Gedung SD Negeri 1 Jantibun Desa Supat Barat Kecamatan Babat Supat, CSR dari PT Musi Banyuasin Indah, di SD Negeri Balin Desa Loka Jaya Kecamatan Keluang, Selasa (24/11/2020).


Dalam sambutannya Wabup Muba mengucapkan terima kasih kepada PT MBI yang telah menggelontorkan dana CSR untuk membangun dua sekolah tersebut.


"Tidak banyak perusahaan yang membangun, menggelontorkan CSR-nya selengkap ini. Membangun Kabupaten Muba ini, memang bukan domain Pemkab Muba saja. Ini contoh yang bagus, kolaborasi antara pemerintah perusahaan, dan sekolah,  yang wajib kita contoh kedepan untuk perusahaan-perusahaan yang lain," ujar Beni.


Lanjut Beni pada tahun 2019 Negara ini Menteri Keuangan atas arahan Presiden Republik Indonesia telah menetapkan bahwa dimulai tahun 2020 dan seterusnya, perusahaan diberi fasilitas pemotongan pajak penghasilan bruto, sistem ini menguntungkan perusahaan, apabila perusahaan tersebut melaporkan penggunaan dananya untuk membantu dibidang riset pendidikan dan koperasi.


"Itu cara negara mendorong agar perusahaan itu mengeluarkan uang, dalam aturan itu jika perusahaan mengeluarkan dananya 1 miliar maka seandainya pajak perusahaan 2 miliar cukup dibayar 1 miliar. Kedepan ini kita dorong perusahaan di Muba ini seperti itu," kata Wabup.


Menurut laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Musni Wijaya SSos MSi bentuk fasilitas pendidikan yang diserah-terimakan dari PT MBI kepada SD Negeri Balin Kecamatan Keluang antara lain, Pembangunan Gedung RKB sebanyak 9 (sembilan) kelas, rehab gedung sebanyak 19 unit, pembangunan pagar keliling sekolah, meja belajar peserta didik 480 buah, meja guru 46 buah, marching band dan alat kesenian tradisional, gitar 3 buah, jam dinding 22 buah, kipas angin 44 buah, AC 4 buah, ruang Laboratorium 2 unit, komputer 10 unit, lemari 20 buah, WC guru 2 buah, WC siswa perempuan 5 buah, WC siswa laki-laki 6 buah, ambal 6 buah, Al Qur'an 8 buah, kotak sampah 20 buah, sapu 20 buah, legar 3 buah, tabir pembatas sekolah, dan penataan halaman.


Kemudian fasilitas untuk SD Negeri Jantibun Kecamatan Babat Supat, pembangunan gedung RKB 6 kelas, rehab gedung 7 unit, pagar keliling, meja belajar siswa, 250 buah, meja dan kursi guru 6 buah, musholla 1 unit, rumah guru 4 unit, kantin, WC 6 unit, komputer 10 buah, kipas angin 36 buah, kotak sampah 10 buah, tower, sumur air bersih, lemari kelas 6 buah, dan papan tulis 8 buah.


"Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan fasilitas sarana dan prasarana yang telah diberikan oleh PT Musi Banyuasin indah melalui program CSR dengan adanya bantuan ini tentunya akan membuat SD Negeri Balin dan SD Negeri Jantibun mampu untuk bersaing dalam meningkatkan mutu pendidikannya," ucap Musni.


Sementara Asisten General Manager PT MBI Fuginfa menuturkan dari 16 pembangunan sekolah dari CSR PT MBI di Indonesia dua sekolah terpilih di Kabupaten Muba. 


"Kita dari perusahaan melakukan kerjasama dengan Disdikbud bersama sekolah, dan menata semuanya dengan teratur. Semua bangunan ini, di planning dengan teliti sehingga lebih cantik dan nyaman untuk anak sekolah. Total biaya realisasi sebanyak 7 miliar untuk keseluruhan dua sekolah. Terima kasih semua dukungan yang diberikan kepada PT MBI, mendukung kami sehingga berhasil merenovasi sekolah ini dengan baik," tandasnya.

Sejarah Vaksinasi Massal di Indonesia, Sebuah Upaya Pencegahan Penyakit

Liputansumsel.com


dr. Reisa Broto Asmoro, jubir Satgas Covid-19 dan duta adaptasi kebiasaan baru menjadi moderator dalam diskusi mengenai tata laksana vaksinasi di Indonesia bersama dr. Jane Soepardi, MPH., Pakar Imunisasi di Jakarta, Senin, 23 November 2020.

JAKARTA -liputansumsel.com-- Vaksin bukanlah hal baru buat masyarakat Indonesia. Sudah puluhan tahun Indonesia akrab dengan vaksin. Sejarah vaksin di Indonesia secara resmi dimulai tahun 1956, ketika dilakukannya vaksinasi cacar. Pemberian vaksin ini diakui sebagai salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif dalam upaya memerangi satu wabah penyakit.


Upaya vaksinasi ini berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, vaksinasi campak pada tahun 1963, BCG untuk penyakit TBC di tahun 1973, vaksinasi tetanus toksoid tahun 1974 dan imunisasi difteri, pertusis, tetanus (DPT) tahun 1976, dan vaksinasi polio yang dimulai tahun 1981. 


Pada tahun 1991 dirilis kembali vaksinasi untuk polio, kemudian vaksinasi Hepatitis B tahun 1997, hingga kampanye pencegahan kanker serviks untuk anak perempuan, dan vaksin HPV pada tahun 2016. Setahun setelahnya, pemerintah juga mengedarkan vaksin Rubella dan Haemophilus Influenza tipe B (HIV). Selain pencegahan, vaksinasi yang dilakukan pemerintah merupakan upaya melindungi rakyatnya dari wabah penyakit yang mematikan.


Jika melihat kembali ke belakang, upaya perlindungan pemerintah dapat kita lihat dengan aksi  Kementerian Kesehatan yang mengkampanyekan penanggulangan luar biasa untuk mencegah difteri pada anak selama 3 putaran - yang dimulai sejak Desember 2017 hingga akhir tahun 2018. 


“Di tahun 2018, Kemenkes menggelar Outbreak Responses Immunization atau ORI. Aksi ini merupakan salah satu upaya penanggulangan luar biasa difteri yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat. Program ini menyasar bayi berusia 1 tahun sampai dengan anak berusia kurang dari 19 tahun,” ujar dr. Reisa Broto Asmoro, Jubir Satgas COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dalam dalam Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru bertema ‘Tata Laksana Vaksinasi di Indonesia’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11/2020). 


Selain melakukannya secara massal, Indonesia juga mengenal pemberian vaksin secara rutin, yang bisa diakses seluruh anak Indonesia di seluruh penjuru nusantara. Pemberian vaksin ini lebih dikenal dengan istilah imunisasi oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.


“Kalau imunisasi rutin diberikan pada anak di umur tertentu. Misalkan pemberian Hepatitis 0 yang baru diberikan kepada bayi baru lahir. Pada hal-hal tertentu kita bisa memberikan imunisasi secara bersamaan, massal, dikampanyekan, seperti yang akan diberikan pada COVID-19 nanti,” terang dr. Jane Supardi, Pakar Imunisasi dalam forum yang sama. 


Sebagai tenaga kesehatan yang menjadi salah satu ujung tombak pengawalan kesehatan masyarakat, dia berharap sekali masyarakat sadar dan paham bahwa vaksin berperan aktif meningkatkan angka harapan hidup manusia. “Dulu waktu vaksin belum ada, kematian karena difteri, campak, pneumonia banyak sekali. Kemudian begitu ada vaksin, beberapa penyakit itu mulai hilang, karena sudah ada vaksinnya,” ungkap dr. Jane.


Di sisi lain, pemerintah juga diharapkan untuk berperan secara terus menerus dan konsisten untuk mengkampanyekan pentingnya imunisasi, utamanya pada anak sejak usia dini- karena banyak penyakit yang dapat dicegah lewat vaksin ini. “Jadi masyarakat kita itu harus terus diberi pengetahuan, tentang penyakit-penyakit yang sudah bisa dicegah dengan imunisasi. Jangan nanti lupa, lalu berubah pikiran, tidak mau disuntik karena sakit, lalu menghindari suntikan. Itulah yang banyak terjadi sekarang, sehingga muncul lagi penyakit-penyakit lama, yang dulu sudah mulai hilang, muncul lagi seperti difteri,” ujar pakar imunisasi tersebut.


Kini ketika menghadapi wabah penyakit COVID-19, pemerintah juga tengah mengupayakan vaksinnya. Pemerintah memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang nantinya akan tersedia, sudah melalui tahapan uji pra klinik dan klinik yang memastikan keamanan, kehalalan dan keefektifannya. 


----------------‌ ‌


Tanggal‌ ‌Tayang:‌ 24 November 2020 ‌

Penulis:‌ ‌Kiwantoro

Editor:‌ ‌Raihan‌ ‌Lubis‌ ‌(RL)‌ ‌