01 Oktober 2021

Dinkes Muba menerima Kunker DPRD Tanjung timur dan Dinkes Okut

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Kesehatan menerima Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota Komisi 3 DPRD Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan Dinas Kesehatan Kab.OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka Kaji Banding Implementasi Peningkatan Layanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit dan Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, yang di sambut Langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Dr.H Azmi Dariusmansyah,Mars yang di wakili Kabid Yankes, Jonadi, SKM., M.Kes,Kamis(30/09/21).


Dalam sambutan nya Kabid Yankes Jonadi, SKM.,M.Kes menyampaikan, Permohonan maaf dari Kadinkes dr.H.Azmi Dariusmansyah, MARS tidak bisa menyambut langsung  kunjungan  rombongan  pada hari ini, dikarenakan bertepatan dengan agenda kegiatan Kadinkes di Kecamatan Bayung Lencir. Kunjungan ini Merupakan suatu kehormatan bagi Pemkab Musi Banyuasin khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin,jelasnya.


"Alhamdulillah Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Musi Banyuasin pada tahun 2021 telah melaksanakan 28 BLUD Puskesmas,dan Sudah dianggarkan dalam RAPBD tahun 2021 Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin. Ini semua tentunya berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak baik Lintas Program maupun Lintas Sektor",jelas Kabid Yankes Jonadi, SKM., M.Kes.


Serangkaian proses yang panjang telah di lalui dan di jalani mulai dari Perumusan Dasar Hukum dan Regulasi terkait Pelaksanaan BLUD Puskesmas tidak lepas dari Peran Serta  Kementerian Dalam Negeri RI, BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan, Dan Tentunya yang paling berharga dukungan dari Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin dalam hal ini,Bupati Dr.H.Dodi Reza Alex Noerdin dan bapak Wakil Bupati Musi Banyuasin H.Beni Hernedi, SIP,Ungkapnya.


"Alhamdulillah berkat kegigihan dari seluruh TIM baik Dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan September 2021 BLUD 28 Puskesmas Dinas Kesehatan dapat di laksanakan dan Merupakan Kado Manis Di Ulang Tahun Kabupaten Musi Banyuasin yang ke-65, tentu nya ini semua berkat Limpahan Rahmat dari Allah swt",cetusnya.


Di akhir paparannya, yang disampaikan Jonadi, SKM., M.Kes, bahwa Penting nya menjalin komunikasi baik Lintas program maupun Lintas Sektoral.

Pilkades Serentak di OKI 12 Oktober 2021, Pemkab OKI ; Pastikan Protokol Kesehatan diterapkan Secara Disiplin

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com---, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir akan laksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dimulai pada 12 Oktober  2021 mendatang. Sebanyak 156 desa akan melaksanakan Pilkades tersebut dengan mendisiplinkan penerapan Protokol Kesehatan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

.

"Pelaksanaan Pilkades yang sempat tertunda direncanakan akan dimulai pada 12 Oktober mendatang. Pilkades ini merupakan putaran kedua tahap pertama di tahun 2021", terang Hj. Nursula, S.Sos, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam laporanya yang disampaikan dalam rapat koordinasi persiapan Pilkades Serentak di OKI, Kamis, (30/09/2021).

.

Ia mengatakan sebanyak 156 Desa yang dipersiapkan untuk pelaksanaan Pilkades Serentak tahun 2021 yang diikuti 446 Calon Kepala Desa yang akan berkontestasi dengan jumlah daftar mata pilih sebanyak 269.998 jiwa yang tersebar di 641 TPS. 

.

Dalam pelaksanaan nanti, Pilkades Serentak di Kabupaten OKI sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2020 akan mendisiplinkan penerapan Protokol Kesehatan. Oleh karenanya, hanya ada 500 Pemilih di setiap TPS-nya.


Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H.M. Djafar Shodiq minta agar seluruh Calon Kades, simpatisan dan semua pihak yang terlibat untuk tetap menjaga kondusifitas desanya. Tunjukkan bahwa Pilkades Serentak 2021 di Bumi Bende Seguguk ini menjadi yang terbaik.

.

"Saya percaya tujuan para calon kepala desa untuk membangun desa, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," kata Shodiq.

.

Shodiq berpesan agar Pilkades Serentak 2021 di Kabupaten Ogan Komering Ilir harus didukung oleh tiga faktor penting, yaitu integritas, kapasitas dan profesionalisme. 

.

"Bekerjalah dengan penuh integritas dan profesional demi terwujudnya harapan kita bersama yaitu, Pilkades serentak yang aman, tertib, adil serta menghasilkan pemimpin desa yang amanah dan pelopor kemajuan", tandasnya.(PD)

Gugah Kesadaran Keselamatan Transportasi Air Bagi Warga Pesisir

Liputansumsel.com

Bagikan Life Jacket, Bantu Angkutan Penyeberangan, Hingga Usulan Pembangunan Halte Sungai 


OKI, LiputanSumSel.Com---Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Sumsel dan Babel bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melakukan sosialisasi keselamatan pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan di Desa Kuala Dua Belas Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu, (28/9/21). 


Kesadaran keselamatan transportasi air merupakan upaya untuk mengurangi resiko kecelakaan, khususnya kepada masyarakat yang menggunakan transportasi air untuk aktivitas sehari-hari termasuk bagi peserta didik di wilayah perairan itu. 


Kepala Seksi Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan BPTD VII Sumsel Babel, Indah Novianti mengatakan keselamatan  pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan menjadi tanggungjawab semua pihak termasuk masyarakat pengguna. 


“Selain kelayakan kapal dan edukasi kepada para nahkoda, kita juga ingin menggugah kesadaran masyarakat pengguna moda transportasi air agar mengutamakan keselamatan”, ujar Indah. 


Demikian sambungnya kepada orang tua siswa yang anaknya menggunakan penyeberangan sungai dalam aktivitas ke sekolah. 


“Terkait anak-anak yang menyeberangi sungai dengan Styrofoam, kita gugah orang tua dan masyarakat sekitar agar benar-benar jadi perhatian karena jelas-jelas styrofoam bukan moda angkutan yang aman” terang dia. 


Pada kesempatan itu, BPTD VII Sumsel Babel, perwakilan direktorat ASDP, Jasa Raharja Cabang Palembang, Dishub OKI, Diskominfo OKI dan Camat Tulung Selapan membagikan puluhan life jacket (pelampung) bagi nahkoda dan penumpang di Desa Kuala Dua Belas, juga kepada nahkoda speed boat di dermaga Tulung Selapan Ogan Komering Ilir. 


Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten OKI, Antonio Ramadhan berharap pengguna jasa atau penumpang mematuhi arahan dari nahkoda maupun petugas Dishub untuk keselamatan transportasi air. 


“Seperti jika terjadi kecelakaan tidak panik tetap mematuhi arahan Nahkoda, kami juga telah membekali para nahkoda mengenai keselamatan”, terang dia. 


Sementara terkait kebutuhan moda penyeberangan sungai bagi masyarakat di Desa Kuala Dua Belas anton mengungkapkan akan memprioritaskan bantuan angkutan penyeberangan bagi warga dusun 2 Desa Kuala Dua Belas. 

“Akan kita prioritaskan bantuan angkutan penyeberangan untuk warga disini” terang Anton. 


Selain itu tambah Anton pihaknya akan melakukan Feasibility Studi (Studi Kelayakan) Pembangunan Halte Sungai di Desa Tersebut. 


“Kita lakukan FS nya terlebih dahulu kita usulkan ke Kementrian Perhubungan melalui BPTD Wilayah VII pembangunan Halte Sungai di wilayah ini” tutupnya.(PD)

Libatkan swasta dan CSO, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir bentuk lembaga pencegahan Karhutla.

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com----,Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki komitmen tinggi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di bumi bende seguguk. Hal ini dibuktikan dengan rencana pembentukan lembaga pencegahan Karhutla yang melibatkan pihak swasta dan organisasi masyarakat sipil. 


Hal ini menjadi salah satu kesimpulan dalam diskusi yang diselenggarakan oleh KEMITRAAN bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dihadiri oleh delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan swasta, akademisi dan organisasi masyarakat sipil. 


Bupati OKI, melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Listiadi Martin, S,Sos., MM.  mengatakan perlu dilakukan tindakan preventif dalam pencegahan karhutla di Kabupaten OKI. 


“Upaya pencegahan akan menjadi lebih optimal jika dilakukan secara bersama-sama dan tidak hanya menunggu di musim kemarau atau setelah masa kedaruratan Karhutla ditetapkan. Komitmen bersama diwujudkan dalam bentuk kelembagaan yang disepakati bersama sehingga berjalan secara mandiri dan berkelanjutan”, terangnya. (Rabu, 29/09/2021). 


Listiadi mengatakan tidak ada cari lain yang lebih ampuh selain kolaborasi lintas sektor untuk mempermudah dalam mencapai tujuan bersama karena Karhutla urusan bersama dan harus diselesaikan secara bersama. 


“Satu rumus permanen yang dapat kita lakukan yaitu dengan memperkuat sumber daya dan kapasitas pelaku-pelaku pencegahan karhutla melalui proses peningkatan kapasitas berjenjang dan mengedepankan praktik gotong-royong di semua tingkatan”, imbuhnya. 


"Berbagi pengalaman sebelumnya, model kelembagaan dalam pencegahan karhutla tidak hanya pada membentuk organisasi tetapi juga harus didukung dengan pembauran anggaran semua pihak, peningkatan sumberdaya semua tingkatan klaster dan perlunya pendampingan kontinyu dari pihak profesional untuk menuju kemandirian Klaster", ungkap Iwan Setiawan Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 


Untuk mewujudkan kelembagaan berbasis klaster yang melibatkan multi pihak, Kabupaten bersama dengan KEMITRAAN melalui program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM) dengan dukungan dari United Nations Environment Program (UNEP). Ogan Komering Ilir menjadi salah satu dari 3 Kabupaten/Kota di Indonesia yang akan menjadi percontohan penerapan kelembagaan klaster untuk pencegahan Karthutla di Indonesia. 


Ridha Yuanita Sutomo, Program Assistant SIAP-IFM KEMITRAAN menyebut program ini merupakan inisiatif bersama untuk mencegah kebakaran di lahan gmbut. “SIAP-IFM Project ini bertujuan untuk menerapkan praktek terbaik dan pendekatan inovatif Manajemen Kebakaran Terintegrasi, untuk mendukung Initiatif Gambut Global (Global Peatland Initiative) dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kabupaten Ogan Komering Ilir”, jelasnya. 


Ia menyebut, keberhasilan pembentukan kelembagaan berbasis klaster (kelembagaan secara mandiri) dapat mengantisipasi dan mendeteksi lebih awal potensi Karhutla sehingga dapat dicegah. Adapun keterlibatan multi pihak diharapkan membuat daerah lebih efisien dan terstruktur dalam mengelola sumber daya yang ada.  


Diskusi menghasilkan beberapa poin penting terkait dengan rencana pencegahan Karhutla di OKI, diantaranya melegalisasi struktur organisasi klaster melalui SK- Bupati, membentuk tim kecil sebagai perumus untuk mendorong terbitnya peraturan pendukung, harmonisasi kelembagaan klaster dengan Satgas Karhutla dan membuat sekretariat kerja bersama Klaster di kantor BPBD.(PD)

Pemkot Palembang Kembalikan Fungsi Anak Sungai

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang tengah berupaya mengembalikan fungsi 21 anak sungai. 


Wali Kota Palembang, Harnojoyo, mengatakan, banyak anak sungai di kota ini yang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan banjir setiap curah hujan tinggi.


"Fungsi anak sungai sebagai salah satu media tampung dan resapan air. Tapi sekarang kondisinya di Palembang banyak yang perlu direstorasi untuk mengembalikan fungsinya," ujar Harnojoyo, Kamis (30/9/2021).


Selain sebagai pengendali banjir, pengendalian fungsi sungai juga untuk menghidupkan kembali anak-anak sungai sebagai jalur transportasi dan pusat ekonomi, di mana Palembang pernah dijuluki Venezia dari Timur karena kekhasan kota airnya. 


Harnojoyo mengatakan, selain program restorasi anak sungai, untuk mengatasi genangan air maupun banjir, Pemkot Palembang menyiapkan pompanisasi. 


"Kita juga sudah punya pompanisasi Sungai Bendung dengan kapasitas 36.000 liter per detik, sudah mampu mengurasi 17 titik genangan," ujar Harnojoyo. 


Ia menyebutkan, saat ini Pemkot Palembang bersama Balai Besar Sungai Sumatera tengah melaksanakan program restorasi Sungai Sekanak Lambidaro, dengan dana senilai Rp 398 miliar. 


Dan saat ini, progresnya dari 11 Km setidaknya sudah ada 500 meter selesai. Mulai dari eks Ramayana sampai Transmart. 


Sedangkan untuk anak sungai lainnya, di antaranya sedang dalam tahap proses restorasi yakni Sungai Tawar 29 Ilir. 


"Untuk merestorasi 21 sungai itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, untuk menata satu sungai saja membutuhkan anggaran hampir Rp400 miliar," demikian Harnojoyo. (Rl/Al)