27 Februari 2020

HD Sepakat Karakter Building Harus Dilakukan Sedini Mungkin

Liputansumsel.com


Palembang --liputansumsel.com Selasa (25/2) siang, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menerima kedatangan rombongan Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Sumsel untuk beraudiensi di ruang tamu Gubernur. Rombongan ini datang dalam rangka mendapatkan dukungan penyelenggaraan Training ESQ New Chapter Palembang pada akhir Maret mendatang.

Terkait hal itu, Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan mendukung kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kontribusi bagi pembangunan di Sumsel khususnya pembangunan katakter masyarakat 

"  Yang penting untuk pembangunan itu bukan cuma fisik saja tapi karakter juga. Makanya yang sudah menjadi alumni ESQ ini harusnya bisa menularkan hasil traningnya. Karena pembangunan karakter penting bagi kalangan milenial " kata HD.

Sementara itu Ketua Panitia Training ESQ New Chapter Palembang, Elfan Gema Angkasa mengatakan selain bersilaturahmi, kedatangan mereka ini  dalam rangka mendapatkan dukungan  untuk penyelenggaraan acara mereka ESQ New Chapter Training.

Menurut Elfan training mereka kali ini menyasar masyarakat umum terutama kalangan milenial. Melalui training ini nanti diharapkan para peserta akan menemukan jati diri keberadaan kira sebagai manusia di dunia dan mampu menggali potensi terdalam diri.

"Juga meningkatkan integritas, meminimalisir emosi negatif dan mengekuarkan sifat positif sehingga berpikir, bertindak dan berkata lebih bijak dalam meraih hubungan sosial yang positif," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel H. Ahmad Najib, Plt Karo Kesra Pemprov Sumsel M. Iqbal Alisyahbana S.STP, kemudian Dewan Pembina Forum Komunikasi Alumni ESQ Sumsek Herry Zaman, Kepala Cabang Leadership Center Palembang Andre Fallash.(rilis)

Tak Puas Angka Kemiskinan Turun Tipis, HD Perketat Evaluasi APBD Kabupaten/Kota

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengaku tak puas pada beberapa Kabupaten/Kota yang memiliki APBD menonjol namun belum mampu mengurangi angka kemiskinan di daerahnya secara signifikan. Karena alasan itu pula Ia memastikan akan memperketat evaluasi APBD di 17 kab/kota di Sumsel.

" Saya minta betul, saat evaluasi APBD nanti dilihat. Kalau tujuannya tidak sama, muaranya tidak sama untuk menurunkan angka kemiskinan di Sumsel langsung coret saja," tegas HD saat membuka  Rapat Koordinasi High Level  Meeting Tim Pengendalian Inflasi  Daerah (TPID)Provinsi Sumsel, di Ruang Rapat Bina Praja, Rabu (26/2) siang.

Menurut HD kabupaten/kota seperti itu perlu dibimbing agar pembelanjaan APBDnya berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan di daerahnya. Sehingga berdampak pada penurunan inflasi secara keseluruhan di Sumsel yang masih di atas nasional.

" Ada beberapa daerah yang menonjol APBDnya artinya benar pembelanjaan uangnya dengan tujuan utama menurunkan angka kemiskinan dengan begitu baik. Tapi ada juga yang tidak ada perubahan alias stuck. Nah ini yang akan kita guide pembelanjaannya. Caranya apa melalui evaluasi APBD," jelasnya.

Sementara itu terkait rapat high level meeting (HLM),  HD juga menyampaikan beberapa hal. Diantaranya Ia mengingatkan agar rapat kali ini dapat menghasilkan rumusan yang pas untuk pengendalian inflasi di Sumsel. Kemudian tim juga perlu memikirkan antisipasi  dampak virus korona yang melanda Cina terhadap komoditas impor Sumsel seperti  bawang putih dan lainnya.

" Saya tidak mau rapat ini hanya menghasilkan rapat lagi. Begitu seterusnya. Tapi bagaimana kita sebagai koorrinator harus memandu kab/kota melakukan  inovasi tertentu untuk menurunkan angka kemiskinan," tuturnya.

Meskipun saat ini Sumsel mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera, namun Ia meminta TPID dan instansi terkait dapat menjaga kestabilan inflasi. Mengingat  inflasi yang stabil dan cenderung rendah akan  mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah yang baik dan berkelenjutan. Bahkan mendukung pertumbuhan unit-uniy usaha kecil menengah dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Berdasarkan data BPS Provinsi Sumsel bahwa tingkat inflasi Sumsel menunjukkan kecenderungan menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada kisaran 5 tahun lalu 2014 tingkat inflasi Sumsel mencaoai 8,48 % dan Tahun 2019 sebesar 2,06% rendah di bawah caoaian nasional sebesar 2,72%.

" Ini menunjukkan sejak dibentuk TPID  tingkat inflasi  Sumsel cenderung mengalami penurunan, rendah dan stabil," jelasnya.

Ada 8 komoditas strategis yang seringkali ikut andil menyumbangkan inflasi antara lain beras, bawang merah, gula merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras serta minyak goreng.

Komoditi tersebut menurutnya sangat dioengatuhu oleh pola distribusi perdagangab komoditi. Misalnya pola komoditi beras Sumsel tahun 2017 memiliki Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) tertinggi di Indonesia di mana produsen melalui beberapa rantai dagang seperti agen, pedagang grosir, pengecer dan konsumen akhir.

" Namun pada tahun 2018 MPP mengalami perubahan dari produsen, pedagang pengecer dan konsumen akhir, Sumsel berada pada peringkat 6 MPP terendah komoditi beras secara nasional," jelasnya.

Untuk menjaga inflasi, Pemprov Sumsel lanjut HD akan tetap melanjutkan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif). Yakni mendorong perdagangan antar daerah dengan memperhatikan kecukupan pasokan di daerah masing-masing melalui penguatan peran BUMD. Kemudian memanfaatkan penggunaan teknologi pwnyimpanan seperti controlles atmosphere storage (CAS) dan memperkuat implementasi sistem resi gudang.

"Harapan saya agar kita sebagai anggota TPID Provinsi Sumsel dan Saya selaku ketua Umum TPID Provinsi Sumsel untuk meningkatkan kinerja Program-Program TPID Provinsi Sumsel dengan inovasi serta melaksanakan program yang telah menjadi kegiatan tetap seperti pelaksanaan Rapat koordinasi, Capacity building dan lainya," jelas HD.

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo, Kepala BPS Sumsel Endang Triwahyuningsih, dan Kepala Biro Ekonomi Sumsel Aprian Jhoni.




Dibuatkan Buku Oleh Wartawan 789, Herman Deru Terharu

Liputansumsel.com
Buku “Sumsel Maju Untuk Semua di Mata Wartawan 789” 
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mendapat apresiasi dari wartawan senior yang tergabung dalam angkatan 789, melalui penerbitan buku yang bertajuk “Sumsel Maju Untuk Semua Dimata Wartawan 789”. 

Mendengar hal tersebut sontak saja membuat Gubernur Sumsel H. Herman Deru terharu, dan mengucapkan terimakasih karena para jurnalis handal dan profesional ini masih mau berkontribusi untuk pembangunan Provinsi Sumsel melalui sinergi bersama 
pemerintah. 

“Saya terharu melihat kegigihan para wartawan yang bersinergi membangun dan mendukung kinerja pemerintah, Saya benar-benar terharu. Mereka yang senior-senior ini masih mau berkontribusi untuk mewujudkan Sumsel Maju untuk semua yang menjadi obsesi saya,” katanya saat menerima langsung panitia pelaksana launching dan bedah buku “Sumsel Maju Untuk Semua Dimata Wartawan 789”, di Ruang Tamu Gubernur Sumsel (25/2).


Herman Deru juga menghimbau agar para jurnalis senior ini untuk tetap terus mengupgrade diri, kendati saat ini media konvensional mulai beralih menghadapi era digital. 

“Satu yang tidak perlu di upgrade itu adalah pemikiran-pemikirannya, Media konvensional tidak bisa ditinggal, mengubah konvensional ke digital itu butuh waktu dan harus ada proses belajar,” himbaunya

Menurut Herman Deru saat ini yang menjadi musuh terbesar masyarakat terkhusus para wartawan adalah berita hoax dan penikmat berita hoax, mengingat saat ini arus informasi dari berbagai sumber sangat sulit untung dibendung. 

“Lawan kita berita hoax yang menyesatkan, seakan-akan informasi dikemas sedemikian rupa dan disiarkan seolah-olah benar. Selain hoax, musuh terbesar kita juga adalaha orang-orang yang menikmati hoax,” pungkasnya 

Sementara Wakil Ketua Panitia Pelaksana Launching Bedah Buku “Sumsel Maju Untuk Semua” H. Bangun Lubis menambahkan, buku “Sumsel Maju Untuk Semua” ini merupakan jembatan buat masyarakat agar mengetahui program-program yang dilakukan Gubernur Sumsel untuk mewujudkan Sumsel Maju Untuk Semua. 

Selain program, dalam buku tersebut juga diisi kritik para wartawan yang bertujuan untuk pembangunan Provinsi Sumsel. 

“Jadi kalau kita hanya seminar tidak ada wujudnya mungkin tidak terlalu menarik, tidak ada terdokumentasi mangkannya oleh karena itu saya fikir kenapa tidak buku kita buat. Ini teman-teman wartawan juga suka, mangkanya wartawan senior atau lebih dikenal wartawan 789 membuat buku lalu kemudian menghadap guberrnur. Ternyata beliau mensupport penuh sehingga dijadikan satu hal yang berharga seorang Gubernur bersedia mendukung penerbitan buku tersebut,” katanya 


“Isinya juga kan pembangunan-pembangunan bukan kriminal dengan seperti itu masyarakat bisa membaca, orang luar juga bisa mengetahui dan juga wartawan akan mengkritik melalui buku itu. Ini untuk yang pertama sekali, karena selama ini kita buat bentuk pembangunan tapi ini ada kritikan,” tambahnya 

Menurutnya, Herman Deru sangat peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, terbukti dengan membuat beberapa program yang langsung dirasakan masyarakat seperti rumah tahfidz dan mengembalikan kejayaan sumsel sebagai lumbung pangan. 

“Jadi hal itu yang membuat menarik daripada temen-temen wartawan senior. 
Kenapa herman deru karena dia orang yang peduli kepada wartawan, kalau wartawan yang profesional yang memiliki intelektualitas yang baik biasanya bisa menilai bahwasanya pemimpin seirama dengan visi dan misi wartawan,” pungkasnya

Mangkrak 5 Tahun, Jembatan Lematang Akhirnya Dirampungkan Gubernur Herman Deru

Liputansumsel.com
#Bantu Pendanaan Rp41 Miliar
Palembang - liputansumsel.com--Komitmen Gubernur Sumsel Herman Deru membangun infrastruktur merata di penjuru Sumsel terus dibuktikannya tak terkecuali di Kabupaten Lahat. Untuk membangun sejumlah infrastruktur  di Lahat meliputi Jembatan Lematang, Pembangunan Jalan dan Rumah Sakit Pratama, HD menggelontorkan dana senilai Rp71 miliar.

Untuk diketahui, Jembatan Lematang itu sendiri sudah lima tahun pembangunannya belum rampung, hal tersebut membuat Gubernur Herman Deru mengambil langkah dengan membantu dan menargetkan Jembatan Lematang pada tahun ini selesai. 

"Jembatan Lematang di Lahat tahun ini harus sudah selesai. Kita anggarkan Rp 41 miliar, kita berikan Rp20 miliar kemudian sisianya pada Anggaran Belanja Tahunan (ABT). Insya Allah tahun ini fisiknya pekerjaannya dikerjakan. Kita targetkan jembatan tahun ini dapat selesai sehingga dinikmati oleh masyarakat,"ucap Gubernur Herman Deru saat menerima kunjungan Bupati Kabupaten Lahat Cik Ujang di Ruang Tamu Gubernur, Selasa (25/2).

Tak hanya itu, sebagai kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan Gubernur Sumsel Herman Deru juga memberikan bantuan pembangunan RS. Pratama di Kabupaten Lahat.

"Kita bangun Rumah Sakit Pratama ini, yang penting Rumah Sakit ini memang radius pelayananya harus jelas dalam melayani kesehatan masyarakat Kabupaten Lahat.

Untuk Jalan sendiri, Gubernur Herman Deru juga menganggarkan sebesar Rp 15 Miliar. bantuan ini, Gubernur menilai untuk mendukung aktifitas masyarakat disana.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Lahat Cik Ujang mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel Herman Deru yang telah memberikan bantuan kepada Kabupaten Lahat khususnya dibidang infrastruktur.

"Terima kasih kepada Pak Gubernur Herman Deru dalam bantuan pembangunan Jembatan ini, jembatan tersebut sudah lima tahun mangkrak dan kita minta selesaikan dengan pak Gubernuur bahkan beliau sendiri langsung membantu dan akan diselesaikan tahun ini,"ungkapnya.

Selain jembatan, lanjut Cik Ujang mengatakan Gubernur Herman Deru juga membantu jalan dan Rumah Sakit Pratama. 

"Pak Gubernur juga membantu infrastruktur perbaikan jalan di Kabupaten Lahat sebesar Rp15 Miliar dan RS. Pratama Rp15 Miliar,"tutupnya.

Perkuat Peran Inspektorat, Wagub Mawardi Dorong Pelaksanaan PP 72 Tahun 2019

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Pemerintah Pusat telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 tahun 2019 yang didalamnya mengatur tentang fungsi dan wewenang Inspektorat maupun wewenang dan fungsi Gubernur.

Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan, lahirnya PP nomor 72 tahun 2019 tersebut dilakukan sebagai langkah memperkuat fungsi dari Inspektorat untuk melakukan pengawasan.

Dimana PP Nomor 72 Tahun 2019 tersebut dinilai bisa mengatasi aksi "nakal" pemerintahan daerah dalam melakukan kebijakan.

"Selama ini Kabupaten/Kota banyak yang lepas kendali dan semena-mena dalam melakukan kebijakan-kebijakan. Agar jalannya pemerintahan di daerah sesuai aturan, maka pemerintah pusat mengeluarkan PP 72 tahun 2019 ini. Di PP 72 ini juga, Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah berwenang untuk melakukan pengawasan dan pembinaan hingga ke tingkat bawah (Desa)," kata Mawardi saat membuka langsung Sosialisasi Penguatan Peran dan Fungsi Inspektorat Daerah di Provinsi Sumsel, di Griya Agung, Rabu (26/2).

Selain itu, lanjut Mawardi, dikeluarkannya PP Nomor 72 Tahun 2019 tersebut juga untuk mendorong kapasitas Inspektorat daerah agar lebih independen dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengawas internal.

"Ini juga dalam rangka mewujudkan pemerintahan daerah khususnya pemerintahan di Sumsel yang bersih dan bebas korupsi. Tentu juga berdampak pada kemajuan Sumsel kedepan," tuturnya.

Dia menambahkan, dalam pengangkatan dan pemberhentian jabatan inspektur daerah juga tidak bisa serta merta bisa dilakukan kepala daerah.

"Harus dengan persetujuan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah," jelasnya.

Kepala Inspektorat Provinsi Sumsel Bambang Wirawan meyakini, dengan diterbitkannya PP Nomor 72 Tahun 2019 tersebut kinerja pemerintahan daerah di Sumsel akan berjalan baik.

"Harapan kami kinerja semakin meningkat dan transparan serta akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah akan semakin baik sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat," pungkasnya