OKI,LiputanSumSel.Com - Dalam rangka memperkenal keberadaan organisasi SMSI di Kabupaten ogan Komering Ilir(OKI) sekaligus ajang silaturahmi pengurus Serikat Media Siber Indonesia(SMSI) Kabupaten OKI audiensi bersama Dandim 0402 Kabupaten OKI betempat diruang kerja Dandim rabu(24/2/2021)
25 Februari 2021
OKI,LiputanSumSel.Com - Dalam rangka memperkenal keberadaan organisasi SMSI di Kabupaten ogan Komering Ilir(OKI) sekaligus ajang silaturahmi pengurus Serikat Media Siber Indonesia(SMSI) Kabupaten OKI audiensi bersama Dandim 0402 Kabupaten OKI betempat diruang kerja Dandim rabu(24/2/2021)
OKI,liputansumsel.com -Terkait dengan beredarnya postingan yang menggambarkan keadaan Sekolah hampir roboh yakni SDN 1 Desa Jungkal yang berada tepat di Kecamatan pampangan OKI Provinsi Sumsel. Postingan tersebut di unggah oleh warga net yang bernama Fersy Ramadhani menuai berbagai respon.
Seperti yang didapati berbagai perbincangan oleh warga net pada kolom komentar belum lama ini, diantaranya akun facebook milik Sayuti ut dengan komen Bahasa Daerahnya"(jaman mak ini mase ade rumah sekolah cak ini, dak masok akal), demikian juga komentar berikutnya dari akun facebook wagim Arif, menuliskan di komentarnya,(Astaghfirullah, apo dak dapat bantuan),akun facebook Aan sumsel dengan komentarnya Buat reban kambing bae broo ahaha "Terang beberapa warga net dalam kolom komentarnya.
Melihat reaksi warganet dalam postingan ini media portal ini berusaha mengkonfirmasi kepala sekolah SDN 1 Jungkal Via telpon dengan nomor HP whatsApp 0877 7855 XXXX Rabu 24/02/21 namun tidak di jawab, bahkan sudah di hubungi berulang kali namun tidak ada jawaban apalagi merespon.
Dihari yang sama Media Portal ini pun berusaha Konfirmasi kembali sekitar pukul 09:44 WIB ke Kepala Dinas pendidikan OKI Amin dikantor Disdik OKI, menurut keterangan Ajudannya" bapak sedang ada rapat di pemda"Terangnya.
Kemudian berikutnya media portal berusaha konfirmasi kembali pukul 14.30 WIB, namun sangat disayangkan kepala dinas pun masih juga belum berada di tempat.
Akhirnya media fortal ini mengalihkan wawancara ke Dedi Rusdianto selaku Sekretaris Dinas Pendidikan OKI mengatakan"Terkait kerusakan parah di ruang belajar kelas VI SDN 1 jungkal selama ini belum ada laporan ke Kita jadi belum bisa mengambil tindakan, namun urusan pembangunan pendidikan tidak hanya tangung jawab dinas pendidikan tetapi bisa juga mengajukan melalui musrenbang desa dan kecamatan untuk di usulkan ke pemerintah daerah, kalau pun ada mungkin laporannya ada pada bidang TK/SD atau bidang subsidi dan bangunan" Ujarnya"
Tak sampai disitu saja, keterangan belum didapati secara detail media portal pun melanjutkan liputan ke Romli selaku KaBid Subsidi bangunan namun sedang keluar"Ujar Sri salah satu staf diknas.
Berakhir di KaBid TK/SD Abdullah Rivai yang biasa disapa pak Anggi, mengatakan"kita juga belum mendapat laporan terkait SDN 1 Jungkal kecamatan Pampangan yang rusak parah, kalau pun sudah ada laporan akan di proses terlebih dahulu, dan akan kita teruskan ke Bidang Subsidi dan bangunan"Terangnya.
Berdasarkan keterangan dari beberapa pihak Dinas Pendidikan diatas diduga sistem pengawas Sekolah lemah dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya sehingga keadaan Sekolah yang tak layak guna tidak mendapat perbaikan. (Povi)
24 Februari 2021
Padang, Painan, Liputansumsel.com - Ketua Koperasi Produsen Harapan Jaya Bagan Sutera (KPHJBS) mengadakan sosialisasi dengan PPS Bungus dan Kepala Pelabuhan, Soma Somantri.
Dalam pertemuan dengan kepala PPS Bungus itu, ketua bagan sutera bersama sekretaris bagan sutera, Ramadhan dan Toni Hardi memberikan profosal terkait tentang permohonan pembuatan SPB dan SLO di kecamatan Sutera, Pesisir Selatan.
Berdirinya kantor dinas kelautan di kecamatan Sutera sudah diperbaiki dan sudah kokoh tinggal ditempati saja lagi. Permintaan ketua koperasi harapan jaya semoga cepat dilaksanakan.
Sebab, bagan di Muara Batang Surantih sebanyak 52 unit bagan dan di Muara Batang Kapas sebanyak 20 unit bagan.
Armada dan kapal tersebut mempunyai surat surat lengkap serta melaksanakan aktivitas sangat sulit disebabkan pengurusan tersebut sangat jauh ke kecamatan. (EL).
PALEMBANG, Liputansumsel.com, –Deputi Pengembangan Setjen Wantannas, Marsda TNI, Drs. Sungkono bersama tim akan mendorong sektor Pertanian dan Perkebunan Sumsel untuk memperkuat ketahanan nasional.
Hal itu diungkapkannya saat Pengkajian Daerah (KAJIDA) dengan tema "Revitalisasi Industri Karet Rakyat dalam rangka Penguatan Ketahanan Ekonomi Daerah di Sumsel yang diterima oleh Wakil Gubernur Mawardi Yahya di ruang rapat Gubernur, Rabu (24/2).
Dia juga mengatakan, tugas pihaknya juga memberikan saran masukan untuk mendongkrak perekonomian apalagi di masa pandemi.
"Kita konsen pada sektor pertanian dan perkebunan Sumsel. Yang bisa kita dorong untuk menjadi isu nasional, akan kita dukung sehingga dapat menjadi ketahanan nasional" tegas, Drs. Sungkono.
Sungkono memaparkan, keberadaan Wantannas untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan gerakan pembinaan ketahanan nasional guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.
Dia menyebut , tugas pihaknya juga memberikan saran masukan untuk mendongkrak perekonomian apalagi di masa pandemi.
"Kita konsen pada sektor pertanian dan perkebunan Sumsel. Yang bisa kita dorong untuk menjadi isu nasional, akan kita dukung sehingga dapat menjadi ketahanan nasional" ungkapnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Ir. H Mawardi Yahya menyebut ketahanan pangan sangat penting bahkan sama pentingnya dengan persenjataan sebagai salah satu alat pertahanan negara.
“Ketahanan negara tidak cukup hannya senjata saja. Tetapi urusan pangan ini masalah sangat penting,” ungkap Wagub Mawardi yahya
Menurut dia, Pemprov Sumsel terus berupaya dalam mendorong petani agar tetap tangguh di tengah Pandemi Covid-19 melalui upaya menguatan ketahanan ekonomi daerah.
“Dimasa pendemi ini semua sektor terdampak. Yang masih tangguh di Sumsel ini sektor pertanian. Nah ini perlu kita dorong agar terus bertahan (survive),” paparanya.
Dia memaparkan ada sejumlah persoalan yang terjadi utamanya terkait dengan komoditi karet yang luasannya di Sumsel melebihi angka 1 juta hektar.
"Artinya pas sekali kehadiran dari Tim Kajian Daerah Sekjen Dewan Ketahanan Nasional datang ke Sumsel terkait kajian masalah karet ini," tambahnya.
Dikesempatan ini Wagub juga menyebut selama ini Warga Sumsel banyak dirugikan karena tidak memiliki perlabuan Samudera, sebab komuditi asal Sumsel jika dibawa keluar harus melalui pelabuhan yang ada di Lampung. Akibatnya produk Sumsel tidak dikenal diluar.
“Alhamdulilah, Tidak lama lagi akan segera di bangun Pelabuhan Tanjung Carat, kita yakin jika pelabuhan ini sudah selesai akan membawa dampak positif bagi daerah ini. Komoditi kita akan dapat di ekspor melalui pelabuhan kita sendiri,” tandasnya.
(Ar/Ril)
BANYUASIN, Liputansumsel.com, - Guna mempercepat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi lumbung daging nasional, berbagai upaya dilakukan oleh Gubernur Provinsi Sumsel H Herman Deru salahsatunya merekrut 100 Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL) dengan memberdayakan lulusan alumni SMK Pembangunan Pertanian Negeri (SPPN) Sembawa Kabupaten Banyuasin.
“Mereka inilah nanti yang akan memperbaharui ilmu masyarakat yang ada di desa dalam memproduksi hasil perternakan, termasuk ternak ayam petelur,” ungkap Gubernur Herman Deru menghadiri Penandatanganan MoU antara PT. Sriwijaya Agro Industri dengan SMK SPPN Sembawa Banyuasin, bertempat di Kampus SMK SPPN Banyuasin, Rabu (24/2).
Dikatakan, PPL tersebut nantinya memiliki tugas pokok dan fungsi membina masyarakat desa yang ada di seluruh Kabupaten/kota, agar dapat memproduksi daging baik ayam pedaging maupun ayam petelur dengan cara yang terbarukan.
“Saya janjikan untuk merekrut tahun ini minimal 100 PPL dari SMK SPPN Sembawa, inilah guna siswa dan siswi kita untuk mentransformasi ilmunya di pedesaan,” tegasnya.
Bahkan Herman Deru mengintruksikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk segera menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) menjadi Memorandum of Agreement (MoA), yang kemudian dilanjutkan dengan pusat pendidikan pertanian.
“Dinas Pendidikan provinsi Sumsel punya lebih dari 100 SMK, minimal punya program study atau kurikulum pertanian. Itu yang paling mungkin kita berbuat dan dirasakan rakyat, Pertanian ini harus kita buat kreasi. Di moment MoU hari ini, ayo kita sama-sama menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan yang menjanjikan,” tambahnya.
Herman Deru berharap, dengan merekrutmen PPL, Provinsi Sumsel memiliki zona wilayah khusus perternakan ayam. Untuk memperkuat posisi sebagai lumbung pangan nasional. Selain itu PPL ini juga dimintanya dapat mengedukasi masyarakat agar memiliki kebanggan menjalani profesi sebagai petani.
Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian Dr. Idha Widi Arsanti, S.P.,M.P Mengatakan, Kementerian Pertanian RI telah mendorong SMK SPPN untuk 70% diarahkan praktek dan 30% teori, dengan harapan para alumni dapat menguasai tekhnis pertanian.
“Menjawab tantangan pertanian yang ada saat ini, regenerasi petani perlu dilakukan. Vokrasi pertanian juga berhubungan erat dengan dunia usaha dan industri. Dimana siswa dan siswi ini sudah mencoba melakukan kegiatan pertanian yang sesuai dengan SOP,” tandasnya.
Dalam kunjungannya di SMK Pembangunan Pertanian Negeri Banyuasin kali ini, Gubernur dan rombongan berkesempatan meninju secara langsung peternakan ayam petelur, peninjauan kebun jambu kristal, pabrik penyulingan minyak serai, penebaran benih ikan dan peninajuan peternakan sapi.
(Ar/Ril)