29 Agustus 2017

PT TEL LALAI 149 PESERTA TERANCAM PENGANGGURAN

Liputansumsel.com
MUARA EMIN,--liputansumsel.com--Terkait pemberitaan di salah satu media online Tentang 149 peserta diklat yang tak kunjung dipekerjakan oleh PT TEL (Tanjung Enim Lestari) sejumlah wartawan,pada senin,28 agustus  mendatangi PT TEL guna melakukan investigasi .

 Seperti yang diberitakan sebelumnya,PT.TEL (Tanjung Enim Lestari) setahun yang lalu memberikan kesempatan berkerja kepada masyarakat yang berada di wilayah1,2 dan 3 Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim,Dan Wilaya Kabupaten PALI Sumatera Selatan untuk dipekerjakan sebagai Juru Las (Welder) dan Perusahaan Galangan Kapal Nasional.

Bekerjasama dengan Yayasan Darma Mulya Dan Dompet Dhuafa
PT TEL mengadakan diklat.dan didapatlah 149 peserta yang lulus diklat akan bekerja di galangan kapal nasinonal di Kepulauan Riau Dan program pelatihan SDM Juru Las (Welder) dengan masa percobaan selama 1-3 bulan ,peserta akan mendapatkan  diklat  pengelasan sampai mendapatkan sertifkat selama masa diklat .

Namun hingga setahun kemudian tak ada kelanjutan bagi para peserta yang lulus diklat ini mereka seperti ditelantarkan tak ada kejelasan.Hal ini diungkapkan oleh salah seorang peserta diklat saat ditemui dikediaman nya minggu (27/8) menurutnya janji PT TEL untuk dipekerjakan Itu hanya isapan Jempol saja.

"Janji yang  diberikan oleh PT.TEL kepada kami tidak jelas hanya janji kosong (pembohongan public),ini  sudah satu tahun,masa belum ada kejelasan mengenai penempatan kami," ujarnya.

Peserta lain berharap agar
Managament PT.TEL untuk lebih terbuka kepada peserta diklat ini jangan ada yang ditutupi yang seolah-olah program tersebut bodong .

Terpisah,Kepala Bagian Humas PT Tanjung Enim Lestari,melalui salah seorang stafnya,Kepala bagian informasi shinta kepada Portal ini mengakui jika Program ini tidak berjalan sesuai rencana,pasalnya terjadi miskomunikasi antara PT TEL dan Dompet Duafah sebagai penggagas program.
"kronologisnya adalah dompet duafah menawarkan kerjasama dengan PT  TEL dalam rangka pengentasan pengangguran.jadi dompet duafah sebagai penggagas ide program sekaligus penyelenggara kegiatan dan PT TEL bertugas sebagai fasilitator dan mencari peserta diklat yang memang difokuskan pada wilayah Ring I dan II.ternyata diperjalannan ternyata tidak semulus yang dibayangkan,terjadi miskomunikasi ,dompet duafah yang kami anggap sering melakukan kegiatan - kegiatan  sosial tenyata banyak hal-hal yang butuh biaya besar.seperti biaya penempatan kerja dansebagai nya.jujur,kami dari awalnya kami tidak tahu hal ini akan dibebankan ke PT TEL. sementara kami PT TEL tidak menyediakan dana untuk kegiatan ini kerana dari awal kami hanya penyalur.jelas Shinta.

Shinta mengatakan jika PT TEL tidak bisa mengadakan kegiatan tanpa perencanaaan.kami hanya membantu memfasilitasi saja

"sesuai prosedur kami untuk mengadakan suatu kegiatan kami butuh semacam perencanaan istilahnya program tahunan jadi kita programkan,disetujui,baru dijalankan sementara program ini berjalan pada oktober hingga desember,Tapi dari awal  peserta yg sesudah mendaftar memang tidak dijanjikan untuk semua bisa bekerja karena harus dites dulu." ungkapnya.

Namun,lanjut Shinta Pihak TEL sedang merumuskan Program untuk
penempatan para peserta diklat yang telah lulus .

"perusahaan kami sudah mencari solusi atas permasalahan ini,kami sudah melakukan audience dengan management dan telah disepakati membuat Program Pemuda Unggulan Desa.saat ini kami sudah bekerjasama dgn BLK  Prabumulih ,BLK muara enim dan BLK serang.agar para peserta bisa segera dipekerjakan.

" untuk program tersebut kami akan memprioritaskan peserta yang sudah lulus,"ungkapnya.

Terkait tidak adanya MOU antara Dompet Duafah dan PT TEL ,shinta mengakui jika itu kelalaian pihak PT TEL dan akan diambil srbagai pelajaran.

"pada dasarnya kami sudah mempersiapkan MOU,namun karena memang sudah ada kedekatan dengan pihak Dompet Duafah,selain pihak dompet duafah yang selalu menunda-nunda untuk melakukan penanandatanganan.ya kami pun tidak menyangka hal ini akan terjadi.kami mengakui sebagai kelalaian kami," pungkanya.(ls/01)

23 Agustus 2017

Disnakertans Berikan Pembekalan Kewirausahaan

Liputansumsel.com
Prabumulih, liputan Sumsel-
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi kota Prabumulih memberikan Pembekalan Kewirausahaan Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kerja Mandiri acara tersebut berlangsung di gedung kesenian rumah dinas walikota Prabumulih selasa (22/08).

 Kegiatan ini secara langsung dibuka Asisten III Setda Kota Prabumulih Drs H. Asymuni, M.Pd.I, Dalam kata sambutannya  menyampaikan sambutan Walikota Prabumulih H.Ridho Yahya,  Pemerintah Kota (Pemkot)  Prabumulih sangat mendukung kegiatan ini, dimana salah satu program unggulan Pemerintah Kota Prabumulih adalah Pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, besar harapan beliau seluruh peserta dapat mengikuti materi dengan baik, sehingga menghasilkan lapangan usaha bagi tenaga kerja muda yang mandiri, produktif, dan beretos kerja tinggi, serta dapat berguna di dunia usaha yang digeluti.

 Lebih lanjut Asymuni menambahkan, Sarana usaha yang diberikan dapat digunakan sebagaimana mestinya, dan dirawat sebaik mungkin, dan pengangguran di bumi Seinggok Sepemunyian ini dapat berkurang sedikit demi sedikit. "Jelasnya.

peserta kegiatan ini berjumlah 178 orang yang berasal dari kelurahan dan desa di Kota Prabumulih, mereka terlebih dulu dilatih selama satu bulan lamanya di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih.

Tampak hadir acara tersebut Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, Camat, Lurah, dan Kades, serta seluruh Peserta Pembekalan Kewirausahaan Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kerja Mandiri Tahun 2017. (Yetno).

Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Berikan Dampak Fositif Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Liputansumsel.com
Prabumulih,---- liputansumsel.com----Bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sepertinya sudah memberikan dampak positif terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.

Pencapaian kinerja program JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prabumulih saat ini yang juga meliputi Kab. Muara Enim, PALI, OKU, OKUT, dan OKU Selatan terus mengalami peningkatan.

Sampai dengan tanggal 1 juli 2017, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih sudah mencapai 1.127.945 jiwa. Termasuk di dalamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan program JKN-KIS oleh pemerintah daerah OKU Selatan melalui program Jamkesda sebanyak 18.116 jiwa.

Selain pertumbuhan jumlah peserta, peningkatan juga diikuti di sektor fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdiri dari 93 puskesmas, 45 dokter praktik perorangan, 5 dokter praktik gigi perorangan, 24 klinik pratama, 12 poskes TNI/Polri, dan 8 apotek. Selain itu, BPJS Kesehatan Prabumulih juga bekerja sama dengan 15 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) yang terdiri dari 14 rumah dan 1 klinik utama serta 9 optik.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Prabumulih Moh. Makruf menyampaikan bahwa pencaian ini dapat diperoleh berkat adanya kerja sama, dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyukseskan program JKN-KIS sampai saat ini.

“Kita berharap kedepannya peran pemerintah daerah bisa lebih dioptimalkan, baik sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatannya, sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat,” ujar Makruf dalam kegiatan public expose capaian kinerja BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih, Selasa (22/8/2017).

Dirinya juga menambahkan, dengan adanya peran pemerintah daerah tersebut nantinya juga akan dapat menyelesaikan berbagai hambatan BPJS kesehatan dalam memberikan pelayanannya.

“Dengan bersama-sama memperkuat regulasi terkait kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS, serta cakupan kepersertaan yang semakin luas sehingga dapat terwujudnya universal health coverage atau cakupan semesta di tahun 2019,” tandasnya

22 Agustus 2017

Gagalkan Transaksi,10 kg Ganja dan seorang Bandar Diamankan

Liputansumsel.com
PRABUMULIH.Liputansumsel.com---
Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Prabumulih berhasil menggagalkan  transaksi sepuluh kilogram ganja asal Aceh yang siap  beredar di kota Prabumulih di Jalan Lingkar depan RSUD Prabumulih Senin (21/8) pukul 22.00 WIB.

Dalam penggerebekan itu ikut diamankan sang bandar yakni Wawan Barnizal (33) Warga Jalan Arimbi No 4 RT 01 RW 05 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang bekerja sebagai sopir.Dari tangan tersangka Wawan polisi berhasil mengamankan barang bukti 6 paket besar narkotika jenis ganja dengan berat bruto 5,68 kilogram dan 4 paket daun daun basah berat brutto 3,1 kilogram dengan berat total 10 kilogram.


Informasi yang dihimpun, terungkapnya peredaran narkoba jenis ganja lintas provinsi tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat ke Satres Narkoba Polres Prabumulih. Dari informasi didapat kalau akan ada transaksi ganja dalam jumlah besar di depan RSUD kota Prabumulih.


Menindaklanjuti hal itu, anggota Satres Narkoba langsung melakukan penyelidikan dan pengintaian di lokasi yang telah ditentukan. Tak lama tersangka Wawan pun datang menggunakan mobil menunggu temannya. Nah, mengetahui target yang diincar datang polisi pun langsung mengepung dan langsung menangkapnya. Wawan yang kaget pun tak sempat melakukan perlawanan dan hanya bisa pasrah saat ditangkap.


Saat diintrograsi dan dilakukan penggeledahan di mobilnya, polisi berhasil mengamankan ganja seberat 10 kilogram. Wawan pun langsung diamankan untuk dilakukan pengembangan. Setelah dicecar akhirnya Wawan mengaku kalau ganja itu di dapat dari Dones yang tinggal di Desa Lembak Kabupaten Muara Enim.


Anggota Satres Narkoba Polres Prabumulih pun langsung berkoordinasi dengan Satres Narkoba Muara Enim dengan diback up Polsek Lembak. Petugas pun langsung menggerebek kerumah Dones, begitu sampai di rumah Dones ternyata telah kabur, yang ada hanya istrinya. Setelah dilakukan penggeledahan ternyata tidak ditemukan lagi ganja, Wawan pun kemudian langsung digelandang ke Polres Prabumulih.

Dari pengakuan Wawan dihadapan Kapolres Prabumulih mengatakan kalau ganja tersebut memang akan diedarkan di Prabumulih. "La sudah lama jualan ganja asal Aceh ini. Rencananya 10 kilogram ganja ini akan dipecah-pecah, untuk diedarkan diwilayah Prabumulih," terangnya, Selasa (22/8).

Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE MM didampingi Kabag Ops Kompol Andi Supriadi SIk serta Kasat Narkoba AKP Herri Yusman SH mengatakan pelaku dikenakan pasal 112 dan 114 undang-undang narkotika dengan ancaman 5 tahun penjara.

"Saat ini masih kita kembangkan untuk mengungkapkan jaringan asal Aceh tersebut. Wawan terancam hukuman 5 tahun penjara," pungkasnya. (ls01)

21 Agustus 2017

Pemkot Prabumulih Mendapat Penghargaan PIN Teratai Emas

Liputansumsel.com
Prabumulih, liputansumsel.com
Dalam Kurun waktu seminggu, Kota Prabumulih kembali diganjar penghargaan. Dimulai dari penghargaan PIN Teratai Emas  dari Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia kepada Walikota Prabumulih H Ridho Yahya.  Ketua Umum PPI Pusat Gousta Feriza SH, MH menyematkan PIN Teratai Emas kepada Walikota Prabumulih H Ridho Yahya pada acara Malam Resepsi Kenegaraan di Pendopoan Rumah Dinas Walikota, Jumat (18/8).

PIN Teratai Emas ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan PPI kepada seseorang atas perhatian dan kepeduliannya terhadap perkembangan Paskibraka. Menurut Gousta, di Indonesia, penerima PIN Teratai Emas baru Menteri Pemuda dan Olahraga dan Kepala Badan Narkotika Nasional.

“Kali ini, kita anugerahkan kepada Walikota Prabumulih H Ridho Yahya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, PPI mencatat Walikota Prabumulih layak mendapatkan penghargaan tersebut karena H Ridho Yahya bukan hanya peduli terhadap purna Paskibraka, melainkan juga terhadap pembina dan seluruh anggota Paskibraka.

Yang jelas, menurut dia, kepedulian walikota ini akan disampaikan ke seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.
Walikota Prabumulih H Ridho Yahya mengucapkan terima kasih atas anugerah PIN Teratai Emas ini. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban dirinya selaku kepala daerah memperhatikan dan peduli terhadap generasi muda, terutama generasi muda yang tergabung dalam Paskibraka.

Sementara itu, Kota Prabumulih satu-satunya kota di Indonesia yang menunjuk seorang Polisi Wanita (Polwan) sebagai Komandan Kompi (Danki) Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) dalam acara Detik- Detik Proklamasi Penurunan Bendera Merah Putih di Halaman Rumah Dinas Walikota Prabumulih, Kamis (17/8).

Inspektur Dua (Ipda) Gharasa Zahra Zahira, S.Tr.K merupakan Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Prabumulih Timur.  Perempuan kelahiran, Jakarta, 20 Januari 1995 ini, buah hati pasangan Yusup Ruhiman, MH dan dr Mediawati, SKM, SH, terpilih sebagai

Komandan Paskibraka Tahun 2017.
Taruni Akpol lulusan tahun 2016  ini sukses memimpin Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra ) Kota Prabumulih tahun 2017 yang bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih di rumah dinas Walikota Prabumulih.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibra ) Kota Prabumulih tahun 2017 ini sendiri berasal dari TNI, Polri dan siswa-siswi terbaik yang berasal dari sekolah-sekolah di Kota Prabumulih dan telah mengikuti serangkaian tes yang dilaksanakan oleh panitia penerimaan paskibraka Kota Prabumulih. Gharasa sendiri merasa bangga dapat mempimpin Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibra ) Kota Prabumulih, ” Alhamdulillah tidak ada kendala berarti,” katanya.

Sementara itu, Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Utara meraih Juara Kedua Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional dan Juara Pertama Tingkat Provinsi Tahun 2017. Kelurahan Mangga Besar ini berhak memperoleh trofi dan uang pembinaan sebesar Rp. 50 juta.

Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri diwakili Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo  kepada Lurah Mangga Besar Joni Panhar ST, MM di Mercure Convention Centre Ancol Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.

 Camat Prabumulih Utara Masayu Maznah didampingi Lurah Mangga Besar Joni Panhar, ST MM menyatakan rasa syukurnya atas diperolehnya penghargaan ini. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi seluruh jajaran di kelurahan dalam kecamatan Prabumulih Utara untuk meningkatkan kinerja, agar bisa berprestasi lebih baik di masa mendatang.
Keberhasilan Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Utara ini layak diapresiasi. Sebab, proses mengikuti perlombaan ini sangat panjang dan selektif.

Setiap lurah harus bisa memaparkan dengan baik potensi yang bisa dioptimalkan di kelurahan masing-masing.
Lurah Mangga Besar Joni Panhar ST, MM mengatakan tahapan penyelenggaraan perlombaan Desa dan Kelurahan meliputi penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, pleno penilaian hasil klarifikasi lapangan dan pemaparan Kades/Lurah calon juara lomba serta penetapan juara lomba.

Tujuan perlombaan Desa dan Kelurahan adalah mendorong dan memberi motivasi kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan beserta masyarakatnya untuk berlomba dan bersaing secara sportif dan positif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Desa dan Kelurahan.

Walikota Prabumulih H Ridho Yahya mengucapkan selamat kepada Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Utara atas keberhasilan meraih juara lomba desa dan kelurahan. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Kota Prabumulih tidak kalah dengan kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. “Kita akan kasih reward berupa umroh untuk Lurah Mangga Besar,” demikian Ridho.

Terakhir,  Dokter Gigi Sriwidiatuti yang bertugas di Puskesmas Prabumulih Timur berhasil meraih juara kedua  dalam acara Penanugerahan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tingkat Nasional Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Kamis 17 Agustus 2017.

Atas prestasinya itu Dokter Gigi Sriwidiastuti memperoleh satu unit sepeda motor yang diserahkan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F  Moeloek.  Sriwidiastuti juga diundang makan malam bersama Presiden JokoWidodo dan Ibu Iriana di Istana Negara. Walikota Prabumulih H Ridho Yahya menyatakan, akan memberangkatkan umroh kepada Drg Sriwidiastuti atas prestasinya ini,
Sriwidiastuti, Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Timur sejak 2009.

Dokter kelahiran 27 Juli 1974 ini telah menjalani tahap seleksi yang ketat sebelum akhirnya memeroleh juara kedua tingkat nasional. Proses seleksi ini memakan waktu berbulan-bulan dengan berbagai tes, yang diselenggarakan oleh pihak Kabupaten maupun pihak Provinsi.

 “Alhamdulillah, kami mendapatkan undangan, untuk menerima penghargaan  dari kementrian kesehatan,”  kata Sriwidiastuti.

Untuk mengikuti tenaga kesehatan teladan, ada  beberapa seleksi, yang pertama seleksi dari kabupaten, tes tertulis dan wawancara mengenai inovasi di bidang kesehatan. Selesai tingkat kabupaten, mengikuti seleksi tingkat provinsi, berkompetisi dengan  kabupaten/kota  di Sumatera Selatan.Seleksi juga dilakukan peninjauan langsung oleh tim eeleksi ke tempat tugas masing-masing.

Walikota Prabumulih H Ridho Yahya menyatakan rasa bangganya atas diraihnya juara kedua dokter gigi teladan tingkat nasional oleh Drg Sriwidiatuti. Ia berharap, prestasi ini dapat diikuti tenaga kesehatan lainnya di Kota Prabumulih, untuk berprestasi baik di tingkat regional maupun nasional.(ADVERTORIAL HUMAS PRABUMULIH)