01 Maret 2021

Mesin Bor Air Tanah Tidak Berfungsi Warga Kampung Alai Kekeringan

Liputansumsel.com


Padang , Painan, Liputansumsel.com - Warga di Kampuang Alai, Kenagarian Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, mengeluh, sebab sumur bor air tanah di kampung tersebut tidak bisa difungsikan, Senin (1/3/2021).



Pembangunan instalasi sumur bor air tanah itu tidak berfungsinya semenjak didirikan 2019 di Kampung Alai Ampiang Parak itu. 



"Sampai saat ini tidak bisa difungs. Kami mengalami krisis air saat musim kemarau, "ujar Ridwan, ketua kelompok tani Batu Permai.



Warga sangat berharap penuh dengan berdirinya sumur bor ini guna mengambil air untuk lahan pertaniannya, namun sampai saat sekarang tidak bisa dimanfaatkan.



Padahal, ratusan keluarga di Kampung Alai Nagari Ampiang Parak dan 20 hektare sawah tidak bisa dialiri air.



Sumur bor air tanah ini dibangun pada 2019, dari dana APBN lewat Dinas Balai V Sumbar, dengan biaya Rp4 miliar.



Ketika Liputansumsel.com mengkonfirmasikan pada Pj Wali Nagari Ampiang Parak, Ibal dan juga kepala Kampung Alai Nagari Ampiang Parak, Iwatmembenarkan hal itu terjadi,Sumur bor tanah ini sudah tinggal kenangan tidak pernah difungsikan semenjak sumur bor itu ada.

Paripurna DPRD, Bupati Oi Sampaikan Pidato Pertamanya

Liputansumsel.com


Indralaya.lipitansumsel.com--Bertempat diruang rapat Paripurna DPRD OI, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Mawardi didampingi Wabup OI Ardani dalam pidato perdananya menegaskan bahwa dalam pemerintahan yang dipimpinnya menerima kritik positif yang disertai solusi. Pernyataan tersebut disampaikannya Senin (1/3).


 

”Saya mengajak semua masyarakat, pimpinan dan anggota DPRD, anggota parpol, tokoh agama, tokoh pemuda, tni polri termasuk insan pers mari bersama bergandengan tangan mem-Bangkitkan OI. Lupakan perbedaan saatnya bekerjsama, berdoa kepada Allah SWT agar terkabul yang kita inginkan. Kita Sangat menerima kritik positif yang membangun diiringi solusi. Jadi jangan sekedar kritik saja,  apabila memungkinkan untuk kesejahteraan masyarakat OI. Mumpung saat ini hadir Pak Wagub Mawardi jadi kita mohon bantuannya, pada 2tahun lalu Pemprov Sumsel sudah menggelontorkan danannya ratusan miliar, kami ini hanya meminta Pak Wagub yang terhormat dapat melipat gandakan bantuan tersebut ke OI,” ujarnya.

 

Menurut bupati, Kabupaten OI tanpa bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat tidak dapat membangun secara optimal, karena anggaran di OI tidak mampu mencakup seluruh sektor yang ada, untuk membangun wilayah perkotaan dan pedesaan di OI. Ia juga sebagai bupati dapat menerima dengan tangan terbuka para ASN yang profesional untuk bekerja membangun OI. “Kita sangat membutuhkan bantuan ASN dalam bekerja selagi profesional dalam membangun OI,”ujarnya 

 

Sementar itu Wagub Sumsel H Mawardi Yahya mengatakan siapapun yang memiliki potensi semangat dan keinginan membangun OI patut diajak bergabung. Karena  masyarakat menunggu kinerja visi misi Bupati Panca dan Wabup Ardani nantinya. “Berjalanlah diatas aturan Insya Allah selamat. Saya 2 kali jadi Ketua DPRD OI dan 2 kali jadi Bupati OI, sekarang wagub Sumsel alhamdulillah Insya Allah selamat. Hati hati dalam bekerja sesuai aturan. Hati hati setiap keputusan direnungkan bagaimana nanti hasilnya.(rul)


Delapan Anggota PWI MUBA Mundur

Liputansumsel.com


Muba,Liputansumsel.com-Sejumlah Anggota Persatuan Wartawan Indonesia Musi Banyuasin ( PWI MUBA ) mendatangi kantor PWI MUBA di jalan kol. Wahid Udin Kelurahan Serasan Jaya Kecamatan ( Kec. ) Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin ( Kab. MUBA ) Sumatera Selatan. Senin, ( 01/03/2021 )


Kedatang sejumlah delapan ( 8 ) orang wartawan yang tegabung di organisasi propesi yakni organisasi PWI Muba berjutuan untuk menyampaikan surat pengunduran diri dari koanggotaan.


Menurut Andi Mustika, SE, pengunduran ini disampaikan adalah bentuk professional dirinya sebagai anggota PWI Muba yang konsisten jika tidak sejalan maka tidak perlu lagi untuk bertahan.


“Hari ini saya secara konsisten menyampaikan surat pengunduran diri dari keanggotaan PWI Muba karena Kartu Identitas Kartu Tanda Anggota Persatuan Wartawan Indonesia Musi Bayuasin ( PWI MUBA ) sudah berakhir sejak 10 Desember 2020”.


“Saya tidak bisa sepenuhnya terlibat dalam apa yang dicanangkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Musi Bayuasin ( PWI MUBA )”, ungkap Andi.


Tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan Andi Mustika, SE, beberpa Anggota Perstuan Wartawan Indonesia Musi Banyuasin ( PWI MUBA ) mengunkapkan hal yang sama.


Mewakili rekan-rekan Darul Kutni Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PWI Muba.


“Sebelumnya saya mengucapkan banyak rasa terima kasih sebesar-besarnya atas diberikannya kesempatan bagi saya untuk bergabung, belajar dan bekerja dengan professional pada organisai Persatuan Wartawan Indonesia Khususnya Musi Banyuasin.


Lanjutnya, “Saya juga menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan yang selama ini telah diberikan baik secara tidak langsung ataupun secara langsung. Tidak lupa, saya juga ingin mengucapkan rasa terima kasih pada rekan-rekan kerja yang sudah berjuang bersama dalam mencapai target Organisasi.


“Saya memohon maaf sebesar-besarnya karena tidak lagi menjadi bagian dalam Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia Musi Bayuasin ( PWI MUBA ). Saya juga mohon maaf bila selama ini saya melakukan kesalahan secara sengaja atau tidak sengaja. Semoga Persatuan Wartawan Indonesia Musi Bayuasin ( PWI MUBA ) dapat semakin Profesional lagi”, tutupnya.


Nama-nama Anggota Persatuan Wartawan Indonesia Musi Banyuasin ( PWI MUBA ) yang menyampaikan surat pengunduran diri yakni Darul Kutni, Warto, Aslam, Andi Mustika, Rian Syahputra, Agung Budi Setiawan dan Edi Wahyudi.


Disambut Sekretaris PWI MUBA Indra dan diterima langsung dengan baik berkas surat pengunduruan diri yang ditanda tangani dan dimaterai masing masing anggota PWI MUBA yang mengundurkan diri.

Pemkab Muba Tetapkan Sungai Lilin Sebagai Lokasi Pembangunan Kawasan Industri Hijau

Liputansumsel.com


SEKAYU, liputansumsel.com- Proses pembangunan Kawasan Industri Hijau (KIH) di Kabupaten Musi Banyuasin saat ini telah dilanjutkan ke tahap draft Surat Keputusan (SK) Bupati Muba terkait penetapan lokasi KIH.


Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah SSos, SK Bupati tersebut berisikan penetapan lokasi KIH berdasarkan hasil feasibility study, studi kelayakan, melalui konsultan Universitas Sriwijaya. Ada lima lokasi pilihan pembangunan KIH di Kabupaten Muba pada empat kecamatan yakni Bayung Lencir, Tungkal Jaya, Sungai Lilin dan Babat Supat.


"Kita sepakati berdasarkan FS dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/7/2016 tentang Pedoman teknis pembangunan kawasan industri, bahwa lokasi yang paling layak dan memenuhi kriteria paling tinggi adalah lokasi yang ada di Kecamatan Sungai Lilin tepatnya di Desa Mulyo Rejo," kata Azizah pada rapat Pemantapan Penetepan Arahan Lokasi Kawasan Industri Hijau Kabupaten Muba di Ruang Rapat Randik Setda Muba yang dipimpin Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi bersama pihak konsultan dan Perangkat Daerah Muba terkait, Senin (1/3/2021).


Azizah mengatakan langkah selanjutnya adalah persiapan penyusunan master plan Kawasan Industri Hijau.


"Rasionalitas KIH Kabupaten Muba diantaranya, memiliki daya dukung sumber daya alam (hutan, gas dan batubara), memiliki input sumber daya sebagai bahan baku industri pengolahan, karet, kelapa sawit, dan industri turunan (hilirisasi), kemudian KIH mendukung keberlanjutan sektor primer pertanian dan pertambangan, dan infrastruktur jalan yang memadai dilalui jalan negara dan rencana pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera," ungkapnya.


Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi mengatakan setelah penyampaian SK Bupati tentang penetapan lokasi, akan ditindaklanjuti oleh Dinas PU PR Muba untuk mereview dan memasukkan rencana KIH kedalam tata ruang.


"Kalau KIH ini terealisasi kedepan akan menjadi potensi yang luar biasa, apalagi lokasi ini tidak jauh dari exit Jalan Tol Trans Sumatera yang akan dibangun," ujar Sekda.


Lanjutnya, jika proses penetapan lokasi selesai perusahaan yang akan berinvestasi di Kabupaten Muba dapat diarahkan ke KIH tersebut.


"Untuk itu kepada Disdagprin Muba  sebagai leading sector, tolong lengkapi dan ikuti prosedur, supaya cepat dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari," tandasnya.


Turut hadir, Kepala Dinas PU PR Muba Herman Mayori, Staf Khusus Bupati Bidang Infrastruktur dan investasi Jhonson, Konsultan UNSRI Prof Syamsu Rizal, dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir.

Vaksinasi Massal Covid-19: Bagaikan Reuni Akbar Insan Pers

Liputansumsel.com

- PWI Turut Jaga Rasa Nyaman


Liputansumsel.com--Meskipun petugas event organizer (EO) sopan dan ramah terhadap para calon penerima vaksin Covid-19 yang hadir di Hal A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,  pendampingan tetap perlu dilakukan oleh petugas yang dikenal oleh peserta vaksinasi massal corona virus disease (covid-19) khusus untuk awak media.

Vaksinasi masal insan pers berlangsung tiga hari mulai tanggal 25 hingga hari terakhir 27 Februari 2021. Jumlah peserta 5.512 orang, sebanyak 1.989 orang di antaranya mendaftar melalui Persatuan Wartawan Indonesia  (PWI) Pusat, dan panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2021.  

Lainnya mendaftar melalui 9 konstituen Dewan Pers dan Forum Pemred yang dikoordinasikan oleh Dewan Pers. Pelaksanaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementarian Komunikasi dan Informatika RI, serta bantuan instansi kesehatan lainnya, seperti sejumlah rumah sakit, puskesmas, TNI dan Polri.

Semua dapat dilayani, kecuali mereka yang tidak hadir dan punya penyakit yang tidak memungkinkan menerima vaksin.  “Proses pelaksanaanya sangat tertib dan lancar,” kata tokoh pers Wina Armada yang turut hadir menerima vaksin.

           Kedatangan peserta mulai pintu masuk, pendaftaran, screening, dan penyuntikan vaksin, hingga ruang observasi diatur tertib oleh EO. Semua sudah diarahkan petugas.

Untuk lebih memastikan kelancaran PWI Pusat bersama PWI Peduli menurunkan tim untuk mendampingi peserta yang mendaftar melalui PWI.  

“Pendampingan perlu dilakukan, mana kala ada masalah dengan pendaftaran. Kami menjaga di pintu masuk, seperti penerima tamu. Tugas kami bukan hanya mengarahkan, tetapi juga menyambut sehingga membuat pikiran peserta merasa nyaman dan aman,” kata Ketua PWI Peduli Pusat yang juga Ketua panitia Bakti Sosial HPN 2021 Mohammad Nasir yang turut menemui peserta yang baru tiba

PWI Peduli adalah sayap sosial PWI yang telah menyebar luas hampir terbentuk di seluruh provinsi di Tanah Air. PWI Peduli hadir di GBK Senayan mendapat tugas dari Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari untuk membantu kelancaran vaksinasi massal bersama organisasi pers lainnya, mulai proses pendaftaran hingga pelaksanaan vaksinasi.

Menurut pemantauan, sebagian peserta memang harus diyakinkan bahwa semua dapat dijalani dengan mudah dan semua akan kebagian vaksin. Bahkan sebagian perlu dikawal dan dipersilakan duduk layaknya tamu VIP.

            Tanpa panduan khusus, banyak peserta yang sempat “blank” pikiran mereka begitu masuk tenda besar, tidak tahu arah harus kemana, meskipun sudah dipandu oleh para petugas EO yang santun dan ramah.

       Namun begitu ada rekannya yang dikenal bertugas di sana, dan melambaikan tangan dari jarak jauh, langsung peserta bereaksi dengan senyum mekar, penuh keyakinan tidak akan ada kesulitan di dalam antrean besar yang tertib itu.

Di sinilah diperlukan pendampingan peserta supaya pikirannya tidak kacau memikirkan harus kemana. Kekacauan pikiran bisa menjadi penyumbang tekanan darah naik ketika diperiksa kesehatannya menjelang divaksin.

Pendampingan seperti itu juga dilakukan perwakilan organisasi pers konstituen Dewan Pers lainnya juga tampak sibuk menjemput para anggotanya yang baru masuk.

Terlihat di seputar pendaftaran tim Dewan Pers yang dikomandani oleh Dr Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers, kemudian telihat Delianur perwakilan dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Elly Pujianti Sekretaris PWI Peduli Pusat yang duduk di sudut Help Desk dengan laptopnya yang selalu terbuka untuk memantau pergerakan para pendaftar yang melalui PWI.

Nadia, Steffi, dan rekan-rekannya dari Dewan Pers juga laptopnya selalu terbuka untuk memantau perubahan daftar peserta secara online dengan jaringan komputer yang digunakan untuk seluruh pelayanan di GBK tempat vaksinasi insan pers. Mereka turut memberi solusi pendaftar, yang secara tidak langsung meredakan ketegangan pikiran peserta.

Apalagi pada hari kedua kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19 digoyang oleh kabar bohong yang beredar di media sosial bahwa ada puluhan wartawan terkapar setelah disuntik vaksin Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. Kabar hoax ini membuat kaget banyak orang.

Ketua Umum PWI Pusat yang juga penanggung jawab HPN 21, Atal S Depari langsung menilpun Ketua PWI Peduli M. Nasir yang berada di dalam GBK. “Bagaimana kabar itu katanya ada puluhan wartawan terkapar setelah divaksin. Kalau itu hoax, segera dibantah,” kata Atal.

Atal khawatir kabar bohong itu mempengaruhi niat ribuan wartawan yang sedang dan akan menerima suntikan vaksin.

Tidak lama dr Nadia Wiweko, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI langsung menyampaikan penjelasan melalui video singkatnya yang kemudian menyebar luas kemana-mana. Menurut Nadia hanya ada lima wartawan yang mengalami efek samping setelah menerima vaksin Covid-19. Kabar mengenai puluhan wartawan terkapar setelah divaksin itu hoax.

Setelah diobservasi kelima awak media tersebut diketahui tidak sarapan dan makan siang sebelum menerima vaksin. Dan, diketahui pula mereka kurang tidur pada malam hari sebelum divaksin. “Mereka sudah pulang semua,” kata Nadia.  

Ini sekaligus menjadi peringatan bagi siapa saja yang akan disuntik vaksin Covid-19 harus sarapan terlebih dulu dan jangan begadang. “Ini penting, harus diperhatikan,” kata dr Nadia.  

Meskipun digoyang hoax, minat para peserta untuk ikut vaksinasi tidak menyurut. Bahkan bertambah hingga menjelang tutup pelayanan pukul 16.00 hari Sabtu, 27 Februari.

Target dapat dibilang tercapai meskipun ada yang tidak hadir, sebagian tidak dapat disuntik vaksin karena peserta punya riwayat penyakit yang tidak memungkinkan disuntik vaksin.

Dari total jumlah peserta terdaftar 5.512 orang yang diberi vaksin 5.227 orang. Pada 25 Februari (registrasi 1.566, divaksinasi 1.506), 26 Februari (registrasi 1.870, divaksinasi 1.824), dan hari terakhir 27 Februari (registrasi 1.921, divaksinasi 1.897). Dari total yang registrasi 5.357 orang, sebanyak 5.227 orang disuntik vaksin.

Para peserta imunisasi ini adalah para awak media yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, yakni Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Vaksinasi massal ini bagaikan reuni akbar insan pers. Mereka saling menyapa, berbagi kenangan masa lalu.

Mereka berharap untuk vaksinasi lanjutan tahap dua, mereka bisa bertemu lagi. Jadwalnya akan diumumkan oleh Dewan Pers belakangan (***)