02 Agustus 2022

Melongok BRILink di Sekitar Tugu Monas

Liputansumsel.com


JAKARTA,liputansumsel.com- Di Perumahan padat penduduk di kawasan Jalan Kebon Sirih, sekitar satu kilometer dari Tugu Monas di Jakarta Pusat, warga tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan perbankan pada tengah malam sekalipun. 


Di tempat ini ada layanan BRILink yang dikelola oleh pedagang kelontong Wahyudin. Namanya Agen Wafa, di Jalan Kebon Sirih RT 014/RW 02, Jakarta Pusat. Wafa, nama anaknya yang kedua untuk diabadikan menjadi nama agen BRILink. 


Selain melayani pembeli barang berbagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari, seperti beras, bumbu masak, sabun, makanan ringan, dan minuman, Wahyudin juga sibuk melayani jasa perbankan dalam berbagai keperluan. 


Seperti layaknya kantor bank atau ATM Bank, di meja warung kelontong Wahyudin yang sempit terdapat perlangkapan untuk tarik dan transfer antar bank, BRI-BRI atau BRI ke non-BRI. 


Bahkan kata Wahyudin, BRILink juga melayani masyarakat yang tidak punya rekening bank atau kartu ATM sama sekali.  “Yang penting mereka tahu alamat tempat agen BRILink terdekat. Nanti uang bisa diterima di agen BRILink terdekat. 


Dengan menjadi agen BRILink, Wahyudin bisa melayani setor tunai, tarik tunai, registrasi, bayar listrik, bayar telepon, bayar cicilan, beli pulsa, transfer, dan Top Up BRIZZI.


Memang BRILink didesain sebagai perluasan bank tanpa kantor. Pelaksanaanya diserahkan kepada nasabah yang sudah mendapat sertifikat agen BRILink  yang ditunjuk BRI Cabang terdekat. 


Agen BRILink melayani transaksi perbankan secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI atau BRILink Mobile. Semua transaksi keuangan dikenakan tarif biaya transaksi kepada customer. 


Sekali transaksi, kalau mentransfer uang ke sesama rekening BRI dikenakan Rp 5.000. Tetapi jika mentransfer dana untuk rekening bank non-BRI, dikenakan biaya Rp 15.000 per transaksi.


“Biaya transaksi itu  menjadi pendapatan bagi agen BRILink dan bank BRI, dengan sistem pembagian 

 sharing fee,” tutur Wahyudin. 


Yang menyenangkan bagi Wahyudin, bukan hanya pendapatan hasil pembagian fee dengan BRI, barang dagangannya juga laku dibanding sebelum menjadi agen BRILink. 


“Warga di sini kalau mentransfer atau menarik dana tunai, atau minta layanan perbankan lainnya, banyak yang sambil beli minuman atau makanan. Omset penjualan barang dagangan saya ikut meningkat,” tutur Wahyudin yang sudah menjadi agen BRILink selama dua tahun. 


Sebelum menjadi agen BRILink, usaha warung kelontong yang dirintisnya lima tahun lalu, awalnya tidak seperti sekarang ini. 


“Sebelumnya pendapatan bersih sekitar Rp 5 juta per bulan, sekarang pendapatan saya sekitar Rp 20 juta per bulan,” kata Wahyudin, pria kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan 32 tahun silam itu. 


Karena pendapatannya meningkat, ia pun mulai bisa menabung, serta membeli tanah di kampung halamannya, Wajo. 


Ia ingin membeli tanah di Jakarta untuk usaha warung kelontong. Sebuah toko yang dijadikan tempat usaha sekarang ini disewa tahunan oleh Wahyudin. Setahun Rp 50 juta.


Dengan menjadi agen BRILink usahanya sekarang semakin mantap. Jumlah transaksi mencapai 2000 per bulan, nilainya sekitar Rp 1 milyar per bulan. 


Agen BRILink sekarang sudah tersebar hingga seluruh Indonesia, hingga pelosok tanah air. Per 31 Mei 2022 jumlah agen BRILink mencapai 560.095 unit, nilai transaksi kotor Rp 529 triliun, dan pendapatan berdasarkan fee Rp 587 miliar.


Agen BRILink kini tersebar mulai tugu Monumen Nasional (Monas) hingga desa-desa di seluruh Indonesia. 


Soal waktu pelayanan, kata Wahyudin, jangan khawatir di agen BRILink. “Kapanpun saya layani sampai malam. Kalau kantor bank, malam hari kan tutup. Semua warga di kampung ini sudah tahu layanan BRILink sampai malam. Mereka dapat informasi dari mulut ke mulut,” kata Wahyudin dalam wawancara Jumat sore 29 Juli 2022 di depan kiosnya, di Kebon Sirih Barat, Jakarta Pusat yang ramai. 


Ketika wawancara berlangsung, Wahyudin didampingi petugas pendamping BRILink Reki Rezzana Hermawan. Hadir dalam wawancara itu antara lain Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi DKI Iwan Jamaludin. (*)

01 Agustus 2022

Benahi Birokrasi, Pemkab OKI Luncurkan Layanan Digital Kepegawaian .

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com -----, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus melakukan pembenahan dan perbaikan birokrasi, Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meluncurkan aplikasi digital kepegawaian SEGMENT (Sistem Digital Dokumen Aparatur Sipil Negara). Aplikasi yang didesain untuk mendukung transformasi organisasi dan sumber daya manusia aparatur di Ogan Komering Ilir. 

.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Maulidini, SKM menyampaikan aplikasi SEGMENT diluncurkan guna meningkatkan pelayanan dan memudahkan para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam pengurusan administrasi kepegawaian serta wujud reformasi birokrasi.

.

"Aplikasi SEGMENT merupakan pelayanan secara online yang berbasis website yang mengakomodir sejumlah pengajuan pelayanan mulai dari Izin cuti, usul kenaikan pangkat, usul pensiun, usul mutasi  serta kepengurusan bagian kepegawaian lainnya", jelas Deni. Senin, (01/08).

.

Deni menambahkan, BKPP OKI terus bertransformasi memberikan pelayanan kepegawaian yang terintegrasi dan berkualitas. 

.

Sekretaris Daerah OKI, H.Husin, S.Pd, MM., M.Pd mengapresiasi diluncurkan Aplikasi layanan SEGMENT yang dapat memberikan kemudahan bagi pegawai dalam pengurusan administrasi kepegawaian mengingat geografis Kabupaten Ogan Komering Ilir yang sangat luas. Sekda mengatakan, transformasi diperlukan untuk mewujudkan good governance di Kabupaten OKI yang tangguh, tanggap terhadap perubahan dan responsif untuk mencapai kinerja maksimal serta penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.

.

"Saya sangat berharap, transformasi ini, menjadi ikhtiar kita bersama untuk menjadikan birokrasi di OKI sebagai world class bureaucracy yang mampu memberikan pelayanan publik berkualitas, efektif, dan efisien, " ujar Sekda Husin. 


Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pemetaan data non ASN di OKI terkait dengan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kepala BKPP OKI, Maulidini mengatakan pegawai Non-ASN maupun Non-P3K di OKI berjumlah 8.000-an orang. 


Maka dari itu, Pemkab OKI akan memberikan kesempatan pegawai NON ASN dan NON P3K yang memenuhi syarat untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Kabupaten Ogan Komering Ilir. Semetara itu, untuk petugas kebersihan, keamanan dan supir dipenuhi dengan tenaga ahli daya (outsourching). 

.

"Honorer ataupun Tenaga Kerja Suka Rela (TKS) bukan bearti tidak memiliki kompetensi hanya saja belum mendapatkan kesempatan. Kita memberikan kesempatan itu, tentu dengan mekanisme sesuai dengan regulasi yang berlaku", tandasnya.(PD)

Tuntaskan Polemik Politeknik Sekayu

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Mahasiswa dan sejumlah civitas Politeknik Sekayu yang dikelola oleh Yayasan Muba Sejahtera datang menemui Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi menyampaikan aspirasi terkait dengan polemik diantaranya persoalan sistem pengelolaan politeknik, aktivitas pembelajaran dan fasilitas yang berjalan kurang baik di Politeknik Sekayu.


Kedatangan para mahasiswa bersama civitas akademi ini diterima dengan baik oleh Pj Bupati H Apriyadi di ruang rapat Serasan Sekate, Senin (1/8/2022). Aspirasi yang telah disampaikan oleh mahasiswa politeknik Sekayu tersebut sepertinya menjadi perhatian khusus Pj Bupati beserta jajarannya. 


Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Muba ini, dalam pertemuan tersebut berpesan kepada para mahasiswa tetap optimis untuk belajar dan yakin bahwa apa yang diharapkan dapat segera terselesaikan.


"Yakin saja, bismillah pemerintah daerah dalam hal ini saya Pj Bupati dan seluruh yang ada ini akan mencarikan solusi terbaik untuk poliklinik Sekayu. Jika masalah yayasan sudah beres kami Pemkab Muba siap bantu ,"ungkapnya. 


Ia juga menyarankan pihak pendiri yayasan agar bergerak cepat, sehingga dalam waktu seminggu persoalan ini segera dituntaskan. "Pertama Saya menyarankan kepada kawan-kawan dari politiknik sekayu ini agar bersurat ke pihak yayasan terkait dengan keinginan kalian, jangan ke pemerintah daerah karena sesungguhnya yang memiliki itu adalah yayasan. Kemudian kedua, tadi sudah secara tersirat disampaikan bahwa ada ketidaktransparan di sana. Oleh karena itu, karena di sana ada uang APBD ada uang mandiri, ada uang APBN, artinya Pak Kasi Intel tadi kawan-kawan ini kan sudah membuka diri ini untuk melakukan klarifikasi ke sana, bukan melakukan pemeriksaan tapi klarifikasi ke sana ke pihak poltek atau ke pihak yayasan,"ungkapnya.


Ketiga, lanjut Apriyadi menyarankan kepada pihak terkait pendiri Yayasan mewakili dua orang almarhum itu. "Saran saya pertama Pak Yusuf lakukan koordinasi dengan pengurus yang lain, karena memang kewenangannya ada di bapak, kemudian saran saya bapak koordinasi dengan keluarga besar dari almarhum kakanda Pahri Azhari dan almarhum kakanda Sohan Majid karena mereka ini adalah orang-orang yang punya yayasan. Jangan sampai nanti ribut yayasan namanya mereka disebut sebut terus," urainya. 


Kemudian, saran saya juga pihak terkait koordinasi dengan orang-orang yang memahami tentang hukum aturan-aturan tentang yayasan. "Kemudian barangkali dengan pihak-pihak lain yang mengerti misalnya dengan pihak Kejari atau dengan praktisi hukum, bisa dengan ahli hukum pidana atau perdata bisa silakan supaya ada jalan terbaik," tandasnya.


Sementara, Asri Pebriansya mahasiswa akuntansi semester 6 dalam pertemuan ini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Muba dalam hal ini Pj Bupati Muba yang menyambut baik dan memfasilitasi pertemuan ini. 


"Terima kasih pak Pj Bupati H Apriyadi sudah Sudi menerima kami dan mendengarkan aspirasi kami terkait dengan polemik ini. Kami bersyukur atas segala perhatian dan kepedulian bapak terhadap nasib kami. Semoga masalah ini segera terselesaikan pak,"katanya. 


Senada, Direktur Politeknik Sekayu, Sunanto SE MM mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Pj Bupati beserta jajarannya dalam menyikapi persoalan tersebut. "Alhamdulillah, semoga persoalan ini segera terselesaikan dengan baik dan semoga politeknik Sekayu kedepannya bisa lebih baik lagi,"pungkasnya.

Pemkab Muba Beri Bahan Baju KORPRI ke ASN

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melaksanakan kegiatan rutin apel pagi. Namun apel pada pagi ini, juga digelar sosialisasi dan penyerahan bahan dasar baju batik Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) serta kartu anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Elektronik di Kabupaten Musi Banyuasin, Senin (1/8/2022) bertempat di Halaman Kantor Bupati Muba. 


Bertindak sebagai Pembina Apel Wakil Ketua II Dewan Pengurus KORPRI Muba H Ibnu Sa’ad SSOS MSi menyampaikan, sudah menjadi kewajiban di setiap instansi yang ada di Muba untuk melaksanakan apel pagi setiap hari Senin hingga Kamis. 


"Pada kesempatan apel pagi kali ini, dilaksanakan sosialisasi dan penyerahan

bahan dasar baju

batik Korps serta Kartu

Anggota Korps Pegawai RI. Sosialisasi ini akan  dilakukan secara merata dan door to door kepada ASN yang ada di Muba,"katanya. 


Adapun tujuan dari sosialisasinya yaitu, untuk memberikan informasi terkait seragam batik KORPRI yang baru. Memperkenalkan dan menjelaskan mengenai kartu anggota KORPRI multiguna. Memberikan kartu anggota KORPRI multiguna kepada para ASN. Sosialisasi ini juga memberitahukan kepada seluruh ASN maupun Tenaga Kontrak untuk disiplin dalam berpakaian dan penggunaan perlengkapan atribut sesuai dengan peraturan yang berlaku.


"Kita seharusnya patut bersyukur, karena ASN yang ada di Muba akan diberikan dasar baju KORPRI  secara gratis dan cuma-cuma. Dasar bajunya pun langsung dibeli dari pusat. Hal ini dilakukan agar para ASN di Muba dapat dengan seragam memakai baju KORPRI yang sesuai dengan format dan aturan yang ada. Hingga saat ini sudah sebanyak 300 bahan baju KORPRI yang sudah dibagikan kepada pada masing-masing OPD, dan akan terus dibagikan secara merata,"ulasnya. 


Pj Sekretaris Daerah Muba Musni Wijaya SSos MSi mengatakan, apel pagi ini akan menjadi kegiatan rutin, selain dapat menyampaikan amanat dan arahan dalam apel pagi, ini juga dapat mempererat silaturahmi. 


"Diharapkan dari sosialisasi pagi ini, para ASN dapat memahami dengan baik. Saat ini baju batik KORPRI yang baru merupakan perkembangan yang harus kita ikuti. Setiap pakaian ASN agar bisa dipedomani dengan benar. Jadilah contoh baik itu dalam berpakaian, berprilaku dan bertutur kata,"tandasnya. 


Turut mengikuti apel pagi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Drs Yusuf Amilin, Asisten Administrasi Umum Setda Muba Drs Safaruddin MSi, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Drs H Tabrani Rizki, Para Kabag Setda, Para ASN dan staf Setda Muba.

SD Negeri 025 Palembang Banyak Torehkan Prestasi dan Penghargaan

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Untuk mewujudkan suatu pendidikan yang bermutu dan berkualitas tentunya semua tak terlepas dari peran guru yang aktif dalam membimbing, membina dan mengajar siswa -siswi disekolah.


Program-program unggulan yang disertai  komitmen dan dukungan semua  pihak menjadi dasar sebuah pencapaian tujuan pendidikan.


Kepala SD Negeri 025 Palembang Baiti Maryati saat diwawancarai  menyampaikan  Meningkatkan kualitas dan mutu  pendidikan disekolah merupakan suatu komitmen bersama sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud. 


"Disini kita berusaha bagaimana meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan disekolah melalui program-program unggulan  yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik baik dari sisi akademik maupun non akademik,"ujar Baiti, Sabtu (30/07/2022).


Beriman kepada Tuhan yang maha esa berakhlak mulia, cakap, kreatif dan mandiri merupakan salah satu tujuan pendidikan.


Sarana dan prasarana yang memadai merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilan disekolah.


"Alhamdulillah tahun demi tahun SD Negeri 025 Palembang kita sering menorehkan berbagai prestasi semoga prestasi yang telah diraih dapat terus dapat dikembangkan,"ungkapnya.


Baiti menyampaikan bahwa sebuah prestasi yang diraih bukan hanya hasil perjuangan sepihak melainkan kerjasama berbagai pihak mulai dari siswa dan guru sehingga sekolah ini banyak mendapatkan penghargaan yang dimulai dari prestasi akademik maupun non akademik.


"Penghargaan yang didapat SD Negeri 025 Palembang diantaranya berupa piala, penghargaan dan piagam,"


"Seperti

Penghargaan Inovasi dalam lingkungan, Piagam penghargaan sekolah peduli dan budaya lokal lingkungan, prestasi sekolah sehat dan sekolah model,"ujarnya.


Baiti berharap apa yang telah ditorehkan menjadi sebuah  motivasi lebih baik lagi kedepan untuk SD Negeri 25 Palembang dan menjadi motivasi bagi peserta didik yang lain.(Al)