29 Maret 2021
MUBA ,liputansumsel.com- Respon Cepat terhadap Aksi Damai Gerakan Masyarakat Pemuda dan Rakyat (Gempur) kecamatan Tungkal Jaya, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin merekomendasikan kepada BUMD PT Muba Elektrik Power (MEP) untuk melaksanakan perbaikan.
Dalam kesempatan itu, berdasarkan instruksi Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA merekomendasikan kepada PT Muba Elektrik Power (MEP) untuk segera melaksanakan transisi perbaikan jaringan listrik.
Menurut Direktur PT Muba Elektrik Power (MEP) Augie Bunyamin kepada media ini, setelah Aksi yang dilaksanakan oleh Gempur (Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat) di depan Kantor Camat Tungkal Jaya, kami segera melaporkan tuntutan-tuntutannya kepada Bapak Bupati dan Ketua DPRD Muba.
" Berdasarkan Respon Bapak Bupati Musi Banyuasin kami PT MEP saat ini telah melaksanakan rangkaian perbaikan dengan harapan PT MEP menuju perubahan yang jauh lebih baik. Apalagi kita telah memiliki Pilot Project yaitu di kecamatan Plakat Tinggi," ujar Augie melalui sambungan telepon, Senin (29/3/2021).
Adapun juga diterangkan Augie, di dalam tuntutan-tuntutannya, mereka berharap Permasalahan Kelistrikan diambil alih oleh Perusahaan Listrik Nasional (PLN) jangan lagi berada ditangan PT MEP. Sesuai Instruksi kami akan laksanakan Perbaikan-perbaikan Material yabg rapuh dan setelah 100 Persen selesai baru kita lakukan pembahasan kembali.
" Adapun beberapa rangkaian yang akan dilakukan perbaikan yaitu, Pemisahan dan tambah daya MOF Tungkal Jaya dan Sungai Lilin, Pemasangan Recloser sebanyak 3 unit, Pemasangan isolator tarik dan aksesoris, Pemasangan isolator tumpu 24 KV, Penggantian kabel berbungkus A3cs 150, Pemasangan Arrester 24 KV, Penggantian dan penambahan Trafo sebanyak 4 unit beserta Accessoris, Pemasangan Fuse Cutout, Pemasangan Fuselink, Schoor GW, Tap Connector, Clamp Service, Peralatan kerja dan APD 25 KV," beber Augie.
Terakhir Direktur PT MEP ini mengatakan, Apa yang saya sampaikan ini berdasarkan hasil rapat bersama DPRD Muba. "Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD bersama Pemkab yang dihadiri juga oleh PLN, hasil Rekomendasi inilah yang segera dijalankan oleh PT MEP," tukasnya.
Padang,Painan, Liputansumsel.com -- Cuaca buruk yang terjadi di Pessel dan dua Kecamatan yakni Sutera dan Batanga Kapas, Pesisir Selatan, menyebabkan munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT).
Sedikitnya, sudah ada ratusan hektare tanaman padi petani yang diserang hama wereng.
“Dengan cuaca ekstrem ini, kadang panas luar biasa, lalu hujan begitu lama, ini rentan muncul hama wereng,” kata Danil, saat dihubungi Liputansumsel.com, Senin (29/3/2021).
Menurut, Danil, (43) petani di Nagari Koto Taratak, Kecamatan Sutera sudah berupaya penyemprotan dengan mengunakan pestisida. Namun tidak membuahkan hasil.
Begitu jufa Isul, (45) di Nagari Taluak Tigo Sakato, Batang Kapas juga sudah berupaya mengatasi hama wereng tersebut, tadi juga tidak berhasil.
Kedua petani itu menerangkan hampir ratusan hektare tanaman padi terancam mati diserang hama wereng sehingga tanaman padi itu beransur menguning dan mati.
Menurutnya, tanaman padisudah berusia satu bulan mengering dan beransur layu dan mati. Ganasnya hama wereng menyerang daun dan akar tanaman padi, ini kalau tidak diantisipasi secara optimal, akan terjadi gagal panen,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Pessel, Nuzirwan ketika dikonfirmasikan melalui telfon selulernya, meminta dikonfirmasikan ke BPPK pertanian yang ada di kecamatan masing masing. Dikatakan, tidak ada anggaran untuk membeli racun hama tersebut.
Ketika dikonfirmasi kepada BPPK Kecamatan Sutera, Erman, tidak menjawab telpon selulernya juga pesan singkat WA,"katanya. (EL).