24 Januari 2021

BPBD OKU Kembali Bersihkan Bawah Jembatan Ogan Dua

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com - Pihak BPBD OKU kembali berjibaku membersihkan tumpukan sampah, kayu dan bambu yang menyangkut dan menumpuk di tiang bawah Jembatan Ogan Dua.


Hal tersebut disampaikan, Kalaksa BPBD OKU Amzar Kristofa, SIP, M.Si kepada media ini melalui pesan WAnya Jum'at pagi lalu (22/1).

Menurutnya sudah dilakukan pembersihan kembali di bawah Jembatan Ogan Dua oleh Tim dari petugas BPBD OKU.


"Pada minggu yang lalu tanggal 14 dan 15 Januari 2021 dalam rangka antisipasi dan pencegahan banjir, BPBD Kabupaten OKU melakukan pembersihan sampah, kayu, bambu, plastik dan lain-lain yang menyangkut dan menumpuk di tiang jembatan Ogan Dua, dimana tumpukan sampah tersebut menutupi sebagian alur sungai Ogan. Namun selang satu minggu kemudian terjadi lagi penumpukan sampah meski volumenya lebih sedikit, untuk itu BPBD OKU kembali pada Jum'at tanggal 22 Januari 2021 melakukan pembersihan disana," ujarnya.


Amzar menegaskan sampah yang terdapat di Sungai Ogan sangat terkait dengan prilaku masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. "Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah di sungai. Mengingat sungai adalah sumber air bagi masyarakat, dan apabila sungai kotor dan banyak sampah dapat menyebabkan aliran air sungai tidak lancar dan berpotensi sebagai penyebab banjir," tegasnya.


Seperti yang diberitakan media ini pada Jum'at lalu (22/1), sampah, kayu dan bambu kembali menumpuk di bawah Jembatan Ogan Dua pada hari Kamis tanggal 21 Januari. Tumpukan itu nyangkut di salah satu tiang jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sukajadi dengan Kemalaraja serta jalan lintas Baturaja ini. 

Keadaan tersebut berdasarkan pantauan media ini di lokasi pada Kamis siang menjelang sore (21/1). 


Sementara itu, Gunalfi dari bagian Pusdal Ops BPBD OKU melalui pesan WAnya ke media ini Minggu pagi (24/1) melaporkan Update Peringatan Dini Cuaca Sumsel pada tanggal 24 Januari 2021 pukul 00.40 WIB masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pukul 01.10 WIB  salah satunya di wilayah Kabupaten OKU yakni ; Peninjauan, Sinar Peninjauan, Baturaja Timur dan sekitarnya.

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung  hingga pukul 05.10 WIB.

Berdasarkan Prakirawan BMKG Sumatera Selatan

http://www.bmkg.go.id," terangnya.



(Duan)

Relawan PT Angkasa Pura II Tiba di Sulbar dan Kalsel, Distribusikan Bantuan Tanggap Darurat Bagi Korban Bencana Alam

Liputansumsel.com


Sulawesi Barat,Liputansumsel.com,– Korban gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, dan korban banjir di Kalimantan Selatan membutuhkan bantuan kita semua.


Sejalan dengan hal itu, sejumlah karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) berangkat ke kedua lokasi bencana tersebut untuk menjadi relawan guna memberikan pertolongan semaksimal mungkin dan juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban. 


Adapun relawan PT Angkasa Pura II bergabung dan berkoordinasi dengan Satgas BUMN Peduli di Sulbar dan Kalsel. 


President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan memberikan apresiasi kepada karyawan yang tergerak untuk menjadi relawan guna membantu para korban. 


“PT Angkasa Pura II berkoordinasi dengan berbagai pihak khususnya yang tergabung di dalam program BUMN Peduli untuk membantu saudara-saudara kita di Sulbar dan Kalsel. Kami merasa prihatin, dan akan membantu semaksimal mungkin.”


“Kami juga sangat mendukung dan mengapresiasi para karyawan PT Angkasa Pura II yang tergerak hatinya untuk menjadi relawan. Kami sangat bersyukur bahwa karyawan PT Angkasa Pura II memiliki rasa solidaritas yang sangat tinggi, mereka siap setiap saat menjadi relawan ketika ada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan, kapan pun dan di mana pun,” ujar Muhammad Awaluddin. 


Muhammad Awaluddin menambahkan bahwa tugas menjadi relawan jelas tidak ringan. 


“Semoga karyawan PT Angkasa Pura II dan seluruh relawan dari berbagai instansi, serta personel yang bertugas dapat melaksanakan tugas dengan baik,” tambah Muhammad Awaluddin. 


Karyawan PT Angkasa Pura II yang menjadi relawan di Kalsel berangkat dari Jakarta ke lokasi gempa di Mamuju pada Rabu, 20 Januari 2021, dengan salah satu misi menyalurkan bantuan berupa sembako, obat-obatan, vitamin dan keperluan kesehatan lainnya. 


Bantuan dari PT Angkasa Pura II untuk korban banjir di Kalsel difokuskan pada Posko Pengungsi Kabupaten Banjar di Stadion Demang Lehman (Martapura), lalu Kecamatan Martapura Barta dan Kecamatan Martapura Timur. 


Sementara itu, karyawan yang menjadi relawan di Sulbar berangkat dari Jakarta pada Kamis, 21 Januari 2021, untuk menuju lokasi banjir. Relawan juga menyalurkan bantuan berupa sembako, obat-obatan, vitamin, alat kesehatan, serta peralatan lain yang dibutuhkan seperti terpal dan tenda. 


Total bantuan awal tanggap darurat dari PT Angkasa Pura II yang disalurkan bagi korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel sekitar Rp120 juta berupa sembako, obat-obatan, vitamin, alat kesehatan, dan lain sebagainya. 


Adapun karyawan PT Angkasa Pura II melalui Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II (Sekarpura II) juga melakukan penggalangan donasi Sekarpura II Peduli yang ditujukan untuk membantu korban bencana di Sulbar dan Kalsel. 


PT Angkasa Pura II akan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi guna memastikan bantuan bagi korban bencana alam di Sulsel dan Kalsel. 

(Armin//Rill)

DPRD OI Tanggapi Ulah Oknum Kades Pinang Nibung

Liputansumsel.com

 


Indralaya.liputansumsel.com--Ulah oknum Kades Pinang Nibung Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, Asmawi, yang hingga kini belum membagikan dana BLT untuk tahap bulan Desember 2020 kepada masyarakatnya mendapat tanggapan dari DPRD Kabupaten Ogan Ilir.


Dimana diketahui ternyata dana BLT tersebut sudah cair dan seharusnya sudah dibagikan tetapi justru tidak dibagikan oleh oknum Kades yang diduga dipergunakan untuk kepentingan pribadi.


Bahkan terkuak jika dana BLT itu memang sudah dicair tertuang dalam surat pernyataan dan berita acara yang dibuat oleh Kades Pinang Nibung yang isinya memang dana itu sudah di setor ke Bank tetapi kemudian ditarik lagi.


Dalam surat pernyataan yang dibubuhi materai 6000 itu Kades Pinang Nibung berjanji akan segera membagikan uang tersebut sebelum tanggal 28 Januari 2021.


Menyikapi hal ini, Komisi I DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Rahmadi Djakfar, kepada media ini, mengatakan, sangat menyesalkan kejadian tersebut.


Semestinya hal itu tidak boleh terjadi sebab selain menyalahi prosedur juga bisa berpotensi uang tersebut untuk digelapkan meskipun sudah ada penyelesaian dan kesepakatan.


Untuk itu, Komisi 1 akan menjadwalkan pemaggilan Camat maupun Kades Pinang Nibung, sebab ini dak boleh terjadi dan terulang di desa desa lainya.


"Kita pelajari penyebabnya kalau memang ada unsur sengaja kita akan proses sesuai kewenangan lembaga DPRD.

Sekaligus kita akan lihat laporan  masyarakat terkait persoalan ini", tegasnya.(rul)

23 Januari 2021

Dana BLT Diduga Dipakai Pribadi, Kades Buat Surat Perjanjian, Diatas Materai

Liputansumsel.com



Indralaya.liputansumsel.com--Sangat disayangkan ulah oknum Kepala Desa Pinang Nibung Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan yang diduga memakai dana BLT untuk keperluan pribadinya sehingga dana tersebut belum dibagikan kepada masyarakat.


Dana BLT yang dikucurkan pemerintah melalui desa masing-masing yang diperuntukan bagi masyarakat desa yang terdampak covid-19 sering kali menjadi ajang mencari kesempatan bagi oknum yang tidak bertanggungjawab.


Seperti halnya yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa Pinang Nibung Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir, Asmawi.


Dimana diketahui BLT untuk tahap bulan Desember 2020 hingga saat ini belum direalisasikan kepada penerima manfaat .


Adapun data penerima BLT tersebut yakni sebanyak 181 KPM senilai Rp.54.300.000,-(Lima Puluh Empat Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah-red).


Rudin salah satu warga, kepada media ini Jum'at (21/01) mengaku kecewa atas ulah oknum kades yang hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa mengutamakan kepentingan masyarakat dan orang banyak.


Setiap kali pencairan BLT di desa Pinang Nibung selalu bermasalah dan selalu menjadi bahan perbincangan akibat ulah oknum kades.


Memang diakui Rudin, dirinya bukan penerima BLT tetapi ada keluarga yang menerima yakni orang tua dan saudaranya sehingga dirinya mengaku tau persis bagaimana proses pembagian uang BLT itu.


Tahap pertama dijelaskan Rudin, pencairan berjalan lancar, warga mencairkan langsung ke Kantor Kades hanya menggunakan undangan sebagai kartu penerima.


Kemudian selanjutnya mulai terjadi kisruh dan permasalahan karena dana tersebut lagi-lagi digunakannya untuk kepentingan pribadinya.


Sehingga dirubahlah menggunakan ATM yang bisa dicairkan melalui BRI link yang ditunjuk untuk tahap beberapa bulan setelah dimediasi oleh pihak Kecamatan Sungai Pinang.


Dan sekarang untuk tahap bulan Desember 2020 hingga saat ini belum dibagikan oleh oknum Kepala Desa padahal dana tersebut diketahui ternyata sudah cair namun kembali digunakan pribadi oleh oknum Kades.


Hasil penelusuran ungkap Rudin, ternyata benar oknum Kades tersebut telah memakai dan menggunakan uang BLT tersebut untuk kepentingan pribadinya.


Setelah didesak akhirnya oknum Kades, Asmawi mengakui dan membuat pernyataan serta kronologis pencairan.


Dalam berita acara yang dibuat oknum Kades Pinang Nibung, Asmawi menyatakan jika uang BLT itu memang sudah cair tertanggal 30 Desember 2020 kemarin dan sudah disetor ke Bank tetapi kemudian ditariknya kembali dan hingga kini belum dibagikan ke masyarakat penerima.


Sedangkan didalam surat pernyataan bermaterai 6000 itu oknum Kades berjanji akan segera membagikan uang BLT Pinang Nibunh kepada masyarakat penerima sebelum tanggal 28 Januari 2021.


Dan jika ternyata tidak memenuhi janji maka dirinya siap disanki apa pun termasuk pihak berwajib.


Surat itu disaksikan langsung oleh Camat Sungai Pinang, Edi Rahmat dan juga pihak-pihak lainnya.


Hal inilah diungkapkan Rudin, salah satu contoh ketidak beresan oknum Kades dalam memimpin suatu desa.


Uang rakyat kecil saja selalu dimanfaatkan dan diambil apalagi uang Negara lainnya.


"Apakah itu yang dinamakan seorang Kepala Desa yang hanya ingin mementingan kepentingannya saja, selalu ingin mengambil untung dalam setiap anggaran dan bantuan yang dikucurkan pemerintah, masyarakat selalu dibodoh-bodohi",ujar Rudin kesal.


Bagaimana desa mau maju jika dipimpin oleh oknum Kades yang tidak becus, apalagi mengingat perekonomian masyarakat yang ada hanyalah petani yang seharusnya dikembangkan bukan semakin tertinggal dan terpuruk.


Untuk itu Rudin kepada dinas terkait terutama Bupati Ogan Ilir kiranya menindaklanjuti kinerja Kades Pinang Nibung jangan sampai desa dan masyarakat yang jadi korban atas ulahnya.


Sementara itu, Kepala Desa Pinang Nibung, Asmawi ketika dikonfirmasi via handphone mengatakan jika dirinya sudah dipangggil Camat dan persoalan tersebut sudah ada kesepakatan akan segera dibayarkan kepada masyarakat.


Tetapi ketika disinggung dana BLT yang sudah cair itu mengapa belum dibagikan, dirinya enggan berkomentar dan langsung mematikan sambungan seluler dan menonaktipkan nomor handphonennya.(rul)

Lagu Terbaru Rian Prabu Bikin Mewek

Liputansumsel.com



Prabumulih,Liputansumsel.com Setelah sukses dengan lagu CAK PAKAM ,Rian Prabu kembali melaunching singel terbaru nya  Pasrah Tapi Tak Rela.pada Jumat,(22/1) di Lesehan Pak Haji Kelurahan Gn Ibul kecamatan Prabumulih Timur.


Rian Prabu salah satu Artis berbakat di  kota Prabumulih.sudah beberapa singel yang sudah di lahir dari tangan dinginnya diantaranya CAK PAKAM dan Nolong Anjing Terjepit.menggandeng Rafy Music Indonesia singel CAK PAKAM

sukses ditonton oleh lebih satu juta penonton melalui channel YouTube Rafy music.sungguh angka yang fantastis untuk produksi lokal berbahasa daerah.


Ide lagu Pasrah Tapi Tak Rela sendiri sangat dalam, di dasari pengalaman pribadi Rian Prabu sendiri.


" Sebenarnya ini perasaan yang terpendam.semenjak 20 tahun yang lalu.

Saya sudah berfikir lagu ini mau disukai atau tidak saya  tidak peduli, karna intinya bagaimana lagu ini bisa keluar dan menjadi kepuasan sendiri, kisah sedih yang tertuang di lagu ini sangat dalam dan bagi yang pernah mengalami atau sudah mengalami pasti akan mewek dengar lagu ini,"ujarnya.


"Pasrah Tapi Tak Rela" menjadi cara Rian Prabu untuk mengajak pendengar menikmati alunan musik POP melayu etnik.setelah beberapa singel sebelumnya beraliran Ngebeat.Rian berharap, walau lagu ini sebenernya pengalaman pribadi semoga yang mendengar bisa merasakan dan juga menikmati dan suka akan lagu terbaru ini.(**)

Berikut link singel Pasrah Tapi Tak 

https://youtu.be/j__0mVHIIs0